3 Tinj auan Upaya Penanganan Perumahan

5 hunian yang dapat dipasarkan di sisi yang lain. Skala permasalahan ini di Indonesia pada umumnya relat if kecil oleh sebab j uml ah warga masyarakat yang mam pu membeli unit hunian dari pasar bebas relat if kecil pula dan pemecahannya lebih mudah karena perumahan dalam hal ini lebih merupakan t uj uan akhir. b. Permasalahan perumahan yang t erj adi oleh sebab sebagian besar masyarakat t inggal diunit-unit hunian sub- st andar di permukiman yang t idak layak at au kumuh oleh karena t idak dikuasainya sumber daya kunci yang memadai unt uk menopang kehidupan mereka. Skala permasalahan ini di negara berkembang sepert i Indonesia pada umumnya besar dan perlu penanganan yang l ebih menyeluruh comprehensive. Dalam memecahkan permasalahan ini program perumahan hanya merupakan alat sarana means unt uk pembangunan manusia seut uhnya.

1. 3 Tinj auan Upaya Penanganan Perumahan

Pada saat ini upaya penanganan perumahan dit ekankan pada pengadaan perumahan sebanyak - banyaknya dengan harga yang t erj angkau. Upaya ini didasarkan pada ancangan penyediaan suppl y si de or i ent ed appr oach yang mendorong pembangunan perumahan oleh sekt or pemerint ah maupun swast a unt uk menghasilkan rumah sebagai komodit i yang dapat dipasarkan secara l uas dal am rangka memenuhi kebut uhan perumahan masyarakat . Bila perlu unt uk mempe r luas j angkauan pemasaran dapat dilakukan dengan mengurangi st andar dan at au memberikan subsidi. Ancangan ini memisahkan pelaku pembangunan menj adi dua pihak pr ovi der dan r ecei ver dan menit ikberat kan kemampuan pemecahan permasalahan perumahan pada kemampuan sang penyedia Pr ovider yang dalam hal ini adalah pemerint ah dan developer sebagai mit ra kerj a sedangkan masyarakat hanya dilihat sebagai obyek yang t idak berdaya yang kebut uhan mereka harus diupayakan dipenuhi. Pola penanganan perumahan ini pada dasarnya melihat rumah sebagai produk komodit i yang dapat diproduksi secara besar-besaran unt uk dipasarkan agar menut up kesenj angan ant ara permint aan rumah supply dan at au sebagai benda sosial social goods yang harus diproduksi besar - besaran unt uk dialokasikan khususnya bagi kelompok masyarakat berpenghasilan rendah dan miskin, sebagai upaya j alan pint as unt uk mengoreksi disparit as sosial ekono mi. Pola ini melet akkan pemerint ah besert a kerabat kerj anya, sekt or swast a f ormal, sebagai t okoh sent ral dan penent u dalam seluruh proses pembangunan perumahan ini bert umpu pada pemerint ah. 6 Sering kali unt uk memperkuat mendukung ancangan ini penyediaan rumah melalui pola ini j uga didudukkan sebagai alat inst rumen pengarah unt uk mengat ur t at a ruang pert umbuhan ekonomi. Tidak disangka pola penanganan perumahan ini t elah mampu melahirkan proyek- proyek perumahan skala besar t ersebar di kot a-kot a besar dan menengah di Indonesia dan memproduksi berbagai t ipe bangunan rumah. Meskipun demikian hasil t ersebut t ernyat a hanya mampu memenuhi sekit ar 10 dari j umlah kebut uhan rumah perkot aan di Indonesia bila t idak dikait kan dengan kelompok sasaran yang harus dicapai, sehingga 90 dari masyarakat khususnya yang berpenghasilan rendah harus menyediakan perumahan mereka sendiri. Agar pola penanganan perumahan ini mampu t erus menerus memproduksi rumah dalam rangka menyediakan perumahan bagi sel uruh warga masyarakat ya ng membut uhkan t ermasuk yang berpenghasilan rendah, haruslah didukung oleh pemasokan sumberdaya yang menerus. Unt uk it u dit empuh dua j alur sebagai berikut : a. Jalur daur ulang dimana warga masyarakat yang menerima pel ayanan perumahan melalui pola ini harus mampu mengembalikannya dalam bent uk pembayaran at au angsuran. Ini berart i unt uk menj amin kelanggengan produksi harus diimbangi pula dengan pengembalian modal yang lancar dan mant ap. b. Jal ur subsidi silang yait u dengan membangun perumahan mewah dan bangunan komersial unt uk menut up def isit biaya penyediaan perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Hal ini dalam prakt eknya sering mengaburkan misi pembangunan it u sendiri. Oleh sebab adanya konf lik t uj uan ant ara kerasnya upaya unt uk menut up def isi t t ersebut diat as dan upaya penyediaan perumahan unt uk masyarakat berpenghasilan rendah akibat nya mengorbankan t uj uan ut ama menyediakan perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Hal ini dapat dilihat dari lokasi- lokasi KSB dan rumah-r umah t ipe kecil yang sangat t idak mengunt ungkan Akibat nya pemilihan kelompok sasaran menj adi bias, cenderung kepada mereka yang lebih menj amin pembayaran kembali, at au produk r umah j adi sebagian dikomersialkan unt uk menj amin likwidit as sehingga t erj adilah rumah sebagai barang komodit i. Kesemuanya ini menyebabkan masyarakat berpenghasilan rendah yang pada awalnya merupakan sasaran ut ama t elah t ergeser j auh di luar j angkauan pola penanganan ini yang diwarnai oleh pemikiran yang berorient asi penyediaan suppl y si de or i ent ed. 7 Jadi pola penanganan ini yang dit empuh yang t adinya secara khusus dirancang unt uk memecahkan permasalahan perumahan bagi masyarakat berpenghasil an rendah t ernyat a diakhirnya j ust ru menghasil kan perumahan yang di luar j angkauan daya beli masyarakat berpenghasil an rendah. Belum lagi dampak samping yang t erj adi di mana pola penanganan ini yang mendudukan perumahan eskalasi harga rumah sehingga diakhirnya perumahan makin j auh dari j angkauan daya beli masyarakat berpenghasilan rendah.

BAB II MAKSUD, TUJUA N DAN SASARAN