Asuhan Keperawatan pada Ny. D dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Gangguan Rasa Nyaman : Nyeripada Persalinan di RS dr.Pirngadi Medan

(1)

Asuhan Keperawatan pada Ny. D dengan Prioritas Masalah

Kebutuhan Dasar Gangguan Rasa Nyaman : Nyeri

pada Persalinan di RS dr.Pirngadi Medan

Disusun dalam Rangka Menyelesaikan

Program Studi DIII Keperawatan

Oleh

Irma Yani Padang 102500032

Program Studi DIII Keperawatan Fakultas Keperawatan

Universitas Sumatera Utara


(2)

(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang senantiasa melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan dan menyusun karya tulis ini dengan judul “Asuhan Keperawatan pada Ny. D dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Gangguan Rasa Nyaman : Nyeri pada persalinan di RS dr.Pirngadi Medan” dengan baik.

Karya tulis ilmiah ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu persyaratan untuk menyelesaikan pendidikan pendidikan Diploma III Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Dalam penyusunan karya tulis ini penulis mendapatkan banyak bantuan ,bimbingan,dorongan dan doa serta kerja sama yang baik dari semua pihak, sehingga saya dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini. Oleh karena itu dalam kesempatan yang baik ini penulis akan menyampaikan ucapan terima kasih kepada.

1) Ibu Nur Asiah S.Kep,Ns selaku pembimbing yang telah meluangkan

waktu, pemikiran serta dengan sabar memberikan bimbingan dan saran – sarannya.

2) Ibu Ellyta Aizar S.Kp penguji yang telah meluangkan waktu, serta dengan sabar memberikan bimbingan dan saran- sarannya.

3) Segenap Dosen dan Karyawan Fakultas Keperawatan Universitas

Sumatera Utara.

4) Pasien kelolaan saya yang telah meluangkan waktu kepada saya untuk

melakukan Asuhan Keperawatan.

5) Kedua Orangtua saya tercinta dan keluarga saya yang telah mendukung

dan memberi semangat dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini. Terima kasih untuk semua pengorbanan, kasih sayang dan doa yang diberikan.

6) Teman – teman mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera

Utara khususnya program studi DIII Keperawatan 2010 dan semua pihak yang telah membantu saya dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.


(4)

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca, demi sempurnanya karya tulis ilmiah ini.

Semoga karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan para pembaca umumnya.

Medan, 5 juli 2013

( Penulis )


(5)

DAFTAR ISI

Lembar Sampul ... i

Lembar Pengesahan ... i

Kata Pengantar ... ii

Daftar Isi ... iv

BAB I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Tujuan ... 2

1.3. Manfaat ... 3

BAB II Pengelolaan Kasus 2.1.Konsep Dasar Asuhan Keperawatan dengan Masalah Kebutuhan Dasar Gangguan Rasa Nyaman : Nyeri ... 4

2.1.1. Defenisi ... 4

2.1.2. Klasifikasi Nyeri ... 4

2.1.3. Teori Nyeri Persalinan ... 4

2.1.4. Penyebab Nyeri Persalinan ... 6

2.1.5. Faktor yang Mempengaruhi Respon Nyeri ... 7

2.2.Asuhan Keperawatan ... 9

2.2.1. Pengkajian ... 9

2.2.2. Masalah keperawatan ... 10

2.2.3. Perencanaan... 10

2.3.Asuhan Keperawatan Kasus ... 13

2.3.1. Pengkajian ... 13

2.3.2. Analisa Data ... 22


(6)

2.3.5. Perencanaan... 23 2.3.6. Implementasi ... 25 2.3.7. Evaluasi ... 25 BAB III Kesimpulan dan Saran

3.1.Kesimpulan ... 27 3.2.Saran... 28 Daftar Pustaka ... 29 Lampiran


(7)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Persalinan atau melahirkan bayi adalah suatu proses normal pada usia subur. Persalinan merupakan peristiwa penting yang sangat ditunggu oleh setiap pasangan suami isteri.Namun mendekati proses persalinan berbagai perasaan akan campur aduk dalam hati para ibu hamil. Selain tidak sabar akan ingin melihat buahhatinya lahir ke dunia, rasa takut dan cemas menghadapi proses persalinan berkecamuk dalam pikiran. Melahirkan dan rasa sakit/nyeri memang sudah menjadi kasatuan yang tidak bisa dipisahkan(Anik, 2010) Bayangan rasa nyeri pada saat melahirkan seringkali menghantui ibu hamil menjelang persalinan.persalinan yang berlangsung aman bukan berarti suatu persalinan itu tanpa disertai rasa nyeri atau sakit. Pada umumnya para wanita sudah mengerti bahwa persalinan hampir selalu disertai rasa nyeri, namun tidak bisa dipungkiri bahwa hanya sedikit wanita yang siap menghadapi saaat persalinan. Apalagi untuk wanita yang belum pernah mengalaminya,rasa ketakutan akan rasa sakit seperti yang diceritakan oleh ibu,bibi atau teman-teman wanita lainnya yang pernah mengalaminya akan membuat perasaan calon ibu semakin takut(Anik, 2010)

Untuk itu, perlu diadakan suatu langkah edukasi bagi para wanita dan calon ibu untuk memiliki wawasan mengenai nyeri dalam persalinan dan memberikan pengetahuan mengenai berbagai metode/alternative terkini untuk mengatasi atau mengurangi rasa nyeri yang datang saat akan melahirkan. Calon ibu yang terbayang ketakutan akan rasa sakit saat melahirkan ,perlu diberikan edukasi bahwa stress atau ketakutan ibu jutru akan memicu otot menegang sehingga akan menambah rasa sakit atau nyeri(Mander Rosemary, 2004)

Berbagai agen farmakologi digunakan sebagai manajemen nyeri. Biasanya untuk menghilangkan nyeri digunakan analgesik, yang terbagi menjadi dua golongan yaitu analgesik non narkotik dan analgesik narkotik, pilihan obat tergantung dari rasa nyeri (Kee dan Hayes, 1997). Namun


(8)

penggunaan obat sering menimbulkan efek samping dan kadang obat tidak memiliki kekuatan efek yang diharapkan (Burroughs, 2001). Penatalaksanaan farmakologis pada nyeri persalinan meliputi analgesia yang menurunkan dan mengurangi rasa nyeri dan anesthesia yang menghilangkan sensasi bagian tubuh baik parsial maupun total (Piliteri, 2003).

