PURWARUPA APLIKASI SERUNE KALEE ALAT MUS
Arikel Seminar Prosiding SENATKOM 2015
ISSN : 2460-4690
PURWARUPA APLIKASI SERUNE KALEE
(ALAT MUSIK TRADISIONAL ACEH)
BERBASIS ANDROID
Ramadhan, Fitri Arnia, Taufan Chalis, Muhammad Ilhamsyah Hafiz Syahidan, dan
Rahmad Dawood
Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala
e-mail: [email protected], [email protected], [email protected],
[email protected], [email protected]
Abstract
Alat-alat musik tradisional mulai ditinggalkan seiring dengan berkembangnya penggunaan
alat-alat musik modern. Hal tersebut juga terjadi di Aceh, salah satunya yaitu alat musik Serune Kalee.
Alat musik jenis tiup ini biasanya dimainkan untuk mengiringi tarian-tarian tradisional Aceh yang
sering dimainkan bersamaan dengan Geundrang dan Rapa’i. Namun, saat ini tarian-tarian tersebut
sering diiringi oleh alat musik modern. Salah satu langkah untuk menjaga dan memperkenalkan alat
musik tradisional adalah dengan memanfaatkan teknologi yang semakin berkembang seperti
smartphone dan tablet. Tulisan ini membahas pengembangan purwarupa aplikasi Serune Kalee yang
dapat beroperasi pada perangkat Android. Pengembangan ini merupakan langkah awal untuk
memperkenalkan kembali alat musik ini melalui media digital. Pendekatan yang dipergunakan adalah
metode Contextual Design untuk memahami kebutuhan para pemain Serune Kalee, pengembangan
menggunakan bahasa pemrograman Java dan XML, serta pengolahan audio menggunakan aplikasi
Sonar.
Kata Kunci : Serune Kalee, Alat Musik Tradisional, Aceh, Android
dimanfaatkan yaitu sistem operasi
Android untuk memperkenalkan kembali
alat musik Serune Kalee.
Dalam karya ilmiah ini dibahas tentang
perancangan dan pembuatan purwarupa
aplikasi Serune Kalee yang merupakan
alat musik tradisional Aceh yang dapat
beroperasi pada smartphone dan tablet
berbasis Android. Aplikasi ini dibuat
sedemikian
rupa
sehingga
dapat
dimainkan dan mengeluarkan suara khas
Serune Kalee dengan menekan pada
lubang-lubang nada pada instrumen
Serune Kalee pada aplikasi.
Ditambah lagi dengan memanfaatkan
Google Play Store, aplikasi Serune Kalee
dapat dipublikasikan secara global dengan
tujuan untuk memperkenalkan kembali
Serune
Kalee
ke
pasar
digital
internasional.
1. PENDAHULUAN
Aceh memiliki beragam jenis alat
musik tradisional yang biasa digunakan
untuk mengiringi tarian tradisional. Alatalat musik tradisional Aceh yang sering
digunakan diantaranya Serune Kalee,
Rapa’i dan Geundrang. Rapa’i dan
Geundrang saat ini masih sering dijumpai
pada beberapa tarian tradisional Aceh,
salah satunya Tarian Rapa’i Geurimpheng
yang dimainkan harus dengan memakai
Rapa’i. Namun, alat musik tradisional
Aceh yang sudah jarang ditemui yaitu
Serune Kalee.
Kemajuan teknologi dan ilmu
pemrosesan sinyal audio, mengakibatkan
penggunanaan alat-alat musik tradisional
untuk mengiringi tarian tradisional
semakin ditinggalkan dan digantikan
dengan musik modern yang dimainkan
dengan menggunakan pemutar musik
(music player), seperti pada tarian Ranup
Lampuan yang biasa dimainkan sebagai
pembuka acara. Sebaliknya, teknologi
yang sedang berkembang memiliki sisi
positif, yaitu dapat dimanfaatkan untuk
mengkampanyekan dan mengajak seluruh
lapisan masyarakat untuk kembali
mengenal warisan alat musik tradisional
Aceh, Serune Kalee. Teknologi yang
2. DASAR TEORI
2.1 Serune Kalee
Serune Kalee merupakan alat musik
instrumen
tradisional
Aceh
yang
dimainkan dengan cara ditiup. Alat musik
ini populer di daerah Pidie, Aceh Utara,
Aceh Besar dan Aceh Barat. Serune Kalee
biasanya dimainkan bersamaan dengan
Geundrang dan Rapa’i. Alat-alat musik
1
Arikel Seminar Prosiding SENATKOM 2015
ISSN : 2460-4690
tersebut populer dari masa kejayaan
Kerajaan Aceh Darussalam. Timbre pada
Serune Kalee tajam sengau, tidak bulat
tetapi mempunyai “pitch” yang tetap dari
masing-masing nada. Timbre spesifik
Serune Kalee bersifat dinamis/heroik
ketika ditiup/dimainkan mendatangkan
semangat yang dinamis [1].
2.3 Pengolahan Audio dan Perangkat
Lunak Sonar
Perangkat lunak Sonar merupakan
sebuah aplikasi pengolahan audio dengan
lisensi berbayar yang dikembangkan oleh
Cakewalk. Fitur yang dimiliki Sonar
adalah rekaman audio, pemotongan audio,
pengecekan frekuensi nada (tuner) serta
pengolahan audio dengan menggunakan
fitur “Pattern Tool” [7].
Dalam penelitian ini, Sonar
digunakan sebagai media bantu dalam
proses perekaman audio nada dasar
Serune Kalee sampai dengan pengolahan
audio untuk pembuangan noise serta
pemotongan audio sebesar 5 detik untuk
setiap nada dasar.
Gambar 1. Serune Kalee
2.4 Contextual Design
Contextual Design merupakan
pendekatan
untuk
mendefiniskan
kebutuhan perangkat lunak dan perangkat
keras
sistem
dengan
teknik
mengumpulkan data dari pengguna [8].
