diambil langkah-langkah agar pengukuran level cairan pada tangki tersebut sesuai dengan keadaan yang sebenarnya karena apabila peralatan instrumen mengalami
gangguan akan memberikan informasi yang tidak sesuai dengan keadaan sebenarnya. Hal ini akan mengganggu proses pengolahan, bahkan dapat merusak
kualitas produksi yang dapat mengakibatkan operasi pabrik terhambat. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk membahas
permasalahan tersebut, dan mengambil judul “PENGGUNAAN DIFFERENTIAL PRESSURE TRANSMITTER UNTUK MENGUKUR
LEVEL AIR PADA TANGKI”.
Aplikasi Laboratorium Instrumentasi PTKI
I.2. Tujuan Pembahasan.
Adapun tujuan pembahasan Karya Akhir ini adalah: 1.
Untuk mengetahui prinsip dan cara pengukuran level cairan pada tangki dengan menggunakan differential transmitter pneumatik
2. Untuk mengetahui penggunaan peralatan instrumentasi proses
I.3. Batasan Masalah
Agar pembahasan masalah ini tidak terlalu luas dan ruang lingkup pembahasan ini terarahkan, maka penulis membatasi permasalahan hanya dalam:
1. Keterpasangan peralatan instrumen pengukuran level cairan pada tangki
dan pendiagnosaan dari aksi kerja pneumatic pressure transmitter. 2.
Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi differential transmitter pneumatik saat beroperasi.
Universitas Sumatera Utara
3. Mengetahui prinsip kerja dari Differential Pressure Transmitter.
I.4. Tinjauan Pustaka
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang sangat pesat, dimana peralatan-peralatan modern diciptakan untuk mempermudah dan
mempercepat suatu proses dan kerja terutama dalam pabrik. Peralatan instrumentasi yaitu sebagai alat pengukur dan pengendali. Adapun variabel proses
yang diukur dalam pabrik antara lain: tekanan, level, aliran dan temperatur. Dalam sistem kerja transmitter tidak lepas dari kerusakan dan gangguan-
gangguan seperti goncangan, getaran, dan suhu yang lebih tinggi sehingga menyebabkan pencatatan yang tidak normal serta kerusakan pada peralatan
instrumen. Apabila ada kesalahan pada transmitter yang digunakan maka proses pengontrolan tidak dapat dilakukan, karena sinyal yang diberikan oleh transmitter
tersebut tidak sesuai dengan besaran yang terjadi pada proses sehingga dapat menimbulkan terjadinya masalah dalam proses tersebut.
Untuk penunjukkan yang bersifat remote, biasanya digunakan alat bantu sebagai penguat dan penerjemah output dari sensor kedalam bentuk sinyal standar.
Peralatan semacam inilah yang dalam sistem instrumentasi pengendalian proses yang dikenal dengan “Transmitter”.
I.5. Metode Pembahasan
Dalam membahas suatu objek, kelengkapan data suatu objek merupakan bagian yang harus dipenuhi. Untuk melengkapi data tersebut maka penulis
melakukan metode pengumpulan data sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
1. Secara teoritis
Mengumpulkan data dan mencari data spesifikasi yang diperlukan tentang differential pressure transmitter, serta mencari buku-buku yang sesuai dengan
topik bahasan penulis dan studi kepustakaan. 2.
Secara praktis Dengan melakukan pengamatan dilapangan.
I.6. Sistematika Pembahasan