28
Tabel 3.3 Data Sampel
Data Pegawai Eselon III
SekretarisKabid Eselon IV
KasubagKasubbid 14
33
Adapun pertimbangan yang ditentukan oleh penulis dalam pengambilan sampel adalah :
1 Pegawai eselon III yang menjabat sebagai Sekretaris dan kepala bidang dari masing-masing SKPD merupakan penanggung jawab langsung dalam
penyusunan laporan keuangan SKPD. 2 Pegawai eselon IV yang menjabat sebagai kepala sub bagian dan kepala
sub bidang dari masing-masing SKPD merupakan staf yang membantu kepala bidang dalam penyusunan laporan keuangan SKPD.
3.4 Jenis data
Jenis data yang dikumpulkan penulis dalam penelitian ini adalah : a. Data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara
langsung dari sumber asli. Dalam penelitian ini data primer berupa hasil kuosioner yang telah diisi oleh responden, yaitu Kabid dan Kasubag dari masing-masing
SKPD yang menjadi sampel penelitian. b. Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh
peneliti secara tidak langsung, yaitu catatan, ataupun laporan historis yang telah tersusun dalam arsip yang dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan.
Universitas Sumatera Utara
29
3.5 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik kuosioner yaitu memberi seperangkat pernyataan atau pertanyaan tertulis kepada
responden untuk dijawab. Instrumen dalam kuosioner merupakan replikasi dari peneliti-peneliti terdahulu yaitu oleh Hanim 2009 dan Nasution 2010. Adapun
langkah-langkah pengumpulan data dan penyebaran kuosioner adalah sebagai berikut :
1. Kuesioner dikirim ke seluruh sampel yang merupakan anggota populasi yang menjadi responden.
2. Setelah satu minggu, peneliti mengumpulkan kuesioner yang telah diisi oleh responden.
3. Setelah batas waktu yang ditentukan dan kuesioner telah dikembalikan oleh responden, peneliti kemudian melakukan pengolahan data jika
jumlah kuesioner yang terkumpul sudah lebih dari 30, tetapi jika data belum mencukupi maka dicoba lagi untuk mengirimkan kuosioner
kepada responden yang belum mengembalikan kuosioner.
3.6 Analisis Data
3.6.1 Uji Validitas dan reliabilitas
3.6.1.1 Validitas
Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat validitas atau kesahihan suatu instrumen, sebuah instrumen dikatakan valid
Universitas Sumatera Utara
30 apabila mampu mengukur apa yang ingin diukurnya Ancok, 1998 : 120. Faktor-
faktor yang mengurangi validitas data antara lain kepatuhan responden mengikuti petunjuk pengisian kuosioner dan tidak tepatnya formulasi alat pengukur yaitu
bentuk dan isi kuosioner Hakim : 1999 dalam widyastuti : 2000. Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan alat bantu program statistik, dengan
kriteria sebagai berikut : 1 Jika r
hitung
positif dan r
hitung
r
tabel
, maka butir pertanyaan tersebut valid 2 Jika r
hitung
negatif atau r
hitung
r
tabel
, maka butir pertanyaan tersebut tidak valid
3 r
hitung
dapat dilihat pada kolom Corrected Item Total Corelation Nilai r
tabel
dapat diperoleh melalui df degree of freedom = n-k, dimana : n = Jumlah responden
k = merupakan jumlah butir pertanyaan dalam suatu variabel
3.6.1.2 Reliabilitas
Uji reliabilitas menurut Riyadi 2000 dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh hasil pengukuran tetap konsisten apabila dilakukan pengukuran dua
kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat pengukur yang sama. Untuk melihat reliabilitas masing-masing instrumen yang digunakan,
peneliti menggunakan koefisien cronbach alpha. Suatu instrumen dikatakan reliabel jika nilai cronbach alpha lebih besar dari 0,5 Nunnally, 1967 : 120.
Langkah-langkah melakukan uji reliabilitas terhadap suatu konstruk variabel sama dengan melakukan uji validitas. Output SPSS untuk uji reliabilitas akan dihasilkan
secara bersama-sama dengan hasil uji validitas.
Universitas Sumatera Utara
31
3.6.2 Uji Asumsi Klasik
Sebelum melakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan analisis regresi, maka diperlukan pengujian asumsi klasik yang meliputi pengujian : a
normalitas, b multikolinearitas, dan c heterokedastisitas.
