Faktor- faktor yang mempengaruhi konsep diri

22 Aspek-aspek konsep diri sepeti jenis kelamin, agama, kesukuan, pendidikan, pengalaman, rupa fisik kita, dan sebagainya kita internalisasikan lewat pernyataan umpan balik orang lain yang menegaskan aspek-aspek tersebut kepada kita, yang pada gilirannya menuntuk kita berperilaku sebagaimana orang lain memandang kita. Menambah pengetahuan kita tentang konsep diri, berikut merupakan pendapat- pendapat para ahli mengenai konsep diri tersebut yang tertera dalam Jalaluddin, 2004: 99-100: 1 Konsep diri menurut Wiliam D. Brooks mendefinisikan konsep diri sebagai “those physical, social, and psychological perceptions of ourselvs that we have deriver from experiences and our interaction with others ”. Jadi konsep diri adalah pandangan dan perasaan kita tentang diri kita. Persepsi tentang diri ini boleh bersifat psikologi, sosial, dan fisis. 2 Konsep diri menurut Anita Taylor adalah “all you think and feel about you, the entire complex of belifes and attitides you hold about yourself ”, dengan kata lain berarti konsep diri bukan hanya sekedar gambaran deskriptif, tetapi juga penilaian Anda tentang diri Anda, meliputi apa yang Anda pikirkan dan apa yang Anda rasakan tentang diri anda.

b. Faktor- faktor yang mempengaruhi konsep diri

Konsep diri dapat dipengaruhi oleh dua hal yaitu faktor orang lain dan kelompok rujukan, kedua hal tersebut sangat besar pengaruhnya dalam membentuk konsep diri kita. Hal ini dapat kita analogikan 23 seperti bayi yang baru lahir, di tahap pertumbuhannya, orang tua dan orang terdekatnya akan mempengaruhi perkembangan sang anak. Anak yang dirawat dan dididik oleh orang tuanya langsung tentu akan memiliki kedekatan berbeda bila diasuh oleh baby sitter, seorang bayi sudah dapat melihat dan mendengar jadi sebagian besar kata pertama yang keluar dari mulut bayi merupakan hal yang sering dia lihat dan dengar dari orang-orang sekitarnya. Seorang dosen dan penulis yang kompeten dalam bidang komunikasi, Jalaluddin Rakhmat menjelaskan dalam bukunya Psikologi Komunikasi tentang faktor-faktor yang mempengaruhi konsep diri sebagai berikut: Orang Lain George Herbert Mead mengatakan setiap manusia mengembangkan konsep dirinya melalui interaksi dengan orang lain dalam masyarakat dan itu dilakukan lewat komunikasi. Jadi kita mengenal diri kita lewat orang lain, yang menjadi cermin yang memantulkan bayangan kita. Charles H. Cooley menyebut konsep diri itu sebagai the looking glass self, yang secara signifikan ditentukan oleh apa yang seseorang pikirkan mengenai pikiran orang lain terhadapnya, jadi menekankan pentingnya respons orang lain yang diinterpretasikan secara subjektif sebagai sumber primer data mengnai diri kita. Kesan yang orang lain miliki tentang diri kita dan cara mereka bereaksi terhadap kita sangat bergantung pada cara kita bekomunikasi 24 dengan mereka, termasuk cara kita berbicara dan cara kita berpakaian. Proses umpan balik imi dapat berubah arah. Ketika kita melihat orang lain bereaksi terhadap kita dan kesan yang mereka miliki tentang kita, kita boleh jadi mengubah cara kita berkomunikasi karena reaksi orang lain itu tidak sesuai dengan cara kita memandang diri kita. Jadi citra yang anda miliki tentang diri anda dan citra yang orang lain miliki tentang diri anda berkaitan dalam komunikasi, dalam hal ini yang mempengaruhi konsep diri adalah orang terdekat seperti keluarga. Kelompok Rujukan Reference Group Kita dapat memperkirakan nilai-nilai yang dianut orang- orang berdasarkan kelompok-kelompok yang mereka masuki. Bila seseorang lam belajar di suatu pesantren, kita dapat memperkirakan sikap dan perilakunya, misalnya pengetahuan agamanya relatif luas, penampilannya sederhana, dan lebih rajin beribadah daripada rata-rata Muslim. Setiap kelompok mempunyai norma- norma tertentu. Ada kelompok yang secara emosional mengikat kita, dan berpengaruh terhadap pembentukan konsep diri kita. Ini disebut kelompok rujukan. Dalam komunitas hijab yang dikenal sebagai komunitas yang bervisi Islam, seorang anggotanya secara langsung maupun tidak akan menyesuaikan diri terhadap komunitas tersebut agar Ia diterima menjadi bagian dari mereka dan kelompok tidak sedikit perannya untuk mempengaruhi konsep diri seseorang. 25

3. Citra

Dokumen yang terkait

EVALUASI KEMANFAATAN WEBSITE UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG BAGI MAHASISWA Studi pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2010 FISIP – UMM

0 4 49

PERSEPSI MAHASISWA TENTANG PEREMPUAN DALAM IKLAN DI TELEVISI (Studi pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2004 UMM)

0 28 2

EFEKTIFITAS EVENT DALAM MEMBANGUN REPOSITIONING PLAZA DIENG MALANG (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2010 Universitas Muhammadiyah Malang )

0 11 24

PENGGUNAAN WHATSAPP SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI DI KALANGAN MAHASISWA (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2009 Universitas Muhammadiyah Malang )

14 80 25

PERSEPSI MAHASISWA TENTANG PRODUCT PLACEMENT DALAM FILM BEBEK BELUR (Studi Pada Pengurus Kine Klub Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2009 Universitas Muhammadiyah Malang)

0 8 43

EVALUASI KEMANFAATAN WEBSITE UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG BAGI MAHASISWA Studi pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2010 FISIP – UMM

0 3 49

PERSEPSI MAHASISWA TENTANG SITUS YOUTUBE SEBAGAI MEDIA POPULARITAS SESEORANG (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang)

13 54 15

CITRA DAN EKSPEKTASI TERHADAP JURUSAN ILMU KOMUNIKASI Studi pada Mahasiswa Baru Jurusan Ilmu Komunikasi angkatan 2007 Universitas Muhammadiyah Malang

0 5 3

OPINI MAHASISWA TERHADAP ONLINE SHOP DI FACEBOOK (STUDI PADA MAHASISWA JURUSAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG ANGKATAN 2010)

0 4 23

PERSEPSI MAHASISWA TENTANG SEKS VIRTUAL DI INTERNET Studi Persepsi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan Tahun 2008 Universitas Muhammadiyah Malang Tentang Room 18+ di Situs Camfrog

0 9 64