Peran Advokasi Perawat Dalam Merawat Pasien di Rumah Sakit Umum Daerah Langsa.

(1)

Peran Advokasi Perawat Dalam Merawat Pasien

di Rumah Sakit Umum Daerah Langsa

Skripsi

Zacky Mubaraq 091121010

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


(2)

(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan ridhonya jualah maka penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sesuai dengan judul ” Peran Advokasi Perawat Dalam Merawat Pasien di Rumah sakit Umum Daerah Langsa tahun 2010” . serta shalawat beriringan salam penulis hanturkan kepada junjungan umat sepanjang masa Nabi Muhammad SAW besrta keluarga dan para sahabat.

Terima kasih kepada kedua orang tua ku ayahanda Zainal Abidin dan Ibunda Sion R. Ginting atas dukungan, doa dan kasih sayang nya kepada penulis. Rasa terima kasih ku kepada adik ku Eri Dian Syah yang selalu memberi motivasinya kepada penulis. Dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak terdapat kekurangaan dan kelemahan, baik dari teknik penulisan maupun materi. Hal ini karena keterbatasan, kemampuan, dan pengetahuan yang penulis miliki. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik dari pembaca yang sifatnya membangun guna penyempurnaan dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah dimasa yang akan datang.

Penyelesaian Karya Tulis Ilmiah ini banyak mendapatkan bantuan, bimbingan, saran keterangan dan data-data, baik secara tertulis maupun secara lisan. Maka pada kesempatan ini juga penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. Dedi Ardinata, M.Kes selaku Dekan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Jenny M. Purba. S.KP, MNS selaku Pembimbing I Skripsi. 3. Bapak Iwan Rusdi. S.KP, MNS selaku Pembimbing II Skripsi. 4. Ibu Farida Lindasari Siregar. S.Kep, Mkep selaku Penguji


(4)

6. Seluruh Civitas Akademika Fakultas keperawatan USU yang telah memberikan bimbingan selama masa perkuliahan.

7. Seluruh Jajaran Pemerintahan Kabupaten Aceh Timur yang telah mendukung penulis untuk melanjutkan studi di Fakultas Keperawatan USU Medan.

8. Teman-teman seperjuangan Fakultas Keperawatan USU terutama setambuk 2009 yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

9. Seluruh Perawat Rumah Sakit Umum Daerah Langsa yang telah menjadi bersedia responden dalam penelitian ini.

Akhir kata penulis berharap semoga karya tulis ini bermanfaat bagi penulis dan bagi pembaca pada umumnya dan penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat membangun untuk perbaikan dimasa mendatang. Semoga Allah SWT memberikan rahmat dan hidayahnya kepada kita semua. Amin

Wassalamualaikum Wr. Wb

Medan, Januari 2011


(5)

Daftar Isi

Halaman Judul Halaman

Abstrak ... i

Kata Pengantar ... ii

Daftar Isi ... iv

Daftar Tabel ... vii

Bab 1. Pendahuluan ... 1

1. Latar Belakang ... 1

2. Perumusan Masalah ... 4

3. Tujuan Penelitian ... 4

4. Manfaat Penelitian ... 4

Bab 2. Tinjauan Teoritis ... 5

1. Pengertian Peran ... 5

1.1 Peran ... 5

2. Konsep Keperawatan ... 5

2.1 Falsafah Keperawatan ... 5

2.2 Pengertian Keperawatan ... 6

2.3 Tujuan Keperawatan... 6

2.4 Peran Perawat Kesehatan ... 7

3. Tanggung Jawab Profesi Keperawatan ... 9

4. Hak dan Kewajiban Perawat ... 9

5. Peran Advokasi Perawat ... 11

Bab 3. Kerangka Konseptual ... 17

1. Kerangka Konsep ... 17


(6)

Bab 4. Metodologi Penelitian ... 19

1. Desain Penelitian ... 19

2. Populasi dan Sampel Penelitian ... 19

3. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 21

4. Pertimbangan Etik ... 21

5. Instrumen Penelitian ... 23

6. Pengumpulan Data ... 24

7. Analisa Data ... 24

Bab 5. Hasil dan Pembahasan... 28

1. Hasil penelitian... 28

2. Pembahasan... 33

Bab 6. Kesimpulan dan Saran ... 36

1. Kesimpulan ... 36

2. Saran ... 36 Daftar Pustaka

Lampiran

1. Jadwal Penelitian.

2. Rencana Anggaran Biaya.

3. Lembar Persetujuan menjadi Responden Penelitian. 4. Instrumen Penelitian.

5. Riwayat Hidup.

6. Lembar Bukti Bimbingan.

7. Surat Pengantar Izin Survei Awal dari Fakultas Keperawatan USU 8. Surat Izin melakukan Survei Awal dari Rumah Sakit Umum Daerah

Langsa.

9. Surat pengantar izin pengambilan data dari Fakultas Keperawatan USU.

10.Surat Izin melakukan pengambilan data dari Rumah Sakit Umum Daerah Langsa.


(7)

Daftar Tabel

Tabel 1. Distribusi frekuensi dan persentase karakteristik responden ... 27

Tabel 2. Distribusi Frekuensi Peran Perawat Sebagai Pemela Hak Pasien ... 28

Tabel 3. Distribusi Frekuensi Peran Perawat Sebagai Mediator Pasien dengan Tenaga Kesehatan lain ... 29

Tabel 4. Distribusi Frekuensi Peran Perawat Bertindak Atas Nama Pasien ... 29

Tabel 5. Distribusi Frekuensi Peran Perawat Sebagai Pelindung Terhadap Keputusan Pasien ... 30

Tabel 6. Distribusi Frekuensi dan Persentase Peran Advokasi Perawat di Rumah Sakit Umum Daerah Langsa ... 31


(8)

Judul : Peran Advokasi Perawat Dalam Merawat Pasien di Rumah Sakit Umum Daerah Langsa

Nama mahasiswa : Zacky Mubaraq

Nim : 091121010

Jurusan : Sarjana Keperawatan (S.Kep)

Tahun : 2011

Abstrak

Kemajuan pengetahuan dan teknologi di bidang kesehatan berdampak besar terhadap peningkatan mutu pelayanan kesehatan. Masalah moral yang muncul dalam hubungan perawat dan pasien tertuju pada hubungan perawat dan pasien dalam memberikan hak pasien dan tanggung jawab professional perawat, aspek legal dan hak-hak moral dalam hubungan kontrak diantara mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi peran perawat dalam merawat pasien di Rumah Sakit Umum Daerah Langsa. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan jumlah sampel sebanyak 70 responden. Untuk mengetahui karakteristik responden dicari persentase dan frekuensi, begitu juga untuk karakteristik peran advokasi perawat dalam merawat pasien dicari persentase dan frekuensi dengan menggunakan instrument penelitian berupa kuesioner yang berisikan pernyataan yang dilakukan oleh seorang perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan di rumah sakit. Statistik univariat digunakan untuk menganalisa variabel peran advokasi perawat dan dianalisa menggunakan skala ordinal yang ditampilkan dalam distribusi frekuensi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 47% responden (70 orang) melaksanakan perannya sebagai advokat pada pasien dalam kategori baik dan 21 responden (30%) melaksanakan perannya sebagai advokat. pasien 49% (70 orang). Rumah Sakit seharusnya mensosialisasikan mengenai hak dan kewajiban pasien, sehingga asumsi masyarakat terhadap kinerja perawat terutama dalam menjalankan peran advokasi di rumah sakit tidak disalah artikan dan menimbulkan ketidaknyamanan pada perawat dalam bekerja. Rekomendasi untuk perawat diharapkan dapat meningkatkan peran nya sebagai seorang advokat sehingga kepercayaan pasien terhadap perawat dapat lebih baik lagi.


(9)

Judul : Peran Advokasi Perawat Dalam Merawat Pasien di Rumah Sakit Umum Daerah Langsa

Nama mahasiswa : Zacky Mubaraq

Nim : 091121010

Jurusan : Sarjana Keperawatan (S.Kep)

Tahun : 2011

Abstrak

Kemajuan pengetahuan dan teknologi di bidang kesehatan berdampak besar terhadap peningkatan mutu pelayanan kesehatan. Masalah moral yang muncul dalam hubungan perawat dan pasien tertuju pada hubungan perawat dan pasien dalam memberikan hak pasien dan tanggung jawab professional perawat, aspek legal dan hak-hak moral dalam hubungan kontrak diantara mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi peran perawat dalam merawat pasien di Rumah Sakit Umum Daerah Langsa. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan jumlah sampel sebanyak 70 responden. Untuk mengetahui karakteristik responden dicari persentase dan frekuensi, begitu juga untuk karakteristik peran advokasi perawat dalam merawat pasien dicari persentase dan frekuensi dengan menggunakan instrument penelitian berupa kuesioner yang berisikan pernyataan yang dilakukan oleh seorang perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan di rumah sakit. Statistik univariat digunakan untuk menganalisa variabel peran advokasi perawat dan dianalisa menggunakan skala ordinal yang ditampilkan dalam distribusi frekuensi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 47% responden (70 orang) melaksanakan perannya sebagai advokat pada pasien dalam kategori baik dan 21 responden (30%) melaksanakan perannya sebagai advokat. pasien 49% (70 orang). Rumah Sakit seharusnya mensosialisasikan mengenai hak dan kewajiban pasien, sehingga asumsi masyarakat terhadap kinerja perawat terutama dalam menjalankan peran advokasi di rumah sakit tidak disalah artikan dan menimbulkan ketidaknyamanan pada perawat dalam bekerja. Rekomendasi untuk perawat diharapkan dapat meningkatkan peran nya sebagai seorang advokat sehingga kepercayaan pasien terhadap perawat dapat lebih baik lagi.


(10)

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Kemajuan pengetahuan dan teknologi di bidang kesehatan berdampak besar terhadap peningkatan mutu pelayanan keperawatan. Pelayanan keperawatan yang dilaksanakan oleh tenaga perawat profesional, dalam melaksanakan tugasnya dapat bekerja sama dengan profesi lain. Perawat dituntut untuk melaksanakan asuhan keperawatan untuk pasien baik secara individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat dengan memandang manusia secara biopsikososial spiritual yang kompeherensif. Sebagai tenaga yang profesional dalam melaksanakan tugasnya diperlukan suatu sikap yang menjamin terlaksananya tugas tersebut dengan baik dan bertanggung jawab secara moral (Ismani 2001).

Masalah moral yang muncul dalam hubungan perawat pasien terjadi tanpa pengujian, dan banyak masalah pribadi yang dihadapi perawat yang terlibat dalam manajemen, administrasi dan tanggung jawab publik. Perhatian tertuju pada kesulitan moral dalam hubungan perawat pasien dalam tujuan untuk memberikan hak pasien dan tanggung jawab profesional perawat, aspek legal dan hak-hak moral dalam hubungan kontrak diantara mereka.