3.6.2.1 Uji Normalitas
Uji Normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah distribusi suatu data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yaitu distribusi data
dengan bentuk lonceng bell shaped. Data yang dikatakan baik adalah data yang mempunyai pola seperti distribusi normal.
Pedoman pengambilan keputusan dengan uji Kolmogorov-Smirnov tentang data tersebut mendekati atau merupakan distribusi normal dapat dilihat
dari : a. Nilai sig. atau signifikan atau probabilitas 0,05, maka distribusi data adalah
tidak normal b. Nilai sig. atau signifikan atau probabilitas 0,05, maka distribusi data adalah
normal
3.6.2.2 Uji Multikolinieritas
Multikolinieritas adalah situasi adanya korelasi variabel-variabel independen antara yang satu dengan yang lainnya. Dalam hal ini kita sebut
variabel-variabel bebas ini tidak ortogonal. Variabel-variabel bebas yang bersifat
Universitas Sumatera Utara
32 sama dengan nol. Jika terjadi korelasi sempurna diantara sesama variabel bebas,
maka konsekuensinya adalah : 1. Koefisien-koefisien regresi menjadi tidak dapat ditaksir
2. Nilai standar error setiap koefisien regresi menjadi tak terhingga Pengujian ini dilakukan untuk menguji apakah pada model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan terdapat problem multikolinieritas. Ada dua cara yang dapat dilakukan
jika terjadi multikolinieritas, yaitu :
1. Mengeluarkan salah satu variabel, misalnya variabel independen A dan B
saling berkolerasi dengan kuat, maka bisa dipilih A atau B yang dikeluarkan dari model regresi
2. Menggunakan metode lanjut seperti Regresi Bayesian atau Regresi Ridge
Pengujian multikolinieritas dpat dilakukan dengan melakukan korelasi antara variabel bebas independent variabel. Jika nilai korelasi antara variabel
bebas tersebut lebih besar dari 0,7 Nunnally, 1967, maka dapat dikatakan bahwa adanya gejala multikolinieritas. Disamping dengan melakukan uji korelasi
tersebut, pengujian ini juga dapat dilakukan dengan melihat nilai VIF Variance Inflation Factor dari model penelitian, jika nilai VIF diatas 2 Hair, 2003, maka
dapat dikatakan bahwa telah terjadi gejala multikolinieritas dalam model penelitian.
Universitas Sumatera Utara
33
3.6.2.3 Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual atas suatu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual dari suatu pengamatan ke pengamatan lainnya tetap, maka disebut Homoskedastisitas. Dan
jika varians berbeda, maka disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas.
Untuk mendeteksi ada tidaknya gejala heteroskedastisitas adalah dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot di sekitar nilai
X1, X2, X3, dan Y. Jika ada pola tertentu, maka telah terjadi gejala heteroskedastisitas. Uji asumsi klasik yang digunakan hanya terbatas pada ketiga
uji di atas, sedangkan uji autokorelasi tidak digunakan. Hal ini dikarenakan uji autokorelasi yang bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi
linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 atau sebelumnya muncul karena observasi yang berurutan
sepanjang tahun yang berkaitan satu dengan yang lainnya, maka uji autokorelasi ini sering ditemukan pada time series, sedangkan data yang dikumpulkan oleh
penulis ada data crossection, maka masalah autokorelasi relatif tidak terjadi.
