Rangkuman Materi Hukum Acara Pidana you’re never too old to set another goal or to dream a new dream
Daya Perwira Dalimi – 3010 215 021 Kelas Karyawan
9
29. Upaya Hukum adalah suatu upaya yang dilakukan oleh para Pihak Terdakwa atau JPU yang tidak puas
terhadap putusan dari Pengadilan Negeri “PN”. Upaya Hukum
ini terbagi menjadi 2, yaitu a.
Upaya Hukum Biasa
-
BANDING: dilakukan oleh Pengadilan Tinggi “PT”
-
KASASI: dilakukan oleh Mahkamah Agung “MA”
b.
Upaya Hukum Luar Biasa
-
PENINJAUAN KEMBALI “PK”: dilakukan oleh MA
- KASASI DEMI KEPENTINGAN HUKUM
30. Upaya Hukum Biasa BANDING Ps. 233 – 243 KUHAP
A. JENIS PUTUSAN YANG DIBOLEHKAN UNTUK BANDING
Para pihak hanya dapat melakukan Upaya Banding terhadap Putusan PN yang mengenai Putusan Pemidanaan
.
Putusan BEBAS dan Lepas Dari Segala Tuntutan HANYA BISA dilakukan melalui Upaya KASASI Ps. 67 KUHAP
B. PEMERIKSAAN
- Upaya banding ini akan diperiksa dan diputuskan oleh PT
-
Yang diperiksa pada Pengadilan Tinggi adalah sama dengan pemeriksaan di PN, yaitu POKOK PERKARANYA
, sehingga hakimnya disebut JUDEX FACTI
-
PT memeriksa perkara, HANYA berdasarkan Dokumen Berkas Perkara yang diperoleh dari
Pengadilan Negeri saja, PT tidak melakukan pemeriksaan lainnya, seperti Pemanggilan Terdakwa dll
C. PIHAK YANG BERHAK
Yang berhak melakukan banding adalah Terdakwakuasanya atau JPU. D.
BATAS WAKTU Batas waktu
untuk menyatakan banding adalah 7 hari setelah putusan dibacakan atau 7 hari setelah pemberitahuan putusan diterima
oleh terdakwa yang tidak hadir pada persidangan. 7 hari kerja
E. MEMORI BANDING
- Bagi para pihak yang memohon Upaya Banding Pemohon Banding dapat mengajukan MEMORI
BANDING yang berisi mengenai alasan-alasan keberatan terdapat Putusan PN. -
Memori Banding sifatnya adalah TIDAK WAJIB untuk DIAJUKAN, artinya Pemohon Banding tidak wajib untuk mengajukan Memori Banding, meskipun telah mengajukan Permohonan Banding. Karena
dengan tanpa adanya Memori Banding, PT tetap dapat memeriksa perkaranya, dimana PT akan memeriksa dari awal perkara yang sudah diputuskan oleh PN, terlepas dengan ada atau tidak adanya
Memori Banding.
F. TEKNIS PELAKSANAAN
JPU biasanya mempunyai STANDART atau DASAR untuk melakukan Banding yaitu jika putusan hakim
ternyata dibawah 23 dari tuntutannya.
Contoh: JPU menuntut Terdakwa selama 9 tahun Penjara, maka JPU mempunyai patokan untuk tidak melakukan banding Puas terhadap Putusan, jika Hakim memberikan Putusannya minimal 6 tahun
Penjara memenuhi 23 dari Tuntutan JPU. Tapi jika ternyata Hakim memutuskan kurang dari 6 tahun, seperti 3 tahun misalnya, maka JPU akan melakukan Banding
Upaya Banding ini dilakukan melalui perantara PN, yang nantinya akan dikirim ke PT. Artinya, para
Pihak harus mengajukan Banding dan menyerahkan memori banding kepada PN, dan nantinya PN yang akan mengirimkan segala Berkas Perkara dan Memori Banding jika ada kepada PT.
Setelah perkaranya diputuskan oleh PT, selanjutnya putusan PT tersebut akan dikirimkan kembali ke PN, dan PN lah yang nantinya akan menyampaikan Putusan PT kepada Para Pihak TerdakwaJPU.
Wewenang untuk penahanan akan beralih dari PN ke PT, sejak kasus tersebut dinyatakan banding Putusan PT berisi Menguatkan Putusan PN, Membatalkan Putusan PN dengan mengadili sendiri
Rangkuman Materi Hukum Acara Pidana you’re never too old to set another goal or to dream a new dream
Daya Perwira Dalimi – 3010 215 021 Kelas Karyawan
10
A. BATAS WAKTU