LDL menyediakan kolesterol bagi jaringan. Kolesterol adalah suatu unsur pokok esensial di membran sel dan digunakan oleh sel kelenjar untuk membentuk
hormon steroid. Di dalam hati dan kebanyakan jaringan ekstrahepatik, LDL diambil dengan endositosis mediator reseptor di lubang bermantel. Reseptor
tersebut mengenai komponen APO B-100 dari LDL tersebut. Reseptor tersebut juga mengikat APO E dan tidak mengikat APO B-48.
Di dalam proses endositosis berperantara reseptor, setiap lubang bermantel terlepas membentuk vesikel bermantel dan kemudian membentuk endosom.
Pompa-pompa protein di membran endosom menurunkan PH di dalam organel ini. Dalam hal reseptor LDL, tetapi bukan reseptor sisi kilomikron, situasi ini
mencetuskan pelepasan reseptor LDL, yang berdaur ulang ke dalam membran sel. Endosom kemudian kemudian menyatu dengan satu lisosom, sehingga
kolesterol yang terbentuk dari ester-ester kolesteril oleh lipase asam di dalam lisosom menjadi siap untuk memenuhi kebutuhan sel tersebut.
Dalam keadaan mantap steady state, kolesterol meninggalkan dan masuk sel. Kolesterol keluar melalui salah satu dari ABC cassette protein dan kolesterol
ini diserap oleh HDL. Lipoprotein ini disintesis di hati dan usus. Sistem HDL memindahkan kolesterol ke hati yang kemudian diekskresikan ke empedu.
Dengan cara ini, kolesterol plasma dapat diturunkan Ganong, 2003.
2. 3. Hiperlipidemia
2. 3. 1. Definisi Hiperlipidemia
Hiperlipidemia adalah peningkatan konsentrasi trigliserida atau kolesterol plasma dalam keadaan puasa Kasper, 2005.
2. 3. 2. Klasifikasi Hiperlipidemia
Berdasarkan penyebabnya, hiperlipidemia dibagi atas:
Hiperlipidemia primer, akibat predisposisi genetik terhadap kelainan metabolisme lipid.
Hiperlipidemia sekunder, mempunyai penyakit yang mendasarinya adanya
gangguan sistemik seperti, diabetes melitus, hipotiroidisme Price, 2005.
Universitas Sumatera Utara
2. 3. 3. Kadar Lipid Serum Normal
Kapan lipid dikatakan normal sebenarnya sulit dipatok pada satu angka karena normal untuk seseorang belum tentu normal bagi orang lain yang disertai
faktor risiko multipel. Walaupun demikian, National Cholesterol Education Program Adult Panel III NECP-ATP III telah membuat satu batasan yang dapat
dipakai secara umum tanpa melihat faktor risiko koroner seseorang Sudoyo, 2007.
Tabel 2. Kadar Lipid Serum Normal Kolesterol Total
200 Optimal
200 – 239 Diinginkan
≥ 240 Tinggi
Kolesterol LDL
100 Optimal
100 – 129 Mendekati optimal
130 – 159 Diinginkan
160 – 189 Tinggi
≥ 190 Sangat tinggi
Kolesterol HDL
40 Rendah
≥ 60 Tinggi
Trigliserida
150 Optimal
150 – 199 Diinginkan
200 – 449 Tinggi
≥ 500 Sangat tinggi
Dikutip dari: Sudoyo, A. W., Setiyohadi, B., Alwi, I., K, Marcellus Simadibrata, Setiati, S., 2007. Buku Ajar Penyakit Dalam. Edisi 4. Jakarta:
PPIPD FK UI. 1928.
Universitas Sumatera Utara
2. 4. Aterosklerosis 2. 4. 1. Definisi Aterosklerosis
Aterosklerosis adalah penebalan dan hilangnya elastisitas dinding pembuluh darah arteri. Aterosklerosis ditandai dengan lesi intima yang disebut
ateroma atau plak ateromatosa atau fibrofatty plaques, yang menonjol ke dalam dan menyumbat lumen pembuluh darah, memperlemah media di bawahnya, dan
mungkin mengalami penyulit serius Kumar, 2007.
2. 4. 2. Patogenesis Aterosklerosis