Hasil Belajar Aktivitas Belajar Hipotesis Tindakan

2.5. Hasil Belajar

Keberhasilan dari proses belajar mengajar dapat diukur dari seberapa jauh hasil belajar yang dicapai oleh siswa. Hasil belajar berasal dari dua kata dasar yaitu hasil dan belajar. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, hasil berarti suatu akibat yang ditimbulkan atau dibuat oleh sutau usaha. Sedangkan belajar adalah berusaha memproleh kepandaian atau ilmu. Sedangkan Gadne Slameto, 2003: 61, berpendapat bahwa “belajar adalah seperangkat proses kognitif yang mengubah sifat stimulasi dari lingkungan yang menjadi beberapa tahapan pengolahan informasi yang diperlukan untuk memperoleh kapabilitas baru, kapabilitas inilah yang disebut hasil belajar”. Berarti belajar itu menghasilkan berbagai macam tingkah laku yang berlainan seperti: pengetahuan, sikap, keterampilan, informasi dan nilai. Berbagai macam tingkah laku yang berlainan inilah yang disebut kapabilitas berbagai hasil belajar. Jadi dapat penulis simpulkan bahwa pengertian hasil belajar adalah suatu akibat yang ditimbulkan oleh proses atau cara seseorang atau mahluk hidup.

2.6. Aktivitas Belajar

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, yang dimaksud dengan aktivitas adalah kerja atau salah satu kegiatan kerja yang dilaksanakan dalam setiap bagian didalam instansilembagaperusahaan. Pengertian belajar menurut Syah adalah semata-mata mengumpulkan atau menghafal fakta-fakta yang terjadi dalam bentuk informasimateri pelajaran. Artinya tindakan belajar benar-benar dilakukan secara khusus dan sengaja bukan karena kebetulan. Dari 2 dua pengertian di atas dapat penulis simpulkan bahwa aktivitas belajar adalah suatu kegiatan khusus yang dilakukan secara sadar untuk mendapatkan sejumlah kesan dari bahan yang telah dipelajari.

2.7. Pembelajaran Matematika

2.7.1. Pengertian Pembelajaran

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, Pembelajaran adalah proses atau cara untuk menjadikan seseorang belajar. Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan tenaga pendidik dan nara sumber belajar pada suatu lingkungan belajar Undang-Undang No. 202003, Bab I Pasal 1 Ayat 20 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Dari pendapat di atas, dapat penulis simpulkan bahwa pembelajaran adalah proses atau cara yang yang dilakukan oleh peserta didik untuk memperoleh hasil belajar.

2.7.2. Pengertian Matematika

Istilah mathematics Inggris, mathematik Jerman, mathematique Perancis, matematico Itali, matematiceski Rusia, atau mathematick Belanda berasal dari perkataan latin mathematica, yang mulanya diambil dari perkataan Yunani, mathematike, yang berar ti “relating to learning”. Perkataan mathematike berhubungan sangat erat dengan sebuah kata lainnya yang serupa, yaitu mathanein yang mengandung arti belajar berpikir. Jadi berdasarkan etimologis Elea Tinggih dalam Erman Suherman, 2003: 16, perkataan matematika berarti “ilmu pengetahuan yang diperoleh dengan bernalar”. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2007: 732, pengertian matematika adalah ilmu tentang bilangan, hubungan antara bilangan dan prosedur operasional yang digunakan dalam penyelesaian masalah mengenai bilangan. Berdasarkan pendapat di atas, maka disimpulkan bahwa ciri yang sangat penting dalam matematika adalah disiplin berpikir yang didasarkan pada berpikir logis, konsisten, inovatif dan kreatif.

2.7.3. Fungsi dan Tujuan Matematika

Matematika berfungsi mengembangkan kemampuan menghitung, mengukur, menurunkan dan menggunakan rumus matematika yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari melalui pengukuran dan geometri, aljabar, peluang dan statistik, kalkulus dan trigonometri. Matematika juga berfungsi mengembangkan kemampuan mengkomunikasikan gagasan melalui model matematika yang dapat berupa kalimat matematika dan persamaan matematika, diagram, grafik atau tabel. Tujuan umum pendidikan matematika ditekankan kepada siswa untuk memiliki: 1. Kemampuan yang berkaitan dengan matematika yang dapat digunakan dalam memecahkan masalah matematika, pelajaran lain ataupun masalah yang berkaitan dengan kehidupan nyata. 2. Kemampuan menggunakan matematika sebagai alat komunikasi. 3. Kemampuan menggunakan matematika sebagai cara bernalar yang dapat dialihgunakan pada setiap keadaan, seperti berpikir kritis, berpikir logis,- berpikir sistematis, bersifat objektif, bersifat jujur, bersifat disiplin dalam memandang dan menyelesaikan suatu masalah.

