Dampak Ex-dividend Day Teori Contracting dalam Hubungannya dengan Kebijakan

Hotbin Hasugian : P e n g a r u h K e b i j a k a n D i v i d e n , V o l u m e Perdagangan Saham Dan Leverage Perusahaan Terhadap Harga Saham Setelah Ex Dividend Day Di Bursa Efek Indonesia, 2008 USU Repository © 2008 dividen yang relatif lebih kecil dibandingkan dengan perusahaan yang tidak tumbuh. Hasil ini membuktikan bahwa perusahaan yang tumbuh lebih besar menahan laba untuk kepentingan investasi dibandingkan dengan dividen yang harus dibayarkan.

2.6 Dampak Ex-dividend Day

Investor pada ex-dividend day secara otomatis akan berpikir bahwa pembagian dividen akan memberikan dampak pada harga saham. Pemikiran ini disebabkan karena investor telah kehilangan hak atas return dari dividen dan melihat prospek ke depan perusahaan yang membagi dividen. Para pemikiran pertama Husnan et al., 1998, investor yang berkeinginan mendapat keuntungan dalam bentuk capital gain, lebih memilih untuk tidak membeli saham tersebut. Dengan demikian harga saham tersebut akan mengalami penurunan sebanding dengan nilai return yang telah hilang. Sedangkan pada pemikiran kedua M Ratna et al 2003, investor melihat bahwa apabila perusahaan mengeluarkan sejumlah uang untuk membayar dividen kepada pemegang saham, maka akan mempengaruhi cash flow perusahaan yang nantinya dapat menganggu operasi perusahaan. Apabila dana yang dikeluarkan bisa menganggu jalannya operasi, otomatis dapat juga menyebabkan perusahaan mengalami kesulitan keuangan. Adanya dua pemikiran tersebut secara logika harga atau nilai saham di pasar akan mengalami penurunan Weston and Brigham et al., 1998 Hotbin Hasugian : P e n g a r u h K e b i j a k a n D i v i d e n , V o l u m e Perdagangan Saham Dan Leverage Perusahaan Terhadap Harga Saham Setelah Ex Dividend Day Di Bursa Efek Indonesia, 2008 USU Repository © 2008 Pembagian dividen kepada pemegang saham menyebabkan posisi suatu perusahaan semakin berkurang. Hal ini juga mengakibatkan leverage rasio antara hutang terhadap ekuitas akan semakin besar. Dampak yang timbul adalah para pelaku pasar akan berpikiran negatif terhadap perusahaan. Campbell and Beranek’s, 1995 menyatakan bahwa “Pembagian dividen tunai kepada pemegang saham akan menyebabkan harga saham turun pada waktu ex-dividend day”.