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk mengangkat Asuhan Keperawatan pada Ny.D dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Gangguan Rasa Nyaman : Nyeri di RS.Pringadi Medan sebagai judul untuk penulisan karya tulis ilmiah.

1.2 Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

Mampu memberikan asuhan keperawatan kepada ibu dengan masalah kebutuhan dasar Gangguan rasa nyaman nyeri.

2. Tujuan Khusus

a. Melakukan pengkajian pada ibu dengan masalah kebutuhan dasar Gangguan rasa

nyaman nyeri.

b. Merumuskan diagnosa keperawatan pada ibu dengan masalah kebutuhan dasar

Gangguan rasa nyaman nyeri.

c. Merencanakan tindakan keperawatan pada ibu dengan masalah kebutuhan dasar

Gangguan rasa nyaman nyeri.

d. Melakukan implementasi pada ibu dengan masalah kebutuhan dasar Gangguan

rasa nyaman nyeri.

e. Melakukan evaluasi keperawatan terhadap pelaksanaan yang telah dilakukan pada ibu dengan masalah kebutuhan dasar Gangguan rasa nyaman nyeri.

f. Mendokumentasikan asuhan keperawatan terhadap pelaksanaa yang telah

dilakukan pada ibu dengam masalah kebutuhan dasar Gangguan rasa nyaman nyeri.


(9)

1.3 Manfaat

a. Praktek Pelayanan Keperawatan

Hasil penulisan Karya Tulis Ilmiah yang diperoleh dapat menjadi sumber pengetahuan dan strategi bagi keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien dengan masalah kebutuhan dasar Gangguan rasa nyaman nyeri.

b. Pendidikan Keperawatan

Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini berguna untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan dan sebagai penerapan ilmu yang di terima selama kuliah.

c. Bagi Penulis

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan personal dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien dengan masalah kebutuhan dasar Gangguan rasa nyaman : Nyeri.


(10)

BAB II

PENGELOLAAN KASUS

2.1. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan Dengan Masalah Kebutuhan Dasar Gangguan Rasa Nyaman : Nyeri

2.1.1. Defenisi

Merupakan pengalaman emosional dan sensori yang tidak menyenangkan yang muncul dari kerusakan jaringan secara actual atau potensi atau menunjukkan adanya kerusakan (NANDA ,2006)

Nyeri merupakan mekanisme proktektif bagi tubuh dan menyebabkan individu bereaksi untuk menghilangkan rangsang nyeri tersebut (Guyton,1998) Nyeri persalinan adalah nyeri kontraksi uterus yang dapat mengakibatkan peninggkatan aktifitas system saraf simpatis ,perubahan tekanan darah ,denyut jantung ,pernafasan dengan warna kulit dan apabila tidak segera diatasi maka akan meninggkatkan rasa khawatir ,tegang ,takut ,dan stress (Bobak,2004).

2.1.2. Klasifikasi Nyeri

Klasifikasi nyeri umumnya dibagi 2, yaitu nyeri akut dan nyeri kronis :

1. Nyeri akut, merupakan nyeri yang timbul secara mendadak dan cepat

menghilang, tidak melebihi 6 bulan dan ditandai adanya peningkatan tegangan otot.

2. Nyeri kronis, merupakan nyeri yang timbul secara perlahan-lahan

biasanya berlangsung dalam waktu cukup lama, yaitu lebih dari 6 bulan.

2.1.3. Teori Nyeri Persalinan

Beberapa teori yang menjelaskan mekanisme nyeri: a. Specificity Theory

Teori ini menyatakan reseptor nyeri tertentu di stimulasi oleh tipe stimulus sensorik spesifik yang mengirimkan impuls ke otak. Teori ini menguraikan dasar fisiologis adanya nyeri tetapi tidak menjelaskan


(11)

komponen-komponen fisiologis dari nyeri maupun derajat toleransi nyeri.

b. Pattern Theory

Teori ini menyatakan bahwa nyeri berasal dari tanduk dorsal spinal cord. Pola impuls saraf tertentu diproduksi dan menghasilkan stimulasi reseptor kuat yang dikodekan dalam system saraf pusat(SSP) dan menandakan nyeri .

c. Gate Control Theory

Salah satu teori nyeri yang paling diterima dan dipercaya adalah Gate Control Theory yang diajukan oleh Melzak da Wall pada tahun 1965. Teori ini dapat diringkas sebagai berikut:

1. Perjalanan impuls saraf dari serat aferen ke sel transmisi medula spinalis dan dari sana menuju ke sirkuit refleks lokal dan otak dimodulasi oleh mekanisme pintu spinal di kornu dorsalis. Seperti semua sinaps SSP, transmisi ini dikendalikan oleh mekanisme yang juga mempermudah dan menghambat perjalanan impuls.

