2. Pengaruh Faktor Varietas V Terhadap Intensitas Serangan Thrips spp
Hasil pengamatan intensitas serangan Thrips spp. pada setiap waktu pengamatan mulai dari 110-157 hari setelah tanam hst dapat dilihat pada lampiran
1-8.Hasil analisis sidik ragam terdapat pengaruh nyata dari faktor varieta. hasilnya dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2 : Rataan Intensitas Serangan Thrips spp pada perlakuan Varietas V pada setiap pengamatan hst.
Perlakuan Pengamatan
110 Hst 117 Hst
124 Hst 131 Hst
138 Hst 145 Hst
152 Hst 157 Hst
V1 10,53
14.97b 17.52b
23.50b 26.49b
30.02b 33.5b
37.4b V2
10,34 15.94a
22.44a 27.55a
31.49a 35.72a
41.32a 45.46a
Keterangan : Angka yang diikuti dengan notasi huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata pada taraf 5 menurut Uji Jarak Duncan
Tabel 2 menunjukkan bahwa perlakuan varietas pada 110 hari setelah tanam tidak berpengaruh nyata terhadap intensitas serangan Thrips spp. Sedangkan
pengamatan 117 sampai 157 hst dapat dilihat bahwa perlakuan varietas terhadap intensitas serangan berpengaruh nyata. Pada pengamatan 117 hst – 157 hst perlakuan
varietas Lado V1 berbeda nyata terhadap perlakuan varietas Laris V2. Pada pengamatan 157 hst intensitas serangan tertinggi terdapat pada perlakuan varietas
Laris V2 dan yang terendah terdapat pada varietas Lado V1. Untuk Lebih jelasnya dapat dilihat pada histogram gambar 8
Gambar 8 : Histogram Rataan Intensitas Serangan Thrips spp pada perlakuan Varietas
V pada setiap pengamatan hst.
0,00 5,00
10,00 15,00
20,00 25,00
30,00 35,00
40,00 45,00
50,00
110 Hst 117
Hst 124 Hst 131 Hst 138 Hst 145 Hst 152 Hst
157 mst
Pengamatan
In te
n si
ta s S
e ra
n g
a n
V1 V2
Universitas Sumatera Utara
Histogram di atas memperlihatkan bahwa pada setiap waktu pengamatan 110-157 hst terjadi perubahan nilai intensitas serangan pada setiap perlakuan.
Intensitas serangan Thrips spp mengalami peningkatan setiap minggunya secara bertahap dari 110 hst sampai 157 hst. Intensitas serangan tertinggi terjadi pada
varietas Laris V2 dan diikuti oleh varietas Lado V1 hal ini dikarenakan adanya perbedaan ketahanan varietas dimana varietas Laris merupakan varietas lokal lebih
rentan daripada varietas Lado sehinnga menimbulkan serangan yang besar.
3. Pengaruh Faktor Kombinasi Perlakuan Varietas V dengan Jamur Entomopatogen J Terhadap Intensitas Serangan Thrips spp
Pengamatan intensitas serangan Thrips spp pada 4 – 11 minggu setelah tanam dapat dilihat pada lampiran 6 -13 .
Hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa faktor perlakuan jamur entomopatogen dan Varietas berpengaruh nyata terhadap intensitas serangan. Untuk
mengetahui perlakuan yang berbeda nyata dilakukan Uji Jarak Duncan. Hasilnya dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3 : Rataan Intensitas Serangan Thrips spp Perlakuan Varietas V dan
Jamur Entomopatogen J
Perlakuan Pengamatan
110 Hst 117 Hst
124 Hst 131 Hst
138 Hst 145 Hst
152 Hst 157 Hst
V1J0 12,43
19.53a 22.03b
31.9a 36.96a
43.56a 47.66a
55.53a V1J1
10,90 15b
18.6c 22.86c
25.9d 29.1e
32.8d 36.13d
V1J2 8,57
11.1d 12.76e
15.8d 16.66e
19g 22.26f
25.7f V1J3
10,97 15.76b
19.26c 25.36b
29.33c 33.43c
37.43c 41.26c
V1J4 9,77
13.46c 14.93d
21.6c 23.6d
25.03f 27.33e
28.83e V2J0
11,67 16.56b
28.2a 32.76a
38.86a 44.4a
50.8a 56.7a
V2J1 10,73
16.53b 22b
27.7b 32.13b
37.03b 42.26b
47.6b V2J2
8,27 12.46c
20.03b 23.96c
25.36d 27.7e
34.3c 36.63d
V2J3 11,03
18.27a 22.33b
28.06b 32.83b
37.93b 44.76b
49b V2J4
10,00 15.86b
19.66c 25.26b
28.26c 31.56d
34.4c 37.36d
Keterangan : Angka yang diikuti dengan notasi huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata pada taraf 5 menurut Uji Jarak Duncan
Tabel 3 menunjukkan bahwa pada pengamatan 110 hari setelah tanam masing – masing perlakuan tidak berbeda nyata terhadap intensitas serangan penyakit Thrips
Universitas Sumatera Utara
spp sedangkan pada pengamatan 117 hst – 157 hst masing – masing perlakuan berbeda nyata. Pada pengamatan 157 hst V1J0 berbeda nyata terhadap V1J1,
V1J2,V1J3, V1J4, V2J1, V2J2, V2J3,V2J4 tetapi V1J0 tidak berbeda nyata terhadap perlakuan V2J0.
0,00 10,00
20,00 30,00
40,00 50,00
60,00
V1J0 V1J1 V1J2 V1J3 V1J4 V2J0 V2J1 V2J2 V2J3 V2J4
Perlakuan
In te
n si
ta s
S e
ra n
g a
n
Pengamatan 110 Hst Pengamatan 117 Hst
Pengamatan 124 Hst Pengamatan 131 Hst
Pengamatan 138 Hst Pengamatan 145 Hst
Pengamatan 152 Hst Pengamatan 157 mst
Gambar 9 : Histogram Rataan Intensitas Serangan Thrips spp pada perlakuan varietas dan jamur entomopatogen.
Histogram pada gambar 9 memperlihatkan bahwa intensitas serangan Thrips spp mengalami kenaikan dari pengamatan 110-157 hst. kenaikan intensitas serangan
dipengaruhi oleh varietas pada masing- masing perlakuan dan jamur entomopatogen. Pengaruh interaksi antara varietas yang berbeda dan jamur entomopatogen
tidak berpengaruh nyata pada pengamatan 110 hst. Sedangkan pada pengamatan 117- 157 hst interaksi antara varietas yang berbeda dan jamur entomopatogen
berpengaruh nyata terhadap intensitas serangan Thrips spp . Pada pengamatan 157 hst intensitas serangan tertinggi terdapat pada perlakuan V2J0 yaitu 56,7 yang
diikuti dengan V1J0 55.53 , V2J3 49 , V2J1 47,6 , V1J3 41,26 , V2J4 37,36 V2J2 36,63 , V1J1 36,13 , V1J4 28,83 dan yang terendah V1J2 25,7 .
Universitas Sumatera Utara
4. Pengaruh Faktor Jamur entomopatogen J terhadap produksi tonha tanaman cabai