Model Komunikasi Linear : Satu Arah

23 2.4.Model-Model Komunikasi

2.4.1. Model Komunikasi Linear : Satu Arah

Model ini didasari oleh paradigma stimulus – respons. Menurut paradigma ini, komunikan akan memberikan respons sesuai stimulus yang diterimanya. Komunikan adalah mahkluk pasif, menerima apapun yang disampaikan komunikator kepadanya, seperti kertas putih yang menerima apapun yang ditulis komunikator terhadapnya Vardiansyah, 2004 :114 Model ini populer di awal-awal pertumbuhan ilmu komunikasi, ketika titik berat perhatian masih pada pengaruh media massa terhadap khalayak. Model stimulus – respons S – R adalah model komunikasi paling dasar. Model ini dipengaruhi oleh disiplin ilmu psikologi, khususnya yang beraliran behavioristik Mulyana. 2007 : 143. Stimulus Respons Gambar 3. Model S – R Model ini menunjukkan komunikasi sebagai proses aksi reaksi yang sangat sederhana. Bila seorang lelaki berkedip kepada seorang wanita, dan kemudian wanita tersebut tersipu malu, itulah pola S – R. jadi model S – R mengansumsikan bahwa kata-kata verbal lisan – tulisan, isyarat- isyarat nonverbal, gambar-gambar, dan tindakan-tindakan tertentu akan merangsang orang lain untuk memberikan respons dengan cara tertentu. Proses ini dapat bersifat timbale balik dan mempunyai banyak efek. 24 Setiap efek dapat mengubah tindakan komunikasi communication act berikutnya. Model S – R dapat menjadi positif apabila stimulus yang diberikan mendapatkan respons yang baik. Namun dapat menjadi negatif apabila proses komunikasi yang berlangsung mendapat respons yang negatif. Model S – R mengabaikan komunikasi sebagai suatu proses, khususnya yang berkenaan dengan factor manusia. Secara implicit ada asumsi dalam model S – R ini bahwa perilaku respons manusia dapat diramalkan. Ringkasnya komunikasi dianggap statis; manusia dianggap berperilaku karena kekuatan dari luar stimulus, bukan berdasarkan kehendak, keinginan atau kemauan bebasnya.

2.4.2. Model Komunikasi Sirkuler : Dua Arah