Sampel yang digunakan dalam penelitan ini ditentukan oleh beberapa pertimbangan yaitu :
1. Perusahaan tersebut terdaftar di bursa efek indonesia dan melaporkan laporan keuangan pada tahun 2006-2009
2. Perusahaan tersebut menghasilkan laba dalam periode 2006-2009 3. Perusahaan tersebut telah membayarkan dividen selama periode 2006-2009.
Proses pengambilan sampel dapat dilihat pada lampiran 1 Pada tabel 3.1 berikut adalah perusahaan-perusahaan yang menjadi sampel
penelitian ini :
Tabel 3.1 Daftar Perusahaan
No Emiten Kode
1. Delta Jakarta.Tbk
DLTA 2.
Gudang Garam.Tbk GGRM
3. H M Sampoerna.Tbk
HMSP 4.
Indofood Sukses Makmur.Tbk INDF
5. Kalbe Farma.Tbk
KLBF 6.
Multi Bintang Indonesia.Tbk MLBI
7. Mustika Ratu.Tbk
MRAT 8.
Bristol-Myers Squibb.Ind.Tbk SQBI
9. Tempo Scan Pacific. Tbk
TSPC 10. Unilever Indonesia. Tbk
UNVR
Dari 34 populasi perusahaan, yang memenuhi kriteria penelitian hanya berjumlah 10 perusahaan, sehingga data observasi menjadi 40 untuk periode 4 tahun.
3.5 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian
Variabel-variabel penelitian ini terdiri dari 2 variabel independen X dan 1 variabel dependen Y , masing-masing variabel secara operasional didefenisikan
sebagai berikut : 1. Variabel dependen
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah ROAReturn on asset ROA akan menggambarkan tingkat pengembalian atas investasi yang dilakukan
oleh perusahan. ROA = laba bersih setelah pajak___
Total aset x 100
2. Variabel Independen
Variabel independen dalam penelitian ini adalah : a. Ratio Leverage X1
Ratio leverage menunjukkan perusahaan berusaha mendanai kegiatan operasional perusahaan dengan menggunakan utang. Rumus yang
digunakan untuk menghitung adalah : Financial Leverage = total utang
total aktiva x 100
b. Dividend payout Ratio X2
Dividend payout ratio menunjukkan persentase dari setiap rupiah yang dihasilkan dibagikan kepada pemilik dalam bentuk tunai dihitung
dengan membagi dividen kas per saham dengan laba per saham. DPR = Dividen tunai per saham
Laba per saham x 100
3.6 Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan dalam pebelitian ini adalah metode analisis statistik, dengan menggunakan SPSS 16.0. Peneliti melakukan terlebih dahulu
uji asumsi klasik sebelum melakukan pengujian hipotesis.
3.6.1 Pemgujiam Asumsi Klasik 3.6.1.1
Uji Normalitas
Uji ini digunakan dalam tahap awal dalam metode pemilihan analisis data. Jika data normal digunakan uji parametik dan jika data tidak normal
digunakan non parametik atau treatment agar data normal. Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah data dalam bentuk distribusi
normal atau tidak. Untuk menguji normalitas data peneliti mengggunakan uji Kolmogorov Smirnov. Apabila probabilitas 0,05, maka distribusi data normal
dan dapat digunakan regresi berganda. Ghozali, 2005
3.6.1.2 Uji Multikolinearitas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi diantara variabel independent. Model regresi yang baik
seharusnyatidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Deteksi multikolienaritas pasa suatu model dapat dilihat yaitu jika nilai variance
inflation factor VIF tidak lebih dari 10 dan nilai tolerance tidak kurang dari 0,1 maka model dapat dikatakan terbebas dari multikolienaritas. Ghozali,2005
3.6.1.3 Uji Heterokedastisitas Uji ini bertujuan menguji apakah dalam model regresi terdapat
ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain.
Konsekuensinya adanya heteroskedastisitas dalam model regresi adalah penaksir yang diperoleh tidak efisien, baik dalam sampel kecil maupun besar.
Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengetahui ada tidaknya gejala heteroskedastisitas adalah dengan melihat pada grafik scatter plot. Ghozali,
2005 Jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang membentuk pola tertentu
yang teratur bergelombang, melebar, kemudian menyempit maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. Jika tak ada pola yang jelas
maka tidak terjadi gejala heteroskedastisitas. Ghozali, 2005
3.6.1.4 Uji Autokorelasi
Uji ini bertujuan menguji apakah dalam suatu model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pada periode t dengan periode t-1 sebelumnya. Jika
terjadi korelasi maka dinamakan ada problem autokorelasi Ghozali 2005. Untuk menguji ada tidaknya gejala autokorelasi maka dapat dideteksi dengan
uji Durbin-Waston DW test.