Data dikumpulkan melalui wawancara
dan pengamatan langsung dengan target
pengguna. Tujuannya adalah untuk
memperoleh data yang sebagus mungkin.
Dalam contextual design, wawancara
dikenal dengan Contextual Interviews (CI)
yang merupakan wawancara yang
dilakukan secara perorangan dengan tatap
muka antara pewawancara dengan yang
diwaawancarai
serta
melakukan
pengamatan terhadap pekerjaan yang
sedang dilakukan [9]. Metode pengujian
ini digunakan untuk memperoleh data
tentang kepuasan pengguna dalam
menggunakan aplikasi Serune Kalee
Android.
Serune
Kalee
diklarifikasikan
sebagai alat musik tiup jenis Aerophone,
karena memakai lidah (mondstuk) dan
mempunyai rit (rohrblatt). Sebutan
Serune Kalee sendiri dalam bahasa
Indonesia adalah Serune yang berarti
“Serunai” dan Kalee yang merupakan
sebuah nama desa di Laweung Kabupaten
Pidie, Aceh [2].
2.2 Android
Android merupakan sistem operasi
mobile bersifat open-source yang
disediakan oleh Google [3]. Android
merupakan sistem operasi mobile yang
paling banyak digunakan, yaitu 84,4%
berdasarkan riset Internasional Data
Corporation (IDC) [4].
Dalam pengembangan aplikasinya,
Android
menggunakan
bahasa
pemrograman Java sebagai Activity dan
Android XML yang digunakan dalam
pembuatan layout serta diperlukan
perangkat lunak pendukung yaitu Android
Development Tools (ADT), Android
Software Development Kit (SDK) dan
Java Development Kit (JDK). ADT
merupakan sebuah perangkat lunak utama
yang dibuat oleh Android untuk
pembuatan aplikasi Android serta dapat
diintegrasikan dengan Eclipse IDE [5].
Sedangkan Android SDK merupakan
sebuah plugin untuk penggunaan API
library
yang
diperlukan
untuk
menjalankan ADT Plugin [6].
3. METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Tahapan Penelitian
Dalam
penelitian
pembuatan
purwarupa aplikasi Serune Kalee Android
ini dilakukan dengan beberapa tahapan
dengan pendekatan Contextual Design
untuk mendapatkan fungsional dan
tampilan yang menarik dan mudah
digunakan oleh pengguna.
Tahapan pertama yaitu studi
literatur terhadap subjek dan objek
penelitian. Pada tahapan ini dilakukan
studi literatur untuk mendapatkan
informasi awal dalam tahapan penelitian
2
Arikel Seminar Prosiding SENATKOM 2015
ISSN : 2460-4690
rancang bangun Aplikasi Serune Kalee
berbasis Android.
Tahapan kedua dilakukan analisa
kebutuhan. Pada tahapan ini, dilakukan
analisa
yang
diperlukan
dalam
perancangan dan pembuatan aplikasi.
Tahapan ini dilakukan melalui pendekatan
wawancara langsung dengan pemain
Serune Kalee, seniman daerah yang
mengerti alat musik tradisional Aceh serta
calon pengguna aplikasi Serune Kalee
Android.
Setelah dilakukan analisa kebutuhan,
tahapan ketiga dilakukan perancangan
prototipe aplikasi. Perancangan meliputi
perancangan aliran kerja sistem dan
pemodelan yang nantinya akan menjadi
acuan dalam pengembangan aplikasi.
Pemodelan dengan use case diagram
dapat dilihat pada Gambar 2.
Scrum. Setiap iterasi yang telah selesai,
dilakukan
pengujian
fungsionalitas
aplikasi dengan metode unit testing dan
black box testing untuk mengetahui
apakah aplikasi berjalan sesuai dengan
fungsionalitas yang diharapkan. Tahapan
terakhir yaitu pengujian terakhir aplikasi
dengan usability testing yang langsung
dilakukan uji coba pada calon pengguna
aplikasi Serune Kalee.
3.2 Peralatan Penelitian
Peralatan yang digunakan pada
proses penelitian ini terdiri dar hardware
(perangkat keras) yang dapat dilihat pada
tabel 1 dan software (perangkat lunak)
yang dapat dilihat pada tabel 2.
Tabel 1. Perangkat keras yang digunakan
No
Peralatan
1 PC/Laptop Compaq Intel Core i3 2,26
GHz, RAM 2 GB, Hardisk 320 GB
2 Tablet Android Samsung Galaxy Tab 3
7.0”, layar 7 inci
3 Smartphone Asus Zenfone 4s, layar 4,5
inci
4 Dynamic Mic tipe Sennheiser 421
Tabel 2. Perangkat lunak yang digunakan
No
Peralatan
1 Sistem Operasi Windows 8.1
2 Android 4.4.2 (KitKat)
3 Eclipse Juno
4 ADT Plugin versi 23.0.2.1259578
5 Java Development Kit versi 1.8.0_20
6 Android SDK versi 23.0.2
7 Sonar versi X3
8 Corel Draw X4
Gambar 2. Use Case Diagram
Use case diagram merupakan
pemodelan
untuk
menggambarkan
fungsionalitas dari sistem yang akan
dibuat terhadap aktor [10]. Dari gambar di
atas, dapat dilihat interaksi pengguna
dalam menggunakan aplikasi Serune
Kalee berbasis Android, pengguna dapat
memilih tiga fungsional yang tersedia
pada aplikasi yaitu fungsionalitas
Mainkan, Petunjuk dan Tentang Aplikasi.
Pada tahapan keempat, dilakukan
pembuatan aplikasi tahap awal yang
dikembangkan dari rancangan yang telah
dibuat sebelumnya. Pada tahapan ini juga
dilakukan perekaman audio Serune Kalee
dan dilanjutkan dengan pengolahan audio
menggunakan aplikasi Sonar. Pembuatan
aplikasi menggunakan ADT Plugin serta
Android SDK untuk pengkodean aplikasi
dengan menggunakan bahasa Java dan
Android XML pada IDE eclipse.
