BAB   IV.  PERLINDUNGAN HUKUM BAGI TERTANGGUNG TERHADAP PENGGUNAAN TELEMARKETING
DALAM PENGIKATAN ASURANSI A.
Hak dan Kewajiban Para Pihak dalam Penggunaan Telemarketing
Dalam Pengikatan Asuransi Jiwa  ………….. 81
B. Perlindungan Hukum Bagi Konsumen Asuransi Terhadap
Pengikatan Asuransi Jiwa Melalui Telemarketing  ………… 97
BAB   V.  KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan  …….................................................................... 118
B. Saran  …….............................................................................. 119
DAFTAR PUSTAKA  …….......................................................................... 121
LAMPIRAN
x
Universitas Sumatera Utara
ABSTRAK
Asuransi  membawa  misi  ekonomi  sekaligus  sosial  dengan  adanya  premi  yang dibayarkan  kepada  perusahaan  asuransi  dengan  jaminan  adanya  transfer  of  risk,  yaitu
pengalihan  transfer  resiko  dari  tertanggung  kepada  penanggung.  Dalam  pelaksanaannya pengikatan  suatu  perjanjian  asuransi  saat  ini  juga  dilakukan  melalui  telemarketing  yang
berpeluang  untuk  timbulnya  perselisihan  karena  pengikatan  melalui  telemarketing  hanya berupa  kesepakatan  pra  kontrak.  Praktek  perjanjian  Asuransi  Jiwa  Melalui  Telemarketing
juga dilaksanakan oleh Asuransi Jiwa BNI Life.
Penulisan  bertujuan  untuk  menjelaskan  dasar  hukum  pengikatan  asuransi  jiwa melalui telemarketing  pada  Asuransi Jiwa  BNI  Life,  keabsahan  pengikatan  asuransi  melalui
telemarketing Asuransi  Jiwa  BNI  Life  ditinjau  dari  sudut  aspek  hukum  perjanjian  dan
perlindungan hukum bagi tertanggung terhadap penggunaan telemarketing  dalam pengikatan asuransi.
Penelitian  menggunakan  metode  penelitian  deskriptif  analitis  dengan  pendekatan yuridis normatif, yang menguraikanmemaparkan sekaligus menganalisis tentang   perjanjian
Asuransi Jiwa Melalui Telemarketing Pada Asuransi Jiwa BNI Life. Hasil
penelitian menunjukkan
bahwa Telemarketing
merupakan penawaranpemasaran  produk  asuransi  jiwa  media  telepon  yang  digunakan  oleh  Asuransi
Jiwa  BNI  Life  dalam  rangka  peningkatan  pemasaran  produk  asuransi  jiwa.    Akan  tetapi, pengikatan  asuransi  melalui  telemarketing  hanya  merupakan  suatu  kesepakatan  prakontrak
yang tidak mengikat seperti halnya polis asuransi. Kesepakatan melalui telemarketing dalam pelaksanaannya  tidak  menjadi  suatu  alat  bukti  karena  hanya  merupakan  kesepakatan  lisan.
Hal ini disebabkan karena pembuktian keabsahan pengikatan asuransi melalui telemarketing Asuransi  Jiwa  BNI  Life  ditinjau  dari  aspek  hukum  perikanan  belum  dilakukan
penandatanganan perjanjian.  Perlindungan konsumen bagi tertanggung terhadap penggunaan telemarketing
dalam  pengikatan  asuransi  terpenuhinya  hak-hak  konsumen  sebagaimana diatur dalam Pasal 4 Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.
Perlindungan  hukum  ini  dalam  bentuk  substansiisi  perjanjian  antara  konsumen  dan produsen, seperti ketentuan tentang ganti rugi, jangka waktu pengajuan klaim, penyelesaian
sengketa, dan sebagainya.
Kepada  pihak  perusahaan  asuransi  disarankan  agar  dalam  memasarkan  produk asuransi  melalui  telemarketing  dapat  memberikan  informasi  yang  benar  sehingga  citra
perusahaan  dapat  baik  di  mata  nasabah  dan  tujuan  pemasaran  melalui  telemarketing  guna peningkatan  jumlah  nasabah  dan  pemasukan  perusahaan  melalui  premi  dapat  diwujudkan.