3.6.3 Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis pada penelitian ini dilakukan dengan analisis regresi linier berganda. Menurut Kuncoro 2003 : 216, sebagai alat statistik,
regresi bermanfaat dalam menjawab pertanyaan penelitian sebagai berikut, 1
Universitas Sumatera Utara
34 seberapa jauh variasi perubahan variabel dependen mampu dijelaskan oleh seluruh
variabel independen yang dimasukkan dalam model; 2 manakah di antara variabel independen yang mempengaruhi variabel dependen; 3 apakah dengan
dimasukkannya tambahan satu variabel independen dapat memperbaiki prediksi terhadap variabel dependen; 4 apakah prediksi terhadap variabel dependen dari
sejumlah variabel independen lebih baik dibandingkan dengan kombinasi variabel independen yang lain; dan 5 apakah penambahan sampelobservasi akan
meningkatkan daya prediksi model. Pada penelitian ini pendekatan analisis yang dilakukan dengan
menggunakan metode analisis linear berganda. Metode analisis linear berganda digunakan untuk melihat secara langsung pengaruh beberapa variabel dependen
tersebut. Model analisis regresi linear berganda adalah sebagai berikut : Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ e Keterangan :
Y = Transparansi pengelolaan keuangan daerah variabel dependen X
1
= Penyajian laporan keuangan daerah variabel independen X
2
= Aksesibilitas laporan keuangan daerah variabel independen a = Konstanta
b
1
= koefisien regresi X
1
arah garis regresi yang menyatakan perubahan nilai Y, akibat perubahan X
1
b
2
= koefisien regresi X
2
arah garis regresi yang menyatakan perubahan nilai Y, akibat perubahan X
2
e = Kesalahan residual error term
Universitas Sumatera Utara
35
3.6.3.1 Uji Parsial Uji-t
Uji statistik t dikenal juga sebagai uji signifikasi individual. Uji ini menunjukkan seberapa jauh pengaruh variabel independen secara parsial
terhadap variabel dependen. Bentuk pengujiannya adalah : H0 : b
1
= 0, artinya suatu variabel independen secara parsial tidak berpengaruh terhadap variabel dependen
Ha : b
1
≠ 0, artinya suatu variabel independen secara parsial berpengaruh terhadap variabel dependen
Kriteria pengambilan keputusan : Apabila probabilitas
� = 5, maka Ha diterima Apabila probabilitas
� = 5, maka Ha ditolak
3.6.3.2 Uji Simultan Uji-F
Uji-F digunakan untuk melihat apakah variabel independen secara bersama-sama simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
variabel dependen. Melalui uji statistik dengan langkah-langkah sebagai berikut : H0 : b
1
=b
2
=b
3
=0, artinya secara bersama-sama simultan variabel independen tidak terdapat pengaruh terhadap variabel dependen
Ha : b
1
≠b
2
≠b
3
≠0, artinya secara bersama-sama simultan variabel independen terdapat pengaruh terhadap variabel dependen, dengan kriteria :
H0 diterima, apabila F
hitung
F
tabel
pada � = 5
Ha diterima, apabila F
hitung
F
tabel
pada � = 5
Hipotesis penelitian ini diuji dengan menggunakan analisa regresi berganda. Pengujian hipotesis ditujukan untuk menguji ada tidaknya pengaruh
Universitas Sumatera Utara
36 dari variabel independen secara keseluruhan terhadap variabel dependen.
Pengujian hipotesis dengan menggunakan Uji F atau yang biasa disebut dengan Analysis of Varian ANOVA. Pengujian ANOVA atau Uji F bisa dilakukan
dengan dua cara yaitu dengan melihat tingkat signifikansi atau dengan membandingkan F
hitung
dengan F
tabel.
Pengujian dengan tingkat signifikansi dilakukan dengan ketentuan yaitu apabila hasil signifikansi pada tabel ANOVA
� 0,05 , maka H0 ditolak berpengaruh, sementara sebaliknya apabila tingkat signifikansi pada tabel ANOVA
� 0,05, maka H0 diterima tidak berpengaruh. Pengujian dengan membandingkan F
hitung
dengan F
tabel
dilakukan dengan ketentuan yaitu apabila F
hitung
F
tabel
� 0,05 maka H0 ditolak berpengaruh, sementara sebaliknya apabila F
hitung
F
tabel
� 0,05 maka H0 diterima tidak berpengaruh. Adapun F
tabel
dicari dengan memperhatikan tingkat kepercayaan
� dan derajat bebas degree of freedom.
3.6.3.3 Adjusted R
2
Pengujian adjusted R
2
digunakan untuk mengukur proporsi atau presentase sumbangan variabel independen yang diteliti terhadap variasi naik
turunnya variabel dependen. adjusted R
2
berkisar antara nol sampai dengan 1 0 ≤
adjusted R
2
≤ 1. Hal ini berarti apabila adjusted R
2
= 0 menunjukkan tidak adanya pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen, bila
adjusted R
2
semakin besar mendekati 1, menunjukkan semakin kuatnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen dan bila adjusted R
2
semakin kecil mendekati 0, maka dapat dikatakan semakin kecilnya pengaruh variabel
independen terhadap variabel dependen.
Universitas Sumatera Utara
37
3.6.4 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di wilayah Pemerintah Kota Medan yang beralamat di Jalan Kapten Maulana Lubis No.2 Medan Sumatera Utara.
Tabel 3.6 Jadwal penelitian
Tahapan Penelitian Oktober November Desember Januari
Februari
Penyelesaian proposal
Pencarian data awal Pengajuan proposal
Penyerahan proposal pada dosen
pembimbing Bimbingan dan
perbaikan proposal Seminar proposal
Pengumpulan data Pengolahan data
Analisis data Bimbingan skripsi
Penyelesaian skripsi
Universitas Sumatera Utara
38
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Data Penelitian
4.1.1 Sejarah Singkat Kota Medan
Pada zaman dahulu kota Medan dikenal dengan nama Tanah Deli dan keadaan tanahnya berawa-rawa kurang lebih seluas 4000 Ha. Beberapa
sungai melintasi kota Medan ini dan semuanya bermuara ke Selat Malaka. Sungai-sungai itu adalah Sei Deli, Sei Babura, Sei Sikambing, Sei Denai, Sei
Putih, Sei Badra, Sei Belawan dan Sei Sulang SalingSei Kera. Pada mulanya yang membuka perkampungan Medan adalah Guru
Patimpus lokasinya terletak di Tanah Deli, maka sejak zaman penjajahan orang selalu merangkaikan Medan dengan Deli Medan-Deli. Setelah zaman
kemerdekaan lama kelamaan istilah Medan Deli secara berangsur-angsur lenyap sehingga akhirnya kurang popular. Dahulu orang menamakan Tanah
Deli mulai dari Sungai Ular Deli Serdang sampai ke sungai Wampu di Langkat sedangkan kesultanan Deli yang berkuasa pada waktu itu wilayah
kekuasaannya tidak mencakup daerah diantara kedua sungai tersebut. Secara keseluruhan jenis tanah di wilayah Deli terdiri dari tanah
liat, tanah pasir, tanah campuran, tanah hitam, tanah cokelat dan tanah merah. Hal ini merupakan penelitian dari Van Hissink tahun 1990 yang dilanjutkan
oleh penelitian Vriens tahun 1910 bahwa disamping jenis tanah seperti tadi ada lagi ditemui jenis tanah liat yang spesifik. Tanah liat inilah pada waktu
penjajahan Belanda di tempat yang bernama Bakaran Batu sekarang Medan
Universitas Sumatera Utara
39 Tenggara atau Menteng orang membakar batu bata yang berkualitas tinggi dan
salah satu pabrik batu bata pada zaman itu adalah Deli Klei. Mengenai curah hujan di Tanah Deli digolongkan dua macam
yakni : Maksima Utama dan Maksima Tambahan. Maksima Utama terjadi pada bulan- bulan Oktober sd bulan Desember sedang Maksima Tambahan antara
bulan Januari sd September. Secara rinci curah hujan di Medan rata-rata 2000 pertahun dengan intensitas rata-rata 4,4 mmjam. Menurut Volker pada tahun
1860 Medan masih merupakan hutan rimba dan disana sini terutama di muara- muara sungai diselingi pemukiman-pemukiman penduduk yang berasal dari
Karo dan semenanjung Malaya. Pada tahun 1863 orang-orang Belanda mulai membuka kebun tembakau di Deli yang sempat menjadi primadona Tanah
Deli. Sejak itu perekonomian terus berkembang sehingga Medan menjadi kota pusat pemerintahan dan perekonomian di Sumatera Utara.
4.1.2 Letak Geografis
Sesuai dengan dinamika pembangunan kota, luas wilayah administrasi Kota Medan telah melalui beberapa kali perkembangan. Pada tahun
1951, Walikota Medan mengeluarkan Maklumat Nomor 21 tanggal 29 September 1951, yang menetapkan luas kota Medan menjadi 1.130 Ha, meliputi empat
kecamatan dengan 59 kelurahan. Maklumat Walikota Medan dikeluarkan menyusul keluarnya Keputusan Gubernur Sumatera Utara Nomor 66IIIPSU
tanggal 21 September 1951, agar daerah kota Medan diperluas menjadi tiga kali lipat. Melalui Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 22 tahun 1973
Universitas Sumatera Utara
40 kota Medan kemudian mengalami pemekaran wilayah menjadi 26.510 Ha yang
terdiri dari 11 kecamatan dengan 116 Kelurahan. Berdasarkan luas administrasi yang sama maka melalui Surat
Persetujuan Menteri Dalam Negeri Nomor 1402271PUOD, tanggal 5 Mei 1986, kota Medan melakukan pemekaran kelurahan menjadi 144 kelurahan.
Perkembangan terakhir berdasarkan surat Keputusan Gubernur KDH Tingkat I Sumatera Utara Nomor 140.222772.K1996 tanggal 30 September 1996 tentang
pendefitipan 7 kelurahan di kotamadya daerah tingkat II Medan berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 35 tahun 1992 tentang
pembentukan beberapa kecamatan di kotamadya daerah tingkat II Medan, secara administrasi kota Medan dimekarkan kembali, dibagi atas 21 kecamatan yang
mencakup 151 kelurahan. Berdasarkan perkembangan administrasi ini kota Medan kemudian tumbuh secara geografis, demografis dan sosial ekonomis.
4.2 Analisis Data
4.2.1 Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan jumlah sampel sebanyak 50 orang, dimana peneliti telah membagikan limapuluh 50 buah kuesioner kepada
responden di Kantor Walikota Medan yang terletak di jalan Kapten Maulana Lubis No. 2 Kota Medan, Sumatera Utara. Namun, kuesioner yang kembali hanya
sebanyak 47 buah kuesioner, atau dengan kata lain 47 responden. Sehingga seluruh kuesioner yang kembali akan dijadikan sampel.
Universitas Sumatera Utara
41
Tabel 4.1 Pengumpulan Data
Keterangan Jumlah
Persentase
Kuesioner yang disebar 50
100 Kuesioner yang tidak kembali
3 6
Kuesioner yang kembali 47
94 Kuesioner yang dijadikan sampel
47 94
4.2.2 Analisis Deskriptif
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar kuesioner. Jumlah pernyataan seluruhnya adalah limabelas 15 butir pernyataan,
yakni tujuh 7 butir pernyataan untuk variabel Penyajian Laporan Keuangan Daerah X1, tiga 3 butir pernyataan untuk variabel Aksesibilitas Laporan
keuangan X2, dan lima 5 butir pernyataan untuk variabel Transparansi Pengelolaan Keuangan Daerah Y.
4.2.2.1 Analisis Deskriptif Responden
Berdasarkan data pada kuesioner yang telah disebar oleh peneliti kepada empatpuluh tujuh 47 orang responden, telah diperolah data
mengenai gambaran umum responden.
Tabel 4.2 Karakteristik Responden
Karakteristik Frekuensi
Orang
Jenis Kelamin Laki-laki
35 74.5
Perempuan 12
25.5 Usia
31-40 Tahun 11
23.4 41-50 Tahun
16 34.0
50 Tahun 20
42.6 Pendidikan Terakhir
SLTA 2
4.3 S1
35 74.5
S2 10
21.3
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS Februari 2015
Universitas Sumatera Utara
42 Berdasarkan Tabel 4.2 diketahui bahwa sebagian besar
responden berjenis kelamin laki-laki sebanyak 35 orang 74.5 dan 12 orang 25.5 responden berjenis kelamin perempuan. Kemudian diketahui bahwa
mayoritas responden berusia diatas 50 tahun sebanyak 20 orang 42.6, disusul responden yang berusia 41-50 tahun sebanyak 16 orang 34.0, kemudian
responden yang berusia 31-40 tahun sebanyak 11 orang 23.4. Kemudian sebagian besar responden berlatar belakang pendidikan Strata 1 S1 sebanyak 35
orang 74.5, kemudian disusul oleh responden yang berlatar belakang pendidikan Magister S2 sebanyak 10 orang 21.3, dan responden yang
berlatar belakang pendidikan SLTASederajat sebanyak 2 orang 4.3.
4.2.2.2 Analisis Deskriptif Variabel
Setelah mengetahui karakteristik dari responden, maka selanjutnya akan menampilkan hasil olahan data primer yang merupakan
gambaran dari hasil penelitian berdasarkan jawaban responden mengenai Laporan Keuangan Daerah pada Pemerintah Kota Medan dengan variabel penyajian
Laporan Keuangan Daerah, Aksesibilitas Laporan Keuangan Daerah, dan Transparansi Laporan Keuangan Daerah.
