HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Latar a. Sejarah
Yayasan Universitas Sumatera Utara didirikan tanggal 20 Agustus 1952 membuka Fakultas Pertanian USU pada tanggal 16 Nopember 1956, dan
menyerahkannya kepada Pemerintah RI tanggal 25 Agustus 1958 sehingga resmi menjadi Fakultas Pertanian USU Negeri berdasarkan SK Menteri P dan K No.
4691S. Surat Keputusan Dirjen Dikti No 1632007 tentang Penataan Nama dan Kode Program Studi yang berisi penggabungan Program Studi PS
BudidayaAgronomi, Ilmu Tanah, Pemuliaan Tanaman dan Hama dan Penyakit Tumbuhan ke dalam satu wadah bernama Program studi Agroekoteknologi.
Peranan Fakultas Pertanian akan semakin penting dimasa mendatang untuk mempersiapkan generasi yang akan membangun pertanian Indonesia.
Pertanian merupakan dasar ketahanan negara yang tidak bisa diabaikan, sumbangan pertanian terhadap pendapatan nasional dan daerah yang cukup besar,
kebutuhan akan pangan terus meningkat, jumlah penduduk yang menggantungkan kehidupan pada sektor pertanian yang cukup besar, sementara tantangan pertanian
dimasa depan yang semakin kompleks sehingga membutuhkan para ahli pertanian yang berpendidikan, tanggung jawab, jujur dan handal.
b.Visi dan Misi
Menjadi program studi unggulan di Indonesia dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang pertanian dengan kompetensi utama
pengelolaan tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan yang berwawasan lingkungan.
Sedangkan visi program studi Agroekoteknologi adalah mempunyai peran aktif dalam merencanakan dan melaksanakan pembangunan pertanian yang sesuai
dengan kepentingan petani, kondisi ekosistem, serta sistem sosial-ekonomi dan budaya setempat untuk Pembangunan pertanian berkelanjutan di Indonesia.
Menghasilkan lulusan yang mampu bersaing secara global, berjiwa
kewirausahaan dan mampu mengembangkan diri sesuai dengan kebutuhan
Universitas Sumatera Utara
lingkungan kerja. Sebagai sumberdaya konsultasiinformasi dan rujukan bagi dunia usaha industri terutama di bidang usaha pertanianagroindustri.
Sedangkan tujuan dari program studi Agroekoteknologi adalah melakukan partisipasi aktif dalam pengembangan Ilmu Pengetahuan Teknologi Pertanian
khususnya perkebunan, hotikultura dan pangan. Memperluas partisipasi dalam pembelajaran sesuai dengan kebutuhan dan memoderasikan cara penyampaian
pembelajaran. Membangun suatu pusat informasi dan teknologi komunikasi. Menciptakan suatu lingkungan pengajaran dan pembelajaran yang kondusif untuk
menciptakan kerja kreatif.
c . Struktur Organisasi
Pimpinan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara yaitu yang dipimpin oleh Dekan yaitu Prof. Dr. Ir. Dharma Bakti, yang dibantu oleh Dekan I
sampai dengan Dekan III yaitu pembantu Dekan I Dr. Ir. Hasanuddin, M.S. dan pembantu Dekan II yaitu Ir. Irsal, M.P. dan pembantu Dekan III yaitu Ir. Luhut
Sihombing, M.P. Dalam melaksanakan tugas dan misi Tridharma Perguruan Tinggi, Fakultas Pertanian USU mengkoordinasi unsur penyelenggara akademik
yang terdiri atas program studi masing-masing yaitu: Program Studi Agroekoteknologi yang terbagi atas empat 4 minat studi yaitu: minat studi
Agronomi, minat studi Hama dan Penyakit Tumbuhan, minat studi Ilmu Tanah, dan minat studi Pemulihan Tanaman.