Kepada  pihak  calon  nasabah  agar  dalam  memberikan  persetujuan  untuk    ikut  dalam perjanjian  asuransi  jiwa  agar  dapat  mempertimbangkan  baik  buruknya  dan  segera
menghubungi  pihak  perusahaan  asuransi  guna    mengajukan  pengajuan  Surat  Permohonan Asuransi  Jiwa  SPAJ  oleh  tertanggung  dan  penandatanganan  perjanjian  serta  penerbitan
polis asuransi atas nama calon nasabah sebagai tertanggung. Disarankan kepada pemerintah sebagai  pembuat  kebijakan  agar  dapat  menjadi  pengawas  dalam  pelaksanaan  pemasaran
program asuransi melalui telemarketing agar tidak merugikan pihak calon nasabah atau calon tertanggung.  Di  samping  mengupayakan  memberikan  perlindungan  secara  hukum  calon
nasabah atau calon tertanggung sebagai konsumen produk asuransi.
Kata Kunci
Asuransi Jiwa,
Telemarketing
dan  Perikatan
i
Universitas Sumatera Utara
ABSTRACT
Insurance  brings  about    economic  and  social  mission  by  providing  the premium which is paid to the insurance company as the guarantee of the transfer of
risk,  that  is,    the  risk  transferring  from    the  insured  to  the  guarantor.  In  its implementation,  an  insurance  agreement  nowadays  is  done  through  telemarketing
which can cause the dispute because the agreement through telemarketing is merely the agreement before the contract. In practice, the life insurance agreement through
telemarketing is also done by Life Insurance of BNI Life.
This  research  was  aimed  to  explain  the  legal  ground  of  the  life  insurance agreement  through  telemarketing  of  Life  Insurance  of  BNI  Life,  the  validity  of
insurance  agreement  through  telemarketing  of  Life  Insurance  of  BNI  Life,  viewed from the legal aspect of  agreement and the legal protection for the insured in using
telemarketing in the insurance agreement.
The  research  used  analytic  descriptive  method  with  judicial  formative approach  which  explained,  described,  and  analyzed  the  life  insurance  agreement
through telemarketing of Life Insurance of BNI Life. The  result  of  the  research  showed  that  telemarketing  was  to  offerto  market
the  life  insurance  product  through  telephone  which  was  used  by  Life  Insurance  of BNI  Life  in  order  to  increase  the  life  insurance  product.  However,  the  insurance
agreement  through  telemarketing  was  only  an  agreement  before  the  contract  which was  nonbinding,  unlike  the  insurance  policy.  The  agreement  through  telemarketing,
in practice, could not be evidence because it was only an oral agreement. The validity of  the  insurance  agreement  through  telemarketing  of  the  Life  Insurance  of  BNI  Life
was not legally signed by both parties. The consumers protection for the insurance in using  telemarketing  in  the  insurance  agreement  is  the  fulfillment  of  the  consumers
rights, stipulated in Article 4, Act Number 8, 1999 about Consumer Protection. This legal protection is the substance of the agreement between consumers and producers,
such  as  the  legal  provisions  about  compensation,  the  terms  of  filing  a  claim,  the arbitration, and so on.
It  is  recommended  that  the  insurance  company,  in  its  effort  to  market  the insurance product through telemarketing, should be able to give right information so
that the company’s image is good in its clients’ eyes, increase the number of clients and  the  company’s  income  through  the  premium.  It  is  also  recommended  that  the
potential  clients  should  consider  the  good  and  the  bad  points  before  they  make  the agreement  with  the  insurance  company.  They  should  also  contact  the  insurance
company immediately in order to submit the Application for Life Insurance and to the agreement  to  obtain  the  insurance  policy  on  behalf  of  the  potential  clients  as  the
assured.
ii
Universitas Sumatera Utara
It  is  also  suggested  that  the  government  should  act  as  the  supervisor  in  the implementation of insurance marketing program through telemarketing in order that
the  potential  clients  will  not  be  injured.  Besides  that,  the  government  should  give legal  protection  to the  potential  clients  or  the  potential  insured  as  the  consumers  of
the life insurance. Keywords : Life Insurance, Telemarketing and Agreement
iii
Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN