• Hasil ditentukan melalui kurva kalibrasi yang merupakan instrument spesifik
oleh 2-point calibration dan suatu kurva master yang disediakan melalui barcode reagen
Nilai PCT : ≥ 2 ugmL : sepsis bakterialis
Nilai PCT : 2 ugmL : sepsis non bakterialis
3.7.3. Pemeriksaan Darah Perifer Lengkap
Sebanyak 2 mL darah dimasukkan kedalam vacutainer K2EDTA dan dihomogenkan perlahan sebanyak 8 kali. Analisa dilakukan menggunakan automatic cell counting
Sysmex XT-4000i untuk memperoleh nilai MCV dan MCH dengan pemeriksaan complete blood count CBC. Pemeriksaan CBC terdiri dari kadar hemoglobin Hb,
jumlah eritrosit RBC, leukosit WBC, hematokrit HCT, Pemeriksaan ini harus selesai dalam waktu 1 jam setelah pengambilan sampel.
3.7.4. Hitung absolut eosinophil
Dari hasil pemeriksaan DPL dijumpai nilai eosinophil dalam satuan persentase dan absolut. Nilai eosinophil absolut bisa diperoleh dengan mengkalikan persentase
eosinophil dengan jumlah leukosit total, hasil yang diperoleh dalam satuan selmm
3
3.8. Definisi operasional
c. SIRS
: pasien yang memiliki dua atau lebih kriteria: 1 suhu 38 C
atau 36 C; 2 Denyut jantung 90 kalimenit; 3 respirasi 20 kalimenit atau
PaCO
2
32 mmHg; 4 hitung leukosit 12.000mm
3
d. Sepsis bakterialis :SIRS ditambah fokal infeksi yang diketahui, dengan nilai
PCToleh karena sepsis bakterialis 2ugdl. atau sel imatur band
10.
e. Nilai eosinophil absolut : hitung absolut eosinophil dengan satuan selmm3, diperoleh
dari pemeriksaan darah perifer lengkap, dengan nilai normal 70-500 selmm3 f.
Eosinopenia : hitung absolut eosinophil 50 selmm3
a. Usia
: berdasarkan yang tertera pada rekam medis dengan satuan tahun
b. Jenis kelamin
: berdasarkan yang tertera pada rekam medis dengan hasil pria atau wanita
Universitas Sumatera Utara
g. Nilai prokalsitonin : hasil pemeriksaan prokalsitonin pada sepsis bakterialis
≥ 2 ugdL dan 2 ngmL pada kelompok non sepsis bakterialis h.
Fokal infeksi : sumber bakterimia
3.9. Analisis statistik
• Untuk menampilkan karakteristik dan nilai eosinophil absolut pada kelompok
sepsis bakterialis dan sepsis non bakterialis disajikan dalam bentuk tabulasi untuk menunjukkan gambaran deskriptif
• uji Mann Whitney digunakan untuk menemukan perbedaan yang signifikan
berbagai parameter antar dua kelompok sepsis bakterialis dan sepsis non bakterialis
• Untuk mendapatkan sensitivitas dan spesifisitas eosinofil menggunakan analisis
ROC •
Pengolahan data dilakukan dengan program komputer SPSS 12 dan p 0,05
bermakna secara statistik
3.10. Ethical Clearance dan Informed Consent
Ethical Clearancediperoleh dari Komite Penelitian Bidang Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara yang ditanda tangani oleh Prof. Dr. Sutomo
Kasiman, SpPD, SpJPK pada tanggal 27 Januari 2014 dengan nomor surat 572KOMETFK USU2014.
Informed consent diminta secara tertulis dari subjek penelitian yang bersedia untuk ikut dalam penelitian setelah mendapatkan penjelasan mengenai maksud dan tujuan
penelitian ini.
Universitas Sumatera Utara
3.11. Kerangka Operasional
Procalcitonin 2 ngmL
Pasien Sepsis
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN