PEMBAHASAN Ukuran Lebar Mesiodistal dan Dimensi Lengkung Gigi pada Mahasiswa Suku Batak Universitas Sumatera Utara.

BAB 5 PEMBAHASAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai rerata lebar mesiodistal dan dimensi lengkung gigi rahang atas dan rahang bawah pada mahasiswa suku Batak Universitas Sumatera Utara. Dengan mengetahui hal tersebut, maka ukuran lebar mesiodistal dan dimensi lengkung gigi dapat dijadikan penunjang dalam mendiagnosis dan menyusun rencana perawatan ortodonti pada pasien suku Batak. Data dianalisis berdasarkan uji t untuk membandingkan rerata ukuran lebar mesiodistal dan dimensi lengkung gigi rahang atas dan rahang bawah antara laki-laki dan perempuan. Pada Tabel 3 dan 4 dinyatakan bahwa ukuran lebar mesiodistal rahang atas dan rahang bawah pada mahasiswa suku Batak Universitas Sumatera Utara yang berjenis kelamin laki-laki lebih lebar daripada perempuan. Hal ini sesuai dengan penelitian Budiraharjo dan Pradopo 2002 dan Desy FK, dkk. 2007, yang menyatakan bahwa gigi laki-laki lebih lebar daripada perempuan. Faktor yang Universitas Sumatera Utara mempengaruhi perbedaan ukuran lebar mesiodistal tersebut adalah kekuatan fungsional, kebiasaan makan dan trauma. 5 Hasil penelitian ini sedikit berbeda dengan penelitian Budiraharjo Pradopo 2002 dan Desy FK, dkk. 2007, yang mana menunjukkan bahwa gigi insisivus kedua kiri dan kanan rahang atas suku Batak lebih lebar pada perempuan daripada laki-laki. Hal ini kemungkinan disebabkan latar belakang etnis dan rentang usia yang berbeda. Penelitian Budiraharjo Pradopo 2002 menggunakan suku Jawa Madura dan rentang usia yang digunakan adalah 10-14 tahun, sedangkan rentang usia yang digunakan pada penelitian ini adalah 18-25 tahun. Menurut Thilanden 1995, usia 18 tahun, terjadi perbedaan semua ukuran antara laki-laki dan perempuan kecuali lebar hidung dan lebar antarmolar rahang bawah. 12 Selain itu, Ghose dan Baghdady 1979 juga menyatakan bahwa ukuran lebar mesiodistal yang paling bervariasi adalah gigi insisivus kedua dan molar pertama rahang atas. 29 Dari aspek lebar lengkung gigi, terdapat perbedaan yang bermakna antara laki-laki dan perempuan. Lengkung gigi laki-laki lebih lebar dibanding dengan perempuan. Hal ini sesuai dengan penelitian Forster CM dkk. 2008, Agnihotri G. Gulati M. 2008, dan Kiliaridis dkk. 2003. Menurut Forster CM dkk. 2008 dan Kiliaridis dkk. 2003, lebar lengkung gigi ini dapat dipengaruhi oleh otot pengunyahan saat pertumbuhan kraniofasial. Individu dengan otot masseter yang tebal cenderung menunjukkan ukuran transversal yang lebih lebar. 30,31 Agnihotri G. Gulati M. 2008 menyatakan bahwa perbedaan lebar lengkung gigi antara laki-laki dan perempuan dipengaruhi oleh kebudayaan, lingkungan, ras dan tipe wajah. 20,32 Universitas Sumatera Utara Menurut Moyers 1973 tipe wajah yang lebih besar akan menunjukkan ukuran lebar lengkung yang lebih besar pula. 18 Panjang lengkung gigi antara laki-laki dan perempuan tidak terdapat perbedaan yang bermakna. Hasil ini sesuai dengan penelitian Raberin 1993, Febrina dkk. 1996, dan Hasibuan MK. 2007 yang menyatakan bahwa panjang lengkung laki-laki dan perempuan tidak berbeda secara bermakna. Perimeter lengkung gigi antara laki-laki dan perempuan terdapat perbedaan yang bermakna hanya pada rahang atas. Perimeter lengkung gigi rahang bawah tidak terdapat perbedaan bermakna. Namun rerata panjang dan perimeter lengkung gigi laki-laki lebih panjang dibanding perempuan. Menurut Rakosi dkk. 1993 panjang dan lebar lengkung gigi dipengaruhi oleh tipe wajah seseorang. 20,31 Desy FK dkk. 2007 menyatakan bahwa perbedaan ukuran lengkung gigi antara laki-laki dan perempuan dipengaruhi oleh faktor pertumbuhan dan perkembangan kompleks maksila yaitu keabnormalan pertumbuhan palatinal, genetik dan lingkungan. 5 Raberin 1993 menyatakan bahwa ukuran lengkung gigi tergantung pada jenis kelamin. 14 Berdasarkan penelitian sebelumnya yang dilakukan Budiraharjo dan Pradopo 2002 pada suku Jawa dan Madura, suku Batak yang digunakan dalam penelitian ini memiliki lebar mesiodistal yang lebih besar dibandingkan dengan kedua suku tersebut. Jika ukuran lebar mesiodistal suku Batak yang termasuk ke dalam ras Proto- Melayu dibandingkan dengan ras campuran Proto dan Deutro-Melayu maka ditemukan bahwa lebar mesiodistal gigi suku Batak lebih kecil dibandingkan ras campuran Proto dan Deutro-Melayu, sedangkan lebar, panjang dan perimeter lengkung gigi suku Batak lebih besar dibanding ras campuran Proto dan Deutro- Universitas Sumatera Utara Melayu. Latar belakang etnis tersebutlah yang menciptakan perbedaan. Semakin jauh hubungan kekerabatan dua populasi akan memperlihatkan perbedaan yang khas dari bentuk kepala dan ukuran rahangnya. 15 Pada ras yang berbeda-beda terlihat adanya perbedaan maturasi, pembentukan tulang, kalsifikasi gigi dan waktu erupsi gigi. 8 Faktor lainnya adalah jenis kelamin, genetik, letak geografis, perubahan kebudayaan, latar belakang sosial ekonomi, konsistensi makanan dan malnutrisi. 2,15,16,33 Dari pembahasan diatas diperoleh bahwa lebar mesiodistal gigi, lebar, panjang dan perimeter lengkung gigi laki-laki berbeda dengan perempuan dan berbeda pula pada setiap etnis sehingga penting untuk mengetahui lebar mesiodistal dan dimensi lengkung gigi pada setiap etnis untuk membantu praktisi ortodonti dalam mendiagnosis dan menyusun rencana perawatan ortodonti khususnya pada pasien suku Batak sehingga harmonisasi antara ukuran lebar mesiodistal gigi dengan lengkung giginya dapat tercapai. Universitas Sumatera Utara

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN