26
nilai nominalnya. Menurut Basri 2002:61, kas didefinisikan sebagai berikut :
Kas adalah sebagai nilai uang kontan yang ada dalam perusahaan beserta pos- pos lain yang ada dalam jangka waktu dekat dapat diuangkan sebagai alat
pembayaran kebutuhan financial, yang mempunyai sifat paling tinggi tingkat likuiditasnya.
Raharjo 2001:54 dalam bukunya Akuntansi dan Keuangan, mengemukakan bahwa kas dan bank adalah:
Semua tagihan dan uang dibrankas dan juga uang yang tersimpan di bank. Uang yang disimpan di bank bisa dalam bentuk rekening tabungan atau giro
maupun deposito. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kas merupakan pos aktiva dalam
neraca yang paling liquid, maksudnya dapat dengan mudah dipergunakan sebagai alat pertukaran dan menunjukkan daya beli secara umum, dimana
dalam berbagai bentuk dinyatakan dengan nilai sekarang yang jelas dan pasti dapat ditetapkan.
B. Sistem Informasi Akuntansi
Sistem Informasi Akuntansi merupakan sistem informasi fungsional yang mendasari sistem informasi fungsional yang lainnya seperti sistem
informasi keuangan, sistem informasi pemasaran, sistem informasi produksi dan sistem informasi sumber daya manusia. Sistem-sistem informasi lain
membutuhkan data keuangan dari sistem informasi akuntansi. Hal ini menunjukkan bahwa suatu perusahaan yang akan membangun sistem
Universitas Sumatera Utara
27
informasi manajemen, disarankan untuk membangun sistem informasi akuntansi terlebih dahulu. Fungsi penting yang dibentuk SIA pada sebuah
organisasi antara lain : Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi. Memproses data menjadi into informasi yang dapat digunakan
dalam proses pengambilan keputusan. Melakukan kontrol secara tepat
terhadap aset organisasi. Adapun beberapa pengertian sistem informasi akuntansi menurut para
ahli, antara lain : 1.
Menurut Bodnar dan Hopwood 1996 : 1 pengertian sistem informasi akuntansi adalah, “Kumpulan sumber daya, seperti: manusia dan
peralatan, yang diatur untuk mengubah data menjadi informasi akuntansi.” Informasi ini dikomunikasikan kepada para penggunanya
untuk berbagai pengambilan keputusan. 2.
Menurut Mulyadi 2001 : 3 mendefinisikan, “Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasi sedemikian
rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan.”
3. Menurut Niswonger, Fess Warren
1995:248, “Sistem akuntansi
adalah suatu sarana bagi manajemen perusahaan guna mendapatkan informasi yang akan digunakan untuk mengelola
perusahaan dan untuk menyusun laporan keuangan bagi pemilik, kreditor, dan pihak lain yang berkepentingan.”
4. Menurut Baridwan 1998 : 6, “Sistem akuntansi terdiri dari formulir-
Universitas Sumatera Utara
28
formulir, catatan-catatan, prosedur dan alat-alat yang digunakan untuk mengolah data mengenai suatu mengenai usaha suatu kesalahan
ekonomis dengan tujuan untuk menghasilkan umpan balik dalam bentuk laporan-laporan yang diperlukan oleh manejemen untuk mengawasi
usaha-usahanya dan bagi pihak-pihak lain yang berkepentingan seperti pemegang saham, kreditur, dan lembaga-lembaga pemerintah untuk
menilai hasil operasi.” Mulyadi 2006:3 menyatakan Sistem Informasi Akuntansi mempunyai tiga
fungsi penting : 1.
Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas-aktivitas yang dilaksanakan oleh organisasi, sumber daya yang dipengaruhi oleh
aktivitas-aktivitas tersebut, dan para pelaku yang terlibat dalam berbagai aktivitas tersebut, agar pihak manajemen, para pegawai,
dan pihak-pihak luar yang berkepentingan dapat meninjau ulang hal- hal tersebut.
2. Mengubah data menjadi informasi yang berguna bagi pihak
manajemen untuk membuat keputusan dalam aktivitas perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan.
3. Menyediakan pengendalian yang memadai untuk menjaga aset-aset
organisasi. Termasuk data organisasi, untuk memastikan bahwa data tersebut tersedia saat dibutuhkan.
Tujuan Sistem Informasi Akuntansi
Dalam memenuhi kebutuhan informasi baik untuk kebutuhan pihak
Universitas Sumatera Utara
29
eksternal maupun pihak internal, sistem informasi harus didesain sedemikian rupa sehingga memenuhi fungsinya. Demikian pula suatu sistem informasi
akuntansi dalam memenuhi fungsinya harus mempunyai tujuan-tujuan yang dapat memberikan pedoman kepada manajemen dalam melakukan tugasnya
sehingga dapat menghasilkan informasi-informasi yang berguna, terutama dalam menunjang perencanaan dan pengendalian.
