Space Division Multiple Access

a b Gambar 3.9 Pola Pancaran: a Switched Beam System b Adaptive Array System

3.6 Space Division Multiple Access

Space division multiple access adalah perkembangan terakhir dari smart antenna. Sebuah konsep yang benar-benar berbeda dari skema akses jamak yang telah dibukakan sebelumnya. Sistem SDMA menggunakan teknik dimana sinyal dibedakan di base station sesuai dengan asalnya di dalam space ruang. Dalam penggunaanya, SDMA biasanya digabungkan dengan teknik akses jamak yang lain. Universitas Sumatera Utara Penyaringan di wilayah ruang dapat memisahkan secara spektral sinyal-sinyal yang saling menutupi dari beberapa unit mobile dan memampukan beberapa pengguna di dalam sel radio yang sama diakomodasi pada frekuensi dan slot waktu yang sama. Maksudnya adalah bahwa lebih dari satu pengguna dapat dialokasikan ke fisik kanal komunikasi yang sama dalam sel yang sama secara serentak, dengan hanya pemisahan dalam sudut. Ini dapat dikerjakan dengan memiliki N beamformer paralel di base station yang bekerja secara independent, dimana masing-masing beamformer memiliki adaptive beamforming algorithm sendiri untuk mengendalikan seperangkat weight dan direction-of-arrival DOA algorithm-nya sendiri untuk menentukan waktu tunda dari masing-masing sinyal pengguna, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3.10, yang menunjukkan sebuah sisitem SDMA yang terdiri dari smart antenna tipe adaptive array [9]. a Universitas Sumatera Utara b Gambar 3.10 Sistem SDMA: a Diagram Blok Fugsional Adaptive Array System b Diagram Blok Sistem SDMA dengan Adaptive Array System Masing-masing beamformer memaksimumkan pengguna yang diinginkan sambil menolkan atau melemahkan pengguna yang lain. Tekhnologi ini secara dramatis meningkatkan kemampuan penekanan interferensi dan sekaligus Universitas Sumatera Utara meningkatkan frequency reuse yang menghasilkan peningkatan kapasitas dan pengurangan biaya infrastruktur. Dengan SDMA, beberapa mobile dapat mendiami frekuensi yang sama dalam sebuah sel. Beberapa sinyal yang sampai di base station dapat dipisahkan oleh base station penerima selama jarak pisah sudutnya lebih besar dari beamwidth pancarterima, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3.11. Beam yang memiliki corak yang sama menggunakan pita frekuensi yang sama. Teknik ini disebut dengan channel reuse via angular seperation penggunaan kembali kanal melalui pemisahan sudut [9]. Gambar 3.11 Channel Reuse via Angular Seperation Gambar 3.12 Kriteria Sudut pada SDMA Universitas Sumatera Utara Pada Gambar 3.12, dapat dilihat bahwa MS 1 mendapat gangguan yang disebabkan oleh MS 2 . Komponen multipath sinyal yang diterima dari MS 2 diasumsikan dihasilkan dalam bentuk sirkular di sekitar MS 2 dengan radius s = 200 λ, yang terlihat di bawah sudut α. Oleh karena itu, jarak minimal yang harus terpenuhi agar 2 pengguna atau lebih dapat dilayani oleh beam yang berbeda disebut dengan jarak angular minimum φ min [13]: 2 2 min β α ϕ + = ……………………………………………………………..3.1 Dimana: φ min = jarak angular minimum α = sudut yang terbentuk dari multipath terdekat dengan pengguna 2 β = beamwidth

3.7 Antenna Array