Praktek perjanjian penyambungan air DI PDAM dilakukan secara sepihak, yang artinya perjanjian tersebut dibuat oleh PDAM semata sedangkan
konsumen tinggal memberikan persetujuannya semata. Perjanjian yang sedemikian pada dasarnya mengakomodir kepentingan salah satu pihak dan
kurang memberikan perlindungan kepada pihak konsumen. Kesepakatan yang diketahui oleh konsumen hanya semata-mata untuk mendapatkan air bersih
sedangkan pola dan bentuk perjanjian yang disepakatinya tersebut tidak diketahuinya. Hal ini menjelaskan konsumen kurang mengetahui hak dan
kewajibannya kepada PDAM secara jelas. Konsumen hanya mengetahui untuk membayar tagihan penyambungan air bersih dari PDAM. Sedangkan hal-hal
yang terbit dari perjanjian tersebut seperti kurang lancarnya pasokan air, kualitas mutu air tidak diketahui oleh konsumen.
Berdasarkan latar belakang di atas maka penelitian ini mengambil judul “Analisis Hukum Terhadap Perjanjian Penyambungan Air Pada Pdam Tirtanadi
Medan”.
B. Permasalahan
Setiap pelaksanaan penelitian penting diuraikan permasalahan karena dengan hal yang demikian dapat diketahui pembatasan dari pelaksanaan
penelitian dan juga pembahasan yang akan dilakukan. Permasalahan dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana proses hukum perjanjian pemasangan air pada PDAM Tirtanadi Medan?
Universitas Sumatera Utara
2. Bagaimana Akibat Hukum Wanprestasi Dalam Perjanjian Penyambungan Air pada PDAM Tirtanadi Medan?
3. Bagaimana penyelesaian sengketa dalam perjanjian penyambungan air pada PDAM Tirtanadi Medan?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penelitian dalam skripsi ini adalah : 1. Untuk mengetahui proses hukum perjanjian pemasangan air pada PDAM
Tirtanadi Medan. 2. Untuk mengetahui Akibat Hukum Wanprestasi Dalam Perjanjian
Penyambungan Air pada PDAM Tirtanadi Medan. 3. Untuk mengetahui penyelesaian sengketa dalam perjanjian penyambungan
air pada PDAM Tirtanadi Medan.
D. Manfaat Penulisan
Manfaat yang menjadi penulisan dalam hal ini adalah: a. Secara teoritis untuk menambah literatur tentang hukum perjanjian
khususnya hukum perdata dalam kaitannya dengan perjanjian
penyambungan air minum pada PDAM Tirtanadi Medan. b. Bagi yang mengetahui membaca maka secara praktis ini juga diharapkan
kepada masyarakat dapat mengambil manfaatnya terutama dalam hal mengetahui dari pelaksanaan penyambungan langsung air minum pada
PDAM Tirtanadi Medan.
Universitas Sumatera Utara
E. Keaslian Penulisan
Adapun penulisan skripsi yang berjudul “Analisis Hukum Terhadap Perjanjian Penyambungan Air Pada PDAM Tirtanadi Medan” ini merupakan
hasil pemikiran penulis sendiri. Penulisan skripsi ini tidak sama dengan penulisan skripsi lainnya. Sehingga penulisan skripsi ini masih asli serta dapat
dipertanggungjawabkan secara moral dan akademik.
F. Metode Penelitian
Metode penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini terdiri dari: 1. Maksud Metode Penulisan Hukum
Adapun maksud penulisan hukum ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan perjanjian penyambungan langsung air minum pada PDAM Tirtanadi
Medan. 2. Jenis dan sifat.
Jenis dan sifat penelitian yang dipergunakan dalam menyelesaikan skripsi ini adalah bersifat deksriptif analisis mengarah pada penelitian yuridis
empiris, yaitu suatu penelitian yang dilakukan atau ditujukan hanya pada peraturan yang tertulis atau bahan hukum yang lain
3
3. Metode Pendekatan ditambah dengan
penelitian lapangan pada PDAM Tirtanadi Medan.
Metode pendekatan penelitian ini diambil berdasarkan data Primer dan data
3
Bambang Sunggono. Metodologi Penelitian Hukum. Raja Grafindo Persada. Jakarta,
2003. hal. 32
Universitas Sumatera Utara
sekunder. Data primer merupakan data yang didapatkan dari penelitian lapangan di PDAM Tirtanadi Medan. Data sekunder didapatkan melalui:
a. Bahan hukum primer, yaitu bahan-bahan hukum yang mengikat, yakni seperti KUH Perdata.
b. Bahan hukum sekunder, yang memberikan penjelasan mengenai bahan hukum primer, seperti: hasil-hasil penelitian, karya dari kalangan hukum
dan sebagainya. c. Bahan hukum tertier atau bahan hukum penunjang mencakup:
1 Bahan-bahan yang memberi petunjuk-petunjuk maupun penjelasan terhadap hukum primer dan sekunder.
2 Bahan-bahan primer, sekunder dan tertier penunjang di luar bidang hukum seperti kamus, insklopedia, majalah, koran, makalah, dan
sebagainya yang berkaitan dengan permasalahan. 4. Metode pengumpulan data
Metode pengumpulan data yang dipergunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah melalui studi dokumen dengan penelusuran
kepustakaan serta hasil penelitian pada PDAM Tirtanadi Medan yang dilakukan dengan cara wawancara dan penelitian data.
G. Sistematika Penulisan