Menjadi seorang perawat bukanlah suatu hal yang mudah, apalagi membangun citra perawat ideal di mata masyarakat. Kebanyakan masyarakat mengenal perawat identik dengan sombong, tidak ramah, genit, tidak pintar seperti dokter dan sebagainya. Bahkan sikap tersebut sering digambarkan di


(11)

televisi melalui sinetron-sinetron tidak mendidik. Untuk mengubah citra perawat seperti itu di masyarakat memang tidak mudah, tetapi merupakan suatu keharusan bagi semua perawat, terutama seorang perawat professional (Sujana, 2009).

Pada tahun 1985 “The American association colleges of nursing “ melaksanakan suatu proyek termasuk didalamnya mengidentifikasi nilai-nilai esensial dalam praktek keperawatan professional. Nilai-nilai esensial ini sangat berkaitan dengan moral keperawatan dalam praktiknya. Perawat memiliki komiten yang tinggi untuk memberikan asuhan yang berkualitas berdasarkan standar perilaku yang etis dalam praktek asuhan professional. Pengetahuan tentang perilaku etis dimulai dari pendidikan perawat, dan berlanjut pada diskusi formal maupun informal dengan sejawat atau teman. Praktik keperawatan, termasuk etika keperawatan mempunyai dasar penting, seperti advokasi, akuntabilitas, loyalitas kepedulian, rasa haru, dan menghormati martabat manusia (Rahmiwati, 2009).

Posisi perawat yang mempunyai jam kerja 8 sampai 10 atau 12 jam memungkinkan mempunyai banyak waktu untuk mengadakan hubungan baik dan mengetahui keunikan pasien sebagai manusia holistik sehingga berposisi sebagai advokat pasien (Curtin, 1986). Pada dasarnya, peran perawat sebagai advokat pasien adalah member informasi dan memberi bantuan kepada pasien atas keputusan apa pun yang dibuat pasien, memberi informasi berarti menyediakan informasi atau penjelasan sesuai yang dibutuhkan pasien, memberi bantuan mengandung dua peran, yaitu peran aksi dan nonaksi. Dalam menjalankan peran aksi, perawat memberikan keyakinan kepada pasien bahwa mereka mempunyai hak dan tanggung jawab dalam menentukan pilihan atau keputusan sendiri dan


(12)

tidak tertekan dengan pengaruh orang lain, sedangkan peran nonaksi mengandung arti pihak advokat seharusnya menahan diri untuk tidak mempengaruhi keputusan pasien (Sulandra, 2008).

Peran perawat sebagai advokat pasien menuntut perawat untuk dapat mengidentifikasi dan mengetahui nilai-nilai dan kepercayaan yang dimilikinya tentang peran advokat, peran dan hak-hak pasien, perilaku profesional, dan hubungan pasien-keluarga-dokter. Di samping itu, pengalaman dan pendidikan yang cukup sangat diperlukan untuk memiliki kompetensi klinik yang diperlukan sebagai syarat untuk menjadi advokat pasien.

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti di RSUD Langsa ditemukan bahwa perawat ikut membantu klien dalam memilih dokter yang akan menangani dirinya, memberikan informasi tentang sistem pelayanan yang ada dirumah sakit tersebut. Tampak nyata bahwa peran perawat sebagai advokat begitu penting bagi klien. Namun, pada kenyataannya peran ini belum berfungsi optimal. Dari pengalaman peneliti, pasien sering merasa kurang puas dengan perawatan di rumah sakit terutama pada perawat dan dokter. Perawat sering tidak menjadi pembela bagi klien saat klien membutuhkannya misalnya saat membutuhkan informasi tentang status penyakitnya, pemilihan pengobatan dan lain sebagainya.

Berdasarkan latar belakang, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang peran advokasi perawat dalam merawat pasien di rumah sakit.


(13)

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka permasalahan yang dilihat adalah “ bagaimana peran advokasi perawat dalam merawat pasien di RSUD Langsa?”.

3. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi peran advokasi perawat dalam merawat pasien di RSUD Langsa.

4. Manfaat penelitian

4.1 Praktek Keperawatan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai informasi tambahan dalam meningkatkan perannya sebagai advokasi ketika hak pasien diabaikan oleh tenaga kesehatan lain.

4.2 Pendidikan Keperawatan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah studi kepustakaan dan menjadi suatu masukan yang berarti dan bermanfaat bagi mahasiswa keperawatan dan bidang kesehatan lainnya mengenai peran advokat perawat dalam merawat pasien di rumah sakit.

4.3 Penelitian Keperawatan

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi data dasar dan informasi bagi penelitian selanjutnya yang memiliki topik dan ruang lingkup terkait penelitian tentang peran advokasi perawat dalam merawat pasien di rumah sakit.


(14)

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

1. Pengertian Peran 1.1 Peran

Peran adalah seperangkat tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain terhadap seseorang sesuai kedudukannya dalam suatu sistem. Peran dipengaruhi oleh keadaan sosial baik dari dalam maupun dari luar dan bersifat stabil (Fadli dalam Kozier Barbara, 2008).

2. Konsep Keperawatan 2.1 Falsafah Keperawatan

Falsafah keperawatan merupakan pandangan dasar tentang hakekat manusia dan esensi yang menjadikan kerangka dasar dalam praktek keperawatan. Hakekat manusia yang dimaksud disini adalah manusia sebagai makhluk biologis, psikologis, social dan spiritual, sedangkan esensinya adalah falsafah keperawatan yang meliputi :

• Memandang bahwa pasien sebagai manusia yang utuh (holistik) yang harus dipenuhi segala kebutuhannya baik kebutuhan biologis, psikologis, social dan spiritual yang diberikan secara kompeherensif dan tidak bias dilakukan secara sepihak atau sebagian dari kebutuhannya.

• Bentuk pelayanan yang diberikan harus secara langsung dengan memperhatikan aspek kemanusiaan.


(15)

• Setiap orang berhak mendapatkan perawatan tanpa memandang perbedaan suku, kepercayaan, status sosial, agama, dan ekonomi.

• Pelayanan keperawatan tersebut merupakan bagian integral dari system pelayanan kesehatan mengingat perawat bekerja dalam lingkup tim kesehatan bukan sendiri-sendiri.

• Pasien adalah mitra yang selalu aktif dalam pelayanan kesehatan, bukan seorang penerima jasa pasif (Hidayat, 2008).

2.2 Pengertian Keperawatan

Perawat adalah mereka yang memiliki kemampuan dan kewenangan melakukan tindakan keperawatan berdasarkan ilmu yang dimilikinya, yang diperoleh melalui pendidikan keperawatan (Undang-Undang Kesehatan No.23,1992). Dalam Permenkes RI No. 1239 tahun 2001, dijelaskan bahwa perawat adalah seseorang yang telah lulus pendidikan keperawatan, baik di dalam maupun di luar negeri (Putri & Fanani).

2.3 Tujuan Keperawatan

• Teori Peplau(1952).

Tujuan keperawatan untuk mengembangkan interaksi antara perawat dan klien.

• Teori Orem (1971)

Tujuan keperawatan adalah untuk merawat dan membantu klien mencapai perawatan diri secara total.


(16)

• Nightingale (1860)

Tujuan keperawatan untuk pasilitasi proses penyebuhan tubuh dengan memanipulasilingkungan klien.

• King (1971)

Tujuan keperawatan untuk memanfaatkan komunikasi dalam membantu klien mencapai kembali adaptasi secara positif terhadap lingkungan.

• Rogers (1970)

Untuk mempertahankan dan meningkatkan kesehatan,mencegah kesakitan, dn merawat serta merehabilitasi klien yang sakit dan tidak mampu dengan pendekatan humanistic keperawatan.

2.4 Peran Perawat Kesehatan

• Peran sebagai pemberi asuhan keperawatan

Dengan memperhatikan keadaan kebutuhan dasar manusia yang dibutuhkan melalui pemberian pelayanan keperawatan dengan menggunakan proses keperawatan sehingga dapat ditentukan diagnosis keperawatan agar bisa direncanakan dan dilaksanakan tindakan yang tepat sesuai dengan tingkat kebutuhan dasar manusia, kemudian dievaluasi tingkat perkembangannya.

• Peran sebagai advokasi klien

Peran ini dilakukan perawat dalam membantu pasien dan keluarga dalam menginterpretasikan berbagai informasi dari pemberi pelayanan atau informasi khususnya dalam pengambilan persetujuan atas tindakan keperawatan


(17)

yang diberikan kepada pasien, juga dapat berperan mempertahankan dan melindungi hak-hak pasien.

• Peran edukator

Peran ini dilakukan dengan membantu klien dalam meningkatkan tingkat pengetahuan kesehatan, gejala penyakit bahkan tindakan yang diberikan, sehingga terjadi perubahan perilaku dari klien setelah dilakukan pendidikan kesehatan.

• Peran Koordinator

Peran in dilaksanakan dengan mengarahkan, merencanakan serta mengorganisasi pelayanan kesehatan dari tim kesehatan sehingga pemberian pelayanan kesehatan dapat terarah serta sesuai dengan kebutuhan pasien.

• Peran kolaborator

Peran perawat disini dilakukan karena perawat bekerja melalui tim kesehatan yang terdiri dari dokter, fisioterapis, ahli gizi, dan lain-lain dengan berupaya mengidentifikasi pelayanan keperawatan yang diperlukan termasuk diskusi atau tukar pendapat dalam penentuan bentuk pelayanan selanjutnya.

• Peran konsultan

Peran disini adalah sebagai tempat konsultasi terhadap masalah atau tindakan keperawatan yang tempat untuk diberikan. Peran ini dilakukan atas permintaan pasien terhadap informasi tentang tujuan pelayanan keperawatan yang diberikan.


(18)

• Peran pembaharu

Peran sebagai pembaharu dapat dilakukan dengan mengadakan perencanaan, kerja sama, perbaruan yang sistematis dan terarah sesuai dengan metode pemberian pelayanan keperawatan (Azis, 2008)

3. Tanggung Jawab Profesi keperawatan

1. Perawat harus menempatkan kebutuhan pasien diatas kepentingan sendiri. 2. Perawat harus melindungi hak pasien untuk memperoleh keamanan dan

pelayanan yang berkualitas

3. Perawat harus selalu meningkatkan pengetahuan, keahlian, serta menjaga perilaku dalam melaksanakan tugasnya.

4. Hak dan Kewajiban Perawat

4.1 Hak Perawat adalah sebagai berikut:

a) Perawat berhak mendapatkan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas sesuai dengan profesinya.

b)Perawat berhak untuk mengembangkan diri melalui kemampuan spesialisasi sesuai dengan latar belakang pendidikannya.

c) Perawat berhak menolak keinginan pasien yang bertentangan dengan perundang-undangan serta standar dan kode etik keperawatan.

d)Perawat berhak untuk mendapatkan informasi lengkap dari klien atau keluarganya tentang keluhan kesehatan dan ketidakpuasan terhadap pelayanan yang diberikan.