2. Mekanisme pintu spinal dipengaruhi oleh banyaknya aktivitas relative diserat berdiameter besar (serat aferen bermielin ambang rendah) dan serat berdiameter kecil (serat A-delta bermielin ambang tinggi dan serat C tak bermielin). Aktivitas diserat besar cenderung menghambat transmisi (menutup pintu), sedangkan aktivitas serat kecil cenderung mempermudah transmisi (membuka pintu).

3. Mekanisme pintu medula spinalis, yang sekarang diduga bekerja di

sejumlah tempat termasuk lamina 2 substansia gelatinosa kornu dorsalis, dipengaruhi oleh impuls saraf yang turun dari otak.

4. Sistem khusus berdiameter besar, serat konduksi cepat (the central

control trigger/ pemicu dengan kendali sentral) mengaktifkan prosesproses kognitif tertentu yang kemudian mempengaruhi sifat modulasimekanisme pintu spinal melalui serat desenden.


(12)

5. Ketika kecepatan letupan atau keluaran sel-sel transmisi medula spinalis melebihi batas kritis, ini mengaktifkan sistem aksi daerah neural yang mendasari pola prilaku sekuensial yang kompleks dan karakteristik pengalaman nyeri. Batas kritis ditentukan berdasarkan basis individual oleh otak seseorang, dan bergantung pada berbagai faktor, misalnya, pengalaman sebelumnya( Mander, R. 2004)

d. Endogenous Opiate Theory

Suatu teori pereda nyeri yang relative baru dikembangkan oleh Avron Goldstein ,dimana ia menemukan bahwa terdapat substansi seperti opiate yang terjadi secara alami di dalam tubuh. Endorphine mempengaruhi transmisi impuls yang diinterpretasikan sebagai nyeri. Endorphine kemungkinan bertindak sebagai neurotransmitter meupun neuromudulator yang menghambat transmisi dari pesan nyeri.

e. Teori Afek

Teori afek mendefenisikan nyeri sebagai emosi,dari pada sebagai sensasi (Melzack & Wall,1991). Teori afek terkait dengan istilah Bonica tentang tentang teori nyeri yang membedakan persepsi nyeri neurofisiologis dari aspek kognitif respon terhadap nyeri, yang ditentukan oleh berbagai factor termasuk budaya dan pengalaman sebelumnya .

2.1.4 Penyebab Nyeri Persalinan

Beberapa penelitian menyatakan nyeri dalam persalinan disebabkan karena (Anik 2010):

a. Penekanan pada ujung-ujung syaraf antara serabut otot dari korpus fundus uterus.

b. Adanya iskemik miometrium dan serviks karena kontraksi sebagai

konsekuensi dari pengeluaran darah dari uterus atau karena adanya vasokontriksi akibat aktivitas berlebihan dari syaraf simpatis. c. Adanya proses peradangan pada otot uterus


(13)

d. Kontraksi pada servik dan segmen bawah rahim. Nyeri persalinan Kala I terutama disebabkan karena dilatasi servik dan segmen bawah rahim oleh karena adanya dilatasi ,peregangan dan kemungkinan robekan jaringan selama kontraksi.

e. Rasa nyeri pada saat setiap fase persalinan dihantarkan oleh segmen syaraf yang berbeda-beda.

2.1.5 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Respon terhadap Nyeri Persalinan

a. Kecemasan dan Ketakutan

Stres atau rasa takut ternyata secara fisiologis dapat menyebabkan kontraksi uterus menjadi terasa semakin nyeri dan sakit dirasakan. Terkadang hambatan psikologis lebih besar pengaruhnya dibandingkanfisik. Sering juga terjadi baik gangguan fisik maupun psikologis berpadu menjadi lingkaran setan yang sulit diputuskan, mekanisme ini disebut incoordinate uterine action (Danuatmaja dan Meilasari, 2004). 

         Karena saat wanita dalam kondisi inpartu tersebut mengalami stress maka secara otomatif tubuh akan melakukan reaksi defensif sehingga secara otomatis dari stress tersebut merangsang tubuh mengeluarkan hormon stressor yaitu hormon Katekolamin dan hormon Adrenalin.

Katekolamin ini akan dilepaskan dalam konsentrasi tinggi saat persalinan jika calon ibu tidak bisa menghilangkan rasa takutnya sebelum melahirkan, berbagai respon tubuh yang muncul antara lain dengan “bertempur atau lari’ (“fight or flight”). Dan akibat respon tubuh tersebut maka uterus menjadi semakin tegang sehingga aliran darah dan oksigen ke dalam otot otot uterus berkurang karena arteri mengecil dan menyempit akibatnya adalah rasa nyeri yang tak terelakkan (Mander Rosemary, 2004)

Kecemasan dapat timbul dari reaksi seseorang terhadap nyeri. Hal ini akan meningkatkan aktifitas saraf simpatik dan meningkatkan sekresi katekolamin. Sekresi katekolamin yang berlebihan akan menimbulkan


(14)

penurunan aliran darah ke plasenta sehinga membatasi suplai oksigen serta penurunan efektifitas dari kontraksi uterus yang dapat memperlambat proses persalinan( Mc. Kinney ,2000)

b. Pengalaman Nyeri yang Lalu

Pengalaman nyeri yang lalu mengubah sensivitas ibu terhadap nyeri. Ibu-ibu yang mengalami nyeri secara pribadi atau yang telah di ceritakan penderitaan dari orang terdekat seringkali lebih merasakan nyeri dari pada ibu-ibu tanpa pengalaman nyeri . Selain itu, keberhasilan atau kurang berhasilnya tindakan pengurangan nyeri mempengaruhi harapan itu terhadap penyembuhan nyeri(Anik, 2010)

c. Budaya

Latar belakang etnis dan budaya telah lama diakui sebagai factor-faktor yang mempengaruhi reaksi ibu terhadap nyeri dan ekspresi terhadap nyeri tersebut. Perilaku yang berhubungan dengan nyeri adalah suatu bagian dari proses sosialisasi.

