17
BAB II TINJAUAN TEORITIS
A. Ruang Lingkup Respons
1. Pengertian Respons Respons berasal dari kata response yang berarti jawaban atau
tanggapan.
13
dalam Kamus Bahasa Indonesia kontenporer dijelaskan bahwa respons adalah tanggapan atau reaksi.
14
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, respons adalah tanggapan, reaksi, jawaban terhadap suatu gejala
atau peristiwa yang terjadi.
15
Sedangkan menurut Ahmad Subandi, respons secara istilah adalah umpan balik yang memiliki peran atau pengaruh dalam
menentukan baik atau tidaknya suatu komunikasi.
16
Sedangkan menurut Jalaludin Rakhmat dalam bukunya psikologi komunikasi, respon adalah suatu
kegiatan dari organisme itu, bukanlah suatu gerakan yang positif, setiap jenis kegiatan yang ditimbulkan oleh suatu perangsang dapat juga disebut
respons.
17
Jika dijelaskan, maka penulis memahami bahwa suatu respons disampaikan oleh objek film kepada subjek penonton atau dari
komunikator kepada komunikan, jadi dari penjelasan diatas penulis melihat bahwa respons dapat diartikan sebagai suatu tanggapan atau jawaban yang
timbul dikarenakan adanya stimulus atau yang merangsang organisme untuk
13
John, Eclos dan Hasan Shadily. Kamus Bahasa Inggris Indonesia. Jakarta: Gramedia. 2003, h. 254.
14
Hasan Alwi dkk, kamus Besar Bahasa Indonesia, Departement pendidikan, edisi ketiga, Jakarta: Balai Pustaka, 2005, h.952.
15
Depdikbud. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1996, h.836.
16
Sarlito Wirawan Sarwono, Psikologi Sosial, Jakarta: Balai Pustaka, 2005, cet III, h.50.
17
Jalaludin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1991, h. 218.
18
bereaksi setelah adanya pesan dan apabila rangsangan diterima oleh komunikan maka respons telah berlangsung. Ketika alat indera seseorang
menangkap suatu hal yang berbeda atau menarik balik dari suatu gejala atau peristiwa maka akan timbul suatu tanggapan
18
. 2. Macam-Macam Respons
Menurut Jalaludin Rakhmat dalam bukunya psikologi komunikasi, mengemukakan bahwa terdapat macam-macam respons yaitu kognitif, afektif
dan behavioral.
19
a. Respons kognitif berkaitan erat dengan pengetahuan, kecerdasan dan informasi seorang mengenai sesuatu. Efek kognitif adalah akibat yang
timbul pada diri komunikan yang sifatnya informative bagi dirinya, dalam efek kognitif ini bagaimana media massa dapat membantu
khalayak dalam mempelajari informasi yang bermanfaat dan mengembangkan keterampilan
kognitif.
20
Respons ini timbul apabila adanya perubahan yang dipahami dan dipresepsikan khalayak, yang
mana respon kognitif itu muncul menurut indera yang mengamati
seperti : 1 Tanggapan Audit tanggapan terhadap apa-apa yang telah
didengarkanya, baik berupa suara, ketukan dan lain-lain 2 Tanggapan Visual tanggapan terhadap sesuatu yang dilihatnya
18
Alex Sobur, Psikologi Umum Bandung: Pustaka Setia, 2003, h.45.
19
Rakhmat, Psikologi Komunikasi , h. 223.
20
Bimo Walgito, Psikologi Sosial: Suatu Pengantar Yogyakarta: Andi, 2002, h. 80.
19
3 Tanggapan perasa tanggapan sesuatu yang dialami oleh dirinya.
21
b. Respon afektif
yaitu respon yang berhubungan dengan emosi, sikap dan menilai seseorang terhadap sesuatu, respon ini timbul apabila ada
perubahan yang disenangi oleh khalayak terhadap sesuatu. Respon ini timbul apabila ada perubahan pada apa yang disenangi khalayak
terhadap sesuatu. Tujuan dari respon afektif bukan hanya sekedar memberitahu kepada khalayak agar menjadi tahu tentang sesuatu,
tetapi lebih dari itu, setelah mengetahui informasi yang diterimanya, khalayak diharapkan dapat merasakannya.
22
Yang mana respon afektif itu berkaitan dengan emosi, sikap dan nilai seseorang akan sesuatu
maka akan timbul faktor-faktor yang memengaruhi terjadinya respon afektif dari komunikasi massa seperti.
1 Suasana emosional, didalam respons afektif disimpulkan bahwa kita terhadap sebuah film, iklan, ataupun sebuah informasi, akan
dipengaruhi oleh suasana emosional kita. Film sedih akan sangat mengharukan apabila kita menontonnya dalam keadaan sedang
mengalami kekecewaan. Adegan-adegan lucu akan menyebabkan kita tertawa terbahak-bahak bila kita menontonnya setelah
mendapat keuntungan yang tidak disangka-sangka. 2 Skema
kognitif merupakan naskah yang ada dalam pikiran kita
yang menjelaskan tentang alur peristiwa. Kita tahu bahwa dalam
21
Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi Jakarta: Raja Grafindo, 1998, h.136.