Berikut distribusi jawaban responden atas variabel X dan Y: a. Variabel Penyajian Laporan Keuangan Daerah X
1
Tabel 4.3 Distribusi Jawaban Responden terhadap Variabel Penyajian Laporan
Keuangan Daerah X
1
No Item
STS TS
RR S
SS F
F F
F F
1 2
4.3 3
6.4 2
4.3 34
72.3 6
12.8 2
36 76.6
11 23.4
Universitas Sumatera Utara
43 3
1 2.1
1 2.1
3 6.4
33 70.2
9 19.1
4 1
2.1 4
8.5 28
59.6 14
29.8 5
1 2.1
1 2.1
6 12.8
31 66.0
8 17.0
6 1
2.1 5
10.6 35
74.5 6
12.8 7
1 2.1
40 85.1
6 12.8
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS Februari 2015
Berdasarkan Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa: 1. Pada butir pernyataan satu dari kuesioner yang disebar dan dianalisis,
diketahui bahwa terdapat 34 orang 72.3 setuju bahwa Laporan Keuangan Pemko Medan memungkinkan pengguna mengoreksi
eskpektasi mereka dimasa lalu, kemudian 6 orang 12.8 sangat setuju, 3 orang 6.4 tidak setuju, 2 orang 4.3 ragu-ragu, dan 2
orang 4.3 sangat tidak setuju. 2. Pada butir pernyataan dua dari kuesioner yang disebar dan dianalisis,
diketahui bahwa terdapat 36 orang 76.6 setuju bahwa Laporan Keuangan Pemko Medan dapat membantu pengguna memprediksi
masa yang akan datang berdasarkan hasil masa lalu dan kejadian masa kini, kemudian 11 orang 23.4 sangat setuju.
3. Pada butir pernyataan tiga dari kuesioner yang disebar dan dianalisis, diketahui bahwa terdapat 33 orang 70.2 setuju bahwa Laporan
Keuangan Pemko Medan selalu disajikan tepat waktu sehingga dapat berpengaruh dan berguna dalam pengambilan keputusan., kemudian 9
orang 19.1 sangat setuju, 1 orang 2.1 tidak setuju, 3 orang 6.4 ragu-ragu, dan 1 orang 2.1 sangat tidak setuju.
4. Pada butir pernyataan empat dari kuesioner yang disebar dan dianalisis, diketahui bahwa terdapat 28 orang 59.6 setuju bahwa
Universitas Sumatera Utara
44 Laporan Keuangan Pemko Medan disajikan selengkap mungkin yaitu
mencakup semua informasi akuntansi yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan, kemudian 14 orang 29.8 sangat setuju, 4
orang 8.5 ragu-ragu, dan 1 orang 2.1 sangat tidak setuju. 5. Pada butir pernyataan lima dari kuesioner yang disebar dan dianalisis,
diketahui bahwa terdapat 31 orang 66.0 setuju bahwa Laporan Keuangan Pemko Medan menggambarkan dengan jujur transaksi serta
peristiwa lainnya yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar dapat diharapkan untuk disajikan, kemudian 8 orang 17.0 sangat
setuju, 1 orang 2.1 tidak setuju, 6 orang 12.8 ragu-ragu, dan 1 orang 2.1 sangat tidak setuju.
6. Pada butir pernyataan enam dari kuesioner yang disebar dan dianalisis, diketahui bahwa terdapat 35 orang 74.5 setuju bahwa
Informasi yang disajikan dalam Laporan Keuangan Pemko Medan dapat diuji, dan apabila pengujian dilakukan lebih dari sekali oleh
yang berbeda, hasilnya tetap menunjukkan simpulan yang tidak berbeda jauh, kemudian 6 orang 12.8 sangat setuju, 1 orang 2.1
tidak setuju, dan 5 orang 10.6 ragu-ragu. 7. Pada butir pernyataan tujuh dari kuesioner yang disebar dan dianalisis,
diketahui bahwa terdapat 40 orang 85.1 setuju bahwa Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan Pemko Medan dapat dipahami
oleh pengguna karena dinyatakan dalam bentuk serta istilah yang
Universitas Sumatera Utara
45 disesuaikan dengan batas kemampuan pengguna, kemudian 6 orang
12.8 sangat setuju, dan 1 orang 2.1 ragu-ragu. b. Variabel Aksesibilitas Laporan Keuangan Daerah X
2
Tabel 4.4 Distribusi Jawaban Responden terhadap Variabel penyajian Laporan
Keuangan Daerah X
1
No Item
STS TS
RR S
SS F
F F
F F
1 3
6.4 13 27.7 7
14.9 22
46.8 2
4.3 2
7 14.9 3 6.4
7 14.9
25 53.2
5 10.6
3 3
6.4 13 27.7 15 31.9
12 25.5
4 8.5
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS Februari 2015