(19)

e) Perawat berhak untuk mendapatkan ilmu pengetahuannya berdasarkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang keperawatan/ kesehatan secara terus menerus.

f) Perawat berhak untuk diperlakukan secara adil dan jujur baik oleh institusi pelayanan maupun oleh pasien.

g)Perawat berhak mendapat jaminan perlindungan terhadap resiko kerja yang dapat menimbulkan bahaya baik secara fisik maupun stres emosional.

h)Perawat berhak diikutsertakan dalam penyusunan dan penetapan kebijaksanaan pelayanan kesehatan.

i) Perawat berhak atas privasi dan berhak menuntut apabila nama baiknya dicemarkan oleh pasien/keluarganya serta tenaga kesehatan lainnya. 4.2 Kewajiban Perawat

a) Perawat wajib mematuhi semua peraturan institusi yang bersangkutan. b)Perawat wajib memberikan pelayanan atau asuhan keperawatan sesuai

dengan standar profesi dan batas kegunaannya. c) Perawat wajib menghormati hak pasien.

d)Perawat wajib merujuk pasien kepada perawat atau tenaga kesehatan lain yang mempunyai keahlian atau kemampuan yang lebih baik bila yang bersangkutan tidak dapat mengatasinya.

e) Perawat wajib memberikan kesempatan kepada pasien untuk berhubungan dengan keluarganya, selama tidak bertentangan dengan peraturan atau standar profesi yang ada.


(20)

f) Perawat wajib memberikan kesempatan pada pasien untuk menjalankan ibadahnya sesuai dengan agama atau kepercayaannya masing-masing selama tidak mengganggu pasien lainnya.

g)Perawat wajib berkolaborasi dengan tenaga medis atau tenaga kesehatan lainnya dalam memberikan pelayanan kesehatan dan keperawatan kepada pasien.

h)Perawat wajib memberikan informasi yang akurat tentang tindakan keperawatan yang diberikan kepada klien atau keluarganya sesuai dengan kemampuannya.

i) Perawat wajib membuat dokumentasi asuhan keperawatn secara akurat dan berkesinambungan.

j) Perawat wajib mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi keperawatan atau kesehatan secara terus-menerus.

k)Perawat wajib melakukan pelayanan darurat sebagai tugas kemanusiaan sesuai dengan batas kewenangannya.

l) Perawat wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang pasien, kecuali jika dimintai keterangan oleh pihak yang berwenang. m)Perawat wajib memenuhi hal-hal yang telah disepakati atau perjanjian

yang telah dibuat sebelumnya terhadap institusi tempat bekerja (Suhaemi, 2002).


(21)

5. Peran Advokasi Perawat 5.1 Pengertian Advokasi

Advokasi adalah proses pembelaan yang dilakukan untuk mendukung atau memberikan argumentasi bagi kebutuhan orang lain/ bertindak sebagai pembela pasien dalam praktik keperawatan.(Brooker, 2002). Advokat adalah seseorang yang membela perkara orang lain (Kozier Erb, 2004). Advokat pasien adalah seorang advokat yang membela hak-hak pasien. Defenisi lain menekankan advokat sebagai pendukung dan pelindung dari hal-hal yang merugikan pasien, sumber informasi tentang status kesehatan pasien, penolong dalam mengidentifikasi kebutuhan, pilihan-pilihan, keinginan dan penolong pasien dalam membuat keputusan yang dibutuhkan dalam pengobatan pasien. Oleh karena itu advokasi merupakan konsep yang penting dalam praktik keperawatan, peran perawat sebagai advokat disini harus bertanggung jawab untuk melindungi hak pasien mereka dari adanya penipuan atau penyimpangan (Purba & Pujiastuti, 2009) .

Tanggung jawab diperlukan untuk memenuhi kebutuhan dan kinerja yang ditampilkan untuk memperoleh hasil pelayanan yang berkualitas tinggi dengan memahami uraian tugas dan spesifikasinya serta berdasarkan standar yang berlaku. Perawat yang bertanggung jawab berarti menunjukkan kewajibannya sebagai seorang profesional dengan komitmen menempatkan kebutuhan pasien di atas kepentingan sendiri (Putri & Fanani, 2010) .

Creasia dan Parker (2000) menjelaskan bahwa konsep advokasi memiliki tiga pengertian, yaitu:


(22)

1) Model perlindungan terhadap hak

Model ini menekankan pada perawat untuk melindungi hak klien agar tidak ada tindakan tenaga kesehatan yang akan merugikan pasien selama dirawat. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menginformasikan kepada pasien tentang semua hak yang dimilikinya, memastikan pasien memahami hak yang dimilikinya, melaporkan pelanggaran terhadap hak pasien dan mencegah pelanggaran hak pasien.

2) Model pengambilan keputusan berdasarkan nilai-nilai yang dianut pasien

Model ini menekankan pada perawat untuk menyerahkan segala keputusan tentang perawatan yang akan dijalankan oleh pasien kepada pasien itu sendiri, sesuai dengan nilai-nilai yang dianut pasien. Perawat tidak diperbolehkan memaksakan nilai-nilai pribadinya untuk membuat keputusan pada pasien, melainkan hanya membantu pasien mengeksplorasi keuntungan dan kerugian dari semua alternatif pilihan atau keputusan.

3) Model penghargaan terhadap orang lain

Model ini menekankan pada perawat untuk menghargai pasien sebagai manusia yang unik. Perawat harus menyadari bahwa sebagai manusia yang unik, pasien memiliki kebutuhan yang berbeda-beda satu sama lain. Perawat harus mempunyai semua yang terbaik bagi pasien sesuai dengan kebutuhannya saat itu.

Dewasa ini, banyak definisi umum advokat yang menekankan pentingnya hak-hak pasien dalam mengambil keputusan. Dalam hal ini, perawat advokat menolong pasien sebagai makhluk yang memiliki otonomi untuk mengambil


(23)

keputusan sendiri, yang sesuai dengan keinginan pasien dan bukan karena pengaruh dari perawat atau tenaga kesehatan lainnya. Pendidikan dan dukungan kepada pasien diberikan sesuai kebutuhan dan pilihannya. Perawat diharapkan mampu mengidentifikasi dan mengerti keinginan pasien dan memastikan bahwa keinginan tersebut merupakan keputusan yang terbaik dari pasien. Jadi, dapat disimpulkan bahwa peran advokat pasien adalah dasar dari semua peran perawat untuk memberikan asuhan keperawatan dan dukungan terhadap pasien, dengan melindungi hak pasien dan bertindak atas nama pasien.

5.2 Tanggung jawab perawat dalam menjalankan peran advokat pasien Nelson (1988) dalam Creasia & Parker (2001) menjelaskan bahwa tanggung jawab perawat dalam menjalankan peran advokat pasien adalah :

1) Sebagai pendukung pasien dalam proses pembuatan keputusan, dengan cara : memastikan informasi yang diberikan pada pasien dipahami dan berguna bagi pasien dalam pengambilan keputusan, memberikan berbagai alternatif pilihan disertai penjelasan keuntungan dan kerugian dari setiap keputusan, dan menerima semua keputusan pasien.

2) Sebagai mediator (penghubung) antara pasien dan orang-orang disekeliling pasien, dengan cara : mengatur pelayanan keperawatan yang dibutuhkan pasien dengan tenaga kesehatan lain, mengklarifikasi komunikasi antara pasien, keluarga, dan tenaga kesehatan lain agar setiap individu memiliki pemahaman yang sama, dan menjelaskan kepada pasien peran tenaga kesehatan yang merawatnya.


(24)

3) Sebagai orang yang bertindak atas nama pasien dengan cara : memberikan lingkungan yang sesuai dengan kondisi pasien, melindungi pasien dari tindakan yang dapat merugikan pasien, dan memenuhi semua kebutuhan pasien selama dalam perawatan.

5.3 Nilai-nilai dasar yang harus dimiliki oleh perawat advokat

Menurut Kozier & Erb (2004) untuk menjalankan perannya sebagai advokasi pasien, perawat harus memiliki nilai-nilai dasar, yaitu :

1) Pasien adalah makhluk holistik dan otonom yang mempunyai hak untuk menentukan pilihan dan mengambil keputusan.

2) Pasien berhak untuk mempunyai hubungan perawat-pasien yang didasarkan atas dasar saling menghargai, percaya, bekerja sama dalam menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan masalah kesehatan dan kebutuhan perawatan kesehatan, dan saling bebas dalam berpikir dan berperasaan.

3) Perawat bertanggung jawab untuk memastikan bahwa pasien telah mengetahui cara memelihara kesehatannya.

Selain harus memiliki nilai-nilai dasar di atas, perawat harus memiliki sikap yang baik agar perannya sebagai advokat pasien lebih efektif. Beberapa sikap yang harus dimiliki perawat, adalah:

1) Bersikap asertif

Bersikap asertif berarti mampu memandang masalah pasien dari sudut pandang yang positif. Asertif meliputi komunikasi yang jelas dan langsung berhadapan dengan pasien.


(25)

2) Mengakui bahwa hak-hak dan kepentingan pasien dan keluarga lebih utama walaupun ada konflik dengan tenaga kesehatan yang lain.

3) Sadar bahwa konflik dapat terjadi sehingga membutuhkan konsultasi, konfrontasi atau negosiasi antara perawat dan bagian administrasi atau antara perawat dan dokter.

4) Dapat bekerjasama dengan tenaga kesehatan lain

Perawat tidak dapat bekerja sendiri dalam memberikan perawatan yang berkualitas bagi pasien. Perawat harus mampu berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lain yang ikut serta dalam perawatan pasien.

5) Tahu bahwa peran advokat membutuhkan tindakan yang politis, seperti melaporkan kebutuhan perawatan kesehatan pasien kepada pemerintah atau pejabat terkait yang memiliki wewenang/otoritas.

5.4 Tujuan dan hasil yang diharapkan dari peran advokat pasien

Tujuan dari peran advokat berhubungan dengan pemberdayaan kemampuan pasien dan keluarga dalam mengambil keputusan. Saat berperan sebagai advokat bagi pasien, perawat perlu meninjau kembali tujuan peran tersebut untuk menentukan hasil yang diharapkan bagi pasien. Menurut Ellis & Hartley (2000), tujuan peran advokat adalah :

1. Menjamin bahwa pasien, keluarga dan tenaga kesehatan lain adalah partner dalam perawatan pasien. Pasien bukanlah objek tetapi partner perawat dalam meningkatkan derajat kesehatannya. Sebagai partner, pasien diharapkan akan bekerja sama dengan perawat dalam perawatannya.


(26)

Pasien adalah makhluk yang memiliki otonomi dan berhak untuk menentukan pilihan dalam pengobatannya. Namun, perawat berkewajiban untuk menjelaskan semua kerugian dan keuntungan dari pilihan-pilihan pasien.

3. Memiliki saran untuk alternatif pilihan.

Saat pasien tidak memiliki pilihan, perawat perlu untuk memberikan alternatif pilihan pada pasien dan tetap memberi kesempatan pada pasien untuk memilih sesuai keinginannya.

4. Menerima keputusan pasien walaupun keputusan tersebut bertentangan dengan pengobatannya. Perawat berkewajiban menghargai semua nilai-nilai dan kepercayaan pasien.

5. Membantu pasien melakukan yang mereka ingin lakukan.

Saat berada di rumah sakit, pasien memiliki banyak keterbatasan dalam melakukan berbagai hal. Perawat berperan sebagai advokat untuk membantu dan memenuhi kebutuhan pasien selama dirawat di rumah sakit.