22
Sumarno, dkk., Filsafat dan Etika Komunikasi Jakarta: Universitas Terbuka, 2007, h.57.
20
sebuah film action, yang mempunyai lakon atau aktoraktris yang sering muncul, pada akahirnya akan menang. Oleh karena itu kita
tidak terlalu cemas ketika sang pahlawan jatuh dari jurang. Kita menduga, pasti akan tertolong juga. Kita akan sangat ketakutan
menonton film Suster Ngesot, misalnya, atau film horror lainnya, bila kita menontontonnya sendirian di rumah tua, ketika hujan
lebat, dan tiang-tiang rumah berderik. Beberpa penelitian menunjukkan bahwa anak-anak lebih ketakutan menonton televisi
dalam keadaan sendirian atau di tempat gelap.
23
3 Faktor predisposisi individual, Faktor ini menunjukkan sejauh mana orang merasa terlibat dengan tokoh yang ditampilkan dalam
media massa. Dengan identifikasi penonton, pembaca, atau pendengar, menempatkan dirinya dalam posisi tokoh. Ia
merasakan apa yang dirasakan tokoh. Karena itu, ketika tokoh identifikasi disebut identifikan itu kalah ia juga kecewa dan
ketika identifikan berhasil ia gembira.
24
c. Respon behavioral berhubungan dengan prilaku nyata meliputi tindakan, kebiasaan berprilaku dan niat untuk melakukan sesuatu
menurut cara tertentu.
25
Sebagai contoh dalam media massa dalam hal ini film Adegan kekerasan dalam film akan menyebabkan orang
menjadi beringas. Dan cerita sebuah film yang memiliki sarat akan
23
Marcel Danesi, Semiotika Media Yogyakarta, Jala Sutra, 2010, h.133.
24
Elvinaro Ardianto, dkk., Komunikasi Massa Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2007, h. 52.
25
Jalaludin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1991, h. 218
21
pesan-pesan yang positif maka akan berdampak positif pula bagi penonton.
26
3. Faktor-Faktor Terbentuknya Respon a. Faktor internal, yaitu faktor yang ada dalam diri individu. Yaitu unsur
jasmani dan unsur rohani. Maka seseorang yang mengadakan tanggapan sesuatu stimulus tetap dipengaruhi oleh eksistensi kedua
unsur tersebut. Apabial terganggu salah satu unsur saja maka akan melahirkan hasil tanggapan yang berbeda intensitasnya pada diri
individu yang melakukan tanggapan atau akan berbeda tanggapanya tersebut antara satu orang dengan orang lain.
b. Faktor eksternal, yaitu faktor yang ada pada lingkungan, faktor ini intensitas dan jenis benda perangsang atau orang menyebutnya faktor
stimulus. Menurut Bimo Wagito dalam bukunya pengantar psikologi umum, menyatakan bahwa “faktor psikis berhubungan dengan objek
menimbulkan stimulus dan stimulus mengenai alat indera”.
27
4. Teori S-O-R Teori stimulus respons ini merupakan dasar dari teori jarum
hipodermik, dimana teori klasik ini adalah proses efek media massa yang berpengaruh. Teori jarum hipodermik ini memandang bahwa suatu media
menyuntikan pesan ke dalam penonton, yang akhirnya akan menimbulkan
26
Ilma Sukaesih, “Pengaruh Film Selama Ini,” artikel diakses pada tanggal 12 Oktober 2010 dari http:www. filmmedia.blogspot.com287211tekno25461.html..
27
Walgito, Psikologi Sosia: Suatu Pengantar, h.89.
22
reaksi.
28
Teori S-O-R singkatan dari stimulus: Pesan, organism: Komunikator, Response: efek, yang semula berasal dari psikologi. Yang kemudian teori
tersebut dipakai pula oleh ilmu komunikasi, yang mana sama-sama berhubungan karena keduanya mempelajari jiwa dan manusia yang memiliki
sikap, opini kognitif, afektif dan konatif.
29
Menurut teori ini efek yang ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus atau rangsangan khusus, sehingga seseorang dapat mengharapkan dan
meperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi seorang komunikan. Jadi unsur-unsur dalam model ini adalah:
a. S stimulus pesan : disini bagaimana suatu pesan yang terkandung
b. O organism komunikator : yang disampaikan oleh komunikan kepada komunikator.
c. R respons mampu memberikan efek.
Dengan demikian dalam teori S-O-R disini yaitu sebuah pesan yang disampaikan oleh komunikator kepada komunikan mampu menimbulkan efek.
30
B. Ruang Lingkup Film