Tahapan kelima yaitu pengembangan
aplikasi secara bertahap. Pengembangan
ini dilakukan beriterasi dengan metode
3.3 Mekanisme Pengujian
Mekanisme pengujian aplikasi
Serune
Kalee
dilakukan
dengan
pendekatan unit testing, black box testing
dan usability testing. Dimana pengujian
black box testing dan usability testing
aplikasi akan diuji langsung pada
perangkat Android.
Unit testing merupakan pengujian
yang dilakukan pada setiap komponen
method dari aplikasi dengan membuat test
case. Pada aplikasi Android, pengujian
dilakukan dengan menggunakan Android
Test Project [11].
Pengujian kedua dilakukan dengan
pendekatan black box testing, yaitu
metode pengujian untuk validasi terhadap
3
Arikel Seminar Prosiding SENATKOM 2015
ISSN : 2460-4690
fungsional berdasarkan informasi dari
spesifikasi sistem [12]. Pengujian ini
dengan memperhatikan output yang
dihasilkan dalam menanggapi suatu input.
Pengujian ketiga yaitu usability
testing dilakukan langsung pada pengguna
untuk mengetahui
seberapa besar
kemudahan
penggunaan
antarmuka
(interface) sistem. Pengujian ini akan
menghasilkan saran-saran yang dapat
digunakan untuk perbaikan sistem [13].
usability testing, dimana cakupan tomboltombol yang digunakan sebelumnya
terlalu kecil dan terjadi error pada posisi
tombol ketika aplikasi diinstal pada
gadget dengan ukuran layar yang berbeda.
Sehingga pada pengembangan digunakan
paket
android.graphics.Color
untuk
mendeteksi warna latar sebagai pengganti
tombol. Berikut gambar latar yang
digunakan sesuai dengan posisi lubang
angin Serune Kalee.
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Proses Utama
Gambar 4. Instrumen Serune Kalee dan warna
latar yang digunakan
Pada Gambar 4 terdapat warna
Magenta untuk mengaktifkan lubang nada
Do sehingga dapat mengeluarkan nada
Do, warna biru digunakan untuk
mengaktifkan lubang nada re, warna abuabu digunakan untuk mengaktifkan
lubang nada mi, warna hijau digunakan
untuk mengaktifkan lubang nada fa,
warna
merah
digunakan
untuk
mengaktifkan lubang nada sol, warna
cyan digunakan untuk mengaktifkan
lubang nada la, warna kuning digunakan
untuk mengaktifkan lubang nada si dan
warna abu-abu gelap digunakan untuk
mengaktifkan lubang nada do tinggi
(lubang bawah Serune Kalee).
Gambar 3. Proses utama
Dari diagram alir Gambar 3, dapat
dilihat proses utama aplikasi yaitu
terdapat tiga menu utama, yaitu menu
Mainkan yang merupakan inti dari
aplikasi, Petunjuk dan Tentang Aplikasi.
4.3 Tampilan Aplikasi
4.3.1 Logo dan Splash Screen
Desain
aplikasi
terdiri
dari
logo/ikon dan layout aplikasi. Logo
aplikasi didesain dengan menggabungkan
Serune Kalee, unsur ke-Acehan yang
dilambangkan dengan Kupiah Meukutob
serta logo Android seperti pada Gambar 5.
4.2 Implementasi UI (User Interface)
Pembuatan purwarupa aplikasi
Serune
Kalee
dilakukan
dengan
menyiapkan gambar Serune Kalee sebagai
UI pada instrumen Serune Kalee.
Tampilan antarmuka diimplementasikan
kedalam View dengan menggunakan
Android XML dan Activity untuk
memanggil Android XML yang akan
ditampilkan.
Untuk mengaktifkan fungsionalitas
lubang-lubang nada Serune Kalee,
digunakan deteksi warna dari gambar latar
yang digunakan. Tujuannya adalah untuk
untuk memperbaiki terhadap keluhan
pengguna ketika melakukan ujicoba
Gambar 5. Splash Screen aplikasi
4
Arikel Seminar Prosiding SENATKOM 2015
ISSN : 2460-4690
Kombinasi antara logo Android,
Kupiah Meukutob serta Serune Kalee
pada logo aplikasi memberikan nilai
identitas aplikasi yang berasal dari Aceh.
Splash screen (Gambar 5) akan tampil
selama selama 5 detik.
4.3.2 Form Menu
Tampilan menu aplikasi Serune
Kalee terdiri dari Menu utama, menu
instrumen Serune Kalee, menu Petunjuk
dan Tentang aplikasi seperti pada Gambar
6(a).
(a)
(b)
(c)
(d)
Gambar 6. (a) Menu Utama. (b) Instrumen Serune Kalee. (c) Menu Petunjuk. (d) Menu Tentang
Pada menu utama, tombol-tombol
dibuat dengan menggunakan atribut
ImageButton
dan
menggunakan
RelativeLayout agar tombol-tombol menu
dapat diposisikan berurutan ke bawah.
Setiap tombol memiliki fungsionalitas
yang akan memanggil Activity lainnya.
Tombol menu Mainkan untuk memanggil
dan menampilkan SeruneActivity yang
merupakan inti aplikasi yaitu menu untuk
memainkan instrumen Serune Kalee
(Gambar 6(b)). Menu Petunjuk dan menu
Tentang masing-masing untuk memanggil
PetunjukActivity dan TentangActivity
(dapat dilihat pada Gambar 6(c) dan 6(d)).
Desain antarmuka sistem pada form
Mainkan menggunakan objek Serune
Kalee asli yang telah dilakukan olah
digital dengan Corel Draw. Pada sisi atas
Serune Kalee terdapat 7 lubang nada dan
sisi kiri bawah terdapat sebuah tombol
sebagai lubang nada bawah Serune Kalee.
