3.  Kedekatan proximity, peristiwa  yang dekat  baik secara geografis maupun emosional.
4.  Human  Interest,  terkandung  unsur  menarik  empati,  simpati  atau menggugah perasaan khalayak yang membacanya.
5.  Mengandung  unsur  seks,  yakni  peristiwa  yang  berkaitan  dengan kebutuhan biologis atau nafsu seksual manusia.
6.  Konflik, pertentangan, dan ketegangan.
2.8 Tinjauan Tentang Stategi
2.8.1 Pengertian Strategi
Definisi  mengenai  strategi,  secara  umum  dapat  didefinisikan  bahwa strategi itu adalah rencana tentang serangkaian manuver, yang mencakup seluruh
elemen  yang  kasat  mata  maupun  yang  tak-kasat  mata,  untuk  menjamin keberhasilan  mencapai  tujuan.  Sehingga  dari  beberapa  pemaparan  diatas  yang
membuat  peneliti  tertarik  untuk  melakukan  sebuah  penelitian  tentang  strategi seorang  wartawan  dalam  penulisan  berita  untuk  menulis  sebuah  berita  yang
aktual. Definisi  Strategi  menurut  Henry  Mintzberg  mendefinisikan  strategi
sebagai 5P, yaitu: strategi sebagai PERSPECTIF, strategi sebagai POSISI, strategi sebagai  PERENCANAAN,  strategi  sebagai  POLA  kegiatan,  dan  strategi  sebagai
“PENIPUAN” Ploy yaitu muslihat rahasia. Sebagai Perspektif, di mana strategi dalam membentuk misi, misi menggambarkan perspektif kepada semua aktivitas.
Sebagai  Posisi,  di  mana  dicari  pilihan  untuk  bersaing.  Sebagai  Perencanaan,
dalam  hal  strategi  menentukan  tujuan  performansi  perusahaan.  Sebagai  Pola kegiatan,  di  mana  dalam  strategi  dibentuk  suatu  pola,  yaitu  umpan  balik  dan
penyesuaian.
2.8.2  Strategi Komunikasi
Berhasil  atau  tidaknya  kegiatan  komunikasi  secara  efektif  banyak ditentukan
oleh  strategi  komunikasi.  Strategi  komunikasi  baik  secara  makro  maupun  mikro mempunyai fungsi ganda, yaitu :
a  Menyebarluaskan  pesan  komunikasi  yang  bersifat  informatif,  persuasif,  dan instruktif  secara  sistematik  kepada  sasaran  untuk  memperoleh  hasil  yang
optimal b
Menjembatani  “cultural  gap”  akibat  kemudahan  dipeolehnya  dan dioperasionalkannya media massa yang begitu ampuh sehingga bila dibiarkan
dapat merusak nilai-nilai budaya. Effendy, 1993:300 Strategi  pada  hakikatnya  adalah  perencanaan  planning  dan  manajemen
management  untuk  mencapai  satu  tujuan.  Tetapi  untuk  mencapai  tujuan tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya menunjukkan arah
saja,  melainkan  ia  juga  harus  menunjukkan  bagaimana  taktik  operasionalnya. Onong  Uchjana  Effendy  dalam  bukunya  “Ilmu  Teori  dan  Filsafat  Komunikasi”
mengatakan : “Strategi  komunikasi  merupakan  panduan  dari  perencanaan  komunikasi
communication  planning  dan  manajemen  komunikasi  communication
management  untuk  mencapai  suatu  tujuan.  Dalam  usaha  mencapai  tujuan tersebut  strategi  komunikasi  harus  dapat  menunjukkan  bagaimana
operasionalisasinya  secara  taktis  harus  dilakukan,  dalam  arti  kata  bahwa pendekatan  approach  bisa  berbeda  sewaktu-waktu  bergantung  dari  situasi
dan kondisi”. Effendy, 1993:301 Pada dasarnya suatu strategi komunikasi dilakukan untuk mencapai
suatu tujuan tertentu. Dan untuk mencapai tujuan tersebut maka sangat diperlukan suatu  perencanaan  yang  matang.  Seperti  halnya  dengan  sebuah  stasiun  radio,
sebelum  ia  mengudara  maka  selayaknya  melakukan  perencanaan  komunikasi terlebih  dahulu.  Misalnya  dengan  mengadakan  survei  pendengar  untuk
menentukan segmentasi pasar, format maupun citra yang ingin diraih.
67
BAB III OBYEK PENELITIAN
3.1  Tinjauan Tentang Kantor Berita Nasional ANTARA 3.1.1 Sejarah Singkat Lembaga Kantor Berita Nasional ANTARA
Tahun 1937 adalah masa bersejarah bagi perkembangan media massa di  Indonesia. Pada saat  sejumlah wartawan muda  Indonesia  yang memiliki
kepedulian  terhadap  kemerdekaan  Indonesia,  ikut  berjuang  merebut kemerdekaan sesuai dengan keahlian yang mereka miliki. Mereka mencoba
memberikan  pelayanan  khusus  bagi  pers  indonesia  mengenai  gambaran yang  lebih  jelas  tentang  masalah  yang  bergejolak  dalam  masyarakat
Indonesia. A.M. Sipatuhar, R.M. Soemanang, Adam Malik, Pandu Kartawiguna,
dan  Sanusi  pane  mereka  adalah  orang-orang  yang  memiliki  kepedulian tersebut.  Mereka  bekerja  sama  melaporkan  kejadian
–kejadian  penting, seperti rapat politik, sidang volkraad serta kegiatan kebangsaan pada waktu
itu. Tulisan-tulisan mereka ternyata dimuat  pada surat  kabar diluar jakarta, seperti Suara umum Surabaya, Pewarta Deli Medan dan lain
–lain. Setelah melihat sambutan hangat dari media masa yang lain, akhirnya
timbul gagasan untuk mengembangkan dan menerbitkan administrasi usaha itu.  Selanjutnya,  berkumpulah  Sipatuhar,  Soemanang,  Adam  Malik,  dan
Pandu  Kartawiguna  untuk  membicarakan  masalah  itu.  Mereka  berdiskusi membahas  tentang  prinsip-prinsip  dan  nama  yang  akan  diberikan  bagi