Air Permukaan Kualitas air baku dan air minum

Seluruh peradaban manusia dan mahluk hidup lainnya dapat lenyap karena kurangnya air yang di sebabkan berbagai faktor terutama akibat dari perubahan iklim. Kualitas air yang buruk yang disebabkan adanya berbagai jenis bakteri phatogen dan kandungan bahan-bahan kimia berbahaya dapat membunuh berjuta manusia terutama di negara-negara sedang berkembang. Air yang digunakan oleh manusia adalah air permukaan tawar dan air tanah murni. Pada daerah kering sebagian kebutuhan airnya berasal dari lautan, suatu sumber yang akan menjadi penting setelah persedian air tawar dunia relative berkurang dibandingkan dengan kebutuhan. Meningkatnya jumlah kebutuhan air ini bukan hanya di sebabkan oleh jumlah penduduk dunia yang makin bertambah juga sebagai akibat dari peningkatan taraf hidupnya yang diikuti oleh peningkatan kebutuhan air untuk keperluan rumah tangga, industri, rekreasi dan pertanian. Ahmad, 2004 Masalah air baku untuk industri air minum menjadi sangat penting karena kualitas air minum dipengaruhi oleh kualitas air baku yang akan berpengaruh pada kesehatan masyarakat yang mengkonsumsinya. Air minum memerlukan persyaratan yang ketat karena air minum langsung berhubungan dengan proses biologis tubuh yang menentukan kualitas kehidupan manusia.Lebih dari 70 tubuh terdiri dari air dan lebih dari 90 proses biokimiawi tubuh memerlukan air sebagai mediumnya. Bila air minum manusia itu berkualias tidak baik,maka jelas akan mengganggu proses biokimiawi tubuh dan mengakibatkan gangguan fungsional. Amsyari, 1996

2.1.1. Air Permukaan

Air permukaan terutama terdapat dalam bentuk aliran sungai, danau dan wadukkolam. Air secara alamiah tidak pernah dijumpai dalam keadaan murni. Ketika Universitas Sumatera Utara air mengembun di udara dan jatuh ke permukaan bumi, air tersebut akan menyerap debu atau melarutkan oksigen, karbon dioksida dan berbagai jenis gas lainnya. Kemudian air tersebut, baik yang diatas atau dibawah permukaan tanah waktu mengalir menuju keberbagai tempat yang lebih rendah letaknya, melarutkan berbagai jenis batuan yang dilaluinya atau zat-zat organik lainnya. Selain itu sejumlah kecil hasil uraian zat organik seperti nitrit, nitrat, amonia dan karbon dioksida akan larut kedalamnya. Ahmad, 2004 Air permukaan adalah air hujan yang mengalir di permukaan bumi. Pada umumnya air permukaan ini akan mendapat pengotoran selama pengalirannya, misalnya oleh lumpur, batang-batang kayu, daun-daun, kotoran industri kota dan sebagainya. Beberapa pengotoran ini, untuk masing-masing air permukaan akan berbeda-beda, tergantung pada daerah pengaliran air permukaan ini. Jenis pengotorannya ini adalah merupakan kotoran fisik, kimia dan bakteriologi. Air permukaan ada 2 macam yakni : a Air Sungai b Air RawaDanau a.Air Sungai Dalam penggunaanya sebagai air minum, haruslah mengalami pengolahan yang sempurna, mengingat bahwa air sungai ini pada umumnya mempunyai derajat pengotoran yang tinggi sekali. debit yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan akan air minum pada umumnya dapat mencukupi. Universitas Sumatera Utara b.Air Rawa Danau Kebanyakan air rawa ini berwarna yang disebabkan oleh zat-zat organis yang telah membusuk, misalnya asam humus yang larut dalam air yang menyebabkan warna kuning coklat. Sutrisno, 2004

2.1.2. Kualitas air baku dan air minum

Kualitas air minum sangat erat berkaitan dengan kualitas air bakunya. Umumnya air baku dari air tanah kualitasnya sudah cukup baik sehingga tidak sulit menjadikannya air minum yang memenuhi persyaratan kesehatan. Pada sisi lain, air minum dalam jumlah banyak harus mengambil dari sumber air yang besar pula. Ini sering terjadi di kota besar dan akhirnya memilih air sungai yang ada didekatnya sebagai sumber air baku. Kualitas air sungai sebagai air permukaan jelas berbeda dengan air tanah dalam sehingga perlu proses yang lebih banyak. Pada awalnya proses itu pun tidak begitu berat karena air sungai hanya terkait dengan limbah rumah tangga yang jumlahnya pun terbatas sehingga proses penjernihannya pun relative sederhana. Amsyari,1996 Air minum yang ideal seharusnya jernih, tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau. Air minum pun seharusnya tidak mengandung kuman phatogen dan segala makhluk yang membahayakan kesehatan manusia. Tidak mengandung zat kimia yang dapat mengubah fungsi tubuh.Air itu seharusnya tidak korosif, tidak meninggalkan endapan pada seluruh jaringan distribusinya. Atas dasar pemikiran tersebut dibuat standar air minum yaitu suatu peraturan yang memberi petunjuk tentang konsentrasi berbagai parameter yang sebaiknya diperbolehkan ada dalam air minum. Slamet,1994 Universitas Sumatera Utara

2.2. BESI