6. Melindungi nilai-nilai dan kepentingan pasien.

Setiap individu memiliki nilai-nilai dan kepercayaan yang berbeda-beda. Sebagai advokat bagi pasien, perawat diharapkan melindungi nilai-nilai yang dianut pasien dengan cara memberikan perawatan dan pengobatan yang tidak bertentangan dengan nilai-nilai tersebut.


(27)

Saat pasien memasuki lingkungan rumah sakit, pasien akan merasa asing dengan lingkungan sekitarnya. Perawat bertanggung jawab untuk mengorientasikan pasien dengan lingkungan rumah sakit dan menjelaskan semua peraturan-peraturan dan hak-haknya selama di rumah sakit, sehingga pasien dapat beradaptasi dengan baik.

8. Memberikan perawatan yang berkualitas kepada pasien.

Dalam memberikan asuhan keperawatan harus sesuai dengan protap sehingga pelayanan lebih maksimal hasilnya.

9. Mendukung pasien dalam perawatan.

Sebagai advokat bagi pasien, perawat menjadi pendamping pasien selama dalam perawatan dan mengidentifikasi setiap kebutuhan-kebutuhan serta mendukung setiap keputusan pasien.

10. Meningkatkan rasa nyaman pada pasien dengan sakit terminal.

Perawat akan membantu pasien melewati rasa tidak nyaman dengan mendampinginya dan bila perlu bertindak atas nama pasien menganjurkan dokter untuk memberikan obat penghilang nyeri.

11. Menghargai pasien.

Saat perawat berperan sebagai advokat bagi pasien, perawat akan lebih mengerti dan menghargai pasien dan hak-haknya sebagai pasien.


(28)

Perawat sebagai advokat bagi pasien berperan melindungi hak-hak pasien sehingga pasien terhindar dari tindakan-tindakan yang merugikan dan membahayakan pasien.

13. Memberi kekuatan pada pasien.

Perawat yang berperan sebagai advokat merupakan sumber kekuatan bagi pasien yang mendukung dan membantunya dalam mengekspresikan ketakutan, kecemasan dan harapan-harapannya.

Hasil yang diharapkan dari pasien saat melakukan peran advokat (Ellis & Hartley, 2000), adalah pasien akan :

1) Mengerti hak-haknya sebagai pasien.

2) Mendapatkan informasi tentang diagnosa, pengobatan, prognosis, dan pilihan-pilihannya.

3) Bertanggung jawab atas keputusan yang diambilnya.

4) Memiliki otonomi, kekuatan, dan kemampuan memutuskan sendiri. 5) Perasaan cemas, frustrasi, dan marah akan berkurang.

6) Mendapatkan pengobatan yang optimal.

7) Memiliki kesempatan yang sama dengan pasien lain. 8) Mendapatkan perawatan yang berkesinambungan. 9) Mendapatkan perawatan yang efektif dan efisien.


(29)

4.5 Hak-hak dan Kewajiban Pasien

Hak-hak pasien telah dijamin dalam pasal 4 Undang-Undang No 23 Tahun !992, yang isinya “ Setiap orang mempunyai hak yang sama dalam memperoleh derajat kesehatan yang optimal.”

4.5.1 Hak pasien

• Hak mendapat pelayanan yang manusiawi sesuai dengan standar profesi kedokteran.

• Hak atas informasi yang jelas dan benar tentang penyakitnya serta tindakan medis yang akan dilakukan terhadap dirinya.

• Hak memilih dokter yang merawat dirinya. • Hak memilih sarana kesehatan.

• Hak atas rahasia yang berkaitan dengan penyakit yang diderita. • Hak menolak tindakan medis tertentu atas dirinya.

• Hak untuk menghentikan pengobatan.

Hak untuk mencari second opinion (pendapat lain). • Hak atas rekam medis.

• Pasien berhak menjalankan ibadah sesuai agama/ kepercayaan yang dianutnya selama hal itu tidak mengganggu pasien lainnya.

• Pasien berhak atas keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam perawatan di rumah sakit.

• Hak untuk didampingi anggota keluarga dalam keadaan kritis.


(30)

• Pasien berhak mendapatkan perlindungan hukum atas terjadinya kasus malpraktik.

• Pasien berhak memeriksa dan menerima penjelasan pembayaran.

4.5.2 Kewajiban Pasien

• Memberi keterangan yang jujur tentang penyakitnya kepada petugas kesehatan.

• Mematuhi nasehat dokter. • Menjaga kesehatan dirinya.


(31)

BAB III

KERANGKA KONSEP

A. Kerangka konsep

Kerangka konsep yang digunakan dalam penelitian ini adalah model skematik. Model skematik atau yang disebut juga dengan model konseptual menggambarkan fenomena dalam konsep diagram dan menggunakan kotak, anak panah atau simbol lain untuk menggambarkan hubungan antar konsep (Polit et al, 2001).

Skema di atas menjelaskan peran perawat sebagai advokasi bagi pasien yang meliputi : pelindung terhadap keputusan pasien, mediator antara pasien dan orang-orang sekitar pasien, dan aktor yang bertindak atas nama pasien serta pengetahuan perawat tentang hak-hak pasien. Peran tersebut merupakan salah satu kewajiban yang harus dijalankan oleh perawat dalam memenuhi fungsi dan tugasnya di rumah sakit. Sehingga pada akhirnya akan menghasilkan gambaran tentang peran perawat sebagai advokasi bagi pasien di rumah sakit.

Peran advokasi perawat • Pembela hak pasien • Mediator pasien

dengan tenaga kesehatan

• Bertindak atas nama pasien

• Pelindung terhadap keputusan pasien

Kategori pelaksanaan dalam praktek di rumah sakit

• Baik • Cukup • Kurang


(32)

B. Definisi operasional

No Variabel Defenisi Operasional Alat Ukur Hasil

Pengukuran

Skala

1 Peran advokasi perawat pelaksana yang berada di ruang rawat inap di RSUD langsa.

Perilaku perawat dalam melindungi atau membela pasien di RSUD Langsa.

Pernyataan berbentuk kuesioner dengan 20 pernyataan meliputi : 1. Pembela hak pasien 2. Mediator pasien dengan tenaga kesehatan 3. Bertindak atas nama pasien 4. Pelindung terhadap keputusan pasien Kurang (nilai 0 s/d 20) cukup (nilai 21-40) baik (nilai 41 s/d 60)


(33)

BAB IV

METODE PENELITIAN

1. Desain penelitian

Penelitian ini bersifat deskriptif yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang advokasi perawat dalam merawat pasien di RSUD Langsa tahun 2010.

2. Populasi dan sampel 2.1. Populasi

Populasi adalah kumpulan individu dimana suatu penelitian akan dilakukan generalisasi (Burn, 1999). Populasi dalam penelitian adalah semua perawat yang bekerja di BPK RSUD Langsa khususnya perawat yang bekerja di ruang rawat inap. Dengan jumlah 15 ruang rawat dan total polulasi penelitian ini adalah 248 perawat yang bekerja di ruang rawat inap BPK RSU Langsa.

2.2. Sampel

Teknik pengambilan sampel yang dilakukan adalah confidental sampling. Sampel merupakan sebagian dari populasi yang mewakili suatu populasi (saryono, 2008).

Menurut slovin, (2002) dalam nursalam, (2008) rumus sampel adalah sebagai berikut:

2 ) (

1 N d

N n

+ =


(34)

5 51 , 4 16 248 70 = = x 4 = 3,66 13 248 70 = x 5 = 4,51 16 248 70 = x 7 = 6,77 24 248 70 = x 5 51 , 4 16 248 70 = = x 5 79 , 4 17 248 70 = = x 4 = 3,95 14 248 70 = x 4 = 4,23 15 248 70 = x 7 = 6,77 24 248 70 = x Keterangan :

N = jumlah populasi n = jumlah sampel

d = Tingkat signifikasi (p) 0,1 jumlah sampel = 70 orang

Tehnik sampling yang digunakan adalah confidental sampling :

ICCU 16 orang

RPBB 13 orang

NEON 16 orang

KRAMSAL 24 orang

KUA 16 0rang

KUB 24 orang

RPA 17 orang

I B 14 orang


(35)

5 = 5,08 18 248 70 = x 3 38 , 3 12 248 70 = = x 5 = 4,51 16 248 70 = x 4 = 3,66 13 248 70 = x 4 = 4,23 15 248 70 = x 5 = 5,36 19 248 70 = x

ICU 18 orang

THT 12 orang

RPBA 19 orang

VIP I A 16 0rang

KLS III Pria 13 orang

KLS III Wanita 15 orang

Teknik acak bertingkat digunakan bila populasi bersifat heterogen

3. Lokasi dan waktu penelitian

Penelitian ini dilakukan di RSUD Langsa karena rumah sakit ini merupakan rumah sakit pemerintah yang telah terakreditasi B dan juga sebagai rumah sakit rujukan dari beberapa kabupaten. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Desember 2010.

4. Etika penelitian

Penelitian ini dilakukan setelah mendapat persetujuan dari Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara dan Direktur RSUD Langsa. Selanjutnya, setelah mendapat izin, peneliti menyerahkan langsung lembar persetujuan kepada responden. Penelitian ini berpedoman pada prinsip-prinsip


(36)

1. Menghargai keputusan subjek. 2. Menghargai privasi subjek.

3. Menyembunyikan identitas subjek dengan memberi kode pada instrument. 4. Menjaga kerahasiaan dan kepercayaan subjek pada peneliti.

5. Memperlakukan subjek secara adil. 6. Tidak membahayakan klien.

Sebelum responden diberikan lembar persetujuan (informed consent), peneliti menjelaskan tujuan dan manfaat penelitian, menjelaskan partisipasi responden, serta kerahasiaan data yang diperoleh. Setelah diberikan penjelasan, peneliti memastikan bahwa responden benar-benar mengerti tentang penelitian yang akan dilaksanakan, termasuk keuntungan dan kerugian menjadi responden penelitian. Responden yang bersedia menjadi subjek penelitian, dipersilakan membaca lembar persetujuan dan menandatanganinya. Jika responden tidak bersedia menjadi subjek penelitian, responden berhak mengundurkan diri dari penelitian.

Kerahasiaan data responden akan dijaga oleh peneliti dengan cara memberi kode pada masing-masing lembar kuesioner. Lembar kuesioner yang telah diisi akan disimpan di tempat yang hanya diketahui oleh peneliti. Peneliti akan memusnahkan dengan segera data-data responden yang telah dianalisis.


(37)

5. Instrumen Penelitian

Alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini berupa kuesioner. Kuesioner tersebut memuat beberapa pernyataan yang dirancang oleh peneliti, yang mengacu pada kerangka konsep. Pertanyaan terdiri dari dua bagian, yaitu :

1. Bagian pertama tentang data demografi yang terdiri dari umur, jenis kelamin, suku bangsa, agama, pendidikan, lama bekerja dan lain-lain. 2. Bagian kedua pertanyaan tentang pelaksanaan kerja perawat.