d. Pengertian Nyeri

Beberapa ibu mungkin menerima nyeri lebih siap dari pada yang lainnya,tergantung pada keadaan dan interpretasi ibu pada kepentingannya. Seorang ibu yang menghadapi nyeri dengan cara yang positif akan menemukan bahwa nyeri itu sesuatu yang menakjubkan. Dimana dia merasakan nyeri persalinan, ibu akan segera mendapatkan ‘hadiah’ bayi yang selama ini dinantikan. Kondisi akan terjadi kebalikannya bila bayi yang akan dilahirkan merupakan bayi yang tidak diharapkannya (Bobak, 2000)


(15)

2.2. Asuhan Keperawatan

Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan kesehatan profesional yang memfokuskan bagian integral pelayanan kesehatan berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan berbentuk bio,fisio,psiko,social,dan spiritual yang konprehensif yang di tujukan kepada individu dan keluarga, masyarakat sehat maupun sakit dan yang mencakup seluruh kehidupan masyarakat (Keperawatan Profesional )

2.2.1. Pengkajian Keperawatan

1. Tekanan darah : Periksa tekanan darah setiap satu jam. 2. Denyut nadi : Periksa denyut nadi setiap satu jam.

3. Suhu : Periksa suhu tubuh setiap empat jam , dan setiap dua jam jika

ketuban sudah pecah.

4. Aktifitas rahim : Dilakukan setiap satu jam sampai aktif, dan setiap 30 menit jika aktif.

5. Periksa Dalam : Jika diperlukan untuk mengetahui kemajuan persalinan,

untuk memastikan perubahan saat gejala muncul(mis, kekuatan,durasi, atau frekuensi kontraksi, ketuban pecah, atau wanita merasa tekanan pada rectum.

6. Nyeri : Kontraksi uterus teratur, ada peningkatan frekuensi durasi.

Kontraksi bersifat ringan ,tiap 5 sampai 10 menit.

7. Seksualitas Selaput ketuban mungkin tidak pecah. Pembukaan servik dari 0 sampai 4cm.

2.2.2. Masalah Keperawatan

 Ansietas

 Deficit pengetahuan tentang persalinan

 Nyeri


(16)

2.2.3. Perencanaan

No Rumusan masalah Perencanaan

1 Ansietas Tujuan :- Rasa cemas berkurang /hilang

Kriteria hasil :- Mengetahui sumber-sumber ketakutan dan kecemasannya - Ibu tampak lebih tenang Intervensi :

 Berikan kesempatan kepada ibu untuk

mengungkapkan ke khawatirannya

 Beri dukungan selama intra partum secara

kontinu sesuai kebutuhan

 Berikan informasi tentang psikologis dan

perubahan fisiologis dalam persalinan sesuai kebutuhan serta orientasikan klien pada lingkungan ,staf, dan prosedur-prosedur yanag ada

 Kaji tingkat dan penyebab kecemasan,

kesiapan melahirkan serta latar belakang budaya dan peran orang terdekat

 Pantau tekanan darah dan nadi

 Demonstrasikan metode relaksasi dalam

persalinan dan berikan kenyamanan

2 Deficit Pengetahuan

Tentang Persalinan

Tujuan : Ibu dapat mengetahui proses persalinan

Kriteria Hasil : - Tidak bingung akan proses persalinan

- Dapat mengikuti proses persalinan dengan tenang Intervensi :


(17)

 Libatkan ibu dengan pengambilan keputusan perawatannya.

 Jelaskan prosedur dalam istilah yang dapat di mengerti oleh ibu.

3 Nyeri Tujuan : Ibu dapat mengontrol rasa

nyeri

Kriteria evaluasi : -Mengungkapkan rasa nyeri berkurang

Intervensi :

 Kaji derajat ketidaknyamanan lewat isyarat verbal dan non verbal.

 Bantu dalam menggunakan teknik

pernafasan/ relaksasi yang tepat.

 Anjurkan untuk berkemih tiap 1-2 jam,

palpasi atau simfisis pubis untuk menentukan distensi

 Pantau frekuensi ,intensitas, dan durasi

kontraksi tiap 30 menit

 Pantau pola nafas dan ,nadi,serta sensori

4 Resiko kerusakan

pertukaran gas

Tujuan : Tidak terjadi gangguan pertukaran gas

Kriteria Hasil :- Ibu dan janin tidak mengalami gangguan pernafasan

- Tanda vital normal Intervensi :

 Kaji adanya kondisi yang dapat

menurunkan sirkulasi uteroplasenta

 Pantau DJJ setiap 15-30 menit bila dalam

batas normal

 Periksa DJJ segera bila ketuban pecah dan


(18)

perineum ibu untuk kemungkinan prolaps tali pusat.

 Pantau aktivitas uterus secara manual

2.3. ASUHAN KEPERAWATAN KASUS 2.3.1 PENGKAJIAN

I. BIODATA Identitas Pasien


(19)

Nama : Ny.D Jenis Kelamin : Perempuan Umur : 24 Tahun Status Perkawinan : Menikah

Agama : Kristen Protestan Pendidikan : Tamat SLTA Pekerjaan : Ibu rumah tangga

Alamat : Jln. Imam Bonjol Gg.Sungai IV Tanggal Masuk RS : Kamis ,27 Juni 2013

No.Register : 00. 78. 91. 39 Ruangan /Kamar : Ruang V Golongan Darah : A

Tanggal Pengkajian : 27 Juni 2013 Tanggal Operasi : -

Diagnosa Medis :

II. KELUHAN UTAMA : Pasien mengatakan bagian bawah perut terasa sangat nyeri dan menjalar sampai ke pinggang, terkadang pasien merasa tidak tahan.

III. RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG A. Provocative/palliative

1. Apa penyebabnya :

Rasa nyeri yang dirasakan diakibatkan karena peningkatan frekuensi dan intensitas kontraksi rahim yang dirasakan sekitar 4 sampai 5 kali dalam 10 menit.

2. Hal –hal yang memperbaiki keadaan :

Rasa nyeri berkurang ketika dilakukan perubahan posisi yang nyaman dan melakukan teknik pernafasan.

B. Quantity / quality


(20)

Ibu mengatakan sakit yang dirasakan sangat menggangu.

2. Bagaimana dilihat

Pasien tampak pucat , pasien berkeringat.

C. Region

1. Dimana lokasinya

Pada bagian bawah abdomen sampai ke pinggang.

2. Apakah menyebar

Ibu mengatakan nyeri menyebar.

D. Severity

Nyeri yang dirasakan sangat mengganggu kenyamanan pasien.

E. Time

Nyeri timbul hampir tiap saat.

IV. RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU A. Penyakit yang pernah dialami

Ibu mengatakan tidak pernah mengalami penyakit yang serius

B. Pengobatan / tindakan yang dilakukan

C. Pernah dirawat/operasi

Ibu mengatakan belum pernah dioperasi. D. Lama dirawat

E. Alergi


(21)

F. Imunisasi

V. RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA

A. Orang tua

Kedua orang tua ibu tidak memiliki penyakit menular atau pun penyakit keturunan

B. Saudara kandung

Tidak ada saudara yg memiliki penyakit menular atau keturunan

A. Penyakit keturunan yang ada

Ibu mengatakan tidak ada penyakit keturunan dalam keluarganya

B. Anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa

Tidak ada angota keluarga yang mengalami gangguan jiwa

C. Anggota keluarga yang meninggal

Tidak ada anggota keluarga yang meninggal akibat melahirkan

D. Penyebab meninggal __

VI. RIWAYAT KEADAAN PSIKOSOSIAL

A. Persepsi pasien tentang penyakinya

Ibu merasa takut akan persalinan kerena nyeri yang di rasakan saat detik –detik persalinan.


(22)

B. Konsep Diri :

 Gambaran diri : Ibu cemas akan keselamatan dirinya dan anaknya.  Ideal diri : Ibu merasa sanggup untuk melakukan proses persalinan.  Harga diri : Ibu mengatakan semua keluarga sangat memperhatikan

dirinya.

 Peran diri : Ibu diri pasien tidak terganggu.  Identitas : Ibu adalah seorang ibu rumah tangga. C. Keadaan emosi :

Keadaan emosi ibu dalam keadaan stabil, masih dapat mengikuti proses persalinan dengan baik.

D. Hubungan sosial :  Orang yang berarti :

Ibu mengatakan orang yang paling berarti adalah keluarganya

 Hubungan dengan keluarga :

Hubungan ibu dengan keluarganya tampak baik, terlihat suami dan ibu menunggu proses persalinan.

 Hubungan dengan orang lain :

Hubungan ibu dengan orang lain tampak baik, ibu dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan rumah sakit.

 Hambatan dalam hubungan dengan orang lain :

Tidak ada

E. Spritual :

 Nilai dan Keyakinan :

Ibu menganut agama Kristen Protestan dan nilai-nilai yang terkandung didalamnya.


(23)

Untuk sementara ini ibu tidak dapat mengikuti kegiatan ibadah.

VII. Riwayat Obstetrik

G: 1 P: 0 A: 0 HPHT: ?? Agustus 2012 TTP : ?? Juni 201

VIII. PEMERIKSAAN FISIK

A. Keadaan Umum

Ibu tampak pucat dan tegang

B. Tanda – tanda vital - Suhu : 36, 8C

- Tekanan darah : 110/70 mmHg

- Nadi : 86 x/menit - Pernafasan : 24 x/menit - TB : 150 cm - BB : 60 kg - Skala nyeri : 6

C. Pemeriksaan Head to toe

 Kepala

Rambut : Rambut bersih, tidak rontok

Mata : Konjungtiva tidak anemi, sclera tidak ikterus Hidung : Bersih, tidak ada polip

Mulut : Bersih, tidak ada caries gigi dan sariawan Muka : Wajah tampak menahan nyeri

 Leher


(24)

Pembesaran vena juguralis : tidak ada Pembesaran kelenjar limfe : tidak ada

 Dada

Mammae : Bersih Areola mamae : Warna hitam Putting susu : Menonjol Colostrum : Belum keluar

 Abdomen

 Leopold 1 : Tidak dikaji  Leopold 2 : Tidak dikaji  Leopold 3 : Tidak dikaji  Leopold 4 : Tidak dikaji  Luka bekas operasi : tidak ada  Genetalia eksterna

Oedema : Tidak ada Varises : Tidak ada

Pengeluaran : Lendir dan darah

 Ekstremitas

Atas : Tidak ada kelainan Bawah : Tidak ada varices

KALA 1

 Leopold 1 : Tidak dikaji  Leopold 2 : Tidak dikaji  Leopold 3 : Tidak dikaji  Leopold 4 : Tidak dikaji

 Pemantauan Kontraksi :

Frekuensi : 3 - 4 kali Durasi : 5-10 menit


(25)

