42 Gambar 4.4 Hasil pengukuran Throughput pada resolusi 352 x 288 dan 704 x 576
Berdasarkan grafik pada Gambar 4.4 dapat dilihat hubungan throughput terhadap bandwidth yang berbanding lurus. Semakin tinggi bandwidth yang
diberikan dalam jaringan maka semakin tinggi pula nilai throughput. Pada bandwidth 1024 Kbps terjadi kenaikan yang cukup besar.
Besarnya nilai throughput tergantung oleh besarnya ukuran file dan jumlah paket yang dikirim perdetik, semakin besar ukuran data dan jumlah paket yang
dikirim perdetik, maka nilai throughput juga semakin besar. Semakin besar bandwidth yang diberikan maka paket yang dapat dikirim perdetik juga akan
semakin besar, yang artinya throughput juga akan semakin besar pula.
4.2.3 Pengukuran dan Analisa Packet Loss
Packet loss menentukan besarnya paket yang hilang pada saat video call berlangsung dari source address ke destination address dan sebaliknya. Hasil
pengukuran parameter packet loss yang ditangkap oleh wireshark ditunjukkan pada Gambar 4.5.
100 200
300 400
500 600
128 Kbps 256 Kbps
512 Kbps 1024 Kbps
Throughput
352 x 288 704 x 576
Universitas Sumatera Utara
43 Gambar 4.5 Hasil pengukuran Packet Loss pada resolusi 352 x 288 dan 704 x 576
Berdasarkan Gambar 4.5 dapat dijelaskan bahwa semakin tinggi bandwidth maka packet loss akan semakin kecil. Pada bandwidth 1024 Kbps
untuk kedua resolusi keadaan packet loss sudah 0 yang artinya pada bandwidth ini sudah memadai untuk melakukan panggilan. Untuk resolusi 352 x 288 nilai
paket loss saat sistem melakukan video call berkisar 0,00 sampai 23,7 , sedangkan pada resolusi 704 x 576 nilai packet loss berkisar dari 0,00 sampai
27,5 dimana besar packet loss yang masih diperbolehkan adalah lebih kecil dari 10. Yang artinya pada bandwidth 128 Kbps dan 256 Kbps tidak diperkenankan
karena melewati batas toleransi. Dari Gambar grafik diatas dapat dilihat bahwa packet loss yang paling
besar terletak pada bandwidth 128 Kbps. Hal ini dikarenakan bandwidth yang diberikan yang terlalu kecil, sehingga pengiriman informasi menjadi terganggu.
Tingkat packet loss yang besar dapat mengurangi nilai throughput. Tingkat packet loss yang besar pada pangilan video call mengakibatkan ada bagian tertentu dari
5 10
15 20
25 30
128 Kbps 256 Kbps
512 Kbps 1024 Kbps
Packet Loss
352 x 288 704 x 576
Universitas Sumatera Utara
44 video atau suara yang terputus. Jika bagian yang terputus cukup banyak, maka
informasi yang sampai juga berkurang.
4.2.4 Pengukuran dan Analisa Jitter
Jitter merupakan variasi waktu kedatangan tiap paket. Jitter diakibatkan oleh lintasan tempuh yang berbeda-beda antar paket, variasi-variasi dalam
panjang antrian, dan waktu pengolahan data. ITU-T G.1010 merekomendasikan jitter yang baik adalah kurang dari 30 ms.
Pada saat uji coba, jitter yang diukur merupakan jitter rata-rata average yang tertangkap oleh wireshark. Hasil pengukuran parameter jitter ditunjukkan
pada Gambar 4.6.
Gambar 4.6 Hasil pengukuran jitter pada resolusi 352 x 288 dan 704 x 576 Pada Gambar 4.6 terlihat bahwa penurunan jitter mengikuti besarnya
bandwidth yang diujikan. Nilai jitter terkecil terletak pada bandwidth 1024 Kbps sebesar 0,61 ms untuk resolusi 352 x 288 dan 1,93 ms untuk resolusi 704 x 576.
Penurunan paling besar terletak pada bandwidth 512 Kbps yaitu sebesar 2,26 ms untuk resolusi 352 x 288 dan 1,57 ms untuk resolusi 704 x 576.
0.5 1
1.5 2
2.5 3
3.5 4
4.5 5
128 Kbps 256 Kbps
512 Kbps 1024 Kbps
Jitter
352 x 288 704 x 576
Universitas Sumatera Utara
45 Besar nilai jitter dari pengamatan pada resolusi 352 x 288 bernilai 0,61 –
3,7 ms, sedangkan untuk resolusi 704 x 576 bernilai 1,93 – 4,59. Hasil dari percobaan ini menyatakan nilai jitter masih memenuhi standar untuk Quality of
Service.
4.3 Pengukuran dan Analisa Kualitas Layanan Video Call Menggunakan