. Program studi Agribisnis mempunyai dua 2 minat yaitu: minat studi
Agribisnis, dan minat studi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian. Dan program studi Ilmu Teknologi Pangan, program studi Peternakan, dan program studi
keteknikan pertanian. Dan program studi Kehutanan mempunyai minat yaitu: minat studi Manajemen Hutan, minat studi Budidaya Hutan, dan minat studi
Teknologi Hasil Hutan. Dan yang terakhir adalah program studi Manajemen Sumber Daya Perairan.
Kantor Administrasi Fakultas yaitu Kantor Tata Usaha Fakultas dipimpin oleh Kepala, berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Dekan. Kepala
Bagian Tata Usaha yaitu: Jamaluddin Hasibuan, SH, Kepala Sub Bagian Kepegawaian: Arifuddin, SE, SH. Dan Kepala Sub Bagian Akademik: Syamsul
Bahri, S. Pd. Kepala Sub Bagian Kemahasiswaan dan Alumni: Ir. Masnin. Kepala
Universitas Sumatera Utara
Sub Bagian Umum dan Keuangan: Mawardi Nur, S. Pd. Kepala Sub Bagian Perlengkapan: Drs. Wahyudi.
4. 2 Karakteristik Informan
Informan dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Magister Agroekoteknologi Universitas Sumatera Utara. Informan yang diambil dalam
peneiltian ini sebanyak 4 orang. Dari ke-4 informan ditemukannya data yang berulang-ulang dan penulis masih meneruskan penggalian data kepada informan
lain dengan harapan menemukan data baru dalam pengembangan wawasan. Berikut adalah daftar karakteristik informan :
Tabel 1 : Daftar Identitas Informan
No Kode
Kelompok Informan Jenjang Pendidikan
1. I
1
Agroekoteknologi S2
2. I
2
Agroekoteknologi S2
3. I
3
Agroekoteknologi S2
4. I
4
Agroekoteknologi S2
Berdasarkan identitas informan di atas, dapat dilihat bahwa banyaknya variasi informan yang dimiliki jurusan Agroekoteknologi menyebabkan semakin
banyak juga informasi yang dibutuhkan. Dan hal itu berpengaruh terhadap jenjang pendidikan Mahasiswa Agroekoteknologi karena semakin tingginya jenjang
pendidikan Mahasiswa maka semakin spesifik informasi yang dibutuhkan. Informan pertama I
1
adalah informan yang diwawancarai dengan melakukan perkenalan terlebih dahulu, sama halnya dengan I
2
, I
3
, I
4
. Setelah itu meminta waktu sedikit untuk diwawancarai dan menjelaskan maksud serta tujuan
untuk melakukan wawancara tersebut. Proses bertemunya penulis dengan I
1
adalah dimulai dengan menemui pegawai tata usaha selanjutnya pegawai tersebut memberikan petunjuk untuk
Universitas Sumatera Utara
menemui informan di Gedung Pasca Sarjana Agroekoteknologi. Wawancara untuk I
2
sama halnya dengan I
1
, I
3
, dan I
4
, hal ini dikarenakan I, II, III, dan IV, berada dalam tempat yang sama, soalnya ruang kuliah yang sama juga. Mereka
atau Informan dalam penelitian ini hanya dapat dijumpai di dalam ruangan tersebut, dan penulis juga meminta kesediaan waktu mereka di dalam tempat yang
sama. Selain mudah dijumpai, Informan juga dapat melanjutkan proses belajar mengajar setelah selesai diwawancara. Semua Informan penulis meminta
waktunya untuk diwawancarai adalah dalam waktu istirahat. Dalam arti Informan diwawancarai dalam keadaan tidak sedang melakukan kegiatan.
Wawancara dilakukan secara informal dengan menggunakan pedoman wawancara. Suasana pada saat melakukan wawancara bersifat latar alamiah,
karena suasana dan kondisi ruangan tidak diatur sedemikian rupa untuk melakukan wawancara. Bahasa yang digunakan selama melakukan wawancara
adalah bahasa informal yaitu menggunakan bahasa indonesia.
4.3 Kategori