Latar Belakang Masalah BAB II

M E T O D E P E N E L I T I A N A K U N T A N S I | 1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang melakukan pembangunan nasional. Pembangunan nasional dilakukan sebagai upaya meningkatkan kehidupan bangsa dan negara yang dilakukan secara terus menerus dan berkesinambungan demi mencapai tujuan negara yang tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Agar dapat merealisasikan pembangunan tersebut perlu memperhatikan pembiayaan dana pembangunan. Sumber penerimaan dari negara tersebut diperoleh dari dalam negeri maupun luar negeri yang terbesar salah satunya yaitu dari sektor pajak. Menurut Soemitro 1992 pajak merupakan iuran wajib bagi seluruh rakyat yang harus dibayarkan kepada kas negara menurut ketentuan undang-undang yang belaku sehingga dapat dipaksakan dan tanpa adanya imbal jasa kontraprestasi secara langsung, yang digunakan untuk membiayai pengeluaran umum negara. Oleh karena itu, semua rakyat yang menurut undang-undang termasuk sebagai wajib pajak harus membayar pajak sesuai dengan kewajibannya Suminarsasi, 2011:1. Penggelapan pajak tax evasion di Indonesia sudah sering terjadi. Hal ini terbukti dengan mencuatnya kasus penggelapan pajak yang sering kali dilakukan oleh petugas pajak maupun wajib pajak, salah satu kasus penggelapan pajak di Indonesia adalah kasus penggelapan pajak pada tahun 2009 yang dilakukan oleh Roberto Santonius dengan melakukan penyuapan kepada petugas pajak, Gayus Halomoan Tambunan. Penyuapan tersebut bertujuan untuk mengurus gugatan keberatan pajak PT Metropolitan dan tiga perusahaan Grup Bakrie, yaitu PT Arutmin, PT Kaltim Prima Coal, dan PT Bumi Resource Liputan6.com, April 2011. Dalam kasus penggelapan pajak yang terjadi dapat memunculkan pemikiran-pemikiran yang negatif tentang pajak. Persepsi wajib pajak mengenai penggelapan pajak kini timbul M E T O D E P E N E L I T I A N A K U N T A N S I | 2 disebabkan karena fakta-fakta yang ada tentang petugas pajak yang melakukan korupsi atas pembayaran wajib pajak, sehingga mereka beranggapan bahwa penggelapan pajak itu etis karena uang yang mereka bayarkan tidak digunakan untuk membiayai pengeluaran negara. Masalah yang sangat mendasar sering dijumpai dalam pemungutan pajak yaitu bagaimana cara mewujudkan keadilan pajak, hal ini tidak mudah dijawab karena keadilan memiliki pengertian yang sangat luas, dimana keadilan antara masing-masing individu berbeda-beda. Untuk itu, dalam penerapan pajak sebagai sumber penerimaan, Negara harus berusaha agar seluruh masyarakat dapat merasakan keadilan dalam penerapan undang-undang pajak. Ada beberapa cara yang digunakan wajib pajak untuk meminimalkan beban pajaknya, yaitu: Tax planning perencanaan pajak, Tax avoidance penghindaran pajak dan tax evasion penggelapan pajak. Tax planing adalah upaya wajib pajak untuk meminimalkan beban pajak melalui skema yang memang telah jelas diatur dalam peraturan perundang-undangan perpajakan Tax avoidance adalah suatu usaha meminimalkan beban pajak dengan memanfaatkan celahcelah loophole ketentuan perpajakan suatu negara. Sedangkan tax evasion adalah suatu usaha untuk menghindari pajak terutang dengan cara melanggar undang-undang perpajakan illegal, misalnya wajib pajak tidak melaporkan pendapatan yang sebenarnya. Sulitnya penerapan tax planning dan tax avoidance membuat seorang wajib pajak cenderung untuk melakukan tax evasion. Penggelapan pajak tax evasion adalah tindakan strategi dan teknik penghindaran pajak yang dilakukan secara ilegal dan tidak aman bagi wajib pajak dengan cara penyeludupan pajak ini