3.6.2 Pengujian Hipotesis 3.6.2.1 Model Regresi
Penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda. Analisis ini digunakan untuk mengukur kekuatan dua variabel atau lebih dan juga
menunjukan arah hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen. Adapun rumus dari regresi linier berganda multiple linier
regresion adalah sebagai berikut :
Y= a + b1 X1 + b2 X2 + e
Dimana : Y = Return on asset
X1 = Dividend Payout Ratio X2 = Financial Leverage
a= Konstanta b1,,b2 = koefisien regresi dari setiap variable independen
e = Faktor eror 3.6.2.2 Uji F
Uji F dilakukan untuk mengetahui adanya pengaruh secara bersama- sama variabel independen terhadap variabel dependen. Tingkat signifikansi
yang digunakan adalah sebesar 5, dengan derajat kebebasan df = n-k-1, dimana n adalah jumlah observasi dan k adalah jumlah variabel.
3.6.2.3 Uji t.
Uji t dilakukan untuk menguji koefisien regresi secara parsial dari variabel independennya. Tingkat signifikansi yang digunakan sebesar 5,
dengan derajat kebebasan df = n-k-1, dimana n adalah jumlah observasi dan k adalah jumlah variabel. Ghozali, 2005
Hipotesis yang akan diuji adalah : Ho = tidak semua variabel independen berpengaruh secara simultan terhadap
variabel dependen. Ha = semua variabel independen berpengaruh secara simultan terhadap
variabel dependen. Uji ini dilakukan dengan membandingkan signifikasi F-hitung dengan F-tabel
dengan ketentuan :
1. Jika F-hitung F- tabel, maka Ha diterima dan Ho ditolak; 2. Jika F-hitung F-tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak.
Ghozali, 2005
3.6.2.4 Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi R2 pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Besarnya
koefisien determinasi ini adalah 0 sampai dengan 1 Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel
dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel- variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk
memprediksi variasi variabel dependen Ghozali 2005.
BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN
4.1 Data Penelitian
Objek Penelitian adalah perusahaan barang konsummsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, dimana jumlah seluruh perusahaan barang konsumsi
tersebut berjumlah 34 perusahaan dan telah diseleksi berdasarkan kriteria yang telah ditentukan dan diperoleh 10 perusahaan. Berikut tabel 4.1, tabel deskriptif
untuk tahun 2006-2009 :
Tabel 4.1 Tabel Deskriptif
a. Variabel ROA 2005-2009, memiliki nilai mean sebesar 17,64 ; median 12,54 ; minimum 2,61 ; maximum 49,82 , dan Standard Deviation adalah
13,277. Perusahaan yang memiliki nilai terendah adalah perusahaan Indofood Makmur Tbk. pada tahun 2008 ; dan perusahaan yang memiliki
nilai tertinggi adalah perusahaan Bristol-Myers Squibb Ind. Tbk. pada tahun 2009.
b. Variabel DAR memiliki nilai mean sebesar 0.3548 ; median 0.29 ; minimum 0.02 ; maximum 0.89 ; dan Standard Deviation adalah 0.217.
Perusahaan yang memiliki nilai terendah adalah Bristol-Myers Squibb Ind.
Statistics
ROA DAR
DPR N
Valid 40
40 40
Missing Mean
17.6432 .3548
46.3408 Median
12.5400 .2900
36.0000 Std. Deviation
13.27724 .21768
39.35912 Minimum
2.61 .02
2.39 Maximum
49.82 .89
142.17
Tbk. pada tahun 2008 ; dan perusahaan yang memiliki nilai tertinggi adalah Multi Bintang Indonesia Tbk. pada tahun 2009.
c. Variabel DPR memiliki nilai mean sebesar 46.3408 ; median 36.00 ; minimum 2.39 ; maximum 142.17 ; dan Standard Deviation adalah 39.359.
Perusahaan yang memiliki nilai terendah adalah Kalbe Farma Tbk pada tahun 2006; dan perusahaan yang memiliki nilai tertinggi adalah Delta
Djakarta Tbk pada tahun 2009.
4.2 Analisis Data