6. Tambahan penyebab lain datang dari aktivis LSM, mereka berpendapat
rusaknya vegetasi di kawasan leuser turut menjadi penyebab terjadinya Banjir Rob.
Dampak Banjir ROB antara lain :
1. Banjir karena pasang air laut ROB ini telah memberikan dampak negatif
terhadap kawasan permukiman pesisir. Selain merubah lingkungan, banjir Rob juga memberi tekanan batin pada masyarakat.
2. Banjir ROB bisa merusak infrastruktur di lingkungan masyarakat.
Misalnya saja kayu yang cepat lapuk karena terus-menerus tergenang air. 3.
Banjir akibat pasang air laut ROB juga berdampak pada rusaknya sarana dan prasarana lingkungan seperti air bersih. Air laut akan bercampur
dengan air tawar. Hal ini akan membuat masyarakat kesulitan mendapat air bersih.
4. Banjir ROB juga mengganggu sistem persampahan, drainase, dan juga
sanitasi. Air yang bercampur dengan sampah tentu tak baik. 5.
Apabila berlangsung cukup lama, maka banjir ROB akan membawa pada penurunan kualitas kesehatan masyarakat di wilayah tersebut.
2.3 Pasang Surut
Pasang surut air laut adalah suatu gejala fisik yang selalu berulang dengan periode tertentu dan pengaruhnya dapat dirasakan sampai jauh masuk ke arah hulu
dari muara sungai. Pasang surut terjadi karena adanya gerakan dari benda benda angkasa yaitu rotasi bumi pada sumbunya, peredaran bulan mengelilingi bumi dan
peredaran bulan mengelilingi matahari. Gerakan tersebut berlangsung dengan
teratur mengikuti suatu garis edar dan periode yang tertentu. Pengaruh dari benda angkasa yang lainnya sangat kecil dan tidak perlu diperhitungkan.
Meskipun ukuran bulan lebih kecil dari matahari, gaya tarik gravitasi bulan dua kali lebih besar daripada gaya tarik matahari dalam membangkitkan
pasang surut laut karena jarak bulan lebih dekat daripada jarak matahari ke bumi. Gaya tarik gravitasi menarik air laut ke arah bulan dan matahari dan menghasilkan
dua tonjolan bulge pasang surut gravitasional di laut. Lintang dari tonjolan pasang surut ditentukan oleh deklinasi, sudut antara sumbu rotasi bumi dan bidang
orbital bulan dan matahari. Periode pasang surut adalah waktu antara puncak atau lembah gelombang ke puncak atau lembah gelombang berikutnya. Harga periode
pasang surut bervariasi antara 12 jam 25 menit hingga 24 jam 50 menit. Terdapat tiga tipe dasar pasang surut yang didasarkan pada periode dan
keteraturannya, yaitu pasang surut harian diurnal, tengah harian semi diurnal dan campuran mixed tides. Dalam sebulan, variasi harian dari rentang pasang
surut berubah secara sistematis terhadap siklus bulan. Rentang pasang surut juga bergantung pada bentuk perairan dan konfigurasi lantai samudera. Tipe pasang
surut suatu perairan tertentu dapat ditentukan oleh perbandingan antara amplitudo unsur-unsur pasang surut utama dengan unsur-unsur pasang surut ganda yang
dikenal dengan bilangan Formazhl Komar, 1998
F = 1 +
1 2 +
2 …………………………………………
2.1
Dimana: F
: bilangan Formazhl K1 dan O1 : konstanta pasang surut harian utama
M2 dan S2 : konstanta pasang surut ganda utama Maka jika nilai F berada diantara:
0 - 0.25 : pasut bertipe ganda 0.26 – 1.5 : pasut tipe campuran dengan tipe ganda lebih menonjol
1.5 – 3.0 : pasut tipe campuran dengan tipe tunggal lebih menonjol
Gambar 2.2 Bagan alir perhitungan dan peramalan perilaku pasang surut laut. sumber: PT. Pemetar Argeo Consultant. 2014. S.I.D. Pengendalian
Banjir ROB pasang Belawan Kota Medan . Laporan Hidrologi dan
Hidrometri. Medan.
2.3.1 Metode Analisa Pasang Surut
Metode analisa pasang surut ada 3 macam yang pertama adalah metode harmonik yaitu yang mendasarkan perhitungannya pada hubungan antara waktu
air tinggi dan waktu air rendah dengan fase bulan dan berbagai parameter astronomis lainnya. Metode yang kedua adalah metode respons yang
dikemukakan Munk dan Cartwright dimana metode ini banyak digunakan oleh beberapa lembaga pasang surut di beberapa negara. Kelebihan metode ini dapat
menganalisa pasang surut baik di laut dangkal maupun laut dalam. Untuk menganalisa laut dangkal, metode ini hanya berlaku bagi gelombang linier saja,
sedangkan analisa laut dalam digunakan metode hidrodinamika. Metode yang ketiga adalah metode harmonik dimana variasi tinggi air laut sebagai superposisi
dari sejumlah gelombang komponen harmonik pasang surut yang kecepatan sudut dan fasenya dapat dihitung berdasarkan parameter astronomis. Berikut ini
beberapa metode analisa harmonik pasang surut, antara lain:
a. Metode Admiralty