Intensitas : Sedang

 Pemeriksaan Dalam (VT)

Jam : Tidak dikaji  Pemantauan DJJ : 132 x/menit KALA II (Riwayat persalinan ,waktu)

A. Pelaksanaan IMD

 Dilakukan,jam : Tidak dikaji

 Tidak dilakukan , alasan : Tidak dikaji

B. Pelaksanaan Bonding dan Attachment

 Dilakukan , jam : Tidak dikaji  Tidak dilakukan , jam : Tidak dikaji

C. Catatan/hal-hal penting yang berkaitan dengan kala 1  Hecting : Tidak dikaji

 Sterilitas : Tidak dikaji

KALA III (manajemen aktif, eksplorasi plasenta , waktu) : Tidak dikaji

KALA IV (KU,TTV, Perdarahan ) : Tidak dikaji

Jam I (Waktu) KU TTV TFU Perdarahan

Tidak dikaji Tidak dikaji Tidak dikaji Tidak dikaji Tidak dikaji

Jam II (Waktu) KU TTV TFU Perdarahan

Tidak dikaji Tidak dikaji Tidak dikaji Tidak dikaji Tidak dikaji

D. Pola Kebiasaan Sehari-Hari 1. Pola makan dan minum

 Frekuensi makan /hari : 3 x/ hari

 Nafsu /selera makan : Selera makan baik  Nyeri ulu hati : Tidak ada nyeri ulu hati


(26)

 Alergi : Tidak ada riwayat alergi  Mual dan muntah : Tidak ada

 Waktu pemberian makanan : 3 kali , pagi ,siang dan malam

 Jumlah dan jenis makanan : 1 porsi makanan, nasi lauk dan sayuran

 Waktu pemberian cairan / minuman : Pasien minum 7-8 gelas

 Masalah makan dan minum (kesulitan menelan ,mengunyah ) : Tidak ada

2. Perawatan diri /personal hygiene

 Kebersihan tubuh : Bersih  Kebersihan gigi dan mulut : Bersih  Kebersihan kuku kaki dan tangan : Bersih 3. Pola kegiatan /Aktifitas

Kegiatan Mandiri Sebagian Total

Mandi 

Makan 

BAB 

BAK 

Ganti pakaian 

 Uraian aktifitas ibadah pasien selama di rawat /sakit :

Selama di rumah sakit pasien tidak melakukan kegiatan ibadah

4. Pola eliminasi A. BAB

 Pola BAB : BAB lancar 1x sehari  Karkater feses : Lunak

 Riwayat perdarahan : Tidak ada

 Bab terakhir : Sehari yang lalu  Diare : Tidak


(27)

B. BAK

 Pola BAK : lancar 7-8 x/sehari

 Karater urine : Urine berwarna kuning keruh,  Nyeri /rasa terbakar /kesulitan BAK : Tidak ada  Riwayat penyakit ginjal /kandung kemih : Tidak ada  Penggunaan diuretic : Tidak ada  Upaya mengatasi masalah : -

2.3.2 ANALISA DATA


(28)

1. Data Subjektif :

- Ibu mengatakan perutnya sangat sakit sampai ke pinggang

- Ibu mengatakan sakit yang

dirasakan semakin lama semakin sakit

Data Objektif :

- Ibu meringis kesakitan - Ibu tampak gelisah - Ibu tampak berkeringat - TD :110 /70 mmHg - Skala nyeri : 6

Proses persalinan 

Terjadi peningkatan frekuensi dan intensitas kontraksi rahim 

Nyeri

Nyeri

2. Data Subjektif :

- Ibu mengatakan sangat khawatir akan keselamatan dirinya dan bayinya - Ibu ingin agar keluarganya

menemaninya saat proses persalinan

Data Objektif :

- Ibu terus menerus bertanya tentang proses persalinan

-Ibu pasien tampak tegang -Tangan Ibu dingin

-TD : 110/70 mmHg - HR : 86x/menit

Deficit pengetahuan tentang proses persalinan 

Cemas 

Ibu terus menerus bertanya tentang proses persalinan

Ansietas

2.3.3. MASALAH KEPERAWATAN 1. Nyeri


(29)

2.3.4. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Nyeri b/d peningkatan frekuensi dan intensitas kontraksi rahim

2. Ansietas yang berhubungan dengan deficit pengetahuan tentang

proses persalinan di tandai dengan ibu bertanya secara terus menerus tentang proses persalinan

2.3.5. PERENCANAAN KEPERAWATAN DAN RASIONAL No.

Dx

Perencaan Keperawatan

1.

Tujuan : Diharapkan klien dapat mengontrol rasa nyeri

Kriteria evaluasi : -Mengungkapkan rasa nyeri berkurang

Intervensi Rasional

1. Bantu tindakan kenyamanan

gosok punggung/kaki ,perubahan posisi dan lain- lain.

2. Anjurkan untuk berkemih tiap 1-2 jam ,palpasi atas simpisis pubis untuk menentukan adanya distensi.

3. Beri informasi tentang analgesic dan efek samping bagi bayi dan ibu.

4. Pantau frekuensi ,intensitas ,dan durasi kontraksi uterus tiap 30 menit

5. Minta ibu untuk menilai nyeri

1. Meningkatkan relaksasi dan meningkatkan perasaan nyaman .

2. Pertahankan kandung

kemih bebas distensi, karena kandung kemih mempengaruhi penurunan janin.

3. Pilihan bagi ibu untuk

mengontrol nyeri. Penggunaan medikasi yang minimal dapat meningkatkan relaksasi.