Menurut Mulyadi, sistem informasi memiliki empat tujuan umum dalam penyusunannya, yaitu :
1. Untuk menyediakan informasi bagi pengelolaan kegiatan usaha baru.
ada, baik mengenai mutu, ketepatan penyajian maupun struktur informasinya.
2. Untuk memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang
sudah. 3.
Untuk memperbaiki pengendalian akuntansi dan pengecekan intern, yaitu untuk memperbaiki tingkat keandalan realibility informasi
akuntansi dan untuk menyediakan catatan lengkap mengenai pertanggung jawaban dan perlindungan kekayaan perusahaan.
4. Untuk mengurangi biaya klerikal dalam penyelenggaraan catatan
akuntansi. Menurut Hall 2001 : 18, mengatakan pada dasarnya tujuan disusunnya
sistem informasi akuntasi adalah : 1.
Untuk mendukung fungsi kepengurusan stewardship manajemen. Kepengurusan merujuk ke tanggung jawab manajemen untuk
mengatur sumber daya perusahaan secara benar. Sistem informasi menyediakan informasi tentang kegunaan sumber daya ke pemakai
eksternal melalui laporan keuangan tradisional dan laporan-laporan yang diminta lainnya. Secara internal, pihak manajemen menerima
informasi kepengurusan dari berbagai laporan pertanggungjawaban.
Universitas Sumatera Utara
30
2. Untuk mendukung pengambilan keputusan manajemen. Sistem
informasi memberikan para manajer informasi yang mereka perlukan untuk melakukan tanggung jawab pengambilan keputusan.
3. Untuk mendukung kegiatan operasi perusahaan hari demi hari.
Sistem informasi menyediakan informasi bagi personel operasi untuk membantu mereka melakukan tugas mereka setiap hari dengan
efisien dan efektif. adalah untuk mendukung kegiatan operasi perusahaan dalam meningkatkan efesiensi dan efektifitas kegiatan
operasional perusahaan, khususnya dalam proses arus informasi akuntansi.
Menurut Susanto 2008:8-11, tujuan sistem informasi akuntansi adalah sebagai berikut :
1. Mendukung aktivitas perusahaan sehari-hari.
2. Mendukung proses pengambilan keputusan.
3. Membantu pengelolaan perusahaan dalam memenuhi tanggung
jawabnya kepada pihak eksternal. 4.
Mengumpulkan dan memasukkan data transaksi ke dalam sistem informasi akuntansi.
5. Mengolah data transaksi.
6. Menyimpan data untuk tujuan di masa mendatang.
7. Memberi pemakai atau pemberi keputusan manajemen informasi
yang mereka perlukan. 8.
Mengontrol semua proses yang terjadi. Dari beberapa tujuan yang dikemukakan oleh para ahli dapat disimpulkan
bahwa Sistem Informasi Akuntansi adalah suatu kombinasi dari berbagai sumber daya yang dirancang untuk memproses data akuntansi dan keuangan
yang ada dan mengubahnya menjadi informasi yang dibutuhkan perusahaan untuk pengambilan keputusan.
Universitas Sumatera Utara
31
Sistem Informasi Akuntansi terdiri dari 3 subsistem: 1.
Sistem pemrosesan transaksi, mendukung proses operasi bisnis harian. 2.
Sistem buku besarpelaporan keuangan, menghasilkan laporan keuangan, seperti laporan labarugi, neraca, arus kas, pengembalian
pajak. 3.
Sistem pelaporan manajemen, yang menyediakan pihak manajemen internal berbagai laporan keuangan bertujuan khusus serta informasi
yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan, seperti anggaran, laporan kinerja, serta laporan pertanggungjawaban.
Berbagai transaksi non keuangan yang tidak bisa diproses oleh Sistem Informasi Akuntansi biasa, diproses oleh Sistem Informasi Manajemen.
Adapun perbedaan keduanya adalah : 1.
Sistem Informasi Akuntansi mengumpulkan mengklasifikasikan, memproses, menganalisa dan mengkomunikasikan informasi keuangan.
2. Sistem Informasi Manajemen mengumpulkan mengklasifikasikan,
memproses, menganalisa dan mengkomunikasikan semua tipe informasi. Sebuah Sistem Informasi Akuntansi menambah nilai dengan cara:
1. Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu sehingga dapat
melakukan aktivitas utama pada value chain secara efektif dan efisien. 2.
Meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya produk dan jasa yang dihasilkan.
3. Meningkatkan efisiensi.
4. Meningkatkan kemampuan dalam pengambilan keputusan.
Universitas Sumatera Utara
32
5. Meningkatkan sharing knowledge.
6. Menambah efisiensi kerja pada bagian keuangan.
C. Sistem Akuntansi Penerimaan Kas