bertentangan dengan ketentuan perpajakan, karena metode dan teknik yang digunakan tidak berada dalam koridor undang-undang dan peraturan perpajakan. Suminarsasi 2011 dalam penelitiannya mengemukakan bahwa sistem perpajakan di Indonesia yang belum optimal, disertai pemahaman wajib pajak yang masih rendah akan peraturan perpajakan yang berlaku merupakan salah satu faktor yang dapat M E T O D E P E N E L I T I A N A K U N T A N S I | 3 memicu wajib pajak melakukan tax evasion penggelapan pajak. Rahman 2013 menyebutkan bahwa penggelapan pajak tax evasion dapat dilakukan oleh orang pribadi salah satu faktornya antara lain kurang memahami ketentuan perpajakan, meliputi Undang-Undang Perpajakan dan pemanfaatan akan adanya celah dalam Undang-Undang Perpajakan loopholes, sehingga dapat disalah gunakan untuk melakukan penggelapan pajak, seperti tidak jujur dalam memberikan data keuangan maupun menyembunyikan data keuangan. Jika hal ini berlanjut terus-menerus, dikhawatirkan wajib pajak enggan membayar pajak bahkan cenderung menggelapkan pajak. Dari penjelasan di atas, maka dapat dikatakan bahwa dengan menunjukan sikap pemerintahan yang baik, jujur dan adil dalam menggunakan dan mendistribusikan dana yang bersumber dari pajak serta memberikan pemahaman yang menyeluruh seberapa pentingnya dana pajak untuk kemaslahatan masyarakat umum dan meningkatkan pengawasan dari berbagai kemudahan sistem perpajakan yang ada diharapkan untuk menjadikan masayarakatWP bisa membayarkan pajaknya dengan benar sehinggga tujuan dapat tercapai dan penerimaan pajak dapat mencapai target yang diinginkan. Berdasarkan penelitian-penelitian terdahulu, peneliti tertarik untuk penelitian ini merupakan implikasi dari penelitian yang dilakukan oleh Suminarsasi 2011. Adapun perbedaan penelitian saat ini dengan penelitian sebelumnya yaitu: a. Adanya penambahan variabel independen. Penelitian ini menggunakan variabel independen keadilan, sistem perpajakan, diskriminasi dan kemungkinan terdeteksi kecurangan. Sedangkan penelitian sebelumnya menggunakan variabel independen keadilan, sistem perpajakan, dan diskriminasi. b. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Wajib Pajak Pribadi Kantor Pelayanan Pajak di Jakarta, sedangkan penelitian sebelumnya adalah Wajib Pajak pribadi yang berada di Daerah Istimewa Yogyakarta. M E T O D E P E N E L I T I A N A K U N T A N S I | 4 c. Selain itu, penelitian ini dilakukan pada tahun 2016 sedangkan penelitian sebelumnya pada tahun 2013. Dari berbagai uraian di atas, peneliti termotivasi untuk melakukan penelitian ini karena maraknya tindak penggelapan pajak yang terungkap akhir-akhir ini yang banyak dilakukan oleh Wajib Pajak beserta fiskus. Selain itu, dengan dilakukannya penelitian ini diharapkan bisa mengukur sejauh mana keberhasilan suatu Negara dalam mengoptimalkan pendistribusian dana pajak secara adil dan merata, serta untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel-variabel terkait terhadap persepsi dari wajib pajak terhadap tindakan penggelapan pajak. Untuk itu peneliti melakukan penelitian ini dengan judul “Pengaruh, Sistem Perpajakan, Diskriminasi, dan Kemungkinan Terdeteksi Kecurangan terhadap Persepsi Wajib Pajak dalam Etika Penggelapan Pajak Tax Evasion”. 1.2 Rumusan Masalah a. Apakah sistem perpajakan berpengaruh terhadap persepsi wajib pajak mengenai etika penggelapan pajak. b. Apakah diskriminasi berpengaruh terhadap persepsi wajib pajak mengenai etika penggelapan pajak. c. Apakah kemungkinan terdeteksinya kecurangan berpengaruh terhadap persepsi wajib pajak.

1.3 Batasan Masalah