4. Memantau kemajuan


(30)

2.3.6. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN atau ketidaknyamanan pada

skala 0- 10

5. Memantau nyeri

2. Tujuan : Rasa cemas berkurang / hilang .

Kriteria hasil : - Mengetahui sumber-sumber ketakutan dan kecemasannya

- Ibu tampak lebih tenang

Intervensi Rasional

1. Berikan dukungan selama

intrapartum dengan kontinu ,informasikan bahwa klien tidak akan ditinggal sendiri.

2. Anjurkan penggunaan teknik

pernafasan dan relaksasi.

3. Pantau denyut jantung janin serta pantau tekanan darah ibu.

1. Peningkatan ansietas dan kehilangan control dapat terjadi bila dibiarkan tanpa perhatian.

2. Membantu menurunkan

ansietas dan meningkatkan kemampuan mengontrol emosi.

3. Ansietas yang lama dapat mengakibatkan

ketidakseimbangan endokrin, juga dapat meningkatkan tekanan darah dan nadi.


(31)

Hari /tanggal

No. Dx

Implementasi Keperawatan Evaluasi (SOAP)

Kamis 27 Juni

1.

1. Mengatur posisi nyaman ibu 2. Mengukur tanda vital

3. Mengukur nilai nyeri atau

ketidaknyamanan pada skala 0-10

4. Mengajarkan ibu teknik pernafasan

S : Ibu mengatakan nyeri sudah lebih berkurang walaupun sebentar

O : - Ibu sudah tampak lebih tenang

Skala nyeri : 5

A : Masalah teratasi Sebagian

P : Intervensi di lanjutkan : -Anjurkan ibu melakukan teknik pernafasan apabila nyeri timbul. Kamis 27 Juni 2.

1. Mengukur tanda vital

2. Mengajarkan teknis pernafasan 3. Mengajak keluarga untuk menemani ibu

S : Ibu mengatakan sudah merasa lebih tenang tapi masih ada perasaan takut O : -Ibu tampak tenang


(32)

HR : 86x/menit RR : 24 x/menit A : Masalah teratasi Sebagian

P : Intervensi di lanjutkan :

-Beri kesempatan kepada ibu untuk mengungkapkan perasaan cemas/takut


(33)

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1. KESIMPULAN

Setelah penulis melakukan asuhan keperawatan pada Ny. D di RS dr.Pirngadi pada tanggal 27 Juni 2013 maka dengan ini penulis dapat mengambil kesimpulan, yaitu :

1. Nyeri persalinan adalah kontraksi uterus yang dapat mengakibatkan

peningkatan aktifitas system saraf simpatis,perubahan tekanan darah,denyut jantung, pernafasan dan warna kulit, dan apabila tidak segera diatasi maka akan meninggalkan rasa khawatir, tegang, takut, dan stress.

2. Pada pengkajian yang dilakukan tanggal 27 Juni 2013 di ruang V

RS.dr.Pirngadi, Medan diperoleh data subjektif ibu mengatakan perutnya terasa sangat nyeri sampai ke pinggang.Data objektif :tekanan darah 110/70

mmHg, denyut nadi 86 x/menit, suhu tubuh 36,8C, pernafasan 24x/

menit,skala nyeri: 6 dan ibu meringis kesakitan.

3. Berdasarkan data yang ada penulis menentukan 2 diagnosa, yaitu Gangguan

rasa nyaman:Nyeri dan Ansietas.

4. Implementasi yang rencanakan oleh penulis tidak sepenuhnya dapat

dilakukan, hal itu dikarenakan keterbatasan waktu yang dimiliki oleh penulis.

5. Untuk selanjutnya implementasi penulis menyesuaikan dengan keadaan ibu.

Adapun beberapa implementasi yang yang dilakukan penulis yaitu, mengukur tanda-tanda vital ,mengukur skala nyeri, mengatur posisi nyaman, mengajarkan teknik pernafasan.

6. Evaluasi akhir yang dilakukan menunjukan masalah ibu belum teratasi

sehingga perlunya tindak lanjut yang dilakukan penulis demi tercapainya kesejahteraan ibu.


(34)

3.2. SARAN

1. Bagi Pelayanan Kesehatan.

Rumah sakit ,melalui perawat yang ada diruangan lebih aktif dalam meningkatkan mutu asuhan keperawatan pada pasien dengan Gangguan Rasa Nyaman : Nyeri.

2. Bagi Institusi Pendidikan.

Institusi pendidikan telah banyak memberikan informasi tentang kesehatan khususnya tentang masalah Gangguan Rasa Nyaman :Nyeri . Tuntutan zaman yang terus berkembang menyebabkan kebutuhan masyarakat akan informasi kesehatan harus terus ditingkatkan yaitu dengan memberikan lebih banyak materi pada para mahasiswanya, selain itu sebagai bahan bacaan di perpustakaan.

3. Bagi Keluarga.

Keluarga adalah orang terdekat dari pasien , diharapkan dapat mendukung pasien dan mengetahui cara mengurangi rasa nyeri yang dihadapi oleh pasien.

4. Bagi Perawat.

Menjalin hubungan antara perawat dan tim kesehatan lainnya serta kerjasama perawat dan keluarga sangat diperlukan untuk membantu kesembuhan dan meningkatkan kesehatan klien.

5. Bagi Penulis.

Perlu untuk menambah dan meningkatkan kemampuan dalam memberikan asuhan keperawatan pasien dengan masalah Gangguan Rasa Nyaman:Nyeri serta perlu memperbaiki agar karya tulis ini lebih sempurna.


