Studi Translokasi Benih Padi (Oryza sativa L.) Kering Panen dalam Kondisi Suhu Sub Optimum terhadap Viabilitasnya

STUD1 TRANSLOKASI BENlH PAD1 (0
K E R ~ N GPANEN
DALAM KONDISI SUHU SUB OPTIMUM
TERHADAP VlABILlTASNYA

Oleh

TANTAN JUSWANTARA
A25.1645

JURUSAN BUD1 DAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
I N S T I T U T PERTANIAN BOGOR

1993

RINGKASAN
TANTAN JUSWANTARA.

Studi Translokasi


Benih

Padi (Oryza

sativa L.) Kering Panen Dalam Kondisi Suhu Sub Optimum
Terhadap Viabilitasnya.

(Dibawah bimbingan SJAMSOE'OED

SADJAD) .
Penelitian ini dilaksanakan bulan Nopember

1992 sam-

pai bulan Januari 1993, bertempat di Unit Processing, Laboratorium Ilmu dan Teknologi Benih, Fakultas Pertanian di
Leuwikopo.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh beberapa metode translokasi benih padi kering panen
dalam kondisi suhu sub optimum terhadap viabilitasnya.
Penelitian ini terbagi atas dua bagian percobaan, yaitu Percobaan I terdiri dari dua faktor, sebagai faktor
pertama alat translokasi yaitu A1


=

Auger dan A2

=

Belt

Conveyor, faktor kedua adalah waktu translokasi (W1 = 15
menit, W2

=

30 menit, W3 = 45 menit, W4 = 60 menit, W5 =

75 menit dan W6

=


90 menit) .

Percobaan 11, faktor pertama

adalah alat translokasi (Ao = Box Dryer (kontrol), A1
Auger, A2

=

=

Belt Conveyor) dan faktor kedua kadar air awal

translokasi yaitu K1 = 29-30?, K2

=

24-25% dan K3 = 20-22%

Rancangan percobaan untuk kedua penelitian ini adalah

Rancangan Acak Lengkap yang masing-masing terdiri atas 2
ulangan.

Pengamatan dilakukan terhadap parameter perubahan kadar air selama translokasi untuk percobaan I dan parameter
Viabilitas Potensial (Daya Berkecambah, Bobot Kering Kecambah Normal), Vigor Kekuatan Tumbuh (Kecepatan Tumbuh,
Hitungan Pertama Perkecambahan dan Hitungan Terakhir Perkecambahan) dan Vigor Daya Simpan (Keserempakan Tumbuh dan
Persen Kecambah Normal Setelah Didera Alkohol untuk percobaan 11.
Pemakaian alat translokasi bila dilihat dari penurunan kadar air yang terbaik ada pada Auger (A1) karena memberikan nilai penurunan kadar air yang rendah, sedangkan
penggunaan waktu translokasi 75 menit dan 90 menit (W5 dan
W6) mengakibatkan penurunan kadar air yang besar mencapai
2.582%. Pemakaian waktu terbaik adalah antara 15 menit
(W1) sampai 60 menit (W4).
Secara umum pemakaian alat translokasi A u g e r

(A1)

memberikan nilai terendah pada semua tolok ukur yang diamati disebabkan oleh adanya kerusakan fisik dan fisiologis pada benih akibat tergencat oleh bagian screw dari

Auger tersebut ketika Auger dijalankan.


Sedangkan untuk

kadar air secara umum yang memberikan nilai terendah pada
parameter yang diuji adalah K1 (29-30%).

STUD1 TRANSLOKASI BENIH PAD1 (Oryza sativa L.) KERING PANEN
DALAM KONDISI SUHU SUB OPTIMUM

TERHADAP VIABILITASNYA

Skripsi
sebagai salah satu syarat untnk memperoleh gelar
Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian
Institut Pertanian Bogor

Oleh
TANTAN JUSWANTARA
A 25.1645

JURUSAN BUD1 DAYA PERTAMAN

FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANWV BOGOR

1993

: Studi Translokasi Benih Padi (Oryza sativa L.) Kering

Panen Dalam Kondisi Suhu Sub Optimum Terhadap
Viahilitasnya
Nama Mahasiswa

: TANTAN JUSWANTARA

Nomor Pokoli

: A 25.1645

Menyetujui :
Dosen Pembimbing


Prof. Dr Ir Sjarnsoe'oed Sadjad, MA
NIP. 130 120 139

di Daya Pertaniau

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama Tantan Juswantara dilahirkan di Bandung pada tanggal 1 5 Juni 1968 dari Ayah bernama Endang
dan Ibu bernama Tresnawati.
Penulis menyelesaikan masa sekolah di Kota Bandung
sampai tamat Sekolah Lanjutan Tingkat Atas.

Pada tahun

1976 penulis mengawali pendidikan di Sekolah Dasar Muham-

madiyah V Bandung sampai kelas tiga, sedangkan selebihnya
diselesaikan di

Sekolah Dasar Negeri


Babakan Tarogong IV

Bandung dan lulus pada tahun 1982, kemudian dilanjutkan ke
Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama pada Sekolah Menengah
Pertama Negeri 11 Bandung sampai lulus tahun 1985 dan

ta-

hun 1988 lulus dari Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Bandung.
Pada tahun 1988 penulis diterima di Institut Pertanian Bogor melalui jalur Penelusuran Minat dan Kemampuan
(PMDK) dan tahun 1989 penulis diterima di Jurusan Budi
Daya Pertanian Fakultas Pertanian dengan spesialisasi
bidang Ilmu dan Teknologi Benih.

