Dasar Pengukuran Level Cairan Penempatan transmitter

BAB IV ANALISA DIFFERENTIAL PRESSURE TRANSMITTER

PADA TANGKI

IV.1. Dasar Pengukuran Level Cairan

Pada proses industri pengukuran untuk mengetahui tinggi-rendah permukaan level banyak dilakukan. Dengan mengukur level dari suatu tangki tertentu, maka kita dapat memperkirakan berapa volume yang terkandung dalam tangki tersebut. Dalam banyak hal, kadang-kadang indikasi dari pengukuran level yang diperlukan hanya pernyataan “level penuh” atau “level kosong”. Maka pengukuran level perlu dilakukan untuk mengontrol jalannya suatu proses secara otomatis dalam dunia industri. Pengukuran tinggi permukaan cairan pada proses, secara umum bertujuan untuk: • Mencegah kerusakan peralatan dan kerugian yang diakibatkan oleh cairan yang terbuang • Sebagai pengontrol jalannya proses

IV.2. Metoda Pengukuran Tinggi Permukaan Cairan

Metoda-metoda pengukuran level perlu dilakukan untuk mendapatkan data analisa. Karena itu, kesalahan kecil saja dapat mengakibatkan kerugian yang besar dalam kurun waktu yang lama. Dalam pengukuran level ada banyak cara, mulai dari elemen perasa sensor hingga penunjukkannya dalam berbagai tampilan. Elemen dasar dan sistem yang digunakan untuk pengukuran level banyak sekali Universitas Sumatera Utara ragamnya. Dari ragam tersebut yang dapat digunakan biasanya tergantung pada proses, kemampuan, dan segi harga. Secara garis besar ada dua metoda pengukuran level yaitu:

IV.2.1. Metode Pengukuran Langsung

Tinggi level dapat dilihat langsung dan diduga kedalamanya tanpa harus mengalami proses pengubahan bentuk bacaan dari hasil pengukuran, seperti Gambar 4.1. Ini dikarenakan oleh mekanisme tertentu yang secara langsung dapat diamati. Biasanya metoda pengukuran langsung ini dipakai oleh industri yang memerlukan tempat penampungan atau tangki yang berukuran kecil, dan ditunjukkan dalam satuan pengukuran panjang meter. Dengan diketahuinya tinggi level maka volume dari cairan yang diukur dapat diketahui bila diinginkan. Gambar 4.1. Pengukuran Langsung Dibawah ini ada beberapa contoh instrumen yang banyak dijumpai pada proses industri yang menggunakan metoda pengukuran langsung, seperti: TINGGI CAIRAN DILIHAT LANGSUNG Universitas Sumatera Utara • Pengukuran Permukaan dengan Gelas Penunjuk Gelas penunjuk ini berhubungan dengan cairan di dalam tangki dan diletakkan di samping tangki yang berisi cairan. Menurut hukum bejana berhubungan, tinggi tangki dan pada gelas penunjuk selalu sama. Untuk dapat melihat tinggi ini, cairan yang akan diukur harus bening dan tidak boleh keruh karena akan menganggu penglihatan pada gelas penunjuk. Apabila gelas penunjuk ini pecah, maka cairan di dalam tangki akan tumpah keluar. Biasanya batas ukurnya kira-kira sampai satu meter. • Pengukuran dengan Pelampung Pengukuran ini menggunakan pelampung yang ringan dan selalu bergerak mengikuti permukaan cairan. Banyak sekali cara-cara pengukuran dengan pelampung ini, tetapi pada dasarnya mempunyai prinsip yang sama, yaitu gerakan permukaan cairan diikuti dengan gerakan pelampung yang selanjutnya dihubungkan pada jarum berskala. Hubungan antara pelampung jarum penunjuk bisa berupa tali, kawat dengan katrol atau batang kaku dengan suatu engsel. Dengan menggunakan pelampung, daerah kerja pengukur permukaan dapat diperbesar lebih dari satu meter. Skala pembacaan dapat diletakkan pada tempat yang tinggi atau rendah, atau terpisah jauh dari tangki cairan. Untuk memperoleh ketelittian yang baik, pelampung harus tercelup sampai batas penampang yang terbesar. Universitas Sumatera Utara

