Bentuk-Bentuk Keluarga Fungsi Dan Tugas Keluarga

Sedangkan keluarga orientasi keluarga asal adalah suatu unit keluarga yang didalamnya seseorang dilahirkan, dan keluarga besar adalah keluarga inti dan orang-orang yang berhubungan darah, sanak keluarga, kakek, nenek, tante dan sepupu. Burgess dkk. 1963 dikutip dari Friedman 1998, membuat definisi keluarga yang berorientasi pada tradisi dan digunakan sebagai referensi secara luas : a. Keluarga terdiri atas orang-orang yang disatukan dalam ikatan darah dan ikatan adopsi. b. Para anggota sebuah keluarga biasanya hidup bersama-sama dalam satu rumah tangga atau jika mereka hidup secara terpisah, mereka tetap menganggap rumah tangga tersebut sebagai rumah mereka. c. Anggota keluarga berinteraksi dan berkomunikasi satu sama lain dalam peran-peran sosial keluarga seperti suami-istri, ayah dan ibu, anak laki-laki dan anak perempuan, saudara dan saudari. d. Keluarga sama-sama menggunakan kultur yang sama, yaitu kultur yang diambil dari masyarakat dengan beberapa ciri unik tersendiri.

2.6.1. Bentuk-Bentuk Keluarga

a. Pembagian tipe keluarga menurut Sussman 1974 dan Maclin 1988, yang dikutip dari Effendi 2009, adalah : 1. Keluarga tradisional a. Keluarga inti, keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak. b. Pasangan inti, keluarga yang terdiri dari suami dan istri saja. Universitas Sumatera Utara c. Keluarga dengan orang tua tunggal, satu orang sebagai kepala keluarga, biasanya bagian dari konsekuensi perceraian. d. Lajang yang tinggal sendirian e. Keluarga besar yang mencakup tiga generasi f. Pasangan usia pertengahan atau pasangan lanjut usia g. Jaringan keluarga besar. 2. Keluarga non tradisional a. Pasangan yang memiliki anak tanpa menikah b. Pasangan yang hidup bersama tanpa menikah c. Keluarga homoseksual gay danatau lesbian d. Keluarga komuni, yaitu keluarga yang lebih dari satu pasang monogami dengan anak secara bersama-sama menggunakan fasilitas serta sumber-sumber yang ada.

