Kajian Penelitian Terdahulu TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

setengah jadi dan bahan jadi dalam agroindustri ubi kayu belum terjamin sehingga konituitas produksi dan kebutuhan konsumen belum terpenuhi. Permasalahan lain yaitu hasil produksi sebagian besar produsen tidak menjual langsung produk barang mereka kepada konsumen akhir. Sebagian besar produsen menggunakan perantara untuk menyalurkan produk mereka ke pasar. Sehingga, dibutuhkan saluran distribusi yang baik dalam pemasaran produk pertanian. Oleh karena itu, penelitian ini akan mengkaji efisiensi pemasaran dan manajemen rantai pasok ubi kayu di Provinsi Lampung. Untuk lebih jelasnya kerangka pemikiran penelitian dapat dilihat pada Gambar 10.

2.4 Hipotesis

Hipotesis pada penelitian ini adalah : 1 Diduga penggunaan faktor-faktor produksi pada usahatani ubi kayu di Kabupaten Lampung Tengah belum efisien secara teknis. 2 Diduga faktor-faktor efisiensi teknis yang mempengaruhi usahatani ubi kayu adalah umur, modal, pendapatan, skala usaha, pengalaman, pendidikan, penyuluhan, dan varietas. 3 Diduga sistem pemasaran yang ada belum efisien. Gambar 10. Kerangka pemikiran Pemasaran Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi 1. Luas Lahan X 1 2. Jumlah Bibit X 2 3. Pupuk NPK X 3 4. Pupuk Kandang X 4 5. Tenaga Kerja X 5 Usahatani Ubi kayu di Kabupaten Lampung Tengah Harga Faktor produksi Penerimaan usahatani ubi kayu Pendapatan Usahatani ubi kayu Faktor-faktor efisiensi teknis : 1. Umur 2. Biaya 3. Pendapatan 4. Skala Usaha 5. Pengalaman 6. Pendidikan 7. Penyuluhan Produksi Ubi kayu Biaya Produksi Harga ubi kayu Analisis sistem pemasaran 1. Struktur Pasar 2. Perilaku pasar 3. Keragaan pasar  Harga, biaya, dan volume penjualan  Pangsa pasar  Margin pemasaran  Elastisitas transmisi harga  Saluran pemasaran

III. METODE PENELITIAN

3.1 Konsep Dasar dan Definisi Operasional

Konsep dasar dan batasan operasional ini mencakup pengertian yang digunakan untuk memperoleh data dan melakukan analisis yang berhubungan dengan tujuan penelitian. Produksi ubi kayu Y adalah jumlah output atau hasil panen ubi kayu dari luas lahan petani per musim tanam yang diukur dalam satuan kg. Luas lahan X 1 yaitu tempat yang digunakan oleh petani untuk melakukan usahatani ubi kayu secara monokultur selama satu musim tanam yang diukur dalam satuan hektar ha. Jumlah bibit X 2 yaitu banyaknya bibit yang digunakan petani pada proses produksi dalam satu musim tanam, diukur dalam satuan ikat. Jumlah pupuk yaitu banyaknya unsur hara buatan yang digunakan dalam proses produksi, terdiri dari pupuk NPK X 3 , pupuk urea X 4 , pupuk TSPSp-36 X 5 , pupuk KCl X 6 , dan pupuk kandang X 7 . Satuan yang digunakan adalah kilogram kg. Pupuk NPK X 3 yaitu banyaknya pupuk NPK yang digunakan oleh petani pada proses produksi dalam satu kali musim tanam. Jumlah pupuk diukur dalam satuan kilogram kg. Harga pupuk NPK adalah harga rata-rata pupuk NPK di daerah penelitian saat penelitian dilakukan, dihitung dalam satuan rupiah per kilogram Rpkg. Pupuk Urea X 4 yaitu banyaknya pupuk urea yang digunakan oleh petani pada proses produksi dalam satu kali musim tanam. Jumlah pupuk diukur dalam satuan kilogram kg. Harga pupuk urea adalah harga rata-rata pupuk urea di daerah penelitian saat penelitian dilakukan, dihitung dalam satuan rupiah per kilogram Rpkg. Pupuk TSPSP-36 X 5 yaitu banyaknya pupuk TSPSP-36 yang digunakan oleh petani pada proses produksi dalam satu kali musim tanam. Jumlah pupuk diukur dalam satuan kilogram kg. Harga pupuk TSPSP-36 adalah harga rata-rata pupuk TSPSP-36 di daerah penelitian saat penelitian dilakukan, dihitung dalam satuan rupiah per kilogram Rpkg. Pupuk KCl X 6 yaitu banyaknya pupuk KCl yang digunakan oleh petani pada proses produksi dalam satu kali musim tanam. Jumlah pupuk diukur dalam satuan kilogram kg. Harga pupuk KCl adalah harga rata-rata pupuk KCl di daerah penelitian saat penelitian dilakukan, dihitung dalam satuan rupiah per kilogram Rpkg.