Pernyataan tentang tentang pelaksanaan peran perawat sebagai advokasi pasien di rumah sakit yang berjumlah 20 pernyataan yang terdiri dari 7 pernyataan mengenai pembela hak pasien ada pada pernyataan no 1,2,3,4,5,6 dan 7. 4 pernyataan mengenai mediator pasien dengan tenaga kesehatan ada pada no 8,9,10 dan 11. 3 pernyataan mengenai bertindak atas nama pasien ada pada no 12,13 dan 14. 6 pernyataan pelindung terhadap keputusan pasien ada pada no 15,16,17,18,19 dan 20.

Kuesioner dalam penelitian ini disusun sendiri oleh peneliti dengan berpatokan pada tinjuan pustaka. Oleh karena itu penting dilakukan uji reabilitas dan validitas instrumen. Uji realibilitas ini bertujuan untuk mengetahui seberapa derajat atau kemampuan suatu instrumen untuk mengukur secara konsisten sasaran yang akan diukur. Uji reliabilitas ini dilakukan sebelum pengumpulan data pada 10 orang sampel yang memiliki kriteria yang sama dengan sampel penelitian.


(38)

6. Uji validitas dan Reabilitas

6.1. Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan kemampuan instrument pengumpulan data untuk mengukur apa yang harus diukur, untuk mendapatkan data yang relevan dengan apa yang sedang diukur (Dempsey dan Dempsey,2002). Untuk mengukur validitas pengukuran pada penelitian ini digunakan validitas ini yaitu validitas berdasarkan tinjauan pustaka. Selanjutnya dikonsultasikan kepada yang berkompeten di bidang tersebut (Setiadi, 2007). Uji validitass dilakukan oleh bagian keperawatan komunitas Oleh beliau, peneliti diarahkan untuk memperbaiki instrument penelitian sesuai dengan tinjauan pustaka agar nilai valid dari instrument penelitian.

6.2. Uji Reabilitas

Kuesioner konsep diri dan motivasi belajar dibuat oleh peneliti sendiri, oleh karena itu penting dilakukan uji reliabilitas. Uji reliabilitas instrument bertujuan untuk mengetahui seberapa derajat atau kemempuan alat ukur untuk mengukur secara konsisten sasaran yang akan diukur yang memberikan hasil yang sama bila digunakan beberapa kali pada kelompok sampel (Ritonga, 2003). Uji reliabilitas pada instrument peran advokasi perawat dalam merawat pasien dilakukan pengumpulan data terhadap 10 orang responden yaitu kepada perawat Rumah Sakit Cut Nyak Dhien Langsa. Uji reliabilitas ini dilakukan dengan menggunakan formula cronbach alpha dalam system komputerisasi dengan hasil uji 0,96. Oleh sebab itu, instrument dikatakan reliable sesuai dengan pendapat Polit dan Hungler (1999) karena memiliki nilai reliabilitas > 0,7.


(39)

7. Pengumpulan data

Prosedur-prosedur dalam pengumpulan data pada penelitian ini melalui beberapa langkah, yaitu mengajukan dan menyerahkan surat permohonan izin kepada pihak BPK RSUD Langsa untuk mengadakan penelitian, setelah mendapat izin peneliti melakukan pendekatan kepada calon responden dengan menjelaskan tujuan dan manfaat penelitian. Kemudian memberikan lembar informed consent untuk ditandatangani oleh responden jika calon responden setuju menjadi subjek penelitian dan menjelasan kepada responden tentang cara pengisian kuesioner. Selanjutnya memberikan kesempatan kepada responden untuk bertanya kepada peneliti apabila tidak jelas dengan kuesioner yang diberikan dan memberikan waktu kepada responden untuk mengisi kuesioner.

Setelah selesai responden menyerahkan kembali kuesioner yang telah telah diisi kepada peneliti untuk diperiksa. Responden berhak untuk tidak menjawab semua pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner. Kemudian peneliti mengelompokkan data yang sudah terkumpul sesuai dengan variabel penelitian.

7. Analisa Data

Setelah kuesioner yang disebarkan kepada responden terkumpul, peneliti melakukan pengolahan dan analisis data. Analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis deskriptif. Pada analisis ini, data demografi dan jawaban responden akan dideskripsikan dalam bentuk distribusi frekuensi.

Pengolahan data meliputi Editing, yaitu proses pengecekan kembali kuesioner yang telah diisi oleh responden. Pengecekan yang dilakukan meliputi :


(40)

kelengkapan, kejelasan, relevansi, serta konsistensi jawaban responden. Kuesioner yang belum lengkap akan dikembalikan kepada responden untuk diisi kembali pada saat itu juga. Coding, yaitu proses mengubah data berbentuk huruf menjadi data berbentuk bilangan sehingga akan mempercepat proses memasukkan data serta memudahkan pada saat analisis data. Scoring, yaitu proses memberi nilai untuk setiap pertanyaan sesuai dengan ketepatan jawaban responden. Jawaban responden diberi scor dan hasil scoring ini akan dijumlahkan, sehingga setiap responden memiliki nilai tersendiri. Processing, yaitu proses memasukkan data ke dalam program komputer.Cleaning, yaitu proses pengecekan kembali data-data yang telah dimasukkan untuk melihat ada tidaknya kesalahan, terutama kesesuaian pengkodean yang dilakukan. Apabila terjadi kesalahan maka data tersebut akan segera diperbaiki sehingga sesuai dengan hasil pengumpulan data yang dilakukan.

7.1Statistik Univariat

Statistik univariat adalah suatu metode untuk menganalisa data dari suatu variabel yang bertujuan untuk mendiskripsikan suatu hasil penelitian (Polit & Hugler, 2002). Pada penelitian ini metode statistik univariat digunakan untuk menganalisa variabel dependen yaitu peran advokasi perawat. Untuk menganalisa variabel peran advokasi perawat, akan dianalisa dengan menggunakan skala ordinal dan akan ditampilkan dalam distribusi frekuensi. Untuk menganalisa variabel independen yaitu kategori pelaksanaan dalam praktek di rumah sakit akan dianalisa dengan menggunakan skala ordinal dan akan ditampilkan dalam distribusi frekuensi.


(41)

Peran advokasi perawat dikategorikan atas 3 kelas interval. Nilai terendah yang mungkin dicapai adalah 0 dan nilai tertinggi adalah 60. Kategori kurang dengan nilai 0-20, kategori cukup dengan nilai 21-40, dan kategori baik dengan nilai 41-60.


(42)

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Hasil

Dalam bab ini diuraikan hasil penelitian mengenai peran advokasi perawat dalam merawat pasien di Rumah Sakit Umum Daerah Langsa. Penelitian ini telah dilaksanakan dari tanggal 20 Desember sampai 21 Desember 2010 di Rumah Sakit Umum Langsa dengan jumlah responden 70 orang.

5.1.1. Karakteristik Responden

Tabel 1 : Distribusi Karakteristik Responden Karakteristik

Responden

Frekuensi Persentase

Usia (Tahun) 23-31 32-40 41-48 45 19 6 64,3 27,1 8,6

Total 70 100

Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan 7 63 10 90

Total 70 100

Lama Bekerja (Tahun) 1-9 10-18 19-27 45 18 7 64,3 25,7 10


(43)

Pendidikan SPK

Diploma Tiga (D III) Sarjana (S1) 3 62 5 4,3 88,6 7,1

Total 70 100

Tabel 1. menunjukkan bahwa 45 orang responden (63,4%) berada pada rentang usia 23-31 tahun, sebanyak 63 orang responden (90%) adalah perempuan. Sebagian besar responden (45 orang; 63,4%) telah bekerja selama 1-9 tahun, dan 62 orang responden (87,3%) memiliki latar belakang pendidikan Diploma III Keperawatan.

5.1.2. Peran advokasi perawat dalam merawat pasien di Rumah Sakit Umum

Daerah Langsa

Tabel 2 : Distribusi Peran Advokasi Perawat Sebagai Pembela Pasien di Rumah Sakit Umum Daerah Langsa (n = 70)

N o.

Peran sebagai pembela pasien

Tidak Pernah

Kadang-kadang

Sering Selalu

n % n % n % n %

1 Memberi informasi kepada pasien sebelum dan sesudah melakukan tindakan

0 0 0 0 32 42,9 40 57,1

2 Memberi kesempatan kepada anggota keluarga berada di samping pasien

0 0 7 10 15 21,4 48 68,6

3 Mengakui hak pasien untuk memilih keputusan tentang tindakan pengobatannya

0 0 5 7,1 20 28,6 45 64,3

4 Mempertahankan

kerahasiaan mengenai keadaan pasien seperti yang diminta keluarga

0 0 10 14,3 18 25,7 42 60

5 Merawat pasien yang diabaikan oleh teman sejawat


(44)

pernyataan persetujuan sebelum melakukan tindakan kepada pasien

7 Memberi informasi pada pasien / keluarga setiap diminta tentang efek samping dari pengobatan medis

0 0 9 12,9 26 37,1 35 50

Berdasarkan tabel 2 peran advokasi perawat sebagai pembela hak pasien pernyataan selalu mayoritas ditemukan pada pernyataan no 2 yaitu sebanyak 48 responden (68,6%) dan paling sedikit pada pernyataan no 6 yaitu 13 responden, pernyataan sering mayoritas ditemukan pada pernyataan no 6 yaitu sebanyak 33 responden (47,1%) dan pernyataan paling sedikit yaitu pada pernyataan no 2 yaitu 15 responden (21,4%), dan pernyataan kadang-kadang mayoritas ditemukan pada pernyataan no 6 yaitu sebanyak 24 responden (34,3%) dan paling sedikit pada pernyataan no 3 yaitu 5 responden (7,1%).


(45)

Tabel 3 : Distribusi frekuensi mediator pasien dengan tenaga kesehatan lain no Peran sebagai mediator

pasien dengan tenaga kesehatan lain

Tidak pernah

Kadang-kadang

sering Selalu

n % n % n % n %

8 Melindungi pasien dari tindakan perawatan yang tidak pantas/ sesuai dengan peraturan yang berlaku

4 5,7 23 32,9 13 18,6 30 42,9

9 Memberikan pilihan kepada pasien untuk menentukan dokter yang akan merawat pasien

2 2,9 35 50 19 27,1 14 20

10 Bertindak sebagai mediator untuk berkomunikasi antara pasien/ keluarga dan tim kesehatan lainnya

2 2,9 18 25,7 25 35,7 25 35,7

11 Berbicara kepada ketua tim mengatasnamakan pasien ketika perawatan yang diberikan bertentangan dengan hak-hak pasien

0 0 1 1,4 48 68,6 48 30

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa pada indikator peran advokasi mediator pasien dengan tenaga kesehatan lain pernyataan selalu mayoritas ditemukan pada pernyataan no 8 yaitu sebanyak 30 responden (42,9%) dan paling sedikit ditemukan pada pernyataan no 9 yaitu 14 responden (20%), pernyataan sering mayoritas ditemukan pada pernyataan no 11 yaitu sebanyak 48 responden (68,6%) dan paling sedikit yaitu pada pernyataan no 8 sebanyak 18 responden (18,6%), dan pernyataan kadang-kadang mayoritas ditemukan pada pernyataan no 9 yaitu sebanyak 35 responden (50%) dan paling sedikit ditemukan pada no 11 yaitu sebanyak 1 responden (1,4%), sedangkan pernyataan responden tidak pernah mayoritas ditemukan pada pernyataan no 8 yaitu sebanyak 4


(46)

responden (5,7%) dan paling sedikit pada pernyataan no 9 dan 10 masing-masing 2 responden (2,9%).