IV.2.2. Metode Pengukuran secara Tidak Langsung

Dalam metoda tidak langsung, perubahan tinggi-rendahnya level yang terjadi dialihkan dengan penggunaan mekanisme tertentu, sehingga besaran sinyal dapat diamati. Gaya pada cairan menghasilkan gerak mekanik. Pergerakan mekanik ini kemudian dikalibrasikan kedalam bentuk angka-angka. Mekanisme pengalihan perubahan tinggi-rendahnya level yang terjadi menjadi suatu besaran sinyal, seperti pada Gambar 4.2. Gambar 4.2. Metode Pengukuran secara Tidak Langsung Beberapa contoh pengukuran level secara tidak langsung, antara lain: • Pengukuran dengan Tekanan dan Beda Tekanan. Tekanan hidrostatik pada dasar suatu bejana tergantung pada berat jenis dan ketinggian cairan. Tekanan ini diukur dengan manometer. Pada bejana tertutup dan bertekanan, yang diukur adalah beda tekanan antara dasar bejana dan ruang di atas cairan, seperti Gambar 4.3. TINGGI CAIRAN GERAK MEKANIK KALIBRASI Universitas Sumatera Utara P hydr P g P g P hydr h Gambar 4.3. Pengukuran dengan Alat Ukur Beda Tekanan • Pengukuran dengan Sistem Jebakan Udara Sistem ini terdiri dari satu kotak dengan lubang dibawahnya, dan yang dipasang di ujung pipa yang dicelupkan ke dalam cairan. Lubang kotak dibiarkan tanpa diafragma, karena udara di dalam kotak mendapat tekanan cairan maka akan terdesak ke atas. Tekanan ini diteruskan ke pengukur tekanan, dengan mengetahui besarnya tekanan ini dapat diketahui tinggi cairan di dalam tangki, seperti Gambar 4.4. Agar kenaikan cairan di dalam tangki kotak tidak terlalu besar, maka volume kotak dibuat jauh lebih besar dari pada volume pipa diatasnya. Sistem jebakan udara ini mempunyai kerugian yaitu bila dipakai untuk cairan yang dapat melarutkan udara. Bila udara larut di dalam cairan maka cairan akan naik ke dalam kotak dan pengukuran menjadi tidak teliti lagi. Untuk itu maka jebakan udara ini harus sering di angkat keluar dari cairan sehingga terisi lagi dengan udara dan kemudian di celupkan kembali. Bisa juga dibuat saluran ke suatu sumber udara seperti pada sistem gelembung udara untuk mengisi udara kembali. Dengan cara ini jebakan udara tidak perlu lagi diangkat keluar cairan. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.4. Pengukuran dengan Metoda Jebakan Udara Tekanan Penerima Jebakan Udara • Pengukuran dengan Sistem Kotak Diafragma Terdiri dari satu kotak yang tertutup diafragma dan dipasang pada ujung pipa yang dicelupkan ke dalam cairan. Bila cairan di dalam tangki naik maka tekanan udara dalam kotak yang berada diatas kotak diafragma juga naik. Dengan mengukur tekanan ini maka dapat diketahui tingginya cairan di dalam tangki, seperti Gambar 4.5. Oleh karena diafragma mengadakan kontak langsung dengan cairan di dalam tangki, maka ia harus terbuat dari bahan-bahan yang tahan terhadap cairan. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.5. Pengukuran dengan Metoda Kotak Udara Sekat Rongga Fleksibel Kotak Sekat Rongga yang dipasang ke Tangki Cairan Udara dalam Pipa Tekanan Penerima

IV.3. Penempatan transmitter

Untuk pengukuran permukaan cairan pada tangki, transmitter harus dipasang pada titik terendah dari titik pengukuran. Pengukuran seharusnya tidak di pasang pada material yang mengalir, di luar permukaan tangki atau di tempat yang tidak terkena getaran. Transmitter ini menghitung permukaan cairan melalui pengukuran tekanan statis benda cair. Perhitungan sistem ini hanya digunakan dalam tekanan tertutup dan tangki bertekanan, walaupun kadang kala alat ini digunakan untuk tangki yang terbuka juga, karena prinsip transmitter tekanan berbeda juga telah diatur dalam pengukuran yang lain. Rancangan rangkaian instrumentasi pengukuran level cairan pada tangki dengan menggunakan differential pressure transmitter ini dalam penempatannya Universitas Sumatera Utara atau letak peralatan transmitter yang digunakan harus diperhitungkan. Didalam penempatannya, transmitter yang digunakan untuk pengukuran level cairan pada tangki harus ditempatkan sejajar dengan titik nol 0 tinggi level tangki. Apabila penempatan transmitter tersebut diletakan di atas titik nol 0 tangki, akan mengakibatkan pengukuran tidak tepat. Hal ini disebabkan adanya gaya tekan ke atas dan akibat adanya gelembung udara pada cairan yang terdapat pada selang penghubung atau pipa dari tangki yang di teruskan ke bagian perasa. Adapun kegunaan daripada differential pressure transmitter model NDP 33 untuk pengukuran level cairan pada tangki, adalah: • Pada transmitter ini penimbang pemancar dan relai kontrol digunakan untuk mengubah perbedaan tekanan menjadi sinyal pneumatik proporsional dalam range 0,2 sd 1,0 kgcm 2 3 sd15 psi. • Output dari transmitter dapat dihubungkan ke bagian penerima pneumatik lain untuk merekam, mengindikasikan memperlihatkan, mengintegrasikan atau mengontrol variabel yang terukur. Komponen-komponen utama dari transmitter model NDP 33, antara lain: a. Kotak atau peti transmitter Kotak terbuat dari logam campuaran aluminium yang tahan terhadap cuaca atau panas dan memenuhi syarat untuk ditempatkan pada lokasi didalam atau di luar yang yang tidak terlindung. Penutup dari gelas tahan goresan dan polyester bertulang, dan mudah dipindahkan dengan melepaskan dua sekrup penahannya. Universitas Sumatera Utara b. Komponen Bagian Dalam 1. komponen bagian dalam alat transmitter dilapisi sebuah dasar plat campuran logam aluminium yang diikatkan pada sebuah fitting tunggal. Kotak transmitter diikat pada meteran, terpisah dari bagian yang lain sehingga tegangan atau tekanan dalam pipa penghubung tidak mempengaruhi komponen-komponen dan kecepatan hasil pengukuran. 2. komponen bagian dalam yang utama, antara lain: perangkat pemancar utama dan kedua, kapsul pengimbang balik atau kejutan dan nozzle. Alat transmitter di set untuk range yang ditetapkan. Range ini dapat dengan mudah diganti dilapangan dengan merubah posisi range pita pada perangkat pemancar. Skala pada pemancar kedua ditunjukkan pada posisi range yang bervariasi. Penambahan kepala tambahan pada sekrup penyetel dilakukan untuk melengkapi rentang yang baik. Gambar 4.6. Differential Pressure Transmitter Universitas Sumatera Utara

IV.4. Peralatan Pengoperasian Differential Pressure Transmitter