Ali Budiardjo, Nugroho, Reksodiputro
6
BAB I KETENTUAN UMUM
Pasal 1 CHAPTER I
GENERAL PROVISIONS Article 1
Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan: In this Law:
1. “Pertambangan” adalah sebagian atau
seluruh tahapan kegiatan dalam rangka penelitian, pengelolaan dan pengusahaan
mineral atau batubara yang meliputi penyelidikan umum, eksplorasi, studi
kelayakan, konstruksi, penambangan, pengolahan dan pemurnian, pengangkutan
dan penjualan, serta kegiatan pascatambang.
1. “Mining” means a part or all of stages of
research, management and business of minerals and coal, which include general
surveys, explorations, feasibility studies, construction, mines, processing and
refiningsmelting, transportation and sale as well as postmining activities.
2. “Mineral” adalah senyawa anorganik yang
terbentuk di alam, yang memiliki sifat fisik dan kimia tertentu serta susunan kristal
teratur atau gabungannya yang membentuk batuan, baik dalam bentuk lepas atau padu.
2. “Mineral” means any naturally occurring
inorganic compound that has a definite chemical composition and specific physical
properties as well as an ordered crystal structure, or a combination thereof that forms
rock [ore], either separated or embedded.
3. “Batubara” adalah endapan senyawa
organik karbonan yang terbentuk secara alamiah dari sisa tumbuh-tumbuhan.
3. “Coal” means any sedimentary organic
carbon compound that is formed naturally from the remains of plants.
4. “Pertambangan Mineral” adalah
pertambangan kumpulan mineral yang berupa bijih atau batuan, di luar panas bumi,
minyak dan gas bumi, serta air tanah.
4. “Mineral Mining” means any mining of
mineral assemblages in the form of ores or rocks other than geothermal, petroleum and
natural gas as well as ground water.
5. “Pertambangan Batubara” adalah
pertambangan endapan karbon yang terdapat di dalam bumi, termasuk bitumen padat,
gambut, dan batuan aspal.
5. “Coal Mining” means any mining of carbon
sediments found in the earth, including solid bitumen, peat, and asphalt rocks.
6. “Usaha Pertambangan” adalah kegiatan
dalam rangka pengusahaan mineral atau batubara yang meliputi tahapan kegiatan
penyelidikan umum, eksplorasi, studi kelayakan, konstruksi, penambangan,
pengolahan dan pemurnian, pengangkutan dan penjualan, serta pascatambang.
6. “Mining Business” means any mineral and
coal business activity that includes the stages of general surveys, explorations, feasibility
studies, construction, mines, processing and refiningsmelting, transportation and sale as
well as postmining.
7. “Izin Usaha Pertambangan,” yang
selanjutnya disebut IUP, adalah izin untuk melaksanakan usaha pertambangan.
7. “Mining Permit,” hereinafter called an
“IUP,” means a permit to conduct mining business.
8. “IUP Eksplorasi” adalah izin usaha yang
diberikan untuk melakukan tahapan kegiatan penyelidikan umum, eksplorasi, dan studi
kelayakan.
8. “Exploration Mining Permit” means a
business permit that is granted to undertake stages of general surveys, explorations and
feasibility studies.
Ali Budiardjo, Nugroho, Reksodiputro
7
9. “IUP Operasi Produksi” adalah izin usaha
yang diberikan sete1ah selesai pelaksanaan IUP Eksplorasi untuk melakukan tahapan
kegiatan operasi produksi.
9. “Production Operation Mining Permit”
means a business permit that is granted upon completion of an Exploration Mining Permit
stage to undertake a production operation stage.
10. “Izin Pertambangan Rakyat,” yang
selanjutnya disebut IPR, adalah izin untuk melaksanakan usaha pertambangan dalam
wilayah pertambangan rakyat dengan luas wilayah dan investasi terbatas.
10. “Small-Scale Mining Permit,” hereinafter