Tinggi Nosel dan Sudu Gerak

Roy Franc J.S. : Perancangan Turbin Uap Untuk PLTGU dengan Daya Generator Listrik 80 MW pada Putaran Turbin 3000 RPM, 2009. USU Repository © 2009

4.1.1 Tinggi Nosel dan Sudu Gerak

Kondisi uap pada tingkat pertama adalah uap panas lanjut, maka tekanan kritisnya : p kr = 0,546 x p = 0,546 x 77,9 bar = 42,5334 bar dimana tekanan sesudah nosel p 1 = 43bar, karena p 1 lebih besar dari p kr, maka digunakan nosel konvergen. Penampang sisi keluar nosel [Menurut lit. 1, hal. 22] adalah : f 1 = 1 1 o c G υ m 2 ...4-1 Dimana : G = massa aliran uap = 92,456 kgs ν 1 = volume spesifik uap pada penampang sisi keluar = 0,0747 m 3 kg c 1 = kecepatan aktual uap pada penampang sisi keluar = 631,628 ms Maka : f 1 = 010934 , 0747 , 628 , 631 456 , 92 = × m 2 = 109,34 cm 2 Tinggi nosel disarankan antara 10 mm - 20 mm, dan derajat pemasukan parsial, ε tidak kurang dari 0,2 [lit, hal 56]. Untuk turbin-turbin dengan kapasitas besar dan menengah dengan sudu-sudu yang relatif besar, nilai derajat pemasukan parsial dapat mencapai satu. Sehingga dengan membuat tinggi nosel l n sebesar 15 mm akan Roy Franc J.S. : Perancangan Turbin Uap Untuk PLTGU dengan Daya Generator Listrik 80 MW pada Putaran Turbin 3000 RPM, 2009. USU Repository © 2009 diperoleh nilai derajat pemasukan parsial 0,7778. Jumlah nosel yang dipakai, direncanakan z n = 50 buah, dimana nosel dipasang disekeliling cakram, sehingga luas penampang setiap nosel adalah : f 1 ’ = n z f 1 = 50 34 , 109 2 cm = 2,1868 cm 2 Lebar penampang sisi keluar nosel adalah : a = 458 , 1 5 , 1 1868 , 2 1 = = l f cm Tinggi sisi masuk sudu gerak baris yang pertama dibuat sebesar : l 1 = l n + 2 = 15 + 2 = 17 mm Tinggi sudu gerak baris yang pertama pada sisi keluarnya, dari [Menurut lit. 1, hal. 58] adalah : l 1 = 2 2 1 o sin . . d . v . G β ω ε π ...4-2 Dimana : 1 : volume spesifik uap keluar sudu gerak baris pertama = 0,075 m 3 kg 1 1 sin . . . α π ε l d f = o 17 sin . 10 . 15 . 01911 , 1 . 010934 , 3 − = π 7778 , = Maka : l 1 = 01933 , 589 , 19 sin 487 , 429 7778 , 01911 , 1 075 , 456 , 92 = × × × × o x π m = 19,33 mm Roy Franc J.S. : Perancangan Turbin Uap Untuk PLTGU dengan Daya Generator Listrik 80 MW pada Putaran Turbin 3000 RPM, 2009. USU Repository © 2009 Tinggi masuk sudu pengarah : l gb ’ = l 1 + 0,5 = 19,33 + 0,5 = 19,83 mm Tinggi sisi keluar sudu ini akan sebesar [Menurut lit. 1, hal. 56] adalah : l gb = 1 1 gb o sin c . . d . v . G α ε π ...4-3 = 02018 , 30 sin 6 , 305 7778 , 01911 , 1 0831 , . 456 , 92 = × × × × o π m = 20,18 mm Tinggi sudu gerak sisi masuk baris kedua : l 2 = l gb + 2 l 2 = 20,18 + 2 = 22,18 mm Tinggi sudu gerak sisi keluar baris kedua, dari [Menurut lit. 1, hal. 58] adalah : l 2 = 2 2 2 sin . . . . β ω ε π d v G o ...4-4 = 02521 , 35 sin 579 , 166 7778 , 01911 , 1 0835 , . 456 , 92 = × × × × o π m = 25,21 mm Roy Franc J.S. : Perancangan Turbin Uap Untuk PLTGU dengan Daya Generator Listrik 80 MW pada Putaran Turbin 3000 RPM, 2009. USU Repository © 2009 Berikut ini merupakan gambar penampang nosel, sudu gerak, dan sudu pengarah untuk tingkat pengaturan : Gambar 4.1 Ukuran Nosel dan Sudu Gerak

4.1.2 Lebar dan Jari-jari Busur Sudu