Efisiensi Keberhasilan Hibridisasi Buatan Aksi Gen yang Mengendalikan Karakter Tipe Pertumbuhan
33 NC 7 identik dengan tetua C yaitu setengah menjalar Gambar 4. Pada populasi
Gajah x KSR 3 71 memiliki tipe pertumbuhan F
1
berbeda dengan tetua A maupun C yaitu setengah menjalar, pada populasi Jerapah x KSR 3, Talam x
KSR 3, dan Kelinci x KSR 3 100 memiliki tipe pertumbuhan F
1
juga berbeda dengan tetua A
maupun C yaitu setengah menjalar Gambar 5−8. Berdasarkan hasil evaluasi karakter tipe pertumbuhan F
1
, aksi gen yang mengendalikan karakter tipe pertumbuhan setengah menjalar dominan terhadap tipe pertumbuhan
tegak Tabel 10.
A B
C
Gambar 4. Tipe pertumbuhan tanaman tetua betina Bima, F
1
Bima x NC 7, dan Tetua jantan NC 7 A. Tetua betina Bima menunjukkan pertumbuhan tegak
B. F
1
Bima x NC 7 menunjukkan pertumbuhan setengah menjalar C. Tetua jantan NC 7 menunjukkan pertumbuhan setengah menjalar
34
A B
C Gambar 5. Tipe pertumbuhan tanaman tetua betina Gajah,
F
1
Gajah x KSR 3, dan Tetua jantan KSR 3 A. Tetua betina Gajah menunjukkan pertumbuhan tegak
B. F
1
Gajah x KSR 3 menunjukkan pertumbuhan setengah menjalar C. Tetua jantan KSR 3 menunjukkan pertumbuhan menjalar
A B
C Gambar 6. Tipe pertumbuhan tanaman tetua betina Jerapah,
F
1
Jerapah x KSR 3, dan Tetua jantan KSR 3 A. Tetua betina Jerapah menunjukkan pertumbuhan tegak
B. F
1
Jerapah x KSR 3 menunjukkan pertumbuhan setengah menjalar
C. Tetua jantan KSR 3 menunjukkan pertumbuhan menjalar
35
A B
C Gambar 7. Tipe pertumbuhan tanaman tetua betina Talam,
F
1
Talam x KSR 3, dan Tetua jantan KSR 3 A. Tetua betina Talam menunjukkan pertumbuhan tegak
B. F
1
Talam x KSR 3 menunjukkan pertumbuhan setengah menjalar C. Tetua jantan KSR 3 menunjukkan pertumbuhan menjalar
A B
C Gambar 8. Tipe pertumbuhan tanaman tetua betina Kelinci,
F
1
Kelinci x KSR 3, dan Tetua jantan KSR 3 A. Tetua betina Kelinci menunjukkan pertumbuhan tegak
B. F
1
Kelinci x KSR 3 menunjukkan pertumbuhan setengah menjalar
C. Tetua jantan KSR 3 menunjukkan pertumbuhan menjalar
36 Tabel 10. Hasil hibridisasi karakter tipe pertumbuhan kacang tanah.
Nomor Tetua betina
Tetua jantan Tipe Pertumbuhan
Persilangan Genotipe
Tipe pertumbuhan Genotipe
Tipe pertumbuhan
tanaman F1 1
Bima Tegak
NC7 Setengah
Menjalar Mati
2 Bima
Tegak NC7
Setengah Menjalar
Setengah Menjalar 3
Bima Tegak
NC7 Setengah
Menjalar Mati
4 Bima
Tegak NC7
Setengah Menjalar
Setengah Menjalar 5
Bima Tegak
NC7 Setengah
Menjalar Setengah Menjalar
6 Bima
Tegak NC7
Setengah Menjalar
Setengah Menjalar 7
Bima Tegak
NC7 Setengah
Menjalar Setengah Menjalar
8 Bima
Tegak NC7
Setengah Menjalar
Mati 9
Bima Tegak
NC7 Setengah
Menjalar Tegak
10 Gajah
Tegak KSR-3
Menjalar Setengah Menjalar
11 Gajah
Tegak KSR-3
Menjalar Setengah Menjalar
12 Gajah
Tegak KSR-3
Menjalar Tidak Tumbuh
13 Gajah
Tegak KSR-3
Menjalar Tegak
14 Gajah
Tegak KSR-3
Menjalar Tegak
15 Gajah
Tegak KSR-3
Menjalar Setengah Menjalar
16 Gajah
Tegak KSR-3
Menjalar Mati
17 Gajah
Tegak KSR-3
Menjalar Setengah Menjalar
18 Gajah
Tegak KSR-3
Menjalar Setengah Menjalar
19 Jerapah
Tegak KSR-3
Menjalar Setengah Menjalar
20 Jerapah
Tegak KSR-3
Menjalar Setengah Menjalar
21 Jerapah
Tegak KSR-3
Menjalar Tidak Tumbuh
22 Jerapah
Tegak KSR-3
Menjalar Tidak Tumbuh
23 Talam
Tegak KSR-3
Menjalar Setengah Menjalar
24 Talam
Tegak KSR-3
Menjalar Setengah Menjalar
25 Talam
Tegak KSR-3
Menjalar Setengah Menjalar
26 Talam
Tegak KSR-3
Menjalar Setengah Menjalar
27
Kelinci Tegak
KSR-3 Menjalar
Setengah Menjalar
37 Berdasarkan Tabel 10 populasi pada hasil hibridisasi pewarisan karakter tipe
pertumbuhan kacang tanah terdapat tiga tanaman tidak tumbuh dan empat tanaman mati. Tanaman yang mati disebabkan terserang penyakit busuk akar oleh
cendawan Sclerotium rolfsii. Sedangkan tanaman yang tidak tumbuh disebabkan kondisi fisik benih hasil hibridisasi tidak memenuhi syarat tumbuh benih untuk
ditanam. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa persentase hasil hibridisasi buatan diperoleh tipe pertumbuhan setengah menjalar sebesar 84 ,
sedangkan persentase hasil hibridisasi untuk tipe pertumbuhan tegak sebesar 16.