67
fasilitas baru, penyusunan rencana dan program pusat sumber belajar, pengembangan sistem informasi tentang koleksi media pembelajaran
yang ada, pemeliharaan kelangsungan pelayanan produksi media pembelajaran, pemeliharaan bahan, peralatan, dan fasilitas, penyusunan
laporan, program atau kegiatan pusat sumber belajar. 6
Fungsi Pelatihan Fungsi ini berhubungan dengan upaya untuk meningkatkan kemampuan
sumber daya manusia baik untuk pengelola pusat sumber belajar maupun masyarakat pengguna.
Fungsi pusat sumber belajar sekolah sendiri menurut Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan
Nasional 2009:3 adalah 1 Sebagai media informasi dan komunikasi yang berkaitan dengan proses pembelajaran bagi warga sekolah dan stakeholder,
2 sebagai wahana belajar melalui forum diskusi antar pendidik -siswa, pendidik- pendidik, siswa-siswa, dan sekolah-sekolah, serta sekolah-
masyarakat yang terkait dengan proses pembelajaran, dan 3 sebagai media unjuk kinerja berbagai inovasi dalam proses pembelajaran.
Sebagai media informasi dan komunikasi, pusat sumber belajar sekolah menyediakan informasi berkaitan dengan proses pembelajaran dan kegiatan
lain yang ada di satuan pendidikan, kebijakan pemerintah tentang pendidikan, maupun sebagai media komunikasi antarpendidik, peserta
didik-peserta didik, pendidik-peserta didik, dan satuan pendidikan-satuan
68
pendidikan, serta satuan pendidikan-masyarakat yang terkait dengan proses pembelajaran.
Sebagai wahana belajar, pusat sumber belajar sekolah menyediakan bahan ajar dan bahan uji yang disusun oleh pendidik agar dapat dimanfaatkan oleh
pendidik lain. Dengan demikian terjadi proses pertukaran bahan ajar dan bahan uji berbasis TIK. Hakikatnya semua pendidik dapat menyumbangkan
hasil karyanya untuk dimanfaatkan oleh pendidik lain sebagai referensi. Sebagai media unjuk kinerja, pusat sumber belajar sekolah memberi ruang
kepada pendidik untuk mengembangkan ide kreatif dalam pembelajaran, inovasi pembelajaran maupun hal-hal lain yang berkaitan dengan
peningkatan mutu pembelajaran. Pendidik dapat berbagi pengalaman pembelajaran yang telah maupun yang sedang dilaksanakan untuk dapat
dijadikan referensi, tambahan wawasan dan acuan bagi pendidik lain.
2.10.3 Tujuan Pusat Sumber Belajar Sekolah
Menurut Mudhoffir, dalam Hasugian 2009 : 89 pusat sumber belajar memiliki dua tujuan, yaitu : umum dan khusus. Tujuan umumnya adalah
meningkatkan efektivitas dan efisiensi kegiatan proses belajar -mengajar melalui pengembangan system instruksional. Sedangkan khususnya antara
lain: 1 Menyediakan berbagai macam pilihan komunikasi untuk menunjang kegiatan kelas tradisional, 2 Mendorong penggunaan cara-cara baru yang
paling cocok untuk mencapai tujuan program akademis dan kewajiban - kewajiban institusional lainnya, 3 Memberikan pelayanan dalam
69
perencanaan, produksi, operasional, dan tindak lanjut untuk pengembangan system instruksional, 4 Melaksanakan latihan untuk para tenaga pengajar
mengenai pengembangan system instruksional dan intregasi teknologi dalam proses belajar-mengajar, 5 Memajukan usaha penelitian yang perlu
tentang penggunaan media pendidikan, 6 Menyebarkan informasi yang akan membantu memajukan penggunaan berbagai macam sumber belajar
dengan lebih efektif dan efisien, 7 Menyediakan pelayanan produksi bahan pengajaran, 8 Memberikan konsultasi untuk modifikasi dan desain fasilitas
sumber belajar, 9 Membantu mengembangkan standar penggunaan sumber- sumber belajar, 10 Membantu dalam pemilihan dan pengadaan bahan -
bahan media dan peralatannya, dan 11 Menyediakan pelayanan evaluasi untuk membantu menentukan efektifitas berbagai cara pengajaran.
Tujuan umum dibentuknya pusat sumber belajar sekolah, menurut Direktorat Jenderal
Manajemen Pendidikan
Dasar dan
Menengah Departemen Pendidikan Nasional 2009:3 adalah untuk meningkatkan
efektivitas dan efisiensi kegiatan pembelajaran dengan memanfaatkan berbagai sumber belajar berbasis TIK secara maksimal. Sedangkan tujuan
khususnya antara lain : 1 membangun jejaring komunikasi, kebersamaan dan berbagi pengalaman antar pendidik di seluruh pelosok tanah air, 2
menyediakan sumber belajar dalam bentuk bahan ajar dan bahan uji berbasis TIK untuk seluruh mata pelajaran di sekolah, 3 memberi ruang
kepada pendidik untuk mengembangkan ide kreatif dalam pembelajaran, inovasi pembelajaran maupun hal-hal lain yang berkaitan dengan
peningkatan mutu pembelajaran, 4 Meningkatkan kesadaran dan
70
kompetensi guru dalam mengembangkan bahan ajar dan bahan uji berbasis TIK, dan 5 meningkatkan kemampuan guru dalam menerapkan
pembelajaran berbasis TIK. Mengacu pada uraian di atas, pusat sumber belajar sekolah dibentuk dalam
rangka meningkatkan efektivitas dan efisiensi kegiatan pembelajaran dengan memanfaatkan berbagai sumber belajar berbasis TIK secara
maksimal.
2.10.4 Organisasi Belajar
Organisasi belajar atau organisasi pembelajaran adalah suatu konsep dimana organisasi dianggap mampu untuk terus menerus melakukan proses pembelajaran
mandiri self leraning sehingga organisasi tersebut memiliki ‘kecepatan berpikir
dan bertindak’ dalam merespon beragam perubahan yang muncul.
Pedler, Boydell dan Burgoyne mendefinisikan bahwa organisasi pembelajaran adalah “Sebuah organisasi yang memfasilitasi pembelajaran dari seluruh
anggotanya dan secara terus menerus mentransformasikan diri”.
Menurut Lundberg dalam Hasugian 2009 : 90 menyatakan bahwa pembelajaran adalah “suatu kegiatan bertujuan yang diarahkan pada pemerolehan dan
pengembangan keterampilan dan pengetahuan serta apl ikasinya”. Menurut Sandra
Kerka dalam Hasugian 2009 : 93 yang paling konseptual dari learning organization adalah asumsi bahwa ‘belajar itu penting’, berkelanjutan, dan lebih