(35)

LAMPIRAN

Catatan Perkembangan

Implementasi dan Evaluasi Keperawatan

No. Diagnosa keperawatan Hari /tanggal Pukul Tindakan Keperawatan

1. Gangguan rasa nyaman

nyeri

Kamis 27 Juni 14.10 14.20

14.45     14.50

 Melakukan pengkajian

 Mengukur Vital sign

TD : 110mmHg HR :86x/menit RR : 24x/menit

 Membantu pasien

BAK

 Mengukur skala nyeri

Skala nyeri : 6

 Mengajarkan teknik

pernafasan

2 Ansietas Kamis 27 Juni 14. 30

14.50

15.10

 Mengatur posisi

nyaman pasien

 Mengajarkan teknik

pernafasan

 Menginformasikan

kepada pasien proses persalinan

 Mengajak keluarga

pasien untuk menemani pasien


(36)

(1)

Hari /tanggal

No. Dx

Implementasi Keperawatan Evaluasi (SOAP)

Kamis 27 Juni

1.

1. Mengatur posisi nyaman ibu 2. Mengukur tanda vital

3. Mengukur nilai nyeri atau ketidaknyamanan pada skala 0-10

4. Mengajarkan ibu teknik pernafasan

S : Ibu mengatakan nyeri sudah lebih berkurang walaupun sebentar

O : - Ibu sudah tampak lebih tenang

Skala nyeri : 5

A : Masalah teratasi Sebagian

P : Intervensi di lanjutkan : -Anjurkan ibu melakukan teknik pernafasan apabila nyeri timbul.

Kamis 2.

1. Mengukur tanda vital

2. Mengajarkan teknis pernafasan


(2)

HR : 86x/menit RR : 24 x/menit A : Masalah teratasi Sebagian

P : Intervensi di lanjutkan :

-Beri kesempatan kepada ibu untuk mengungkapkan perasaan cemas/takut


(3)

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1. KESIMPULAN

Setelah penulis melakukan asuhan keperawatan pada Ny. D di RS dr.Pirngadi pada tanggal 27 Juni 2013 maka dengan ini penulis dapat mengambil kesimpulan, yaitu :

1. Nyeri persalinan adalah kontraksi uterus yang dapat mengakibatkan peningkatan aktifitas system saraf simpatis,perubahan tekanan darah,denyut jantung, pernafasan dan warna kulit, dan apabila tidak segera diatasi maka akan meninggalkan rasa khawatir, tegang, takut, dan stress.

2. Pada pengkajian yang dilakukan tanggal 27 Juni 2013 di ruang V RS.dr.Pirngadi, Medan diperoleh data subjektif ibu mengatakan perutnya terasa sangat nyeri sampai ke pinggang.Data objektif :tekanan darah 110/70 mmHg, denyut nadi 86 x/menit, suhu tubuh 36,8C, pernafasan 24x/ menit,skala nyeri: 6 dan ibu meringis kesakitan.

3. Berdasarkan data yang ada penulis menentukan 2 diagnosa, yaitu Gangguan rasa nyaman:Nyeri dan Ansietas.

4. Implementasi yang rencanakan oleh penulis tidak sepenuhnya dapat dilakukan, hal itu dikarenakan keterbatasan waktu yang dimiliki oleh penulis. 5. Untuk selanjutnya implementasi penulis menyesuaikan dengan keadaan ibu.

Adapun beberapa implementasi yang yang dilakukan penulis yaitu, mengukur tanda-tanda vital ,mengukur skala nyeri, mengatur posisi nyaman, mengajarkan teknik pernafasan.


(4)

3.2. SARAN

1. Bagi Pelayanan Kesehatan.

Rumah sakit ,melalui perawat yang ada diruangan lebih aktif dalam meningkatkan mutu asuhan keperawatan pada pasien dengan Gangguan Rasa Nyaman : Nyeri.

2. Bagi Institusi Pendidikan.

Institusi pendidikan telah banyak memberikan informasi tentang kesehatan khususnya tentang masalah Gangguan Rasa Nyaman :Nyeri . Tuntutan zaman yang terus berkembang menyebabkan kebutuhan masyarakat akan informasi kesehatan harus terus ditingkatkan yaitu dengan memberikan lebih banyak materi pada para mahasiswanya, selain itu sebagai bahan bacaan di perpustakaan.

3. Bagi Keluarga.

Keluarga adalah orang terdekat dari pasien , diharapkan dapat mendukung pasien dan mengetahui cara mengurangi rasa nyeri yang dihadapi oleh pasien.

4. Bagi Perawat.

Menjalin hubungan antara perawat dan tim kesehatan lainnya serta kerjasama perawat dan keluarga sangat diperlukan untuk membantu kesembuhan dan meningkatkan kesehatan klien.

5. Bagi Penulis.

Perlu untuk menambah dan meningkatkan kemampuan dalam memberikan asuhan keperawatan pasien dengan masalah Gangguan Rasa Nyaman:Nyeri serta perlu memperbaiki agar karya tulis ini lebih sempurna.


(5)

LAMPIRAN

Catatan Perkembangan

Implementasi dan Evaluasi Keperawatan

No. Diagnosa keperawatan Hari /tanggal Pukul Tindakan Keperawatan 1. Gangguan rasa nyaman

nyeri

Kamis 27 Juni 14.10 14.20

14.45     14.50

 Melakukan pengkajian  Mengukur Vital sign

TD : 110mmHg HR :86x/menit RR : 24x/menit  Membantu pasien

BAK

 Mengukur skala nyeri Skala nyeri : 6

 Mengajarkan teknik pernafasan

2 Ansietas Kamis 27 Juni 14. 30

14.50

15.10

 Mengatur posisi nyaman pasien  Mengajarkan teknik

pernafasan

 Menginformasikan kepada pasien proses


(6)