Pembagian Kayu Kadar Air Dalam Bahan Baku Kertas

Eucalyptus sp, Meranti Shorea sp, Bakau Rhizopur sp dan Akasia Accassia mangium. 2. Kayu daun jarum menghasilkan pulp serat panjang NBKP = Nadelholz Bleach Kraft Pulp dengan serat panjang sekitar 2,5 mm softwood, seperti pinus pinus sp, Agata Agathis sp. Komponen kimia kayu mempunyai arti penting, karena dapat menetukan susunan jenis kayu, juga dengan mengetahuinya dapat membedakan jenis-jenis kayu. Pada umumnya komponen kimia kayu daun lebar dan kayu daun jarum terdiri dari atas unsur: 1. Unsur karbohidart terdiri dari selulosa dan hemiselulosa. 2. Unsur non-karbohidrat terdiri dari lignin. 3. Unsur yang diendapkan dari kayu selama peroses pertumbuhan dinamakan zat ekstaktif.

2.4 Pembagian Kayu

Pembagian kayu dalam industri kertas dapat dibagi 2 yaitu sebagai berikut:

2.4.1 Kayu Lunak

Kayu lunak secara tradisonal telah menjadi produk tetap industri-industri kayu di Amerika Utara, dan sampai kini pun kayu-kayu yang homogen, berserat lurus dan ringan teramat penting. Kayu-lunak yang homogen, berserat lurus dan ringan lebih disukai untuk dijadikan kayu-kayu konstruksi dan kayu-lapis. Karena secara khas kayu lunak tersusun atas serat-serat yang panjang, maka kayu lunak merupakan bahan baku kelas prima pada pembuatan kertas yang kuat.

2.4.2 Kayu Keras

Kayu yang dibentuk oleh jenis-jenis pohon kayu-keras sangat berbeda dengan yang dibentuk oleh jenis-jenis pohon kayu lunak. Kayu lunak memiliki susunan yang seragam dengan sedikit tipe sel, dan karenanya sering gambaran kayunya, tidak jelas. Kayu keras di pihak , tersusun atas jenis-jenis sel yang sangat berbeda-beda dan bervariasi. Maka sering sekali kayu keras ini di jadikan sebagai prabot rumah tangga , panil, dan tujuan - tujuan dekoratif yang lain Dr. Ir. Sutjipto A. H. 1996. Universitas Sumatera Utara

2.5 Kadar Air Dalam Bahan Baku Kertas

Sampai sekarang belum diperoleh suatu istilah yang tepat untuk air yang terdapat pada bahan baku. Istilah umum yang biasanya di gunakan adalah “ air terikat” bound water. Walaupun sebenarnya istilah ini kurang tepat, karena keterkaitan air dalam bahan berbeda-beda, bahkan ada yang tidak terikat. Menurut dari derajat keterkaitan air, air terikat dapat dibagi atas empat tipe, yaitu sebagai berikut: a. Tipe I, adalah molekul air yang terikat pada molekul-molekul air yang lain melalui suatu ikatan hidrogen yang berenergi besar. Molekul air membentuk hidrat dengan molekul lain yang mengandung atom-atom O dan N seperti kabohidrat, protein atau garam. b. Tipe II, yaitu molekul molekul air membentuk ikatan hidrogen dengan molekul air lain, terdapat dalam mikrokapiler dan sifatnya agak berbeda dari air murni. Air jenis ini lebih sukar dihilangkan dan penghilangan air tipe II akan menurunkan aktifitas air. Bila sebahagian air tipe II dihilangkan, pertumbuhan mikroba dan lain-lain yang bersifat merusak bahan makanan seperti reaksi hidrolisis, atau oksidasi lemak. Jika air tipe II dihilangkan kadar air bahan akan berkisar antara 3 – 7 dan kesetabilan bahan pada kondisi ini pun mencapai yang diinginkan. c. Tipe III, adalah air yang secara fisik terikat dalam jaringan bahan membran, kapiler serat dan lain - lain. Kandungan air dari tipe III ini berkisar 12 – 25 aktifitas air tergantung pada jenis bahan dan suhu. d. Tipe IV, adalah air yang tidak terikat dalam jaringan suatu bahan atau air murni, dengan sifat - sifat air biasa dan keaktifan penuh. Universitas Sumatera Utara Pada umumnya penentuan kadar air dilakukan dengan mengeringkan bahan dalam oven pada suhu 100 – 110 o C selama 3 jam sampai mendapatkan berat yang konstan. Selisih berat sebelum dan sesudah pengeringan adalah banyaknya air yang di uapkan F.G Winarno 1995.

2.6. Kelembapan