BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1. Pengertian dan Tujuan Kriptografi
Kriptografi adalah ilmu yang mempelajari tentang teknik-teknik matematika yang berhubungan dengan aspek keamanan informasi seperti kerahasiaan data, integritas
data, serta autentikasi data Munir, 2006. Dalam menjaga kerahasiaan data,kriptografi mentransformasikan data jelas plaintext kedalam bentuk data sandi
ciphertext yang tidak dapat dikenali. Ciphertext inilah yang kemudian dikirimkan oleh pengirim sender kepada penerima receiver. Setelah sampai di penerima,
ciphertext tersebut ditransformasikan kembali ke dalam bentuk plaintext agar dapat
dikenali. Terdapat empat tujuan dasar kriptografi, yaitu:
1 Confidentiality kerahasiaan yaitu isi pesan yang dikirim tidak diketahui oleh pihak yang tidak berhak.
2 Dataintegrity keutuhandata yaitu isi pesan harus utuh, dimana tidak terjadi manipulasi data penghapusan, pengubahan, atau penambahan oleh pihak yang tidak
berhak. 3 Authenticationkeotentikan yaituberhubungan dengan identifikasi, baik secara kesatuan
sistem atau informasi itu sendiri. 4 Non-repudiation anti-penyangkalan yaitu layanan yang dapat mencegah suatu pihak
untuk menyangkal aksi yang dilakukan sebelumnya menyangkal bahwa pesan tersebut berasal dirinya.
Kriptografi mengatasi masalah keamanan data dengan menggunakan sebuah kunci, yang dalam hal initidak dirahasiakan lagi. Kunci key adalah parameter yang
digunakan untuk transformasi enciphering dan deciphering. Kunci biasanya berupastring atau deretan bilangan. Proses enkripsi dekripsi tersebut dapat dilihat pada
gambar 2.1.
Gambar 2.1 Proses Enkripsi dan Dekripsi
2.2. Algoritma Kriptografi
Berdasarkan kunci yang digunakan untuk proses enkripsi dan dekripsi algoritma kriptografi dapat digolongkan menjadi dua jenis, yaitu algoritma simetris dan
algoritma asimetris.
2.2.1. Algoritma simetris
Algoritma kriptografi simetris atau yang sering disebut algoritma kriptografi kunci privat merupakan algoritma yang menggunakan kunci yang sama untuk proses
enkripsi dan dekripsi. Keamanaan dari pesan yang dikirim tergantung pada kunci tersebut, apabila jatuh kepada tangan yang tidak berhak, maka dia dapat memperoleh
isi pesan tersebut. Pada algoritma ini kunci yang digunakan berdasarkan kesepakatan antara si pengirim dan si penerima.
Algoritma simetris memiliki dua kategori yaitu stream algorithms dan block algorithms
. Stream algorithms beroperasi dalam satu bit tunggal selama satu selang waktu pada plainteks. Block algorithms beroperasi dalam group bit-bit dalam satu
selang waktu pada plainteks. Ukuran block yang sering digunakan adalah 64 bit ataupun 128 bit. Beberapa algoritma yang menggunakan simetris adalah Data
Encryption Standard DES, RC2, RC4, RC5, RC 6, International Data Encryption
Algorithm IDEA,Advanced Encryption Standard AES, On Time Pad OTP, A5, TEA,
dan lain sebagainya. Kelebihan algoritma simetris:
1. Algoritma Kriptografi simetri membutuhkan waktu yang sedikit untuk proses enkripsi maupun dekripsi.
2. Ukuran kunci simetri yang relatif pendek. 3. Dapat digukan untuk membangkitkan bilangan acak.
4. Dapat disusun untuk menghasilkan cipher yang kuat. 5. Otentikasi pengirim pesan langsung diketahui dari ciphertextyang diterima karena
kunci hanya diketahui pengirim dan penerima pesan saja. Kelemahan algoritma simetris:
1. Kunci simetris harus dikirim melalui saluran yang aman. Kedua entitas yang berkomunikasi harus menjaga kerahasiaan kunci tersebut.
2. Kunci harus diubah secara bertahap.
2.2.2. Algoritma Asimetris
Algoritma asimetris memiliki dua kunci yang berbeda untuk setiap prosesnya, yaitu kunci publik untuk proses enkripsi dan kunci privat untuk proses dekripsi. Kunci
publik public key merupakan kunci yang boleh diketahui oleh orang lain, dan kunci privat private key merupakan kunci rahasia yang hanya boleh diketahui orang
tertentu saja. Dengan kunci public, orang dapat mengenkripsi tetapitidak dapat mendekripsikannya, hanya orang yang memiliki kunci private yang dapat
mendeskripsikannya. Beberapa algoritma yang menggunakan asimetri adalah Digital Signature Algorithm
DSA, RSA,Diffle-Hellman DH, Elliptic Curve Cryptography ECC, Kriptografi Quantum, dan lain sebagainya.
2.3. Tiny Encryption Algorithm