Form petunjuk dan tentang hanya
berisi
informasi
petunjuk
dan
pengembangan
aplikasi
serta
menggunakan atribut ScrollView agar
semua informasi terbaca.
pengujian ini terdapat 5 activity, yaitu
activity SplashActivity, MenuActivity,
SeruneActivity, PetunjukActivity dan
TentangActivity.
4.4.2 Pengujian dengan Metode Black
Box Testing
Pengujian Black Box Testing
dilakukan dengan cara membangkitkan
data uji, kemudian dieksekusi pada
perangkat dan dicek apakah sesuai dengan
yang diharapkan.
Data uji yang dibangkitkan
sebanyak 15 data berupa fungsionalitas
dari aplikasi, seperti proses memainkan
audio nada dasar per tangga nada, proses
antar activity dan fungsionalitas lainnya
yang sesuai dengan spesifikasi yang
diharapkan. Dari hasil pengujian terhadap
15 data tersebut, hasil yang diperoleh
valid untuk seluruh data uji yang
dibangkitkan. Dengan demikian dapat
disimpulkan, aplikasi ini telah berjalan
sesuai
dengan
spesifikasi
yang
diharapkan.
4.4.3 Pengujian dengan Metode Usability
Testing
Usability testing adalah metode uji
untuk
melihat
pengguna
dalam
menyelesaikan task saat menggunakan
aplikasi. Pengujian dilakukan terhadap 4
pengguna dengan dua kategori dan
menggunakan
4
gadget
berbeda.
4.4 Pengujian
4.4.1 Pengujian dengan Metode Unit
Testing
Pengujian ini dilakukan terhadap
seluruh method pada activity dengan
menggunakan Android Test Project. Pada
5
Arikel Seminar Prosiding SENATKOM 2015
ISSN : 2460-4690
Pengujian dilakukan dengan memberikan
task yang harus dikerjakan kemudian
diamati dan diberikan kuisoner yang
berupa hipotesis.
platform. http://developer.android.
com/about/index.html.
Diakses
tanggal 6 Januari 2015.
[4] International
Data
Corporation
(IDC). 2014. Smartphone OS Market
Share, Q3 2014. http://www.idc.com
/prodserv/smartphone-os-marketshare.jsp. Diakses tanggal 6 Januari
2015.
[5] Android Developers. n.d. ADT
Plugin. http://developer.android.com
/tools/sdk/eclipse-adt.html. Diakses
tanggal 17 Desember 2014.
[6] Android Developers, n.d. Download
Android Studio dan SDK Tools.
http://developer.android.com/sdk/ind
ex.html. Diakses tanggal 20 Oktober
2014.
[7] Cakewalk. n.d. Sonar Famili – Sonar
Platinum, Sonar Studio and Sonar
Artist. https://www.cakewalk.com/
Products/SONAR. Diakses tanggal
20 Oktober 2014.
[8] Beyer, H. & Holtzblatt, K.. 1998.
Contextual
Design,
Defining
Customer-Centered
Systems.
Morgan Kaufmann Publishers, Inc.
San Francisco.
[9] Holtzblatt, K., Wendell, B. J. &
Wood, S.. 2005. Rapid Contextual
Design. Elsevier Inc. San Francisco.
[10] Hermawan, Julius. 2000. Analisa
Desain
&
Pemrograman
Berorientasi Obyek dengan UML
dan Visual Basic .NET. Penerbit
Andi. Yogyakarta.
[11] Sadeh, B. & Gopalakrishnan, S.
2011. A Study on the Evaluation of
Unit Testing for Android Systems.
International Journal of New
Computer Architectures and their
Applications (IJNCAA). 1(4): 926941.
[12] Liu, H. & Tan, H. B. K. 2009.
Covering code behavior on input
validation in functional testing.
Information
and
Software
Technology. 51(2): 546-553.
[13] Brinkman, W.-P., Haakma, R. &
Bouwhuis, D. G.. 2008. ComponentSpesific Usability Testing. Systems,
Man and Cybernetics, Part A:
Systems and Humans. 38(5): 11431155.
Tabel 3. Hasil pengujian Usability Testing
No
Aktivitas
Masalah
1
Aspek
Sistem
Aspek
Pengguna
Aspek
Interaksi
Tidak
2
3
Keterangan
Tidak
Ya
Pada layar 5
inci tombol
nada terlalu
rapat.
Tabel 3 merupakan hasil pengujian
tahap akhir dengan usability testing
terhadap pengguna pemain Serune Kalee
dan pengguna Android biasa. Kesimpulan
pengujian dengan perangkat yang berbeda
terdapat masalah, yaitu pada aspek
pengguna tombol-tombol lubang nada
rapat dan menyulitkan untuk memainkan.
5. KESIMPULAN
Penelitian menghasilkan aplikasi
Serune Kalee yang merupakan visualisasi
dari alat musik tradisional Aceh Serune
Kalee yang dapat beroperasi pada
berbagai smartphone dan tablet berbasis
Android. Aplikasi tersebut telah tersedia
pada Google Play Store dengan nama
Serune Kalee Android. Suara yang
dihasilkan oleh aplikasi ini sesuai dengan
Serune Kalee berdasarkan hasil dari
pengujian usability testing terhadap 3
orang pemain Serune Kalee serta telah
sesuai dengan spesifikasi serta dapat
digunakan sebagai media belajar dan
prmosi Serune Kalee ke pasar digital lokal
maupun internasional.
6. DAFTAR PUSTAKA
[1] Burhan, F. & Alamsyah. 1986.
Ensiklopedi Musik dan Tari Daerah
Propinsi Daerah Istimewa Aceh.
Cetakan Pertama, Pusat Penelitian
Sejarah dan Budaya. Banda Aceh.
[2] ZZ., I. & Alamsyah. 1993. Peralatan
Hiburan dan Kesenian Tradisional
Propinsi Daerah Istimewa Aceh.
Departemen
Pendidikan
dan
Kebudayaan. Jakarta.