Tabel 4 : Distribusi frekuensi bertindak atas nama pasien No Peran sebagai bertindak

atas nama pasien

Tidak pernah

Kadang-kadang

Sering Selalu

N % n % n % n %

12 Tidak pernah menghindar merawat pasien dengan penyakit menular

0 0 0 0 26 37,1 44 62,9

13 Melaksanakan standar

profesi dalam merawat pasien

0 0 11 15,7 35 50 24 34,3

14 Mencoba mengikuti

harapan pasien

0 0 9 12,85 31 44,28 30 42,85

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa pada indikator peran advokasi bertindak atas nama pasien pernyataan selalu paling banyak ditemukan pada pernyataan no 12 yaitu sebanyak 44 responden (62,9%) dan paling sedikit pada pernyataan no 13 sebanyak 24 responden (34,3%), pernyataan sering terbanyak dijumpai pada pernyataan no 14 yaitu sebanyak 35 responden (50%) dan paling sedikit ditemukan pada pernyataan no 12 sebanyak 26 responden (37,1%), pernyataan kadang-kadang terbanyak pada pernyataan no 13 yaitu sebanyak 11 responden (15,7%) dan pernyataan paling sedikit ditemukan pada pernyataan no 14 yaitu sebanyak 9 responden (12,85%).


(47)

Tabel 5 : distribusi frekuensi pelindung terhadap keputusan pasien No. Peran sebagai

pelindung terhadap keputusan pasien Tidak Pernah Kadang-kadang

Sering Selalu

N % N % N % N %

15 Menyarankan pasien agar mau dirujuk ke RS yang memiliki fasilitas yang lebih mendukung

0 0 6 8,6 21 30 43 61,4

16 Merawat pasien walaupun takut akan bahaya tertularnya penyakit yang diderita pasien

0 0 8 11,43 29 41,43 33 47,14

17 Mencoba mendduku ng pasien/ keluarga untuk berpartisipasi dalam mengambil keputusan

0 0 6 8,6 28 40 30 51,4

18 Memberikan informasi dan memberikan kesepatan untuk membuat keputusan

0 0 20 28,6 29 41,49 21 30

19 Memberikan penjelasan secara terperinci kepada pasien/ keluarga

mengenai biaya perawatan

0 0 5 7,1 47 67,1 18 25,7

20 Memberikan kesempatan pada keluarga untuk terlibat dalam pembuatan keputusan ketika pasien tidak berdaya

1 1,4 8 11,4 55 78,6 6 8,6

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa pada indikator peran advokasi pelindung terhadap keputusan pasien pernyataan selalu mayoritas ditemukan pada pernyataan no 15 yaitu sebanyak 43 responden (61,4%) dan pernyataan paling sedikit terdapat pada pernyataan no 20 yaitu sebanyak 6 responden (8,6%), pernyataan sering mayoritas ditemukan pada pernyataan no 19


(48)

yaitu sebanyak 47 responden (67,1%) dan paling sedikit pernyataan paling sedikit terdapat pada pernyataan no 15 yaitu sebanyak 21 responden (30%), pernyataan kadang-kadang mayoritas ditemukan pada pernyataan no 18 yaitu sebanyak 20 responden (28,6%) dan paling sedikit terdapat pada pernyataan no 19 yaitu sebanyak 5 responden (7,1%), sedangkan pernyataan responden tidak pernah mayoritas ditemukan pada pernyataan no 20 yaitu sebanyak 1 responden (1,4%). Tabel 6 : Distribusi frekuensi peran advokasi perawat di Rumah Sakit Umum Daerah Langsa

Peran advokasi Frekuensi Persentase Kurang

Cukup Baik

0 21 49

0 30 70

Total 70 100

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa karakteristik responden dalam melakukan perawatan terhadap pasien terbanyak adalah kategori baik yaitu sebanyak 49 orang (70%), kategori cukup sebanyak 21 orang (30%) dan paling sedikit yaitu kategori kurang yaitu (0%).

5.2. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian ini bahwa jumlah responden berdasarkan usia dijumpai paling banyak pada kelompok usia 23-31 tahun yaitu 45 orang (63,4%), jenis kelamin responden yang terbanyak yaitu perempuan sebanyak 63 orang (90%), lama bekerja responden terbanyak yang dijumpai yaitu 1-9 tahun sebanyak


(49)

45 orang (63,4%), tingkat pendidikan terbanyak dijumpai yaitu diploma tiga (D III) sebanyak 62 orang (87,3%). Setelah responden memberikan pernyataan dalam bentuk kuesioner didapati hasil bahwa peran advokasi perawat dalam merawat pasien dengan indikator pembela hak pasien mayoritas di rumah sakit mayoritas peran responden dalam katagori baik yaitu sebanyak 49 orang (70%).

Hasil penelitian ini sesuai dengan konsep menurut (Purba dan Pujiastuti, 2009) yang mengatakan advokasi merupakan konsep yang penting dalam praktek keperawatan, peran perawat sebagai advokasi harus bertanggung jawab untuk melindungi hak pasien dari adanya penipuan atau penyimpangan. Menurut teori (Putri & Fanani, 2010) tanggung jawab diperlukan untuk memenuhi kebutuhan dan kinerja yang ditampilkan untuk memperoleh hasil pelayanan yang berkualitas tinggi dengan memahami uraian tugas dan spesifikasinya serta berdasarkan standart yang berlaku. Perawat yang bertanggung jawab berarti menunjukkan kewajibannya sebagai seorang professional dengan komitmen menempatkan kebutuhan pasien diatas kepentingan sendiri.

Hasil penelitian ini juga tidak sesuai dengan hasil penelitian Salman (2009) yang berjudul “Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Perawat Dalam Informed Consent Dengan Pelaksanaan Peran Advokasi Pada Klien Pra Bedah Di RSUD Pariaman Tahun 2008” dengan menggunakan jenis penelitian deksriptif analitik dengan pendekatan cross sectional study jumlah sampel 30 orang dengan metode total sampling, dan pengumpulan data dengan menggunakan instrumen kuisioner serta lembaran wawancara menunjukkan


(50)

53,3% perawat memiiiki pengetahuan tinggi, 73% memiliki sikap positif dan 53,3% tidak melaksanakan peran advokasinya.

Sejauh ini peran advokasi perawat dalam merawat pasien di Rumah Sakit Umum Daerah Langsa dalam katagori baik, berdasarkan penilaian yang dilakukan dalam pernyataan yang diberikan pada responden kategori peran advokasi perawat dalam merawat pasien di rumah sakit umum langsa tahun 2010 didapatkan hasil 70% perawat melakukan peran advokasi nya dengan baik.


(51)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

1.1. Karakteristik perawat usia 23-31 tahun mayoritas didapati yaitu 45 orang (63,4%), dengan jenis kelamin terbanyak yaitu perempuan sebanyak 63 orang (90%), lama bekerja responden terbanyak yang dijumpai yaitu 1-9 tahun sebanyak 45 orang (63,4%), tingkat pendidikan terbanyak dijumpai yaitu diploma tiga (D III) keperawatan sebanyak 62 orang (87,3%). Namun dalam penelitian ini tidak diteliti sehingga tidak dijabarkan.

1.2. Peran advokasi perawat Rumah Sakit Umum Daerah Langsa Tahun 2010 dalam merawat pasien di rumah sakit mayoritas dalam katagori baik yaitu sebanyak 49 orang (70%).

2. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, ada beberapa saran yang dapat peneliti sampaikan yaitu sebagai berikut :

2.1. Aplikasi Keperawatan

Rumah Sakit hendaknya mensosialisasikan mengenai hak dan kewajiban pasien dan perawat di tiap ruang rawat inap sehingga pasien dan keluarga pasien dapat mengetahui hak dan kewajibannya, begitu juga bagi perawat dapat mengingatkan hak dan kewajiban nya dalam merawat pasien sehingga


(52)

dalam merawat pasien, pasien dan keluarga dapat memperoleh pelayanan yang baik. Dan perawat agar dapat meningkatkan dan mempertahankan peran advokasi nya dalam merawat pasien di Rumah Sakit Umum Daerah Langsa. 2.2. Institusi Pendidikan Keperawatan

2.2.1 Hasil penelitian ini hendaknya dijadikan sebagai salah satu referensi tentang peran advokasi perawat dalam merawat pasien di Rumah Sakit.

2.3. Penelitian Berikutnya

2.3.1 Perlu modifikasi dalam jumlah dan tekhnik pengambilan data yang berbeda agar dapat menjadi suatu perbandingan dengan penelitian sebelumnya.


(53)

DAFTAR PUSTAKA

Brooker, C.. (2001). Kamus saku keperawatan. (edisi 31). Jakarta. EGC

Creasia, J. L., & Parker. B.. (2001). Conceptuals foundations : the bridge to professional

nursing practice. (3rd

Dewi. A. I.. (2008). Etika dan hokum kesehatan). Yogyakarta : Pustaka book publisher ed). St. Louis : Mosby.

Ellis, J. R., & Celia L. H. (2000). Managing and coordinating nursing care. (3rd

Helm, A. (2006). Mal praktik keperawatan. Jakarta. EGC

ed). Philadelphia : Lippincott Williams & Wilkins.

Hidayat. A. A.. (2008). Konsep dasar keperawatan. (edisi 2). Jakarta : Penerbit salemba medika

Kozier, B., et al. (2004). Fundamentals of nursing : concepts, process, and practice. (7th

Notoatmojo, S. (2005). Pengantar pendidikan kesehatan dan ilmu perilaku kesehatan. Yogyakarta : Andi Alfred..

ed). Volume 1. New jersey : Pearson Education.

Putri. H. T. & Fanani. A. (2010). Etika profesi keperawatan. Yogyakarta. Citra pustaka. Purba. J. M. & Pujiastuti. S. E. (2009). Dilema etik & pengambilan keputusan etis.

Jakarta. EGC.

Salman .(2009). Data peran advokasi perawat .06 januari, 2011

Suryani, M. (2004). Pemahaman dan perilaku perawat dalam melaksanakn peran

advokat klien di ruang rawat inap penyakit dalam dan bedah dewasa RS Husada-Jakarta. Tesis master tidak diterbitkan, Universitas Indonesia. Jakarta, Indonesia.

Sulandra-sulandra. (2009). Blogspot.com/…/konsep-moral-dalam-praktik-keperawatan Taher. M. D.Taylor.. (2003). Medical ethics. Jakarta. Penerbit Gramedia Pustaka utama. .


(54)

Lampiran 1

FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI PESERTA PENELITIAN

Peran Advokasi Perawat dalam Merawat Pasien di Rumah Sakit Umum Daerah Langsa

Oleh : Zacky Mubaraq

Nim: 091121010

Saya adalah mahasiswa Fakultas Keperawatan Sumatera Utara Medan. Ingin melakukan penelitian di Rumah Sakit Umum Daerah Langsa dengan tujuan untuk mengetahui pelaksanaan peran advokasi perawat dalam merawat pasien.

