70
R : Bagaimana kemampuan pemahaman grammar khususnya adverbial
clause of time siswa Bapak setelah menerapkan Berlizt Method? T
: Kemampuan pemahaman adverbial cluse oftime siswa saya tentu saja meningkat setelah menggunakan strategi ini. Bisa dilihat dari hasil test
yang sudah diberikan. Mereka dapat menentukan conjunction yang tepat dengan context dan tensisnya sehingga terlihat begitu jelas
R : Begitu banyak jenis conjuction dalam adverbial clouse of time yang
seharusnya siswa ketahui. Setelah Bapak mengetahui akan pentingnya hal ini, apa tindakan Bapak selanjutnya? Apakah Bapak masih mengandalkan
metode yang lama? T
: Setelah saya mempelajari lebih jauh Berlizt Method, hal tersebut membuat saya sadar bahwa semestinya saya memberikan bermcam-
macam interktife langsung dengan menggunakan bahasa target agar siswapun active dan langsung mengetahui dalam konteks mana sebuah
kosakata maupun bentuk kalimat dengan structurenya yang secara tidak langsung mengena dalam sebuah pengajaran bahasa tanpa harus
memaksa mereka menghafalkan form dari structure bahsa.
B. Kategori kesulitan siswa yang dialami
R : Apakah Bapak mengalami kesulitan dalam menerapkan Berlizt Method?
T : Ya, pada awalnya saya mengalami kesulitan tapi setelah pertemuan ke-2
sih mulai terbiasa. R
: Apa penyebab dari kesulitan dalam menerapkan Berlizt Method? T
: Pertama kali saya sempat bingung, karena yang terkonsep di benak saya Berlizt Method sama halnya dengan direct method yang haruslah native
yang menggunakan metode ini. Tetapi setelah mempelajari lebih jauh, ternyata kedua hal tersebut berbeda. Selanjutnya, ketika di dalam
prakteknya, saya hampir kewalahan juga untuk menggunakan metode ini kepada siswa, belum lagi siswa yang banyak bertanya bagaimana cara
menulis kalimat yang menggunakan adverbial clause of time dengan tensis dan conjuction yang tepat ke dalam induk kalimat; siswa pun masih
71
kebingungan apakah harus seluruh kalimat yang dibuat harus menggunakan tensis yang sama dengan induk kalimat, nah untuk
peggunaan conjuction saya harus menjelaskan dahulu masing-masing penjodohan yang sesuai dengan kalimat dan kontekt yang tepat apa yang
harus diperhatikan lalu apa yang tepat di gunnakan dengan kata-kata sendiri. Tapi lambat laun, siswa mulai terbiasa dan terlatih dengan
metode ini. Kesulitan berikutnya yakni waktu yang digunakan siswa terlalu lama dalam merumuskan langkah-langkah retorika ke dalam
lembar Berlizt Method. Ada beberapa alasan mengapa menghabiskan waktu yang cukup lama, pertama hal ini disebabkan karena siswa sendiri
belum faham tentang bahsa inggris secara menyeluruh jadi membuat metode ini jadi sangat cocok untuk meningkatkan pemahaman
pembaljaran bahasa target yang langsung di gunnakan dalam interaksi kelas. Kedua, kemungkinan besar siswa sangat bingung bagaimana
mengungkapkan danatau memulai kata-kata untuk menulis di lembar worksheet seperti yang sudah saya jelaskan tadi.
C. Kategori strategi untuk mengalami kesulitan