[3] Android Developers. n.d. Android,
the world’s most popular mobile
6
ISSN : 2460-4690
PURWARUPA APLIKASI SERUNE KALEE
(ALAT MUSIK TRADISIONAL ACEH)
BERBASIS ANDROID
Ramadhan, Fitri Arnia, Taufan Chalis, Muhammad Ilhamsyah Hafiz Syahidan, dan
Rahmad Dawood
Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala
e-mail: [email protected], [email protected], [email protected],
[email protected], [email protected]
Abstract
Alat-alat musik tradisional mulai ditinggalkan seiring dengan berkembangnya penggunaan
alat-alat musik modern. Hal tersebut juga terjadi di Aceh, salah satunya yaitu alat musik Serune Kalee.
Alat musik jenis tiup ini biasanya dimainkan untuk mengiringi tarian-tarian tradisional Aceh yang
sering dimainkan bersamaan dengan Geundrang dan Rapa’i. Namun, saat ini tarian-tarian tersebut
sering diiringi oleh alat musik modern. Salah satu langkah untuk menjaga dan memperkenalkan alat
musik tradisional adalah dengan memanfaatkan teknologi yang semakin berkembang seperti
smartphone dan tablet. Tulisan ini membahas pengembangan purwarupa aplikasi Serune Kalee yang
dapat beroperasi pada perangkat Android. Pengembangan ini merupakan langkah awal untuk
memperkenalkan kembali alat musik ini melalui media digital. Pendekatan yang dipergunakan adalah
metode Contextual Design untuk memahami kebutuhan para pemain Serune Kalee, pengembangan
menggunakan bahasa pemrograman Java dan XML, serta pengolahan audio menggunakan aplikasi
Sonar.
Kata Kunci : Serune Kalee, Alat Musik Tradisional, Aceh, Android
dimanfaatkan yaitu sistem operasi
Android untuk memperkenalkan kembali
alat musik Serune Kalee.
Dalam karya ilmiah ini dibahas tentang
perancangan dan pembuatan purwarupa
aplikasi Serune Kalee yang merupakan
alat musik tradisional Aceh yang dapat
beroperasi pada smartphone dan tablet
berbasis Android. Aplikasi ini dibuat
sedemikian
rupa
sehingga
dapat
dimainkan dan mengeluarkan suara khas
Serune Kalee dengan menekan pada
lubang-lubang nada pada instrumen
Serune Kalee pada aplikasi.
Ditambah lagi dengan memanfaatkan
Google Play Store, aplikasi Serune Kalee
dapat dipublikasikan secara global dengan
tujuan untuk memperkenalkan kembali
Serune
Kalee
ke
pasar
digital
internasional.
1. PENDAHULUAN
Aceh memiliki beragam jenis alat
musik tradisional yang biasa digunakan
untuk mengiringi tarian tradisional. Alatalat musik tradisional Aceh yang sering
digunakan diantaranya Serune Kalee,
Rapa’i dan Geundrang. Rapa’i dan
Geundrang saat ini masih sering dijumpai
pada beberapa tarian tradisional Aceh,
salah satunya Tarian Rapa’i Geurimpheng
yang dimainkan harus dengan memakai
Rapa’i. Namun, alat musik tradisional
Aceh yang sudah jarang ditemui yaitu
Serune Kalee.
Kemajuan teknologi dan ilmu
pemrosesan sinyal audio, mengakibatkan
penggunanaan alat-alat musik tradisional
untuk mengiringi tarian tradisional
semakin ditinggalkan dan digantikan
dengan musik modern yang dimainkan
dengan menggunakan pemutar musik
(music player), seperti pada tarian Ranup
Lampuan yang biasa dimainkan sebagai
pembuka acara. Sebaliknya, teknologi
yang sedang berkembang memiliki sisi
positif, yaitu dapat dimanfaatkan untuk
mengkampanyekan dan mengajak seluruh
lapisan masyarakat untuk kembali
mengenal warisan alat musik tradisional
Aceh, Serune Kalee. Teknologi yang
2. DASAR TEORI
2.1 Serune Kalee
Serune Kalee merupakan alat musik
instrumen
tradisional
Aceh
yang
dimainkan dengan cara ditiup. Alat musik
ini populer di daerah Pidie, Aceh Utara,
Aceh Besar dan Aceh Barat. Serune Kalee
biasanya dimainkan bersamaan dengan
Geundrang dan Rapa’i. Alat-alat musik
1
Arikel Seminar Prosiding SENATKOM 2015
ISSN : 2460-4690
tersebut populer dari masa kejayaan
Kerajaan Aceh Darussalam. Timbre pada
Serune Kalee tajam sengau, tidak bulat
tetapi mempunyai “pitch” yang tetap dari
masing-masing nada. Timbre spesifik
Serune Kalee bersifat dinamis/heroik
ketika ditiup/dimainkan mendatangkan
semangat yang dinamis [1].
2.3 Pengolahan Audio dan Perangkat
Lunak Sonar
Perangkat lunak Sonar merupakan
sebuah aplikasi pengolahan audio dengan
lisensi berbayar yang dikembangkan oleh
Cakewalk. Fitur yang dimiliki Sonar
adalah rekaman audio, pemotongan audio,
pengecekan frekuensi nada (tuner) serta
pengolahan audio dengan menggunakan
fitur “Pattern Tool” [7].
Dalam penelitian ini, Sonar
digunakan sebagai media bantu dalam
proses perekaman audio nada dasar
Serune Kalee sampai dengan pengolahan
audio untuk pembuangan noise serta
pemotongan audio sebesar 5 detik untuk
setiap nada dasar.
Gambar 1. Serune Kalee
2.4 Contextual Design
Contextual Design merupakan
pendekatan
untuk
mendefiniskan
kebutuhan perangkat lunak dan perangkat
keras
sistem
dengan
teknik
mengumpulkan data dari pengguna [8].
