Pelaksanaan penilaian terhadap faktor-faktor tersebut dilakukan dengan cara: 1. Mengkuantifikasi beberapa komponen penting dari masing-masing faktor.
2. Atas dasar kuantifikasi komponen-komponen penting tersebut dilakukan penilaian lebih lanjut dengan memperhatikan aspek lain yang secara materil
berpengaruh terhadap kondisi dan perkembangan masing-masing faktor. Sedangkan tata cara kuantifikasi penilaian kesehatan dilakukan dengan
reward system yaitu memberikan nilai kredit 0 sampai dengan 100 bagi masing-masing faktor komponen penilaian tingkat kesehatan Bank Umum
beserta dengan bobotnya. Predikat kesehatan Bank Umum digolongkan menjadi empat kriteria yaitu
sehat, cukup sehat, kurang sehat dan tidak sehat.
Tabel 2.1 Penggolongan Tingkat Kesehatan
Sumber : SK DIR BI No. 3011KEPDIR97
D. Manfaat Penilaian Kesehatan Bank
Dalam pemeriksaan bank, sebagai implikasi terhadap fungsi pengawasan oleh Bank Indonesia, dikaitkan dengan ketentuan penilaian tingkat kesehatan
bank ini pada prinsipnya merupakan kepentingan pemilik dan pengelola bank, masyarakat pengguna jasa bank maupun bagi pengawas dan pembina bank.
Nilai Predikat
81 – 100 Sehat
66 - 81 Cukup Sehat
51 - 66 Kurang Sehat
0 - 51 Tidak Sehat
Universitas Sumatera Utara
Ketentuan penilaian tingkat kesehatan bank, bank dimaksudkan untuk dapat dipergunakan sebagai:
1. Standar bagi manajemen bank untuk menilai apakah pengelolan bank telah sesuai dengan asas-asas perbankan yang sehat dan ketentuan-ketentuan yang
berlaku 2. Standar untuk menetapkan arah pembinaan dan pengembangan bank secara
individual maupun untuk industri perbankan secara keseluruhan.
E. Tinjauan Penelitian Terdahulu
Tinjauan penelitian terdahulu digunakan sebagai referensi untuk penelitian lanjutan. Berikut ini adalah table tinjauan penelitian terdahulu.
Tabel 2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu
No Nama Peneliti
Hasil Penelitian 1.
Chatrin CM Siregar 2008 Capital permodalan termasuk dalam kategori sangat baik, Asset quality kualitas aktiva
produktif termasuk dalam kategori baik, Earning ability rentabilitas termasuk dalam
kategori baik, Liquidity likuiditas termasuk dalam kategori sangat baik.
2. Endang Triyana 2007
Capital permodalan termasuk dalam kategori sehat, Asset quality kualitas aktiva produktif
termasuk dalam kategori tidak sehat, Management Manajemen termasuk dalam
kategori cukup sehat, Earning Ability Rentabilitas termasuk dalam kategori tidak
sehat, Liquidity Likuiditas termasuk dalam kategori sehat.
Universitas Sumatera Utara
Pada penelitian terdahulu oleh Chatri CM Siregar dalam penelitiannya yang berjudul “Penilaian Tingkat Kesehatan Bank dengan Analisis CAMELS Studi Kasus
PT Bank SUMUT” 2008. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa Capital permodalan termasuk dalam kategori sangat baik, Asset quality kualitas aktiva
produktif termasuk dalam kategori baik, Earning ability rentabilitas termasuk dalam kategori baik, Liquidity likuiditas termasuk dalam kategori sangat baik.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Endang Triyana 2007 dengan penelitian berjudul “Analisis tingkat kesehatan Bank pada PD BPR Bank Pasar
Kabupaten Tegal”. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kesehatan masing-masing komponen Capital, Assets, Management, Earnings,
Liquidity pada PD BPR Bank Pasar Kabupaten Tegal serta untuk mengetahui perkembangan tingkat kesehatan bank pada PD BPR Bank Pasar Kabupaten Tegal
tahun 2004-2006 secara keseluruhan jika ditinjau dari segi CAMEL apakah mengalami peningkatan atau penurunan. Hasil penelitiannya mengemukakan bahwa
Capital sehat, Asset tidak sehat, Management cukup sehat, Earnings tidak sehat, Liquidity sehat, sementara perkembangan tingkat kesehatan pada PD BPR Bank
Pasar Kabupaten Tegal tahun 2004-2006 untuk komponen Capital, Management, Liquidity cenderung mengalami peningkatan yang cukup signifikan untuk komponen
Asset dan Earning mengalami peningkatan tahun 2004-2005 sedangkan tahun 2006 mengalami penurunan karena bank rugi. Perbedaan penelitian ini dari penelitian
terdahulu yaitu penelitian mengukur semua komponen faktor CAMEL dalam perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
F. Kerangka Konseptual