Faktor Keluarga Faktor eksternal
bertahap belajar mengembangkan kemampuan kognitif anak dalam menghadapi kehidupan pada tahapan-tahapan perkembangan
berikutnya. Perhatian
mereka terhadap
hal-hal yang
ada sekelilingnya banyak dipegaruhi oleh nilai-nilai yang mereka anut,
dan keluarglah yang menanamkan nilai-nilai tersebut. Adapun cara pendekatan yang dilakukan orang tua terhadap anak adalah perilaku
yang mudah diobservasi oleh anak dan hal yang dapat diteliti ini dengan mudah pula direkam di dalam ingatan anak. Hal-hal yang
direkam di dalam ingatan kelak membentuk pola pikir dalam tatanan pemetaan penalaran tertentu yang dikenal sebagai skems yang
merupakan rancangan gambar bagi perilaku anak.
Sikap dan tingkah laku anak merupakan cerminan sikap dan tingkah laku orang tua. Jika sikap dan tingkah laku orang tua baik, maka
anak akan cenderung memiliki sikap dan tingkah laku yang baik pula. Demikian pula sebaliknya. Oleh karena itu tidaklah
mengherankan jika setiap keluarga selalu berbeda dengan keluarga lainnya. Dari hasil penelitian longitudinal Sigit; 2009 menyatakan
“Bahwa hubungan antara cara orang tua mendidik dengan perkembangan empati, pemahaman dan tingkah laku sosial pada
anak, dimana para ibu yang mendidik balita mereka secara responsif, hangat, tidak suka memberikan hubungan yang keras,
dan tidak otoriter, akan menumbuhkan dan membentuk seorang anak yang mempunyai tingkah laku empati efektif dan kognitif
yang tinggi, serta tingkah laku yang baik”.