Data dikumpulkan melalui wawancara
dan pengamatan langsung dengan target
pengguna. Tujuannya adalah untuk
memperoleh data yang sebagus mungkin.
Dalam contextual design, wawancara
dikenal dengan Contextual Interviews (CI)
yang merupakan wawancara yang
dilakukan secara perorangan dengan tatap
muka antara pewawancara dengan yang
diwaawancarai
serta
melakukan
pengamatan terhadap pekerjaan yang
sedang dilakukan [9]. Metode pengujian
ini digunakan untuk memperoleh data
tentang kepuasan pengguna dalam
menggunakan aplikasi Serune Kalee
Android.
Serune
Kalee
diklarifikasikan
sebagai alat musik tiup jenis Aerophone,
karena memakai lidah (mondstuk) dan
mempunyai rit (rohrblatt). Sebutan
Serune Kalee sendiri dalam bahasa
Indonesia adalah Serune yang berarti
“Serunai” dan Kalee yang merupakan
sebuah nama desa di Laweung Kabupaten
Pidie, Aceh [2].
2.2 Android
Android merupakan sistem operasi
mobile bersifat open-source yang
disediakan oleh Google [3]. Android
merupakan sistem operasi mobile yang
paling banyak digunakan, yaitu 84,4%
berdasarkan riset Internasional Data
Corporation (IDC) [4].
Dalam pengembangan aplikasinya,
Android
menggunakan
bahasa
pemrograman Java sebagai Activity dan
Android XML yang digunakan dalam
pembuatan layout serta diperlukan
perangkat lunak pendukung yaitu Android
Development Tools (ADT), Android
Software Development Kit (SDK) dan
Java Development Kit (JDK). ADT
merupakan sebuah perangkat lunak utama
yang dibuat oleh Android untuk
pembuatan aplikasi Android serta dapat
diintegrasikan dengan Eclipse IDE [5].
Sedangkan Android SDK merupakan
sebuah plugin untuk penggunaan API
library
yang
diperlukan
untuk
menjalankan ADT Plugin [6].
3. METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Tahapan Penelitian
Dalam
penelitian
pembuatan
purwarupa aplikasi Serune Kalee Android
ini dilakukan dengan beberapa tahapan
dengan pendekatan Contextual Design
untuk mendapatkan fungsional dan
tampilan yang menarik dan mudah
digunakan oleh pengguna.
Tahapan pertama yaitu studi
literatur terhadap subjek dan objek
penelitian. Pada tahapan ini dilakukan
studi literatur untuk mendapatkan
informasi awal dalam tahapan penelitian
2
Arikel Seminar Prosiding SENATKOM 2015
ISSN : 2460-4690
rancang bangun Aplikasi Serune Kalee
berbasis Android.
Tahapan kedua dilakukan analisa
kebutuhan. Pada tahapan ini, dilakukan
analisa
yang
diperlukan
dalam
perancangan dan pembuatan aplikasi.
Tahapan ini dilakukan melalui pendekatan
wawancara langsung dengan pemain
Serune Kalee, seniman daerah yang
mengerti alat musik tradisional Aceh serta
calon pengguna aplikasi Serune Kalee
Android.
Setelah dilakukan analisa kebutuhan,
tahapan ketiga dilakukan perancangan
prototipe aplikasi. Perancangan meliputi
perancangan aliran kerja sistem dan
pemodelan yang nantinya akan menjadi
acuan dalam pengembangan aplikasi.
Pemodelan dengan use case diagram
dapat dilihat pada Gambar 2.
Scrum. Setiap iterasi yang telah selesai,
dilakukan
pengujian
fungsionalitas
aplikasi dengan metode unit testing dan
black box testing untuk mengetahui
apakah aplikasi berjalan sesuai dengan
fungsionalitas yang diharapkan. Tahapan
terakhir yaitu pengujian terakhir aplikasi
dengan usability testing yang langsung
dilakukan uji coba pada calon pengguna
aplikasi Serune Kalee.
3.2 Peralatan Penelitian
Peralatan yang digunakan pada
proses penelitian ini terdiri dar hardware
(perangkat keras) yang dapat dilihat pada
tabel 1 dan software (perangkat lunak)
yang dapat dilihat pada tabel 2.
Tabel 1. Perangkat keras yang digunakan
No
Peralatan
1 PC/Laptop Compaq Intel Core i3 2,26
GHz, RAM 2 GB, Hardisk 320 GB
2 Tablet Android Samsung Galaxy Tab 3
7.0”, layar 7 inci
3 Smartphone Asus Zenfone 4s, layar 4,5
inci
4 Dynamic Mic tipe Sennheiser 421
Tabel 2. Perangkat lunak yang digunakan
No
Peralatan
1 Sistem Operasi Windows 8.1
2 Android 4.4.2 (KitKat)
3 Eclipse Juno
4 ADT Plugin versi 23.0.2.1259578
5 Java Development Kit versi 1.8.0_20
6 Android SDK versi 23.0.2
7 Sonar versi X3
8 Corel Draw X4
Gambar 2. Use Case Diagram
Use case diagram merupakan
pemodelan
untuk
menggambarkan
fungsionalitas dari sistem yang akan
dibuat terhadap aktor [10]. Dari gambar di
atas, dapat dilihat interaksi pengguna
dalam menggunakan aplikasi Serune
Kalee berbasis Android, pengguna dapat
memilih tiga fungsional yang tersedia
pada aplikasi yaitu fungsionalitas
Mainkan, Petunjuk dan Tentang Aplikasi.
Pada tahapan keempat, dilakukan
pembuatan aplikasi tahap awal yang
dikembangkan dari rancangan yang telah
dibuat sebelumnya. Pada tahapan ini juga
dilakukan perekaman audio Serune Kalee
dan dilanjutkan dengan pengolahan audio
menggunakan aplikasi Sonar. Pembuatan
aplikasi menggunakan ADT Plugin serta
Android SDK untuk pengkodean aplikasi
dengan menggunakan bahasa Java dan
Android XML pada IDE eclipse.
