Tujuan Manfaat Penentuan Bilangan Asam Dan Bobot Jenis Serta Kelarutan Dalam Etanol Dari Minyak Nilam (Pogostemon Cablin B.)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tanaman Nilam 2.1.1 Morfologi tanaman nilam Morfologi tanaman nilam antara lain: Nuryani, dkk, 2005. Famili : Labiateae Divisi : Spermatophyta Kelas : Angiospermae Ordo : Lamiales Spesies : Pogostemon cablin Benth Tanaman nilam merupakan tumbuhan daerah tropis. Tanaman ini merupakan tumbuhan semak dengan ketinggian sekiar 0,3-1,3 meter. Di alam bebas tumbuhnya menggeliat-geliat tidak teratur dan cenderung mengarah kedatangnya sinar matahari, namun di kebun pertanaman nilam tumbuhnya dapat tegak ke atas atau merumpun pendek bila diberi penegak bambu Firmanto, 2009. Ciri-ciri tanaman nilam yaitu berakar serabut, berbatang lunak dan berbuku-buku, buku batangnya menggembung dan berair, warna batangnya hijau kecokelatan. Daun nilam merupakan daun tunggal yang berbentuk bulat telur atau lonjong, melebar ke tengah, meruncing ke ujung dan tepinya bergerigi. Tulang daunnya bercabang-cabang ke segala penjuru. Bila daun nilam diremas-remas akan berbau harum, oleh karena itu masyarakat desa sering menggunakannya untuk mandi dan mencuci pakaian sebagai pengganti sabun dan sekaligus untuk memberikan bau wangi. Daun nilam merupakan bagian dari tanaman nilam yang berharga, karenadaun nilam yang baik berasal dari daunnya. Tanaman nilam tidak selalu berbunga, tergantung pada jenisnnya. Nilam yang berbunga, berwarna putih dan tersusun di tangkai. Jenis nilam yang berbunga ini menjadi indikator bahwa nilam tersebut tidak layak dikembangkan, karena kadar minyaknya rendah dan komposisi minyaknya juga jelek Firmanto, 2009.

2.1.2 Jenis–jenis tanaman nilam

Jenis-jenis tanaman nilam antara lain : a. Pogostemon cablin Benth Pogostemon cablin Benthdisebut juga denganPogostemon patchouli atau Pogostemon mentha. Pogostemon cablin sering juga disebut nilam Aceh. Jenis tanaman ini termasuk famili Labiate, yaitu kelompok tanaman yang mempunyai aroma yang mirip satu sama lain. Diantara jenis nilam, yang diusahakan secara komersial adalah varietas Pogostemon cablin Benth yang sebenarnya berasal dari Filipina, yang kemudian berkembang ke Malaysia, Madagaskar, Paraguay, Brazilia dan Indonesia Sudaryani, dkk, 1998. Di Indonesia banyak ditemukan di Aceh dan Sumatera Utara. Nilam jenis ini jarang berbunga, oleh karena itu kandungan minyaknya tinggi yaitu 2,5-5, disamping itu, minyak nilam memiliki sifat-sifat yang diinginkan dalam perdagangan Nuryani, dkk, 2005. b. Pogostemon heyneanus Pogostemon heyneanus sering juga dinamakan nilam jawa atau nilam hutan. Jenis ini berasal dari India, banyak tumbuh liar di hutan pulau Jawa danpada umumnya berbunga, oleh karena itu kandungan minyaknya rendah yaitu