2.7 Teori Contracting dalam Hubungannya dengan Kebijakan

Dividen Teori kontrak menggunakan asumsi utama bahwa pemilihan kebijaksanaan ditujukan untuk memaksimumkan nilai perusahaan. Anggapan ini muncul setelah adanya perdebatan keberadaan ide akuntansi positif positive accounting idea. Akuntansi positif menjelaskan bahwa perbedaan prosedur akuntansi dan kebijaksanaan perusahaan dikarenakan perangai pengurus Watts Zimmerman et al., 1990. Perbedaan prosedur akuntansi dan kebijaksanaan perusahaan berhubungan dengan perspektif kontrak efisien perspective of efficiency contracting dan sudut pandang pengurus yang mementingkan dirinya sendiri opportunism management view. Dalam perspektif akuntansi yang efisien, manajer akan memilih metode akuntansi yang dapat meminimumkan agency cost, dan akan memaksimumkan nilai perusahaan. Hotbin Hasugian : P e n g a r u h K e b i j a k a n D i v i d e n , V o l u m e Perdagangan Saham Dan Leverage Perusahaan Terhadap Harga Saham Setelah Ex Dividend Day Di Bursa Efek Indonesia, 2008 USU Repository © 2008 Berdasarkan ciri-ciri dan agency cost maka perbedaan antara perusahaan yang menggunakan perspektif akuntansi yang efisien, akan mencari suatu solusi yang terbaik dalam pengimplementasian kebijaksanaan perusahaan saham Skinner et al., 1993. Sebaliknya, dari sudut pandang pengurus yang mementingkan dirinya sendiri, perbedaan dalam pilihan prosedur akuntansi dan kebijaksanaan perusahaan sebagai akibat dari kecenderungan pengurus dalam merespon kontrak untuk mengoptimalkan kepentingannya. Smith dan Watts telah menguji perspektif efficiency contracting, mereka menguji hubungan antara ciri-ciri perusahaan dan kesempatan investasi. Smith dan Watts membuat prediksi mengenai arah hubungan antara kesempatan investasi dan kebijaksanaan pendanaan, dividend dan kompensasi perusahaan. Mereka menyatakan bahwa perusahaan yang memiliki peluang tumbuh diharapkan akan memiliki debt to equity yang lebih rendah dalam struktur modal. Hal ini dikarenakan pembelanjaan melalui ekuiti akan mengurangi masalah-masalah agensi yang potensial berasosiasi dengan hutang yang beresiko dalam struktur modalnya Myers, 1977, Smith dan Watts 1992 juga menemukan bukti bahwa perusahaan tumbuh cenderung untuk mengikuti pembayaran dividen yang rendah untuk mengurangi agency problem yang berasosiasi dengan free cash flow. Secara keseluruhan mereka memberikan bukti yang mendukung pendapat bahwa keputusan kebijaksanaan perusahaan dimotivasi oleh keinginan manajer Hotbin Hasugian : P e n g a r u h K e b i j a k a n D i v i d e n , V o l u m e Perdagangan Saham Dan Leverage Perusahaan Terhadap Harga Saham Setelah Ex Dividend Day Di Bursa Efek Indonesia, 2008 USU Repository © 2008 untuk menyelesaikan konflik secara efisien antara perusahaan dengan pihak- pihak internal dan eksternal yang melakukan kontrak. Menurut Smith dan Watts 1992 free cash flow perusahaan berkaitan dengan investasi dan kebijaksanaan dividen. Semakin besar jumlah investasi dalam satu periode, semakin kecil dividen yang dibayarkan dan semakin besar perusahaan tersebut mengeluarkan ekuiti yang baru. Jensen 1986 memberi argumen bahwa perusahaan yang memiliki kesempatan tumbuh mempunyai free cash flow yang lebih kecil dan pembayaran dividen yang lebih rendah. Sehingga akan ada hubungan antara proporsi asset in place dan dividend yield . Ada dua argumen yang menguatkan dugaan tersebut. Pertama, Rozedd 1982 dan Easterbrook 1984 mengemukakan bahwa pengeluaran ekuiti yang baru menurunkan agency cost melalui penyediaan pengawasan yang efektif. Perusahaan yang memiliki pilihan tumbuh yang rendah, jarang melakukan pengeluaran ekuiti yang baru jika perusahaan tersebut melakukan pembayaran dividen yang lebih efektif. Kedua, perjanjian dividen yang menetapkan jumlah maksimum pembayaran dividen secara efektif memaksa persyaratan investasi yang minimum Smith Warner et al., 1979 kalay 1982 dengan demikian, akan mengurangi masalah investasi yang rendah. Semakin tinggi pembatasan kebijaksanaan dividen, maka akan semakin sedikit kemungkinan manajer untuk mengambil suatu projek investasi yang memiliki nilai sekarang yang negatif. Perusahaan yang memiliki pilihan Hotbin Hasugian : P e n g a r u h K e b i j a k a n D i v i d e n , V o l u m e Perdagangan Saham Dan Leverage Perusahaan Terhadap Harga Saham Setelah Ex Dividend Day Di Bursa Efek Indonesia, 2008 USU Repository © 2008 investasi yang menguntungkan akan mampu menghadapi pembatasan- pembatasan deviden. Sehingga perusahaan yang memiliki pilihan tumbuh yang lebih banyak diharapkan akan membayar dividen yang lebih rendah. Anggapan ini konsisten dengan hipotesis pecking order Myer dan Majluf et al., 1984. Hipotesis tersebut mengemukakan bahwa perusahaan yang menguntungkan termotivasi untuk membayar dividen yang lebih sedikit sebagai salah satu cara untuk mendapatkan dana internal yang lebih besar untuk projek-projek investasi perusahaan tersebut. Selanjutnya, untuk perusahaan yang tumbuh, peningkatan dividen akan menjadi pertana buruk karena dianggap perusahaan tersebut akan mengurangi rencana-rencana investasi Hartono et al.,1999 Barclay dkk mengemukakan bahwa penentuan kebijaksanaan dividen berkaitan dengan masalah free cash flow perusahaan. Perusahaan yang pertumbuhannya tinggi dengan mempunyai kesempatan yang besar memungkinkan untuk membayar dividen yang rendah karena mereka mempunyai kesempatan yang menguntungkan dalam mendanai investasinya secara internal sehingga perusahaan tidak tergoda untuk membagikan lebih besar labanya kepada pemegang saham sebagai dividen. Sebaliknya, perusahaan yang pertumbuhannya rendah berusaha menarik dana dari luar untuk mendanai investasinya dengan mengorbankan sebahagian besar labanya dalam bentuk dividen maupun bunga. Pernyataan ini menurut Barclay dan Smith 1998 konsisten dengan prediksi teori contracting yang Hotbin Hasugian : P e n g a r u h K e b i j a k a n D i v i d e n , V o l u m e Perdagangan Saham Dan Leverage Perusahaan Terhadap Harga Saham Setelah Ex Dividend Day Di Bursa Efek Indonesia, 2008 USU Repository © 2008 mengisyaratkan bahwa perusahaan yang mempunyai kesempatan tumbuh lebih besar akan mempunyai hutang yang lebih sedikit dikarenakan perusahaan lebih mengutamakan solusi atas masalah-masalah yang berkaitan dengan hutangnya.

2.8 Studi Peristiwa

Dokumen yang terkait

Pengaruh Harga Saham dan Volume Perdagangan Saham Terhadap Likuiditas Saham pada Perusahaan Sebelum dan Setelah Melakukan Stock Split di Bursa Efek Indonesia

2 21 39

PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 1 15

Pengaruh Pengumuman Dividen Tunai Terhadap Harga Saham dan Volume Perdagangan Saham Pada Perusahaan Publik di Bursa Efek Indonesia.

0 0 8

PENGARUH PUBLIKASI DIVIDEN TERHADAP REAKSI HARGA SAHAM DAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 10

PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP HARGA SAHAM DAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM PADA PERUSAHAAN PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP HARGA SAHAM DAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM PADA PERUSAHAAN PUBLIK DI BURSA EFEK JAKARTA PERIODE 2001-2004.

0 1 14

PENGARUH KEBIJAKAN DEVIDEN PADA SAAT EX-DEVIDEND DAY TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG LISTING DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 6

PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP HARGA SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH EX-DIVIDEND DATE DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 6

Pengaruh Kebijakan Pemberian Dividen Tunai Terhadap Harga Saham Pada Waktu Ex-Dividen Day Pada Perusahaan Manufaktur yang Listing di Bursa Efek Jakarta.

0 0 6

Reaksi harga dan volume perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia terhadap pengumuman dividen.

0 0 122

PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, VOLUME PERDAGANGAN SAHAM DAN LEVERAGE PERUSAHAAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2009-2013.

0 2 99