2.1.2 Struktur Modal 2.1.2.1 Kebijakan Struktur Modal
Sebuah struktur modal yang benar adalah keputusan yang penting untuk semua bisnis organisasi. Kebijakan struktur modal penting untuk membangun hubungan
antara keputusan dalam hal pemilihan sumber dana dengan jenis investasi yang harus dipilih oleh suatu perusahaan agar sejalan dengan tujuan perusahaan. Perusahaan dapat
membiayai keputusan keuangan dengan utang dan atau dengan ekuitas, dimana dapat mempengaruhi kombinasi utang dan ekuitas dalam suatu perusahaan.
Stuktur modal adalah proporsi antara utang ; dan saham preferen dan saham biasa pada neraca perusahaan Welch, 2004. Perusahaan dapat menerbitkan lusinan
dari surat-surat sekuritas yang berbeda, tetapi hal tersebut bertujuan untuk mencari kombinasi tertentu yang dapat memaksimalkan market value perusahaan tersebut.
Ini menandakan adanya hubungan antara ratio leverage dengan kinerja perusahaan.
2.1.2.2 Rasio Leverage
Untuk mendanai operasional perusahaan yang terus meningkat, seringkali perusahaan menggunakan dana pinjaman yang dikenal dengan leverage keuangan.
Leverage keuangan adalah penggunaan pembiayaan dengan hutang Amidu,2007 . Cara menghitung rasio leverage yaitu :
Financial leverage = total aktiva
total utang
2.1.3.3 Trade-Off
Model trade-off merupakan model yang sangat konsisten dengan uoaya mencari struktur modal yang optimal. Menurut teori trade-off, suatu perusahaan akan
lebih memilih utang sebagai sumber pendanaan jika manfaat dari tambahan hutang masih lebih besar dibandingkan dengan kerugian Jensen, 1986.
Namun teori ini tidak mampu untuk menjawab berbagai persoalan mengenai, mengapa banyak perusahaan yang menerbitkan ekuitas daripada utang pada saat
kinerja perusahaan tersebut dalam keadaan baik atau pada saat harga saham mereka sedang tinggi.
Pada penelitian Dittmar dan Thakor 2007, mereka menyimpulkan sebuah teori. Teori tersebut memprediksi bahwa manager menggunakan ekuitas untuk
membiayai projek mereka, ketika mereka yakin mengenai padangan investor sama dengan manager mengenai project pay-off. Apabila pandangan mengenai project pay-
off berbeda, maka perusahaan akan menggunakan utang untuk membiayai project mereka.
Berdasarkan penelitan Dittmar dan Thakor 2007 maka dapat disimpulkan sebagai berikut, suatu perusahaan akan menggunakan utang sebagai sumber
pendanaan, apabila pandangan investor dengan manager tidak sama mengenai project pay-off.
2.1.3.4 Pecking Order Theory
Pecking order theory pertama kali diperkenalkan Donaldson pada tahun 1961, dan penamaan dilakukan pada tahun 1961 oleh Myers. Pada dasarnya teori ini
dibangun berdasarkan suatu asumsi dan temuan empiris tentang prilaku keuangan perusahaan berikut :
1. kebijakan dividen perusahaan yang bersifat “sticky” tidak gampang naik maupun turun,
2. perusahaan lebih menyukai sumber pendanaan internal laba ditahan dibandigkan dengan sumber dana external utang dan ekuitas,
3. apabila harus menggunakan sumber dana external , maka perusahaan tentunya akan menggunakan sekuritas teraman,
4. ketika kebutuhan dana external cukup besar maka perusahaan akan memilih menerbitkan sekuritas menurut urutan ; utang yang paling aman, utang yang
beresiko tinggi, convertible securities, preferred stock dan saham biasa.
2.1.3 Kebijakan Dividen 2.1.3.1. Pengertian