5. Ketika kecepatan letupan atau keluaran sel-sel transmisi medula spinalis
melebihi batas kritis, ini mengaktifkan sistem aksi daerah neural yang mendasari pola prilaku sekuensial yang kompleks dan karakteristik
pengalaman nyeri. Batas kritis ditentukan berdasarkan basis individual oleh otak seseorang, dan bergantung pada berbagai faktor, misalnya,
pengalaman sebelumnya Mander, R. 2004
d. Endogenous Opiate Theory
Suatu teori pereda nyeri yang relative baru dikembangkan oleh Avron Goldstein ,dimana ia menemukan bahwa terdapat substansi
seperti opiate yang terjadi secara alami di dalam tubuh. Endorphine mempengaruhi transmisi impuls yang diinterpretasikan sebagai nyeri.
Endorphine kemungkinan bertindak sebagai neurotransmitter meupun neuromudulator yang menghambat transmisi dari pesan nyeri.
e. Teori Afek
Teori afek mendefenisikan nyeri sebagai emosi,dari pada sebagai sensasi Melzack Wall,1991. Teori afek terkait dengan istilah Bonica
tentang tentang teori nyeri yang membedakan persepsi nyeri neurofisiologis dari aspek kognitif respon terhadap nyeri, yang
ditentukan oleh berbagai factor termasuk budaya dan pengalaman sebelumnya .
2.1.4 Penyebab Nyeri Persalinan
Beberapa penelitian menyatakan nyeri dalam persalinan disebabkan karena Anik 2010:
a. Penekanan pada ujung-ujung syaraf antara serabut otot dari korpus
fundus uterus. b.
Adanya iskemik miometrium dan serviks karena kontraksi sebagai konsekuensi dari pengeluaran darah dari uterus atau karena adanya
vasokontriksi akibat aktivitas berlebihan dari syaraf simpatis. c.
Adanya proses peradangan pada otot uterus
Universitas Sumatera Utara
d. Kontraksi pada servik dan segmen bawah rahim. Nyeri persalinan
Kala I terutama disebabkan karena dilatasi servik dan segmen bawah rahim oleh karena adanya dilatasi ,peregangan dan
kemungkinan robekan jaringan selama kontraksi. e.
Rasa nyeri pada saat setiap fase persalinan dihantarkan oleh segmen syaraf yang berbeda-beda.
2.1.5 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Respon terhadap Nyeri
Persalinan
a.
Kecemasan dan Ketakutan
Stres atau rasa takut ternyata secara fisiologis dapat menyebabkan kontraksi uterus menjadi terasa semakin nyeri dan sakit dirasakan.
Terkadang hambatan psikologis lebih besar pengaruhnya dibandingkanfisik. Sering juga terjadi baik gangguan fisik maupun
psikologis berpadu menjadi lingkaran setan yang sulit diputuskan, mekanisme ini disebut incoordinate uterine action Danuatmaja dan
Meilasari, 2004. Karena saat wanita dalam kondisi inpartu tersebut mengalami stress
maka secara otomatif tubuh akan melakukan reaksi defensif sehingga secara otomatis dari stress tersebut merangsang tubuh mengeluarkan
hormon stressor yaitu hormon Katekolamin dan hormon Adrenalin.
Katekolamin ini akan dilepaskan dalam konsentrasi tinggi saat persalinan jika calon ibu tidak bisa menghilangkan rasa takutnya
sebelum melahirkan, berbagai respon tubuh yang muncul antara lain dengan “bertempur atau lari’ “fight or flight”. Dan akibat respon tubuh
tersebut maka uterus menjadi semakin tegang sehingga aliran darah dan oksigen ke dalam otot otot uterus berkurang karena arteri mengecil dan
menyempit akibatnya adalah rasa nyeri yang tak terelakkan Mander Rosemary, 2004
Kecemasan dapat timbul dari reaksi seseorang terhadap nyeri. Hal ini akan meningkatkan aktifitas saraf simpatik dan meningkatkan sekresi
katekolamin. Sekresi katekolamin yang berlebihan akan menimbulkan
Universitas Sumatera Utara
penurunan aliran darah ke plasenta sehinga membatasi suplai oksigen serta penurunan efektifitas dari kontraksi uterus yang dapat
memperlambat proses persalinan Mc. Kinney ,2000
b. Pengalaman Nyeri yang Lalu
Pengalaman nyeri yang lalu mengubah sensivitas ibu terhadap nyeri. Ibu-ibu yang mengalami nyeri secara pribadi atau yang telah di
ceritakan penderitaan dari orang terdekat seringkali lebih merasakan nyeri dari pada ibu-ibu tanpa pengalaman nyeri . Selain itu, keberhasilan
atau kurang berhasilnya tindakan pengurangan nyeri mempengaruhi harapan itu terhadap penyembuhan nyeriAnik, 2010
c. Budaya
Latar belakang etnis dan budaya telah lama diakui sebagai factor- faktor yang mempengaruhi reaksi ibu terhadap nyeri dan ekspresi
terhadap nyeri tersebut. Perilaku yang berhubungan dengan nyeri adalah suatu bagian dari proses sosialisasi.
d. Pengertian Nyeri
Beberapa ibu mungkin menerima nyeri lebih siap dari pada yang lainnya,tergantung pada keadaan dan interpretasi ibu pada
kepentingannya. Seorang ibu yang menghadapi nyeri dengan cara yang positif akan menemukan bahwa nyeri itu sesuatu yang menakjubkan.
Dimana dia merasakan nyeri persalinan, ibu akan segera mendapatkan ‘hadiah’ bayi yang selama ini dinantikan. Kondisi akan terjadi
kebalikannya bila bayi yang akan dilahirkan merupakan bayi yang tidak diharapkannya Bobak, 2000
Universitas Sumatera Utara
2.2. Asuhan Keperawatan