Penelitian ini salah satu kegiatan dalam menyelesaikan tugas skripsi di Fakultas Keperawatan USU Medan. Maka saya mengharapkan kesediaan bapak/Ibu menjadi responden dalam penelitian ini. Informasi yang saya dapatkan ini hanya akan digunakan untuk pengembangan ilmu keperawatan dan tidak akan dipergunakan untuk maksud lain. Partisipasi Bapak/Ibu dalam penelitian ini bersifat bebas untuk menjadi responden penelitian atau menolak tanpa ada sanksi apapun. Jika Bapak/Ibu bersedia menjadi responden silahkan Bapak/Ibu menandatangani formulir persetujuan ini.

Tanggal :

No. responden :


(55)

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bersedia untuk ikut berpartisipasi dalam pengumpulan data yang dilakukan oleh mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara, yang bernama : Zacky Mubaraq, Nim. 091121010, tentang “Peran Advokasi Perawat Dalam Merawat Pasien Di Rumah Sakit Umum Langsa Tahun 2010”

Saya mengerti bahwa tidak ada resiko yang akan terjadi pada saya. Apabila ada pertanyaan yang menimbulkan respon emosional yang tidak nyaman atau berakibat negatif terhadap saya, saya berhak menghentikan atau mengundurkan diri dari penelitian ini tanpa adanya sanksi atau kehilangan hak.

Saya mengerti bahwa catatan/data mengenai penelitian ini akan dirahasiakan dan hanya dipergunakan untuk pengolahan data pada penelitian ini saja.

Demikian secara sukarela dan tidak ada unsur paksaan dari siapapun, saya berperan dalam penelitian ini.

Langsa, Desember 2010

Tanda Tangan


(56)

(57)

Correlations

Soal1 Soal2 Soal3 Soal4 Soal5 Soal6 Soal7 Soal8 Soal9 Soal1 0 Soal1 1 Soal1 2 Soal1 3 Soal1 4 Soal1 5 Soal1 6 Soal1 7 Soal1 8 Soal1 9 Soal2 0 Total Soal

1

Pearson Correlation

1 .524 .441 .841** .583 .218 .555 .841** .419 .557 .364 .841** .667* .430 .429 .677* .524 .745* .156 .742* .831** Sig.

(2-tailed)

.120 .202 .002 .077 .545 .096 .002 .228 .094 .301 .002 .035 .214 .217 .032 .120 .013 .667 .014 .003

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

Soal 2

Pearson Correlation

.524 1 -.189 .459 .643* .530 .494 .623 .077 .822** .513 .787** .905** .922** .020 .825** 1.000

**

.745* -.067 .893** .835** Sig.

(2-tailed)

.120 .601 .182 .045 .115 .147 .054 .833 .003 .129 .007 .000 .000 .955 .003 .000 .013 .854 .000 .003

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

Soal 3

Pearson Correlation

.441 -.189 1 .525 .090 -.342 -.046 .249 -.259 .022 -.132 .110 -.040 -.311 .877** -.056 -.189 .269 .320 .115 .156 Sig.

(2-tailed)

.202 .601 .119 .804 .334 .899 .489 .469 .951 .717 .761 .912 .382 .001 .877 .601 .452 .368 .752 .666


(58)

Soal 4

Pearson Correlation

.841** .459 .525 1 .746* .100 .499 .605 .330 .469 .466 .737* .497 .296 .688* .609 .459 .684* .430 .705* .798** Sig.

(2-tailed)

.002 .182 .119 .013 .783 .142 .064 .352 .172 .175 .015 .144 .406 .028 .062 .182 .029 .215 .023 .006

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

Soal 5

Pearson Correlation

.583 .643* .090 .746* 1 .491 .608 .602 .382 .557 .429 .746* .667* .484 .250 .742* .643* .745* .351 .742* .838** Sig.

(2-tailed)

.077 .045 .804 .013 .150 .062 .065 .276 .094 .215 .013 .035 .156 .486 .014 .045 .013 .319 .014 .002

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

Soal 6

Pearson Correlation

.218 .530 -.342 .100 .491 1 .307 .350 -.039 .729* .307 .350 .509 .282 -.218 .375 .530 .488 .375 .625 .519 Sig.

(2-tailed)

.545 .115 .334 .783 .150 .388 .321 .914 .017 .389 .321 .133 .430 .545 .286 .115 .153 .286 .054 .124

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

Soal 7

Pearson Correlation

.555 .494 -.046 .499 .608 .307 1 .793** .437 .547 .580 .793** .726* .496 .055 .820** .494 .286 .020 .502 .729* Sig.

(2-tailed)

.096 .147 .899 .142 .062 .388 .006 .207 .102 .079 .006 .018 .145 .880 .004 .147 .423 .956 .139 .017


(59)

Soal 8

Pearson Correlation

.841** .623 .249 .605 .602 .350 .793** 1 .330 .682* .287 .868** .879** .592 .197 .788** .623 .684* -.107 .705* .841** Sig.

(2-tailed)

.002 .054 .489 .064 .065 .321 .006 .352 .030 .422 .001 .001 .071 .586 .007 .054 .029 .768 .023 .002

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

Soal 9

Pearson Correlation

.419 .077 -.259 .330 .382 -.039 .437 .330 1 -.183 .168 .433 .180 .232 -.334 .393 .077 .134 -.168 .057 .279 Sig.

(2-tailed)

.228 .833 .469 .352 .276 .914 .207 .352 .612 .642 .212 .620 .519 .346 .262 .833 .712 .642 .875 .435

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

Soal 10

Pearson Correlation

.557 .822** .022 .469 .557 .729* .547 .682* -.183 1 .493 .682* .836** .599 .239 .667* .822** .692* .232 .905** .823** Sig.

(2-tailed)

.094 .003 .951 .172 .094 .017 .102 .030 .612 .148 .030 .003 .067 .506 .035 .003 .027 .519 .000 .003

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

Soal 11

Pearson Correlation

.364 .513 -.132 .466 .429 .307 .580 .287 .168 .493 1 .645* .416 .403 .156 .707* .513 .116 .463 .546 .605 Sig.

(2-tailed)

.301 .129 .717 .175 .215 .389 .079 .422 .642 .148 .044 .231 .248 .667 .022 .129 .749 .177 .102 .064


(60)

Soal 12

Pearson Correlation

.841** .787** .110 .737* .746* .350 .793** .868** .433 .682* .645* 1 .879** .740* .197 .967** .787** .684* .072 .827** .950** Sig.

(2-tailed)

.002 .007 .761 .015 .013 .321 .006 .001 .212 .030 .044 .001 .014 .586 .000 .007 .029 .844 .003 .000

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

Soal 13

Pearson Correlation

.667* .905** -.040 .497 .667* .509 .726* .879** .180 .836** .416 .879** 1 .861** .048 .885** .905** .745* -.156 .848** .891** Sig.

(2-tailed)

.035 .000 .912 .144 .035 .133 .018 .001 .620 .003 .231 .001 .001 .896 .001 .000 .013 .667 .002 .001

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

Soal 14

Pearson Correlation

.430 .922** -.311 .296 .484 .282 .496 .592 .232 .599 .403 .740* .861** 1 -.184 .806** .922** .577 -.403 .684* .685* Sig.

(2-tailed)

.214 .000 .382 .406 .156 .430 .145 .071 .519 .067 .248 .014 .001 .610 .005 .000 .081 .248 .029 .029

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

Soal 15

Pearson Correlation

.429 .020 .877** .688* .250 -.218 .055 .197 -.334 .239 .156 .197 .048 -.184 1 .067 .020 .319 .513 .318 .315 Sig.

(2-tailed)

.217 .955 .001 .028 .486 .545 .880 .586 .346 .506 .667 .586 .896 .610 .854 .955 .368 .129 .371 .375


(61)

Soal 16

Pearson Correlation

.677* .825** -.056 .609 .742* .375 .820** .788** .393 .667* .707* .967** .885** .806** .067 1 .825** .582 .024 .778** .904** Sig.

(2-tailed)

.032 .003 .877 .062 .014 .286 .004 .007 .262 .035 .022 .000 .001 .005 .854 .003 .078 .947 .008 .000

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

Soal 17

Pearson Correlation

.524 1.000

**

-.189 .459 .643* .530 .494 .623 .077 .822** .513 .787** .905** .922** .020 .825** 1 .745* -.067 .893** .835** Sig.

(2-tailed)

.120 .000 .601 .182 .045 .115 .147 .054 .833 .003 .129 .007 .000 .000 .955 .003 .013 .854 .000 .003

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

Soal 18

Pearson Correlation

.745* .745* .269 .684* .745* .488 .286 .684* .134 .692* .116 .684* .745* .577 .319 .582 .745* 1 .116 .869** .812** Sig.

(2-tailed)

.013 .013 .452 .029 .013 .153 .423 .029 .712 .027 .749 .029 .013 .081 .368 .078 .013 .749 .001 .004

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

Soal 19

Pearson Correlation

.156 -.067 .320 .430 .351 .375 .020 -.107 -.168 .232 .463 .072 -.156 -.403 .513 .024 -.067 .116 1 .281 .238 Sig.

(2-tailed)

.667 .854 .368 .215 .319 .286 .956 .768 .642 .519 .177 .844 .667 .248 .129 .947 .854 .749 .431 .507


(62)

Soal 20

Pearson Correlation

.742* .893** .115 .705* .742* .625 .502 .705* .057 .905** .546 .827** .848** .684* .318 .778** .893** .869** .281 1 .941** Sig.

(2-tailed)

.014 .000 .752 .023 .014 .054 .139 .023 .875 .000 .102 .003 .002 .029 .371 .008 .000 .001 .431 .000

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

Total Pearson Correlation

.831** .835** .156 .798** .838** .519 .729* .841** .279 .823** .605 .950** .891** .685* .315 .904** .835** .812** .238 .941** 1 Sig.

(2-tailed)

.003 .003 .666 .006 .002 .124 .017 .002 .435 .003 .064 .000 .001 .029 .375 .000 .003 .004 .507 .000

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).


