Alkaloid Alkaloid memiliki kemampuan sebagai antibakteri dengan mekanisme Flavanoid Tanin Saponin Steroid Triterpenoid

16 Fase ini merupakan fase yang terakhir dan terpanjang pada proses penyembuhan luka. Terjadi proses yang dinamis berupa remodelling kolagen, kontraksi luka dan pematangan parut. Aktivitas sintesis dan degradasi kolagen berada dalam keseimbangan. Fase ini berlangsung mulai 3 minggu sampai 2 tahun. Akhir dari penyembuhan ini didapatkan parut luka yang matang yang mempunyai kekuatan 80 dari kulit normal Perdanakusuma, 2007.

2.6 Senyawa Kimia Tumbuhan Berkhasiat Penyembuh Luka

Senyawa kimia tumbuhan yang dapat berkhasiat terhadap penyembuhan luka antara lain alkaloid, flavanoid, tanin, saponin, dan steroid triterpenoid.

2.6.1 Alkaloid Alkaloid memiliki kemampuan sebagai antibakteri dengan mekanisme

mengganggu komponen penyusun peptidoglikan pada sel bakteri, sehingga dinding sel tidak terbentuk secara utuh dan menyebabkan kematian sel Paju, dkk., 2013.

2.6.2 Flavanoid

Flavanoid bertindak sebagai penampung radikal hidroksi dan superhidroksi atau memperlambat timbulnya sel nekrosis tetapi juga dengan meningkatkan vaskularisasi dengan demikian melindungi lipid membran terhadap reaksi yang merusak, flavanoid juga dapat menghambat pendarahan serta mampu mempercepat penyembuhan luka dengan aktivitas antimikroba dan astringen, yang memiliki peran dalam penyusutan luka dan peningkatan laju epitalisasi Robinson, 1995; Barku dan Ayaba, 2013.

2.6.3 Tanin

Tanin merupakan kompenen yang banyak terdapat dalam ekstrak tanaman yang berkhasiat sebagai astringen dan mampu menciutkan luka, menghentikan Universitas Sumatera Utara 17 pendarahan dan mengurangi peradangan Mun’im, dkk., 2010; Wijaya, dkk., 2014. Selain itu juga dapat meningkatkan pembentukan fibroblas dan pembuluh darah baru yang berfungsi sebagai transportasi untuk pasokan makanan dan oksigen yang dibutuhkan oleh sel-sel yang sedang dalam perbaikan sehingga dapat mempercepat penyembuhan luka Choudhary, 2011.

2.6.4 Saponin

Saponin yang terdapat dalam tumbuhan dapat memacu pembentukan kolagen yang berperan dalam proses penyembuhan luka, saponin juga memiliki kemampuan sebagai pembersih dan antiseptik yang berfungsi membunuh dan mencegah pertumbuhan mikroorganisme yang biasa timbul pada luka sehingga luka tidak mengalami infeksi. Mappa, dkk., 2013; Yenti, dkk., 2011.

2.6.5 Steroid Triterpenoid

Steroid triterpenoid dikenal untuk mempercepat proses penyembuhan luka terutama karena memiliki aktifitas antimikroba dan astringen, yang memiliki peran dalam penyusutan luka dan peningkatan laju epitalisasi Barku dan Ayaba, 2013. Universitas Sumatera Utara 59

BAB III METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode eksperimental meliputi: pengumpulan dan pengolahan sampel, identifikasi sampel, pembuatan simplisia, skrining fitokimia dan karakterisasi simplisia, pembuatan ekstrak, pembuatan sediaan gel, evaluasi sediaan gel, pengujian sediaan gel terhadap penyembuhan luka sayat. 3.1 Alat dan Bahan 3.1.1 Alat Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat-alat gelas laboratorium, blender, neraca analitik, mortir, stamfer, pH meter, gunting bedah, pinset bedah, pisau cukur, pisau bedah, pot plastik, rotary evaporator , spatula, sudip, termometer dan viskometer Brookfiled.

3.1.2 Bahan

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun gulma siam, etanol, kloralhidrat, toluen p.a, akuades, kalium iodida, merkuri II klorida, bismut nitrat, asam nitrat, iodium, alpha naftol, asam asetat anhidrat, asam sulfat pekat, kloroform, besi III klorida, timbal II asetat, natrium hidroksida, asam klorida pekat, metanol teknis, eter minyak tanah teknis, etil asetat teknis, serbuk seng, serbuk magnesium, isopropanol, HPMC, propilenglikol, metil paraben, propil paraben, akuades, Lidokain HCl, Larutan dapar pH 4,0 dan 7,0. 3.2 Pembuatan Pereaksi 3.2.1 Pereaksi Meyer Sebanyak 5 g kalium iodida dalam 10 ml air suling kemudian ditambahkan Universitas Sumatera Utara