d. Suatu Sebab Yang Halal
Pengertian suatu sebab yang halal ialah bukan hal yang menyebabkan perjanjian, tetapi isi perjanjian itu sendiri. Isi perjanjian tidak boleh
bertentangan dengan undang – undang kesusilaan maupun ketertiban umum menurut Pasal 1337 KUHPerdata.
38
D. Pihak – Pihak dalam Perjanjian
Pihak – pihak disini adalah siapa – siapa yang terlibat di dalam perjanjian. Berdasarkan pasal 1315 KUHPerdata dan Pasal 1340 KUHPerdata,
pada dasarnya suatu perjanjian hanya mengikat para pihak yang mengadakan perjanjian tersebut. Asas ini dinamakan asas kepribadian suatu perjanjian.
Pasal 1315 KUHPerdata menyatakan, pada umumnya tak seorangpun dapat mengikatkan diri atas nama sendiri. Namun dalam Pasal 1340
KUHPerdata pada pokoknya menentukan bahwa perjanjian hanya berlaku diantara pihak yang mengadakannya.
39
Terhadap asas kepribadian tersebut dalam pengecualiannya, yakni apa yang disebut dengan janji pada pihak ketiga. Pasal 1317 KUHPerdata
menyatakan sebagai berikut : “lagi pula diperbolehkan untuk meminta ditetapkannya suatu janji
guna kepentingan seorang pihak ketiga, apabila suatu penetapan janji yang
38
Ibid., hal 26
39
Ibid.
Universitas Sumatera Utara
dibuat oleh seseorang untuk dirinya sendiri atau suatu pemberian yang dilakukan kepada seorang lain memuat satu janji yang seperti itu.”
Menurut R. Setiawan yang dimaksud dengan janji untuk pihak ketiga adalah janji yang oleh para pihak dituangkan dalam suatu persetujuan dimana
ditentukan bahwa pihak ketiga akan memperoleh hak atas suatu prestasi.
40
Berdasarkan Pasal 1317 KUHPerdata, maka timbulnya hak bagi pihak ketiga terhadap prestasi yang diperjanjikan oleh para pihak dalam suatu
perjanjian untuk kepentingan pihak ketiga itu menyatakan kesediannya menerima prestasi tersebut.
41
Selain dari pengaturan hal diatas didalam perjanjian, terutama mengenai pihak yang terlibat dalam perjanjian leasing, dalam prakteknya
terdapat beberapa pihak yang terlibat atau terkait, misalnya :
42
1 Pihak Surveyor atau pihak pemeriksa dari pihak lessor
Tugas utama pihak Surveyor ini adalah memeriksa dan meneliti rentabilitas dan solvabilitas calon leassee tersebut.
2 Pihak Pembuat Akta Perjanjian
Pihak ini pada umumnya adalah Pejabat Notaris, tugas utama dari notaris ini adalah membuat akta tentang perjanjian dan segala tindakan
dalam perjanjian leasing tersebut. Dalam prakteknya terdapat beberapa pihak yang terkait langsung maupun
tidak langsung di dalam mempersiapkan atau pelaksanaan perjanjian leasing itu, antara lain :
43
40
R. Setiawan, Pokok – Pokok Hukum Perjanjian, Jakarta : Binacipta, 1987, hal 54
41
Ibid.
42
Ibid.
43
Wawancara pribadi dengan Ryan Wijayanto,
Universitas Sumatera Utara
1. Lessor, pihak yang menyewakan barang, terdiri dari beberapa
perusahaan. Lessor disebut juga sebagai investor, equity holder, owner participants atau truster owners.
2. Lessee, yaitu pihak yang memerlukan barang modal, dimana barang
modal tersebut dibiayai oleh lessor dan diperuntukkan kepada lessee. 3.
Kreditur atau lender, yaitu pihak yang disebut juga dengan debt holders atau loan participants dalam suatu transaksi leasing. Umumnya kreditur
atau lender terdiri dari bank, insurance company trust dan yayasan. 4.
Supplier, yaitu penjual atau pemilik barang yang disewakan dapat terdiri dari perusahaan yang berada di dalam negri ataupun yang
berkantor pusat diluar negri. 5.
Surveyor, pihak peneliti atau pemeriksa. 6.
Pejabat Pembuat Akta Notaris.
E. Prestasi, Wanprestasi dan Akibat – akibatnya