Posing merupakan salah satu indikator keefektifan belajar. Bagi siswa,
pembelajaran Problem Posing merupakan keterampilan mental, siswa menghadapi suatu kondisi dimana diberikan suatu permasalahan dan
siswa memecahkan masalah tersebut. Siswa tidak hanya menerima
materi dari guru saja, melainkan siswa juga berusaha menggali dan mengembangkan sendiri.
Keterampilan berpikir kreatif siswa dengan penggunaan model pembelajaran Problem posing dan Problem solving bagi siswa yang
memiliki kecerdasan emosional rendah maka keterampilan berpikir kreatif mereka pun akan rendah, hal ini dapat disebabkan karena
siswa yang keterampilan berpikir kreatifnya rendah adalah siswa- siswa yang malas untuk berpikir, tugas yang diberikan oleh guru
banyak yang tidak mereka kerjakan, mereka malas mengerjakan disebabkan beberapa hal seperti mereka merasa tugas yang diberikan
guru dirasa sulit. Mereka tidak mau mencoba, untuk mengerjakan soal-soal sulit tersebut. Siswa siswa yang malas ini masuk kedalam
tipe pertama seorang yang memiliki kecerdasan emosional rendah. Pemilihan metode dan media pembelajaran yang tepat merupakan
strategi yang tepat dalam membuat suasana kelas yang menyenangkan dan tidak monoton, karena siswa yang keterampilan berpikir
kreatifnya rendah adalah mereka yang memiliki kecerdasan emosional rendah, yang akan mudah merasa bosan dan tidak akan
memperhatikan pelajaran.
Model pembelajaran yang tepat digunakan pada siswa SMP Negeri 3
Pekalongan adalah model pembelajaran Problem Posing dan Problem Solving bagi siswa yang keterampilan berpikirnya rendah, sedangkan
siswa yang keterampilan berpikir kreatifnya tinggi akan dapat menyesuaikan dengan model pembelajaran yang digunakan, dan akan
saling berdiskusi saling membantu.
4. Terdapat Interaksi Antara Model Model Pembelajaran Problem
Posing dan Problem Solving dengan Kecerdasan Emosional EQ Terhadap Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa pada Mata
Pelajaran IPS Terpadu
Desain dalam penelitian ini dirancang untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran problem posing dengan model pembelajaran
problem solving terhadap keterampilan berpikir kreatif siswa. Interaksi antara model pembelajaran problem posing dan problem
solving, EQ dan keterampilan berpikir kreatif adalah satu kesatuan yang masing-masing saling mempengaruhi. Menurut Nurulhayati
dalam Rusman 2011: 203 pembelajaran kooperatif adalah strategi pembelajaran yang melibatkan partisipasi siswa dalam satu kelompok
kecil untuk saling berinteraksi. Penggunaan model pembelajaran yang koperatif akan membuat siswa aktif belajar maka akan membuat
mereka merasa senang dan tidak merasa bosan belajar dikelas, dengan penggunaan metode pembelajaran yang semacam ini siswa akan
mudah menerima materi yang diberikan guru, maka akan meningkatkan keterampilan berpikir kreatif siswa.
Interaksi pada tiga variabel ini tentunya merupakan tugas guru sebagai
fasilitator yang artinya harus mampu untuk menggabungkan interaksi antar ketiganya agar ilmu pengetauan yang didapatkan seimbang,
sesuai dengan teori belajar kognitif yang dikemukakan oleh Piaget menyatakan bahwa ilmu pengetahuan dibangun dalam pikiran seorang
anak dengan kegiatan asimilasi dan akomodasi sesuai dengan skemata yang dimilikinya.
Berdasarkan uraian hubungan antara variabel dalam penelitian ini dapat dilihat pada paradigma berikut:
Gambar 1. Interaksi antara Model Pembelajaran Kooperatif dan Kecerdasan
Emosional terhadap
Keterampilan Berpikir Kreatif
Model Pembelajaran
Problem Posing
Kecerdasan Emosional
EQ Kecerdasan
Emosional EQ
Keterampilan Berpikir
Kreatif Keterampilan
Berpikir Kreatif
Problem Solving
Keterampilan Berpikir
Kreatif Kecerdasan
Emosional EQ
Kecerdasan Emosional
EQ
Keterampilan Berpikir
Kreatif
D. Hipotesis
1. Ada perbedaan keterampilan berpikir siswa yang pembelajarannya
menggunakan model pembelajaran Problem Posing dan siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran Problem solving pada
mata pelajaran IPS Terpadu. 2.
Ada perbedaan keterampilan berpikir kreatif siswa yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran Problem
posing lebih
tinggi dibandingkan
dengan siswa
yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran Problem
solving bagi siswa yang memiliki kecerdasan emosional EQ tinggi pada mata pelajaran IPS Terpadu.
3. Ada perbedaan keterampilan berpikir kreatif siswa yang
pembelajarannya menggunakan model pembelajaran Problem Posing
lebih rendah
dibandingkan dengan
siswa yang
pembelajarannya menggunakan model pembelajaran Problem Solving bagi siswa yang memiliki kecerdasan emosional EQ
rendah pada mata pelajaran IPS Terpadu. 4.
Ada interaksi antara model pembelajaran problem posing dan problem solving dengan kecerdasan emosional EQ terhadap
keterampilan berpikir kreatif siswa dalam pembelajaran IPS Terpadu.
III. METODOLOGI PENELITIAN A.
Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen semu dengan pendekatan komparatif. Metode penelitian
komparatif adalah suatu penelitian yang membandingkan keberadaan suatu variabel atau lebih pada dua atau lebih sampel yang berbeda, atau pada
waktu yang berbeda Sugiyono, 2009: 57. Penelitian dengan pendekatan eksperimen diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk
mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan Sugiyono, 2009: 107.
1. Desain Penelitian
Desain penelitian eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain faktorial. Menurut Sugiyono 2009: 113 desain faktorial
merupakan modifikasi dari desain true experimental eksperimen yang betul-betul, yaitu dengan memperhatikan kemungkinan adanya variabel
moderator yang memengaruhi perlakuan variabel independen terhadap keterampilan berpikir kreatif variabel dependent. Kelas I VIII 3
menggunakan model pembelajaran kooperatif problem posing sebagai kelas eksperimen dan kelas II VIII 4 menggunakan model