Berdasarkan Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa: 1. Pada butir pernyataan satu dari kuesioner yang disebar dan dianalisis,
diketahui bahwa terdapat 22 orang 46.8 setuju bahwa Laporan Keuangan Pemko Medan dipublikasikan secara terbuka melalui media
massa, kemudian 2 orang 4.3 sangat setuju, 13 orang 27.7 tidak setuju, 7 orang 14.9 ragu-ragu, dan 3 orang 6.4 sangat
tidak setuju. 2. Pada butir pernyataan dua dari kuesioner yang disebar dan dianalisis,
diketahui bahwa terdapat 25 orang 53.2 setuju bahwa Pemerintah kota Medan memberikan kemudahan dalam memperoleh informasi
tentang laporan keuangan, kemudian 5 orang 10.6 sangat setuju, 7 orang 14.9 ragu-ragu, 3 orang 6.4 tidak setuju, dan 7 orang
14.9 sangat tidak setuju. 3. Pada butir pernyataan tiga dari kuesioner yang disebar dan dianalisis,
diketahui bahwa terdapat 15 orang 31.9 ragu-ragu bahwa
Universitas Sumatera Utara
46 Masyarakat dapat mengakses Laporan Keuangan Pemko Medan
melalui internet, kemudian 13 orang 27.7 tidak setuju, 12 orang 25.5 setuju, 4 orang 8.5 sangat setuju, dan 3 orang 6.4
sangat tidak setuju. c. Variabel Transparansi Laporan Keuangan Daerah Y
Tabel 4.5 Distribusi Jawaban Responden terhadap Variabel penyajian Laporan
Keuangan Daerah X
1
No Item
STS TS
RR S
SS F
F F
F F
1 1
2.1 1
2.1 39
83.0 6
12.8 2
1 2.1 15 31.9 16
34.0 15
31.9 3
3 6.4
35 74.5
9 19.1
4 1
2.1 4
8.5 31
66.0 11
23.4 5
1 2.1 16 34.0 13
27.7 17
36.2
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS Februari 2015
Berdasarkan Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa: 1. Pada butir pernyataan satu dari kuesioner yang disebar dan dianalisis,
diketahui bahwa terdapat 39 orang 83.0 setuju bahwa Pengelolaan Keuangan Pemko Medan diselenggarakan berdasarkan sistem
pengendalian intern yang memadai, kemudian 6 orang 12.8 sangat setuju, 1 orang 2.1 tidak setuju, dan 1 orang 2.1 ragu-ragu.
2. Pada butir pernyataan dua dari kuesioner yang disebar dan dianalisis, diketahui bahwa terdapat 16 orang 34.0 ragu-ragu bahwa
Penyebarluasan laporan Keuangan Pemko Medan telah disampaikan melalui media massa, media nirmassa, maupun media komunikasi
personal, kemudian 15 orang 31.9 setuju, 15 orang 31.9 tidak setuju, dan 1 orang 2.1 sangat tidak setuju.
Universitas Sumatera Utara
47 3. Pada butir pernyataan tiga dari kuesioner yang disebar dan dianalisis,
diketahui bahwa terdapat 35 orang 74.5 setuju bahwa Terdapat akurasi dan kelengkapan informasi yang berhubungan dengan
penyusunan Laporan Keuangan Pemko Medan, kemudian 9 orang 19.1 sangat setuju,dan 3 orang 6.4 ragu-ragu.
4. Pada butir pernyataan empat dari kuesioner yang disebar dan dianalisis, diketahui bahwa terdapat 31 orang 66.0 setuju bahwa
Ada ketersediaan system informasi manajemen dan monitoring hasil yang telah dicapai oleh Pemko Medan, kemudian 11 orang 23.4
sangat setuju, 4 orang 8.5 ragu-ragu, dan 1 orang 2.1 tidak setuju.
5. Pada butir pernyataan lima dari kuesioner yang disebar dan dianalisis, diketahui bahwa terdapat 17 orang 36.2 setuju bahwa
Penyampaian Laporan Keuangan Pemko Medan telah melalui kerja sama dengan media massa dan lembaga non pemerintahan, kemudian
16 orang 34.0 tidak setuju, 13 orang 27.7 ragu-ragu, dan 1 orang 2.1 sangat tidak setuju.
4.2.3 Analisis Statistik
4.2.3.1 Uji Validitas dan Reliabilitas
Penyebaran kuesioner khusus dalam uji validitas dan reliabilitas diberikan kepada 30 responden di luar dari responden penelitian,
tetapi memiliki karakteristik yang sama dengan responden penelitian. Nilai
Universitas Sumatera Utara
48 r
tabel
dengan ketentuan df = jumlah kasus = 30 dan tingkat signifikansi sebesar 5 maka angka yang diperoleh = 0.361.