2.6.2. Fungsi Dan Tugas Keluarga

Status sehat-sakit pada keluarga dan pengaruh status sehat-sakit keluarga saling mempengaruhi satu sama lain Gillis et al, 1989, Wright and Leahey, 1984. Dikutip dari Friedman, 1998. Keluarga cenderung menjadi seorang pengambil keputusan terhadap masalah-masalah kesehatan anggota keluarga, dalam mengambil keputusan pada setiap tahap sehat dan sakit para anggota keluarga, mulai dari keadaan sehat hingga diagnosa tindakan dan penyembuhan. yaitu ada enam tahap sehat atau sakit dari sebuah keluarga, a. Tahap pencegahan sakit dan mengurangi resiko Keluarga dapat memainkan suatu peran vital dalam upaya peningkatan kesehatan dan pengurangan resiko. Kebanyakan peran berkisar pada masalah- Universitas Sumatera Utara masalah pola hidup, misalnya berhenti merokok, melakukan latihan secara teratur, imunisasi dan lain sebagainya. Agar dapat berjalan dengan baik, para anggota keluarga perlu mempelajari status kesehatan mereka dan citra tubuh seperti, apakah tubuh mereka lemah, sakit-sakitan atau sehat dan sembuh. b. Tahap gejala penyakit yang dialami keluarga dan penilaian tahap ini mulai jika gejala-gejalanya, 1 Diketahui 2 Diinterpretasikan sejauh mana menyangkut keseriusan kemungkinan penyebab dan penting artinya. 3 Ditemukan dengan berbagai masalah Tahap ini terdiri dari kepercayaan-kepercayaan menyangkut gejala-gejala atau penyakit dari anggota keluarga dan bagaimana menangani penyakit tersebut Doherly dan Camphel, 1988 dikutip dari Friedman, 1998. Keluarga berfungsi sebagai titik tolak penilaian tingkah laku dan memberikan definisi-definisi dasar sehat dan sakit, maka keluarga mempengaruhi persepsi-persepsi individu. c. Tahap Mencari Perawatan d. Tahap mencari perawatan mulai ketika keluarga menyatakan bahwa anggota keluarga yang sakit benar-benar sakit dan membutuhkan pertolongan. Keluarga mulai mencari informasi, penyembuhan, nasehat dan validitas profesional dari keluarga lain, teman-teman, tetangga dan non profesional lainnya. Keputusan menyangkut apakah penyakit dari seorang anggota keluarga harus ditangani di rumah atau disebuah klinik medis atau rumah sakit, cenderung dirundingkan di kalangan keluarga. Keluarga merupakan Universitas Sumatera Utara sumber informasi yang paling sering disebutkan dalam kaitannya dengan perawatan di rumah dan pengobatan sendiri. e. Kontak keluarga dengan tahap sistem kesehatan Dimulai ketika melakukan kontak dengan lembaga kesehatan atau profesional dibidang atau dengan praktisi sosial lokal dukun. Keluarga merupakan instrumen dalam membuat keputusan menyangkut dimana penanganan harus diberikan dan oleh siapa, dalam fungsinya keluarga juga membuat keputusan bagi seorang anggota keluarganya untuk mendapat pelayanan rujukan kesehatan yang lebih primer yaitu membuat keputusan- keputusan menyangkut pelayanan apa yang hendak digunakan, juga ditentukan oleh ketersedian dan kemampuan akses perawatan kesehatan bagi keluarga. Jenis perawatan kesehatan yang dicari juga sangat berbeda seperti tabib, akupuntur dan spesialis bedah Pratt, 1976 dikutip dari Friedman, 1998. f. Respon akut tahap keluarga dan pasien Karena pasien menerima perawatan kesehatan dari praktisi, sudah tentu ia menyerahkan beberapa hak prerogatifnya dan keputusannya serta diharapkan menerima peran sebagai pasien. Hal ini dicirikan oleh suatu ketergantungan pada nasehat dari profesional di bidang kesehatan, keinginan untuk mentaati nasehat medis dan berupaya keras untuk sembuh, keluarga juga mengharapkan adanya perubahan dalam diri anggota keluarga yang sakit dan mengharapkan agar dapat meneruskan tugas keluarga. Keluarga mempunyai peran yang sangat penting dalam menentukan perilaku peran pasien dari anggota keluarganya yang sakit, keluarga juga bersifat instrumental dalam memutuskan dimana penanganan harus Universitas Sumatera Utara diberikan di rumah sakit atau di rumah. Upaya-upaya yang dilakukan oleh medis sering menimbulkan konflik dengan nilai-nilai keluarga sehingga menimbulkan masalah pada medis. Tahap respons yang akut juga berkenaan dengan penyesuaian segera yang harus dilakukan oleh keluarga dengan anggota keluarga yang sakit, diagnosa dan penaganan. Untuk penyakit yang lebih serius atau penyakit yang mengancam jiwa, krisis keluarga bisa terjadi dimana keluarga mengalami kekacauan yaitu sebagai respon terhadap kekuatan stressor. g. Tahap adaptasi penyakit dan pemulihan Keluarga mempunyai suatu peran yang bersifat mendukung selama masa penyembuhan dan pemulihan pasien. Apabila dukungan semacam ini tidak ada, maka keberhasilan penyembuhan atau pemulihan rehabilitasi sangat berkurang. Tugas kesehatan keluarga menurut Balian dan Maglada 1978, yang dikutip dari Effendi 2009 adalah : a. Mengenal masalah kesehatan Kesehatan merupakan kebutuhan keluarga yang tidak boleh diabaikan karena tanpa kesehatan segala sesuatu tidak akan berarti dan karena kesehatanlah kadang seluruh kekuatan sumber daya dan dana kesehatan habis. Orang tua perlu mengenal keadaan kesehatan dan perubahan-perubahan yang dialami anggota keluarga. Perubahan sekecil apapun yang dialami anggota keluarga secara tidak langsung menjadi perhatian keluarga. Apabila menyadari adanya perubahan keluarga perlu dicatat kapan terjadinya, perubahan yang akan terjadi, dan berapa Universitas Sumatera Utara basar perubahannya. Sejauh mana keluarga mengetahui dan mengenal fakta-fakta masalah kesehatan. b. Membuat keputusan tindakan kesehatan yang tepat 1. Keluarga mengerti mengenai sifat dan luasnya masalah 2. Keluarga merasakan adanya masalah kesehatan 3. Membawa anggota keluarga yang sakit ke rumah sakit terdekat atau pos pelayanan kesehatan terdekat. c. Memberi perawatan kepada anggota keluarga yang sakit. Ketika memberikan perawatan kepada anggota keluarga yang sakit, keluarga harus mengetahui hal-hal sebagai berikut : 1. Keadaan penyakit sifat, penyebaran, komplikasi, dan perawatannya 2. Sifat dan perkembangan perawatan yang dibutuhkan 3. Keberadaan fasilitas yang diperlukan untuk perawatan 4. Sumber-sumber yang ada dalam keluarga anggota keluarga yang bertanggung jawab, sumber keuangan atau finansial, fasilitas fisik, psikososial. 5. Sikap keluarga terhadap penyakit d. Merujuk pada fasilitas kesehatan masyarakat. Ketika merujuk anggota keluarga ke fasilitas kesehatan, keluarga harus mengetahui hal-hal sebagai berikut : 1. Keberadaan fasilitas keluarga 2. Keuntungan-keuntungan yang dapat diperoleh dari fasilitas kesehatan 3. Tingkat kepercayaan keluarga terhadap petugas dan fasilitas kesehatan 4. Pengalaman yang kurang baik terhadap petugas kesehatan Universitas Sumatera Utara 5. Fasilitas kesehatan yang ada terjangkau oleh anggota keluarga Efendi, 2009.

2.7.1. Definisi pembedahan