Tahapan kelima yaitu pengembangan
aplikasi secara bertahap. Pengembangan
ini dilakukan beriterasi dengan metode
3.3 Mekanisme Pengujian
Mekanisme pengujian aplikasi
Serune
Kalee
dilakukan
dengan
pendekatan unit testing, black box testing
dan usability testing. Dimana pengujian
black box testing dan usability testing
aplikasi akan diuji langsung pada
perangkat Android.
Unit testing merupakan pengujian
yang dilakukan pada setiap komponen
method dari aplikasi dengan membuat test
case. Pada aplikasi Android, pengujian
dilakukan dengan menggunakan Android
Test Project [11].
Pengujian kedua dilakukan dengan
pendekatan black box testing, yaitu
metode pengujian untuk validasi terhadap
3
Arikel Seminar Prosiding SENATKOM 2015
ISSN : 2460-4690
fungsional berdasarkan informasi dari
spesifikasi sistem [12]. Pengujian ini
dengan memperhatikan output yang
dihasilkan dalam menanggapi suatu input.
Pengujian ketiga yaitu usability
testing dilakukan langsung pada pengguna
untuk mengetahui
seberapa besar
kemudahan
penggunaan
antarmuka
(interface) sistem. Pengujian ini akan
menghasilkan saran-saran yang dapat
digunakan untuk perbaikan sistem [13].
usability testing, dimana cakupan tomboltombol yang digunakan sebelumnya
terlalu kecil dan terjadi error pada posisi
tombol ketika aplikasi diinstal pada
gadget dengan ukuran layar yang berbeda.
Sehingga pada pengembangan digunakan
paket
android.graphics.Color
untuk
mendeteksi warna latar sebagai pengganti
tombol. Berikut gambar latar yang
digunakan sesuai dengan posisi lubang
angin Serune Kalee.
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Proses Utama
Gambar 4. Instrumen Serune Kalee dan warna
latar yang digunakan
Pada Gambar 4 terdapat warna
Magenta untuk mengaktifkan lubang nada
Do sehingga dapat mengeluarkan nada
Do, warna biru digunakan untuk
mengaktifkan lubang nada re, warna abuabu digunakan untuk mengaktifkan
lubang nada mi, warna hijau digunakan
untuk mengaktifkan lubang nada fa,
warna
merah
digunakan
untuk
mengaktifkan lubang nada sol, warna
cyan digunakan untuk mengaktifkan
lubang nada la, warna kuning digunakan
untuk mengaktifkan lubang nada si dan
warna abu-abu gelap digunakan untuk
mengaktifkan lubang nada do tinggi
(lubang bawah Serune Kalee).
Gambar 3. Proses utama
Dari diagram alir Gambar 3, dapat
dilihat proses utama aplikasi yaitu
terdapat tiga menu utama, yaitu menu
Mainkan yang merupakan inti dari
aplikasi, Petunjuk dan Tentang Aplikasi.
4.3 Tampilan Aplikasi
4.3.1 Logo dan Splash Screen
Desain
aplikasi
terdiri
dari
logo/ikon dan layout aplikasi. Logo
aplikasi didesain dengan menggabungkan
Serune Kalee, unsur ke-Acehan yang
dilambangkan dengan Kupiah Meukutob
serta logo Android seperti pada Gambar 5.
4.2 Implementasi UI (User Interface)
Pembuatan purwarupa aplikasi
Serune
Kalee
dilakukan
dengan
menyiapkan gambar Serune Kalee sebagai
UI pada instrumen Serune Kalee.
Tampilan antarmuka diimplementasikan
kedalam View dengan menggunakan
Android XML dan Activity untuk
memanggil Android XML yang akan
ditampilkan.
Untuk mengaktifkan fungsionalitas
lubang-lubang nada Serune Kalee,
digunakan deteksi warna dari gambar latar
yang digunakan. Tujuannya adalah untuk
untuk memperbaiki terhadap keluhan
pengguna ketika melakukan ujicoba
Gambar 5. Splash Screen aplikasi
4
Arikel Seminar Prosiding SENATKOM 2015
ISSN : 2460-4690
Kombinasi antara logo Android,
Kupiah Meukutob serta Serune Kalee
pada logo aplikasi memberikan nilai
identitas aplikasi yang berasal dari Aceh.
Splash screen (Gambar 5) akan tampil
selama selama 5 detik.
4.3.2 Form Menu
Tampilan menu aplikasi Serune
Kalee terdiri dari Menu utama, menu
instrumen Serune Kalee, menu Petunjuk
dan Tentang aplikasi seperti pada Gambar
6(a).
(a)
(b)
(c)
(d)
Gambar 6. (a) Menu Utama. (b) Instrumen Serune Kalee. (c) Menu Petunjuk. (d) Menu Tentang
Pada menu utama, tombol-tombol
dibuat dengan menggunakan atribut
ImageButton
dan
menggunakan
RelativeLayout agar tombol-tombol menu
dapat diposisikan berurutan ke bawah.
Setiap tombol memiliki fungsionalitas
yang akan memanggil Activity lainnya.
Tombol menu Mainkan untuk memanggil
dan menampilkan SeruneActivity yang
merupakan inti aplikasi yaitu menu untuk
memainkan instrumen Serune Kalee
(Gambar 6(b)). Menu Petunjuk dan menu
Tentang masing-masing untuk memanggil
PetunjukActivity dan TentangActivity
(dapat dilihat pada Gambar 6(c) dan 6(d)).
Desain antarmuka sistem pada form
Mainkan menggunakan objek Serune
Kalee asli yang telah dilakukan olah
digital dengan Corel Draw. Pada sisi atas
Serune Kalee terdapat 7 lubang nada dan
sisi kiri bawah terdapat sebuah tombol
sebagai lubang nada bawah Serune Kalee.