STUD1 TRANSLOKASI BENlH PAD1 (0
K E R ~ N GPANEN
DALAM KONDISI SUHU SUB OPTIMUM
TERHADAP VlABILlTASNYA


Oleh

TANTAN JUSWANTARA
A25.1645

JURUSAN BUD1 DAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
I N S T I T U T PERTANIAN BOGOR

1993

RINGKASAN
TANTAN JUSWANTARA.

Studi Translokasi

Benih

Padi (Oryza


sativa L.) Kering Panen Dalam Kondisi Suhu Sub Optimum
Terhadap Viabilitasnya.

(Dibawah bimbingan SJAMSOE'OED

SADJAD) .
Penelitian ini dilaksanakan bulan Nopember

1992 sam-

pai bulan Januari 1993, bertempat di Unit Processing, Laboratorium Ilmu dan Teknologi Benih, Fakultas Pertanian di
Leuwikopo.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh beberapa metode translokasi benih padi kering panen
dalam kondisi suhu sub optimum terhadap viabilitasnya.
Penelitian ini terbagi atas dua bagian percobaan, yaitu Percobaan I terdiri dari dua faktor, sebagai faktor
pertama alat translokasi yaitu A1

=

Auger dan A2


=

Belt

Conveyor, faktor kedua adalah waktu translokasi (W1 = 15
menit, W2

=

30 menit, W3 = 45 menit, W4 = 60 menit, W5 =

75 menit dan W6

=

90 menit) .

Percobaan 11, faktor pertama

adalah alat translokasi (Ao = Box Dryer (kontrol), A1
Auger, A2

=

=

Belt Conveyor) dan faktor kedua kadar air awal

translokasi yaitu K1 = 29-30?, K2

=

24-25% dan K3 = 20-22%

Rancangan percobaan untuk kedua penelitian ini adalah
Rancangan Acak Lengkap yang masing-masing terdiri atas 2
ulangan.

Pengamatan dilakukan terhadap parameter perubahan kadar air selama translokasi untuk percobaan I dan parameter
Viabilitas Potensial (Daya Berkecambah, Bobot Kering Kecambah Normal), Vigor Kekuatan Tumbuh (Kecepatan Tumbuh,
Hitungan Pertama Perkecambahan dan Hitungan Terakhir Perkecambahan) dan Vigor Daya Simpan (Keserempakan Tumbuh dan
Persen Kecambah Normal Setelah Didera Alkohol untuk percobaan 11.
Pemakaian alat translokasi bila dilihat dari penurunan kadar air yang terbaik ada pada Auger (A1) karena memberikan nilai penurunan kadar air yang rendah, sedangkan
penggunaan waktu translokasi 75 menit dan 90 menit (W5 dan
W6) mengakibatkan penurunan kadar air yang besar mencapai
2.582%. Pemakaian waktu terbaik adalah antara 15 menit
(W1) sampai 60 menit (W4).
Secara umum pemakaian alat translokasi A u g e r

(A1)

memberikan nilai terendah pada semua tolok ukur yang diamati disebabkan oleh adanya kerusakan fisik dan fisiologis pada benih akibat tergencat oleh bagian screw dari

Auger tersebut ketika Auger dijalankan.

Sedangkan untuk

kadar air secara umum yang memberikan nilai terendah pada
parameter yang diuji adalah K1 (29-30%).

STUD1 TRANSLOKASI BENIH PAD1 (Oryza sativa L.) KERING PANEN
DALAM KONDISI SUHU SUB OPTIMUM

TERHADAP VIABILITASNYA

Skripsi
sebagai salah satu syarat untnk memperoleh gelar
Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian
Institut Pertanian Bogor

Oleh
TANTAN JUSWANTARA
A 25.1645

JURUSAN BUD1 DAYA PERTAMAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANWV BOGOR

1993

: Studi Translokasi Benih Padi (Oryza sativa L.) Kering

Panen Dalam Kondisi Suhu Sub Optimum Terhadap
Viahilitasnya
Nama Mahasiswa

: TANTAN JUSWANTARA

Nomor Pokoli

: A 25.1645

Menyetujui :
Dosen Pembimbing

Prof. Dr Ir Sjarnsoe'oed Sadjad, MA
NIP. 130 120 139

di Daya Pertaniau

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama Tantan Juswantara dilahirkan di Bandung pada tanggal 1 5 Juni 1968 dari Ayah bernama Endang
dan Ibu bernama Tresnawati.
Penulis menyelesaikan masa sekolah di Kota Bandung
sampai tamat Sekolah Lanjutan Tingkat Atas.

Pada tahun

1976 penulis mengawali pendidikan di Sekolah Dasar Muham-

madiyah V Bandung sampai kelas tiga, sedangkan selebihnya
diselesaikan di

Sekolah Dasar Negeri

Babakan Tarogong IV

Bandung dan lulus pada tahun 1982, kemudian dilanjutkan ke
Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama pada Sekolah Menengah
Pertama Negeri 11 Bandung sampai lulus tahun 1985 dan

ta-

hun 1988 lulus dari Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Bandung.
Pada tahun 1988 penulis diterima di Institut Pertanian Bogor melalui jalur Penelusuran Minat dan Kemampuan
(PMDK) dan tahun 1989 penulis diterima di Jurusan Budi
Daya Pertanian Fakultas Pertanian dengan spesialisasi
bidang Ilmu dan Teknologi Benih.