1. 500 g tanah diletakkan ke dalam nampan, lalu disemprotkan menggunakan
10 cc suspensi M. anisopliae 2.
Tanah diaduk secara merata dan dikering anginkan. 3.
Keesokan hari tanah yang telah diaplikasi suspensi M. anisopliae siap digunakan dalam penelitian.
Pada perlakuan kedua tanah yang digunakan adalah tanah humus yang
mengandung bahan organik sedangkan pada perlakuan ketiga tanah yang digunakan adalah tanah berpasir.
Persiapan Unit Percobaan
Setiap unit percobaan terdiri dari toples kecil berukuran berdiameter 3 cm, tinggi
2 cm. Toples berisi 10 g tanah dan 0,2 g daun pepaya yang telah dipotong kecil –
kecil. Pada perlakuan pertama yaitu kontrol, potongan daun pepaya tanpa aplikasi M. anisopliae. Pada perlakuan kedua dan ketiga, dilakukan aplikaasi M.
anisopliae dengan metode residu pada pakan dan media hidup symphylid. Pemasangan tata letak percobaan disusun dengan denah sebagai berikut:
Gambar 1. Tata letak unit – unit percobaan
Keterangan : K = Kontrol
MO = Aplikasi M. anisopliae dengan metode residu terhadap symphylid yang hidup pada tanah berbahan organik di
laboratorium. MT = Aplikasi M. anisopliae dengan metode residu terhadap
symphylid yang hidup pada tanah tanpa bahan organik di laboratorium.
Aplikasi M. anisopliae pada perlakuan kedua dan ketiga yaitu menggunakan metode residu yaitu M. anisopliae diaplikasikan pada tanah dan potongan daun
pepaya sebagai pakan symphylid selanjutnya setiap 3 hari diberi pakan yang baru berupa potongan daun pepaya dan diberi perlakuan sesuai perlakuan masing
– masing.
MO5 MT4
MO9 K4
MO8 MO1
MT5 MT1
MT8 MO2
K8 MT2
K2 MT9
MT6 MT10
K9 K10
MT3 MO10
MT7 K7
MO3 K3
K5 K6
MO7 MO6
K1 MO4
3.5 Pengamatan
Pengamatan dilakukan setiap hari selama 20 dua puluh hari. Pengamatan
meliputi jumlah symphylid yang mati dan indikasi kematian symphylid. Indikasi kematian dilakukan dengan cara mengamati symphylid yang mati di bawah
mikroskop, apakah pada tubuh serangga uji tumbuh cendawan M. anisopliae.
Symphylid yang mati dideteksi penyebabnya dengan menginkubasi symphylid diatas media PDA. Data yang didapat dimasukkan ke dalam tabel seperti di
bawah ini: Tabel 1. Pengamatan mortalitas hama symphylid
Perlakuan ∑ Symphylid pada hari ke-
1 2
3 4
5 6
7 8
... 20
Kontrol MO
MT Persentase kematian serangga dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Dengan: M = mortalitas symphylid
n = symphylid yang mati ekor N = jumlah symphylid yang di uji Rustama et al., 2008
3.6 Analisis Data
Seluruh data yang diperoleh diuji dengan analisis sidik ragam dan dilanjutkan dengan pengujian BNT dengan taraf nyata 5. Data yang diperoleh dianalisis
dengan mengunakan software SAS 9.1 for windows.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Perlakuan aplikasi M. anisopliae terhadap symphylid dengan metode residu pakan dan residu media hidup symphylid pada tanah berbahan organik dan tanpa bahan
organik tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap mortalitas symphylid sampai dengan pengamatan 20 hari. Motalitas symphylid tertinggi hanya sebesar
10 dan hasil penelitian ini belum dapat membuktikan bahwa M. anisopliae mampu menginfeksi dan menyebabkan kematian symphylid.
5.2 Saran
Perlu penelitian lebih lanjut untuk mengerahui M. anisopliae dengan asal isolat dari beberapa tempat apakah bersifat infektif hama Simphylid dengan
menggunakan beberapa metode aplikasi yang berbeda.
PUSTAKA ACUAN
Ahmad, R. Z. 2004. Cendawan Metarhizium anisopliae sebagai Pengendalian Hayati Ektoparasit Caplak dan Tungau pada Ternak. Wartazoa
142:73-78
Alexopoulous, C.J., C.W. Mims, and M. Blackwel. 1996. Introductory Mycology. Jhon Willey Sons Inc. New York.