Form petunjuk dan tentang hanya
berisi
informasi
petunjuk
dan
pengembangan
aplikasi
serta
menggunakan atribut ScrollView agar
semua informasi terbaca.
pengujian ini terdapat 5 activity, yaitu
activity SplashActivity, MenuActivity,
SeruneActivity, PetunjukActivity dan
TentangActivity.
4.4.2 Pengujian dengan Metode Black
Box Testing
Pengujian Black Box Testing
dilakukan dengan cara membangkitkan
data uji, kemudian dieksekusi pada
perangkat dan dicek apakah sesuai dengan
yang diharapkan.
Data uji yang dibangkitkan
sebanyak 15 data berupa fungsionalitas
dari aplikasi, seperti proses memainkan
audio nada dasar per tangga nada, proses
antar activity dan fungsionalitas lainnya
yang sesuai dengan spesifikasi yang
diharapkan. Dari hasil pengujian terhadap
15 data tersebut, hasil yang diperoleh
valid untuk seluruh data uji yang
dibangkitkan. Dengan demikian dapat
disimpulkan, aplikasi ini telah berjalan
sesuai
dengan
spesifikasi
yang
diharapkan.
4.4.3 Pengujian dengan Metode Usability
Testing
Usability testing adalah metode uji
untuk
melihat
pengguna
dalam
menyelesaikan task saat menggunakan
aplikasi. Pengujian dilakukan terhadap 4
pengguna dengan dua kategori dan
menggunakan
4
gadget
berbeda.
4.4 Pengujian
4.4.1 Pengujian dengan Metode Unit
Testing
Pengujian ini dilakukan terhadap
seluruh method pada activity dengan
menggunakan Android Test Project. Pada
5
Arikel Seminar Prosiding SENATKOM 2015
ISSN : 2460-4690
Pengujian dilakukan dengan memberikan
task yang harus dikerjakan kemudian
diamati dan diberikan kuisoner yang
berupa hipotesis.
platform. http://developer.android.
com/about/index.html.
Diakses
tanggal 6 Januari 2015.
[4] International
Data
Corporation
(IDC). 2014. Smartphone OS Market
Share, Q3 2014. http://www.idc.com
/prodserv/smartphone-os-marketshare.jsp. Diakses tanggal 6 Januari
2015.
[5] Android Developers. n.d. ADT
Plugin. http://developer.android.com
/tools/sdk/eclipse-adt.html. Diakses
tanggal 17 Desember 2014.
[6] Android Developers, n.d. Download
Android Studio dan SDK Tools.
http://developer.android.com/sdk/ind
ex.html. Diakses tanggal 20 Oktober
2014.
[7] Cakewalk. n.d. Sonar Famili – Sonar
Platinum, Sonar Studio and Sonar
Artist. https://www.cakewalk.com/
Products/SONAR. Diakses tanggal
20 Oktober 2014.
[8] Beyer, H. & Holtzblatt, K.. 1998.
Contextual
Design,
Defining
Customer-Centered
Systems.
Morgan Kaufmann Publishers, Inc.
San Francisco.
[9] Holtzblatt, K., Wendell, B. J. &
Wood, S.. 2005. Rapid Contextual
Design. Elsevier Inc. San Francisco.
[10] Hermawan, Julius. 2000. Analisa
Desain
&
Pemrograman
Berorientasi Obyek dengan UML
dan Visual Basic .NET. Penerbit
Andi. Yogyakarta.
[11] Sadeh, B. & Gopalakrishnan, S.
2011. A Study on the Evaluation of
Unit Testing for Android Systems.
International Journal of New
Computer Architectures and their
Applications (IJNCAA). 1(4): 926941.
[12] Liu, H. & Tan, H. B. K. 2009.
Covering code behavior on input
validation in functional testing.
Information
and
Software
Technology. 51(2): 546-553.
[13] Brinkman, W.-P., Haakma, R. &
Bouwhuis, D. G.. 2008. ComponentSpesific Usability Testing. Systems,
Man and Cybernetics, Part A:
Systems and Humans. 38(5): 11431155.
Tabel 3. Hasil pengujian Usability Testing
No
Aktivitas
Masalah
1
Aspek
Sistem
Aspek
Pengguna
Aspek
Interaksi
Tidak
2
3
Keterangan
Tidak
Ya
Pada layar 5
inci tombol
nada terlalu
rapat.
Tabel 3 merupakan hasil pengujian
tahap akhir dengan usability testing
terhadap pengguna pemain Serune Kalee
dan pengguna Android biasa. Kesimpulan
pengujian dengan perangkat yang berbeda
terdapat masalah, yaitu pada aspek
pengguna tombol-tombol lubang nada
rapat dan menyulitkan untuk memainkan.
5. KESIMPULAN
Penelitian menghasilkan aplikasi
Serune Kalee yang merupakan visualisasi
dari alat musik tradisional Aceh Serune
Kalee yang dapat beroperasi pada
berbagai smartphone dan tablet berbasis
Android. Aplikasi tersebut telah tersedia
pada Google Play Store dengan nama
Serune Kalee Android. Suara yang
dihasilkan oleh aplikasi ini sesuai dengan
Serune Kalee berdasarkan hasil dari
pengujian usability testing terhadap 3
orang pemain Serune Kalee serta telah
sesuai dengan spesifikasi serta dapat
digunakan sebagai media belajar dan
prmosi Serune Kalee ke pasar digital lokal
maupun internasional.
6. DAFTAR PUSTAKA
[1] Burhan, F. & Alamsyah. 1986.
Ensiklopedi Musik dan Tari Daerah
Propinsi Daerah Istimewa Aceh.
Cetakan Pertama, Pusat Penelitian
Sejarah dan Budaya. Banda Aceh.
[2] ZZ., I. & Alamsyah. 1993. Peralatan
Hiburan dan Kesenian Tradisional
Propinsi Daerah Istimewa Aceh.
Departemen
Pendidikan
dan
Kebudayaan. Jakarta.
[3] Android Developers. n.d. Android,
the world’s most popular mobile
6