perempuan.Hal ini disebabkan pola hidup yang tidak bersih serta langsung menggunakan air sungai untuk kebutuhan sehari hari.
4.3. Analisis Univariat
4.3.1. Kualitas Air Pasang
Pengukurankualitas air pasang dilakukan berdasarkan fisik, kimia dan biologi begitu juga air surut berdasarkan fisik, kimia dan biologis. Hasil pemeriksaan
kualitas air terlihat pada Tabel 4.2.
Tabel 4.2. Distribusi Kualitas Air Pasang di Pinggiran Sungai Silau Hilir Kotamadya Tanjung Balai Tahun 2013
No Kualitas Air Pasang
Nilai Standar Baku
1.
Fisik
Bau Warna
Anyir Kuning
sedikit keruh Tidak berbau
Jernih sedikit keruh
2. Kimia
BOD COD
pH 10,8 mgl
27 mgl 7,0
2 mgl 10 mgl
6-8 3
Biologi
E.Coli 1100 MPN 100 ml
100 MPN 100 ml
Kualitas Air Surut
1.
Fisik
Bau Warna
Anyir Kuning keruh
Tidak berbau Jernih sedikit
keruh 2.
Kimia
BOD COD
Ph 11,2 mgl
25 mgl 7,3
2 mgl 10 mgl
6-8 3.
Biologi
E.Coli 240 MPN 100 ml
100 MPN100 ml
Universitas Sumatera Utara
Pada Tabel 4.2 persyaratan kualitas air pasang dan surut dari. segi persyaratan secara fisik, warna,bautidak memenuhi persyaratan.Air surut lebih keruh
dibandingkan dengan air pasang. Dari segi kimia, kadar BOD dan pH pada air surut lebih tinggi dibandingkan dengan air pasang. Hasil peugujian mikrobiologi
lingkungan terhadap kualitas air diperoleh nilai E. Coli lebih banyak sewaktu air pasang yaitu 1100 MPN100 ml dibandingkan sewaktu air surut yaitu 240 MPN100
ml.Parameter kualitas air pasang dan surut tidak memenuhi syarat baku mutu yang telah ditetapkan oleh Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentang Klafikasi dan
keteria baku mutu air yang diperuntukan berdasarkan kelas.
4.3.2. Karakteristik Penggunaan Air
Distribusi kategori jawaban responden mengenai karakteristik penggunaan air sungai di pinggiran sungai Silau Hilir terlihat pada Tabel 4.3.
Tabel 4.3. Karakteristik Penggunaan Air Tempat Tinggal, Lama Menetap, Frekuensi Pemakaian Air dan Jenis Pemanfaatan Air di Pinggiran
Sungai Silau Hilir Kotamadya Tanjung Balai Tahun 2013
No Variabel Frekuensi f
Persentase Tempat tinggal
1. Di pinggir sungai
85 70,2
2. Tidak dipinggir sungai
36 29,8
Jumlah 121
100,0 Lama menetap
1. ≥ 1 tahun
92 76,0
2. 1 tahun
29 24,0
Jumlah 121
100,0 Frekuensi pemakaian air
1. Sering menggunakan
81 66,9
2. Jarang menggunakan
40 33,1
Jumlah 121
100,0
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.3 Lanjutan No. Jenis pemanfaatan air
Frekuensi f Persentase
1. Menggunakan
101 83,5
2. Tidak menggunakan
20 16,5
Jumlah 121
100,0
Pada Tabel 4.3 diatas diketahui responden lebih banyak tinggal di pinggiran sungai atau di bantaran sungai 20 meter dari pinggir sungai yaitu 85 orang 70,2,
dengan lama menetap lebih dari 1 tahun yaitu 92 orang 76, sering menggunakan air sungai untuk kebutuhan sehari-hari yaitu 81 orang 66,9 dan memanfaatkan air
sungai untuk mandi, cuci dan kakus MCK yaitu 101 orang 83,5.
4.3.4. Gastroenteritis