Tabel 4.6 Uji Validitas
No Pernyataan
r
hitung
r
tabel
Validitas
1 P1
0.417 0.361
Valid 2
P2 0.510
0.361 Valid
3 P3
0.512 0.361
Valid 4
P4 0.428
0.361 Valid
5 P5
0.420 0.361
Valid 6
P6 0.736
0.361 Valid
7 P7
0.580 0.361
Valid 8
P8 0.495
0.361 Valid
9 P9
0.664 0.361
Valid 10
P10 0.642
0.361 Valid
11 P11
0.419 0.361
Valid 12
P12 0.690
0.361 Valid
13 P13
0.479 0.361
Valid 14
P14 0.652
0.361 Valid
15 P15
0.556 0.361
Valid
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS Februari 2015
Tabel 4.6 menunjukkan bahwa seluruh butir pernyataan kuesioner telah valid karena r
hitung
r
tabel
. Dengan demikian, kuesioner dapat dilanjutkan pada tahap pengujian reliabilitas.
Hasil uji reliabilitas berdasarkan data yang diolah dengan bantuan aplikasi Software SPSS 20 for Windows dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Universitas Sumatera Utara
49
Tabel 4.7 Uji Reliabilitas
Cronbach’s Alpha Jumlah Pernyataan
0.879 30
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS Maret 2014
Pada 30 pernyataan dengan tingkat signifikansi 5 di ketahui bahwa koefisien apha Cronbach’s Alpha adalah sebesar 0.879. Ini berarti 0.879 0.80
sehingga dapat dinyatakan bahwa kuesioner tersebut telah reliabel dan dapat disebarkan kepada responden untuk dijadikan sebagai instrumen penelitian.
4.2.3.2 Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji asumsi klasik dilakukan sebelum melakukan analisis regresi, agar dapat diperkirakan yang tidak bias dan efesiensi maka dilakukan pengujian
asumsi klasik yang harus dipenuhi, yang pertama adalah uji normalitas. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah data berdistribusi normal atau tidak, yaitu dengan
pendekatan grafik dan pendekatan Kolmogrov-Smirnov. 1. Pendekatan Grafik
Salah satu cara untuk melihat normalitas adalah dengan melihat grafik histogram dan grafik normal plot yang membandingkan antara dua observasi
dengan distribusi yang mendekati distribusi normal.
Universitas Sumatera Utara
50
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Februari 2015
Gambar 4.1 Grafik Histogram Uji Normalitas
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Februari 2015
Gambar 4.2 Grafik Normal P-P Plot Uji Normalitas
Universitas Sumatera Utara
51 Berdasarkan Gambar 4.1 dapat diketahui bahwa hubungan dari variabel
Penyajian Laporan Keuangan Daerah dan Aksesibilitas Laporan Keuangan Daerah terhadap Transparansi Laporan KeuanganDaerah adalah berdistribusi
normal, hal ini ditunjukkan oleh gambar histogram yang tidak terlihat menceng ke kiri maupun ke kanan. Sedangkan pada Gambar 4.2 data berdistribusi normal
dapat dilihat pada scatterplot, terlihat titik-titik yang mengikuti garis diagonal. 2. Pendekatan Kolmogrov-Smirnov
Uji normalitas dengan grafik bisa saja terlihat berdistribusi normal, padahal secara statistik tidak berdistribusi normal. Berikut ini pengujian
normalitas yang berdasarkan dengan uji statistik non-parametrik Kolmogrov- Smirnov K-S untuk memastikan apakah data benar berdistribusi normal.
Tabel 4.8 One-Sample Kolmogrov-Smirnov Test
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 47
Normal Parameters
a,b
Mean 0E-7
Std. Deviation
1.43134668
Most Extreme Differences
Absolute
.104
Positive .087
Negative -.104
Kolmogorov-Smirnov Z .713
Asymp. Sig. 2-tailed
.690
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Maret 2014
Berdasarkan Tabel 4.8 terlihat bahwa nilai Asymp. Sig. 2-tailed adalah 0.690, dan diatas nilai signifikan 0.05, dengan kata lain variabel residual
berdistribusi normal. Nilai Kolmogrov-Smirnov Z yakni 0.713 lebih kecil dari 1,97
Universitas Sumatera Utara
52 berarti tidak ada perbedaan antara distribusi teoritik dan distribusi empirik atau
dengan kata lain data dikatakan normal.
b. Uji Heteroskedastisitas