(63)

Lampiran

Kuesioner

Petunjuk: berilah tanda checklist (√) pada kolom yang tersedia sesuai dengan kecenderungan sikap anda terhadap pernyataan itu

No Pernyataan TP KD SR SL

1 Saya memberikan informasi kepada pasien sebelum dan sesudah melakukan tindakan

2 Saya memberikan kesempatan anggota keluarga pasien berada di samping pasien dalam keadaan kritis

3 Saya mengakui hak pasien untuk memilih keputusan tentang tindakan pengobatannya

4 Saya mempertahankan kerahasiaan mengenai keadaan pasien seperti yang diminta oleh keluarga 5 Saya merawat pasien yang diabaikan oleh teman

sejawat dengan penuh perhatian

6 Saya memberikan surat pernyataan persetujuan sebelum melakukan tindakan kepada pasien/ keluarga

7 Saya memberi informasi pada pasien/ keluarga setiap diminta tentang efek samping dari pengobatan medis

8 Saya melindungi pasien dari tindakan perawatan yang tidak pantas/ sesuai dengan peraturan yang berlaku

9 Saya memberikan pilihan kepada pasien untuk menentukan dokter yang merawat pasien untuk menentukan dokter yang akan merawat pasien 10 Saya bertindak sebagai mediator untuk

berkomunikasi antara pasien/ keluarga dan tim kesehatan lainnya

11 Saya berbicara kepada ketua tim mengatasnamakan pasien ketika perawatan yang diberikan

bertantangan dengan hak-hak pasien

12 Saya tidak pernah menghindar merawat pasien dengan penyakit yang menular

13 Saya melaksanakan standar profesi dalam merawat pasien


(64)

15 Saya menyarankan pasien agar mau dirujuk ke RS yang memiliki fasilitas yang lebih mendukung untuk penyembuhan pasien dari penyakit yang dideritanya 16 Saya harus merawat pasien walaupua takut akan

bahaya tertularnya penyakit yang diderita pasien 17 Saya mencoba untuk mendukung pasien/ keluarga

untuk berpartisipasi dalam mengambil keputusan 18 Saya memberikan informasi dan meberikan

kesempatan pada pasien untuk membuat keputusan 19 Saya memberikan penjelasan secara terperinci

kepada pasien/ keluarga mengenai baiya perawatan 20 Saya membarikan kesempatan pada keluarga untuk terlibat dalam pembuatan keputusan ketika pasien tidak berdaya

Keterangan : TP : Tidak pernah KD : Kadang-kadang SR: Sering


(65)

GET

FILE='D:\skripsi zacky\data spss jack.sav'. DATASET NAME DataSet1 WINDOW=FRONT.

SAVE OUTFILE='D:\skripsi zacky\data spss jack.sav' /COMPRESSED.

COMPUTE total = p1 + p2 + p3 + p4 + p5 + p6 + p7 + p8 + p9 + p10 + p11 +

p12 + p13 + p14 + p15 + p16 + + p17 + p18 + p19 + p20 . EXECUTE .

FREQUENCIES

VARIABLES=kategori /ORDER= ANALYSIS .

Frequencies

[DataSet1] D:\skripsi zacky\data spss jack.sav

Statistics

kategori peran

N Valid 70

Missing 1

kategori peran

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid cukup 21 29.6 30.0 30.0

baik 49 69.0 70.0 100.0

Total 70 98.6 100.0

Missing System 1 1.4


(66)

FREQUENCIES VARIABLES=Soal1 Soal2 Soal3 Soal4 Soal5 Soal6 Soal7 Soal8 Soal9 Soal10 Soal11 Soal12 Soal13 Soal14 Soal15 Soal16 Soal17 Soal18 Soal19 Soal20 /ORDER=ANALYSIS.

Frequencies

[DataSet0]

Frequency Table

Soal1

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Sering 30 42.9 42.9 42.9

Selalu 40 57.1 57.1 100.0

Total 70 100.0 100.0

Soal2

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Kadang-Kadang 7 10.0 10.0 10.0

Sering 15 21.4 21.4 31.4

Selalu 48 68.6 68.6 100.0

Total 70 100.0 100.0

Soal3

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Kadang-Kadang 5 7.1 7.1 7.1

Sering 20 28.6 28.6 35.7


(67)

Soal3

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Kadang-Kadang 5 7.1 7.1 7.1

Sering 20 28.6 28.6 35.7

Selalu 45 64.3 64.3 100.0

Total 70 100.0 100.0

Soal4

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Kadang-Kadang 10 14.3 14.3 14.3

Sering 18 25.7 25.7 40.0

Selalu 42 60.0 60.0 100.0

Total 70 100.0 100.0

Soal5

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Kadang-Kadang 23 32.9 32.9 32.9

Sering 16 22.9 22.9 55.7

Selalu 31 44.3 44.3 100.0

Total 70 100.0 100.0

Soal6

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Kadang-Kadang 24 34.3 34.3 34.3

Sering 33 47.1 47.1 81.4

Selalu 13 18.6 18.6 100.0


(68)

Soal7

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Kadang-Kadang 9 12.9 12.9 12.9

Sering 26 37.1 37.1 50.0

Selalu 35 50.0 50.0 100.0

Total 70 100.0 100.0

Soal8

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Tidak Pernah 4 5.7 5.7 5.7

Kadang-Kadang 23 32.9 32.9 38.6

Sering 13 18.6 18.6 57.1

Selalu 30 42.9 42.9 100.0

Total 70 100.0 100.0

Soal9

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Tidak Pernah 2 2.9 2.9 2.9

Kadang-Kadang 35 50.0 50.0 52.9

Sering 19 27.1 27.1 80.0

Selalu 14 20.0 20.0 100.0


(69)

Soal10

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Tidak Pernah 2 2.9 2.9 2.9

Kadang-Kadang 18 25.7 25.7 28.6

Sering 25 35.7 35.7 64.3

Selalu 25 35.7 35.7 100.0

Total 70 100.0 100.0

Soal11

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Kadang-Kadang 1 1.4 1.4 1.4

Sering 48 68.6 68.6 70.0

Selalu 21 30.0 30.0 100.0

Total 70 100.0 100.0

Soal12

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Sering 26 37.1 37.1 37.1

Selalu 44 62.9 62.9 100.0

Total 70 100.0 100.0

Soal13

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Kadang-Kadang 11 15.7 15.7 15.7

Sering 35 50.0 50.0 65.7

Selalu 24 34.3 34.3 100.0


(70)

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Kadang-Kadang 9 12.9 12.9 12.9

Sering 31 44.3 44.3 57.1

Selalu 30 42.9 42.9 100.0

Total 70 100.0 100.0

Soal15

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Kadang-Kadang 6 8.6 8.6 8.6

Sering 21 30.0 30.0 38.6

Selalu 43 61.4 61.4 100.0

Total 70 100.0 100.0

Soal16

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Kadang-Kadang 8 11.4 11.4 11.4

Sering 29 41.4 41.4 52.9

Selalu 33 47.1 47.1 100.0

Total 70 100.0 100.0

Soal17

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Kadang-Kadang 6 8.6 8.6 8.6

Sering 28 40.0 40.0 48.6

Selalu 36 51.4 51.4 100.0


(71)

Soal18

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Kadang-Kadang 20 28.6 28.6 28.6

Sering 29 41.4 41.4 70.0

Selalu 21 30.0 30.0 100.0

Total 70 100.0 100.0

Soal19

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Kadang-Kadang 5 7.1 7.1 7.1

Sering 47 67.1 67.1 74.3

Selalu 18 25.7 25.7 100.0

Total 70 100.0 100.0

Soal20

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Tidak Pernah 1 1.4 1.4 1.4

Kadang-Kadang 8 11.4 11.4 12.9

Sering 55 78.6 78.6 91.4

Selalu 6 8.6 8.6 100.0


(72)

GET

FILE='D:\skripsi zacky\pertany.sav'. DATASET NAME DataSet1 WINDOW=FRONT. FREQUENCIES

VARIABLES=p1 p2 p3 p4 p5 p6 p7 p8 p9 p10 p11 p12 p13 p14 p15 p16 p17 p18

p19 p20

Frequencies

[DataSet1] D:\skripsi zacky\pertany.sav

Frequency Table

pertanyaan 1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid sering 30 42.9 42.9 42.9

selalu 40 57.1 57.1 100.0

Total 70 100.0 100.0

pertanyaan 2

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid kadang-kadang 7 10.0 10.0 10.0

sering 15 21.4 21.4 31.4

selalu 48 68.6 68.6 100.0

Total 70 100.0 100.0

pertanyaan 3

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid kadang-kadang 5 7.1 7.1 7.1

sering 20 28.6 28.6 35.7

selalu 45 64.3 64.3 100.0

Total 70 100.0 100.0

pertanyaan 4

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid kadang-kadang 10 14.3 14.3 14.3

sering 18 25.7 25.7 40.0

selalu 42 60.0 60.0 100.0

Total 70 100.0 100.0


(73)

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid kadang-kadang 23 32.9 32.9 32.9

sering 16 22.9 22.9 55.7

selalu 31 44.3 44.3 100.0

Total 70 100.0 100.0

pertanyaan 6

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid kadang-kadang 24 34.3 34.3 34.3

sering 33 47.1 47.1 81.4

selalu 13 18.6 18.6 100.0

Total 70 100.0 100.0

pertanyaan 7

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid kadang-kadang 9 12.9 12.9 12.9

sering 26 37.1 37.1 50.0

selalu 35 50.0 50.0 100.0

Total 70 100.0 100.0

pertanyaan 8

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid tidak pernah 4 5.7 5.7 5.7

kadang-kadang 23 32.9 32.9 38.6

sering 13 18.6 18.6 57.1

selalu 30 42.9 42.9 100.0

Total 70 100.0 100.0

pertanyaan 9

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid tidak pernah 2 2.9 2.9 2.9

kadang-kadang 35 50.0 50.0 52.9

sering 19 27.1 27.1 80.0

selalu 14 20.0 20.0 100.0

Total 70 100.0 100.0

pertanyaan 10

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent


(1)

pertanyaan 16

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid kadang-kadang 8 11.4 11.4 11.4

sering 29 41.4 41.4 52.9

selalu 33 47.1 47.1 100.0

Total 70 100.0 100.0

pertanyaan 17

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid kadang-kadang 6 8.6 8.6 8.6

sering 28 40.0 40.0 48.6

selalu 36 51.4 51.4 100.0

Total 70 100.0 100.0

pertanyaan 18

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid kadang-kadang 20 28.6 28.6 28.6

sering 29 41.4 41.4 70.0

selalu 21 30.0 30.0 100.0

Total 70 100.0 100.0

pertanyaan 19

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid kadang-kadang 5 7.1 7.1 7.1

sering 47 67.1 67.1 74.3

selalu 18 25.7 25.7 100.0

Total 70 100.0 100.0

pertanyaan 20

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid tidak pernah 1 1.4 1.4 1.4

kadang-kadang 8 11.4 11.4 12.9

sering 55 78.6 78.6 91.4

selalu 6 8.6 8.6 100.0

Total 70 100.0 100.0

GET

FILE='D:\skripsi zacky\pertany.sav'.

DATASET NAME DataSet1 WINDOW=FRONT.


(2)

GET

FILE='D:\skripsi zacky\data spss jack.sav'.

DATASET NAME DataSet1 WINDOW=FRONT.

SAVE OUTFILE='D:\skripsi zacky\data spss jack.sav'

/COMPRESSED.

COMPUTE total = p1 + p2 + p3 + p4 + p5 + p6 + p7 + p8 + p9 + p10 +

p11 +

p12 + p13 + p14 + p15 + p16 + + p17 + p18 + p19 + p20 .

EXECUTE .

FREQUENCIES

VARIABLES=kategori

/ORDER= ANALYSIS .

Frequencies

Statistics kategori peran

N Valid 70

Missing 1

kategori peran

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid cukup 21 29.6 30.0 30.0

baik 49 69.0 70.0 100.0

Total 70 98.6 100.0

Missing System 1 1.4


(3)

(4)

(5)

(6)