2.7.4. Pengantar Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar SD

Matematika sebagai salah satu ilmu dasar, dewasa ini telah berkembang amat pesat baik materi maupun kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari . Penguasaan matematika secara baik sejak dini perlu ditanamkan sehingga konsep-konsep dasar matematika dapat diterapkan dengan tepat dalam kehidupan sehari-hari. Dengan memakai konsep dasar matematika maka anak akan memiliki bekal untuk menguak perkembangan ilmu dan teknologi yang berkembang pesat dewasa ini. Dalam pembelajaran matematika tentunya tidak lepas dari ciri matematika itu sendiri Depdikbud, 1996, yaitu 1 memiliki objek kejadian yang abstrak dan 2 berpola pikir deduktif dan konsisten. Disamping itu matematika berfungsi untuk mengembangkan kemampuan berkomunikasi dengan menggunakan bilangan dan simbol-simbol serta ketajaman penalaran yang dapat membantu memperjelas dan menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari.

2.7.5. Tujuan Pembelajaran Matematika di SD

Tujuan Pembelajaran Matematika di SD Depdikbud, 1996 adalah: 1. Mempersiapkan siswa agar sanggup menghadapi perubahan keadaan dalam kehidupan melalui latihan bertindak atas dasar pemikiran logis, rasional, kritis, cermat, jujur dan efektif. 2. Mempersiapkan siswa agar dapat menggunakan matematika dan pola pikir matematika dalam kehidupan sehari-hari dan dalam mempelajari berbagai ilmu pengetahuan. 3. Menambah dan mengembangkan keterampilan berhitung dengan bilangan sebagai alat dalam kehidupan sehari-hari. 4. Mengembangkan pengetahuan dasar matematika sebagai bekal untuk melanjutkan ke pendidikan menengah. 5. Membentuk sikap logis, kritis, cermat, kreatif dan disiplin. Menurut BSNP 2006: 417, “Mata pelajaran matematika pada satuan pendidikan SDMI meliputi aspek bilangan, geometri dan pengukuran, serta pengolahan data.” Ketiga aspek tersebut kemudian dijabarkan lagi menjadi standar kompetensi dan kompetensi dasar yang diterjemahkan dan diaplikasikan menjadi silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP. Berdasarkan kajian pustaka di atas, apabila dalam pelaksanaan proses belajar khusunya pembelajaran matematika seorang guru harus menguasai betul karakteristik mata pelajaran dan karakteristik siswanya, serta mengetahui metode atau model pembelajaran apa yang cocok dengan mata pelajaran itu sendiri. Dengan demikian tujuan yang akan dicapai dalam setiap pembelajaran dapat dicapai.

2.8. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kajian pustaka di atas maka hipotesis penelitian ini adalah: “Apabila dalam pembelajaran matematika menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD maka dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas V SDN 4 Talang Kecamatan Teluk Betung Selatan Bandar Lampung ”.

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Setting Penelitian

3.1.1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah siswa kelas V.A SDN 4 Talang Kecamatan Teluk Betung Selatan Bandar Lampung , dengan jumlah siswa 29 orang yang terdiri atas 13 siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan.

3.2. Model Pembelajaran yang dipilih

Dari berbagai macam model pembelajaran kooperatif, peneliti memilih model pembelajaran kooperatif STAD, karena model pembelajaran ini dipandang tepat atau sesuai dengan situasi dan kondisi siswa. Tentu semua itu supaya guru dan siswa merasakan adanya kemudahan dalam proses pembelajaran sehingga tujuan yang hendak dicapai dapat tercapai secara tuntas.

3.3. Prosedur Penelitian

1. Menetapkan jumlah siklus yang dilaksanakan. 2. Menetapkan kelas yang telah dijadikan objek penelitian, yaitu kelas V SDN 4 Talang Kecamatan Teluk Betung Selatan Bandar Lampung 3. Menetapkan standar kompetensi dan kompetensi dasar penelitian. 4. Menyusun perangkat pembelajaran, yang meliputi:

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION PADA SISWA KELAS IV SDN 2 GULAK GALIK TELUK BETUNG UTARA BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 3 43

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 2 SUMUR PUTRI BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 4 47

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS IV SDN 3 TALANG TELUK BETUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 7 47

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DI KELAS V SDN 4 TALANG KECAMATAN TELUK BETUNG SELATAN KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 13 49

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS V SDN 5 CIPADANG KECAMATAN GEDONG TATAAN KABUPATEN PESAWARAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 4 56

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DI KELAS V B SDN 1 SURABAYA KECAMATAN KEDATON KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 11 54

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE STAD SISWA KELAS V SD NEGERI 1 GUNUNG MAS TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 3 53

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SDN 4 PENENGAHAN BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 6 40

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI BANGUN DATAR DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SDN 2 KUPANG TEBA BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 3 38

PENGGUNAAN PEMBELAJARAN TEMATIK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS II SDN 3 TALANG KECAMATAN TELUK BETUNG SELATAN KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 7 70