beragam keinginan konsumen. Hal yang serupa juga di kemukaan oleh I Ketut Saputra 2009 yang menyatakan bahwa :
“semakin besar pendapatan yang di peroleh individu mempunyai pengaruh positif terhadap keputusan untuk membeli rumah”.
8. Proses Pengambilan Keputusan
Keputusan konsumen di pengaruhi oleh pengaruh lingkungan, perbedaan dan pengaruh individu, dan juga proses pisikologis. Yang semua jenis perilaku
pemenuhan kebutuhan dan faktor motivasi yang mempengaruhinya. Secara sistematik model dasar dari proses keputusan konsumen beserta faktor yang
mempengaruhi dan membentuk perilaku tersebut dapat di jelaskan dalam diagram berikut :
Gambar 2.2 Model Perilaku Pengambilan Keputusan Konsumen dalam Faktor-
Faktor yang Mempengaruhinya
Sumber : Engel, et al 1994, bab 126 dalam Anissa Budi Utami 2015
Pengaruh lingkungan
Proses keputusan pengenalan kebutuhan pencarian
informasi evaluasi alternative pembelian hasil
Proses ideologi
Pembedaan individu
Secara umum pengambilan keputusan konsumen terhadap pembelian mempunyai langkah- langkah sebagai berikut :
1. Pengenalan kebutuhan, konsumen mebandingkan perbedaan antara
keadaan yang diinginkan dengan kondisinya yang actual untuk menguatkan proses keputusan.
2. Pencarian informasi, konsumen mencari informasi yang relvan daari
lingkungannya. 3.
Evaluasi alternatif, konsumen mengevaluasi pilihannya yang berhubungan dengan manfaat yang akan diharapkan dan yang dipilih. Konsumen
mneggunakan informasi yang ada dan di tambah informasi dari luar untuk membangun kriteria tertentu. Untuk membantu konsumen mengevaluasi
dan membandingkan alternative tersebut. 4.
Pembelian, konsumen dapat memutuskan apakah produk yang akan di beli layak di beli atau diputuskan untuk tidak dibeli sama sekali.
5. Hasil, perilaku konsumen setelah pembelian rumah tersebut lalu
mengevaluasinya
9. Teori Permintaan
Permintaan dapat diartikan sebagai suatu barang dan jasa yang dapat didefinisikan sebagai suatu hubungan antara barang dan jasa yang ingin di beli
oleh konsumen dengan harga dan waktu tertentu Lukman,2007. Hukum permintaan tidak di anggap mutlak tetapi sifatnya dalam keadaan carteris paribus