No Indikator
Deskriptor Nilai
1 2
3 1
Tahap Persiapan
Posisi badan tegak Kedua kaki dibuka selebar bahu
Bola dipegang di depan dada Kedua tangan ditekuk ke dalam
memegang bola Pandangan mata ke depan
2 Tahap
Pelaksanaan Dorong kedua lengan bersamaan melepas
bola ke depan bawah Luruskan tangan ke depan bawah
Saat mendorong bola ke depan, kaki kanan mengikuti maju ke depan
Pandangan mata masih tertuju pada sasaran pantul
3 Tahap Akhir
Gerak Pelurusan lengan untuk menambah
momentum hasil operan Jaga keseimbangan badan
Adaptasi Imam Sodikun, 1992
6. Teknik Analisis Data
Untuk melihat kualitas hasil tindakan disetiap siklus digunakan rumus : =
× 100 Keterangan :
P : Prosentase keberhasilan f : Jumlah siswa yang telah mencapai ketuntasan belajar
yang telah ditetapkan
N : Jumlah siswa yang mengikuti tes Siswa yang dikatakan tuntas apabila ketuntasan belajar telah mencapai nilai
ini dikatakan terjadinya peningkatan hasil belajar siswa, jika jumlah siswa yang tuntas belajar pada siklus pertama lebih sedikit daripada sesudah siklus
kedua dari jumlah siswa yang tuntas belajar pada tindakan siklus dan seterusnya, atau setiap pergantian siklus terjadi persentase peningkatan hasil belajar siswa.
III. SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian, maka simpulan dari penelitian ini adalah:
bounce pass bola basket siswa kelas IV SDN Gunung Kasih Kecamatan .
B. Saran
Berdasarkan penelitian yang dilakukan maka terdapat beberapa saran yang ingin peneliti sampaikan bagi :
1. Peneliti mendapatkan data secara empiris mengenai peningkatan gerak dasar bounce pass bola basket dengan modifikasi alat yang digunakan.
2. Siswa memperbaiki gerak dasar bounce pass bola basket sehingga mencapai ketuntasan belajar.
3. Guru Penjaskes dapat menggunakan alat modifikasi bola plastic, tali, dan simpai sebagai suatu alternatif dalam pembelajaran mata pelajaran
Penjaskes khususnya belajar gerak dasar bounce pass bola basket.
I. TINJAUAN PUSTAKA
A. Pendidikan Jasmani
Pendidikan Jasmani mengandung dua pengertian yaitu pendidikan untuk jasmani dan pendidikan melalui aktivitas jasmani. Pendidikan untuk
jasmani mengandung pengertian bahwa jasmani merupakan tujuan akhir dari proses pendidikan dengan mengabaikan aspek yang lain, sedangkan
pendidikan melalui aktivitas jasmani mengandung pengertian bahwa tujuan pendidikan dapat dicapai melalui aktivitas jasmani. Tujuan
pendidikan ini umumnya menyangkut aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Ketiga aspek tersebut dapat dibentuk melalui aktivitas
jasmani yang berupa gerak jasmani atau olahraga. Pendidikan Jasmani adalah suatu proses pendidikan seseorang sebagai
perseorangan atau anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistematik melalui berbagai kegiatan jasmani untuk memperoleh
pertumbuhan jasmani, kesehatan dan kesegaran jasmani, kemampuan dan keterampilan, kecerdasan dan pembentukan watak, serta kepribadian
yang harmonis dalam rangka pembentukan manusia Indonesia berkualitas berdasarkan Pancasila. Depdiknas, Kurikulum Penjas 2004.
Muhajir 2007: 8 menjelaskan bahwa Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan merupakan media untuk mendorong pertumbuhan fisik,
perkembangan psikis, keterampilan motorik, pengetahuan dan penalaran,