Alphonsine, P. 2010. A Bait and Trap Method for Sampling Symphylid Populations in Pineaple. 7
tn
International Pinaple Symposium. Anggraeni, S. 2015. Praktik Pengamatan Patogenesitas Jamur Beuveria dan
Jamur Metarhizium terhadap Hama Symphilid di Laboratorium PT. Great Gean Peanaple GGP Terbanggi Besar Lampung Tengah Laporan
Praktik Umum Universitas Lampung. Bandar Lampung.
Badan Pusat Statistik. 2014. Horticulture Statistic. http:.bps.go.id Bartholomew, D. 2001. Newsletter of the Pineapple Working Group.International
Society for Horticultural Science. Berry,R.E. dan Robinson, R.R 1974. Biology and Control of the Garden
Symplylans. Oregon State University. Extention Serve. Extention Circular 845.
Carr, P. 2003. Garden Symphlyd Scutigerella immaculata. Departement of Primary Industries VegCheque Extention Program. The State of
Victoria.
Darwis, M, 1989, Pengaruh Jenis Media Organik dan Kedalaman Inokulum Metarhizium anisopliae terhadap Mortalitas Larva Oryctes rhinoceros.
Balai Penelitian Kelapa. Manado.
Edwards, C. A. 1990. Symphyla. dlm: Soil Biologi Guide. Dindal, D. L ed.. A willey – Interscience Publication John Willey Sains, USA.
Erdiyanto, E. 2012. Pengamatan Symphylid Pada Tanaman Nanas Ananas Comusus L Di Perkebunan Pt Great Giant Pineapple Laporan
Praktik Umum . Universitas Lampung. Bandar Lampung.
Ferron, P. 1985. Fungal control. Comprehensive Insect Phisiology, Biochem. Pharmacol. 12: 313−346
Gopalakrishnan, C. 2001. Fungal Pathogens as Components in I ntegrated Pest Management of Horticultural Crops. Integrated Pest Management in
Horticultural Ecosystems. Capital Publishing Company. New Delhi.
Herlinda, S., E.M. Sari, Y. Pujiastuti, Suwandi, E. Nurnawati A. Riyanta. 2005a. Variasi virulensi strain-strain Beauveria bassiana Bals.
Vuill. terhadap larva Plutella xylostella L. Lepidoptera: Plutellidae. Agritrop 24:52-57.
Kershaw, M. J., E. R. Moorhouse, R. Bateman, S. E. Reynolds, and A. K. Charnley. 1999. The Role of Destruxin in the Pathogenecity of
Metarhizium anisopliar for Three Species of Insect. Journal of Invertebrate Pathology 74 : 213– 223.
Laird, M., Lacey, L. A., dan Davidson, E. W . 1990. Safety of Microbial Insecticide. CRC Press. Boca. Raton
Oviana,Tya. 2013. Hubungan Kondisi Visual Tanaman Dengan Populasi Symphylid Dan Gejala Witches Broom Pada Akar Tanaman Nanas
[Ananas Comosus L Merr] Di Perkebunan PT Great Giant Pineapple. Laporan Praktik Umum Universitas Lampung. Bandar Lampung
Prayogo, Y., W. Tengkano dan Marwoto. 2005. Prospek Cendawan Entomopatogen Metarhizium anisopliae Untuk Mengendalikan Ulat
Grayak Spodoptera litura Pada Kedelai. Jurnal Litbang Pertanian 241:19-26.
Py, C., Lacoeulilhe, J.J. and Teison, C. 1987. The Peanaple : Cultivation and Uses. G.P. Maisonneuve et Larose, Paris.
Roharbach, K.G. and M.W. Johnson.2003. Pest, Diseases and Weeds. In D.P Bartholomew, R.E Paull and K.G Rohrbach Eds. The panaple Botani
Production and Uses. University of Hawai at Manoa, Honolulu, USA. CABI Publishing.
Rustama, M., M. Melanie dan B. Irawan. 2008. Patogenisitas Jamur Entomopatogen Metarhizium anisopliae terhadap Crocidolomia
pavonana Fab. dalam Kegiatan Studi Pengendalian Hama Terpadu Tanaman Kubis dengan Menggunakan Agensia Hayati. Laporan Akhir
Penelitian Peneliti Muda. Universitas Padjajaran. 58 hlm
Sanjaya, Y., Ocampo, V.R., Caoili, B.L. 2013. Selection of Entomophatogenic Fungi against the red spider mite Tetranychus kanzawi kishida
Tetranicidae: Acarina. Artropods. 24: 208-215.